Menjadi sampah bukan keinginan Long Yao, menerima hinaan disetiap waktunya, siksaan, bahkan ketidak adilan selalu dia rasakan.
Namun sebuah takdir jodoh telah membangkitkan meridiannya. Berdiri dengan Kultivasi dan kemampuannya, akhirnya Long Yao menjadi Raja Dewa yang tak terkalahkan!
"Aku akan menginjak semua para jenius di seluruh benua dengan kekuatanku!" Long Yao berteriak ketika dia telah bangkit!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alendra Danuarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyerang bukit Arwah 1.
"Hanya itu saja?" Long Yao menaikan sebelah alisnya.
Jelas permintaan dari tetua Nanggong ini sangat mudah diterima olehnya. Pasalnya, tanpa adanya sokongan latar belakang yang kuat. Menurutnya itu sangat sulit baginya untuk berkembang.
"Benar... Tapi sepertinya tugas ini begitu sulit, Long Yao bagaimana menurutmu?"
Tidak mempermasalahkan hal itu, kemudian Long Yao kembali berkata, "lalu bagaimana dengan Bukit Arwah? Apa senior memiliki cara agar aku mudah memasuki tempat itu?"
"Setiap malam, penjagaan keamanan wilayah itu lebih lemah dari siang hari..."
"Memang kenapa senior?"
"Long Tian telah menjadi Kaisar, dengan impian tujuan wilayah itu yang telah tercapai... Bisa dipastikan para bawahan Long Tian itu pasti tengah melakukan pesta atas tercapainya mimpi mereka. Karena itu, kita lebih mudah untuk menyusupi tempat itu..."
Long Yao terdiam sejenak, jika benar apa yang diungkapkan oleh tetua Nanggong, tidak menerima persyaratan dari tetua itu juga tak masalah kan?
"Jadi kita akan bergerak pada malam nanti?"
"Ya benar... Dan tunggu beberapa rekanku tiba, kita nanti akan membagi tugas...."
Long Yao mengangguk, dia berpikir hitung hitung dengan keberadaan tetua Nanggong dan beberapa rekannya itu sudah cukup untuk menjaga keamanan penyelamatan Dao Yi.
Hingga waktu yang ditunggu pun tiba, dan apa yang diharapkan tetua Nanggong juga telah ada dihadapan Long Yao.
"Saudaraku, dia adalah calon murid baru di sekte kita... Seperti laporanku tadi, kita akan membuka jalan agar Long Yao ini dapat membebaskan satu teman yang disandera di bukit Arwah."
"Yaa... Sudah lama aku tidak bertemu dengan bawahan Long Tian, sepertinya aku sudah tak sabar untuk kembali membuat onar...."
"Hahahahaha! Saudaraku jangan banyak bicara lagi, lihatlah wajah Long Yao sepertinya dia sudah tak sabaran lagi." Tang Shan menimpal.
"Senior benar... Bagaimanapun jika Yi'er dalam kondisi baik baik saja, aku pasti bisa menunggu waktu yang tepat... Tapi saat ini..." Tangan Long Yao mengepal kuat, dia sendiri tidak bisa berpikir jernih tentang bagaimana kondisi Dao Yi yang tengah disandera.
Tetua Nanggong menganggukan kepalanya, dia kemudian memberikan rencananya agar aksi Long Yao semakin mudah untuk memasuki keamanan bukit Arwah.'
Mendengar rencana itu, Long Yao menganggukan kepalanya dengan segera, "tetua Nanggong sepertinya sudah biasa akan melakukan hal itu... Ah sudahlah, tidak ada yang perlu aku khawatirkan karena aku juga percaya mereka juga membantuku dengan niat baik?" bergumam Long Yao kemudian mengikuti arah kepergian ketiga tetua itu.
Namun setelah lima belas menit menggunakan ilmu meringankan tubuhnya, ketiga tetua itu mulai berpisah ke arah yang berbeda. Melihat hal ini, Long Yao segera menghentikan tindakan tetua Nanggong yang ingin melancarkan serangan kearah pintu utama memasuki Bukit Arwah.
"Kenapa apa kamu ragu?"
"Tidak, kenapa senior dan kedua rekan senior berpisah?"
Sembari mengumpulkan energi kearah telapak tangannya, kini Tetua Nanggong mulai menjelaskan akan tiga penguasa yang mendiami bukit Arwah. Dan karena itu, Long Yao sudah mulai memahami kondisi didalam tempat Bukit Arwah.
"Nanti setelah beberapa pasukan dan pemimpin utama mengejarku, masuklah ke wilayah mereka. Jangan segan untuk menyerang, bahkan membunuh... Karena mereka sendiri adalah mesin pembunuh yang diciptakan oleh kakakkmu."
"Baik terimakasih senior..." Long Yao kemudian mencari tempat persembunyian untuk menunggu giliran aksinya.
Dirasa keberadaan Long Yao aman, Tetua Nanggong mulai tersenyum tipis, dia yang telah mengumpulkan energi Qi membentuk lingkaran energi itu telah memutarkan tubuh, diikuti oleh gerakan ayunan tangan yang membuat lingkaran energi ditangannya melesat. Lalu meledak ketika menabrak pintu utama wilayah Bukit Arwah.
Booooom! Boooom! Booooom!
Namun tidak hanya satu suara ledakan yang terdengar, dua suara ledakan diarah berbeda juga mulai bersyahut syahutan. Dan hal ini membuat terompet keamanan berbunyi di tiga penjuru wilayah Bukit Arwah.
Swuuuuuuuung!
Langit bukit arwah pun bergetar, diikuti oleh kemunculan puluhan praktisi yang keluar kearah tetua Nanggong berada.
"Berani menyerang kami, sepertinya kamu ingin mati ditangan kami!" salah satu prajurit memaki kearah tetua Nanggong.
Mendengar ancaman yang tertuju kearahnya membuat Nanggong itu tersenyum lebar, entah apa yang ada dipikirannya saat ini. Yang pasti tetua Nanggong itu mulai membuka mulutnya tanpa rasa takut.
"Dimana pemimpin barat kalian? Sudah lama aku tidak bertemu dengannya!"
Swuuuuuuuung!
Aura kuat, disertai oleh suara berat mulai terdengar, Dan di barengi dengan semua itu. Tatapan mata Long Yao segera tertuju pada sosok pria dengan jubah merah darah yang melayang keluar menemui Nanggong.
"Ternyata kalian lagi?! Sudah beberapa kali kalian mencoba menyerang kami? Nanggong, hari ini aku benar benar tidak akan melepasmu!"
Pria itu melesat diikuti oleh bawahannya, namun melihat itu. Nanggong hanya mengangguk, tapi anggukan itu tertuju pada Long Yao yang segera memahami kode tersebut.
Memutar balikan tubuhnya, tetua Nanggong dengan cepat terbang dengan kecepatan puncaknya. Sontak Long Yao tidak menyia nyiakan kesempatan itu. Dengan cepat, dia menggunakan ilmu meringankan tubuhnya dan memasuki wilayah bukit arwah yang tengah dijaga oleh beberapa prajurit di beberapa titik.
"Sepertinya aku memang harus turun tangan sendiri... Tak masalah,"
Swoooooooosh!
Mengeluarkan elemen api yang kini membentuk sebuah pedang ditangannya, kini Long Yao mulai berlari kearah beberapa prajurit yang menghampiri, dan bersiap melancarkan serangannya. Namun yang tidak mereka ketahui, Ling Long ini bukanlah pemuda sembarangan. Dia dulunya merupakan seorang Dewa dengan seribu cara membunuh musuh yang ada dihadapannya.
Memainkan pedangnya, terlihat seperti menari namun bukan keindahan yang dia perlihatkan. Namun rasa takut bagi setiap lawannya. Saat ini Long Yao dengan cepat membunuh satu persatu prajurit yang menghampirinya dengan mudah. Tiada yang tahu mereka mati dengan cara bagaimana. Yang pasti saat bertukar serangan dengan Long Yao, mereka hanya tahu kulit mereka terbakar, lalu berubah menjadi abu.
Tiada teriakan rasa sakit, semua itu dikarenakan kematian mereka yang begitu cepat. Hingga langkah Long Yao harus terhenti, pasalnya dia melihat seorang pria yang cukup familiar di pandangan matanya.
"Jendral Long Wu..."
Sosok pria itu tersenyum tipis, dia sangat mengenal Long Yao. Apalagi sebelum dia menjadi Jendral, dia merupakan saudara, sekaligus teman Long Yao yang sangat dekat. Bahkan dulunya dia selalu melindungi Long Yao ketika menghadapi masalah.
"Temanku, uppps! Sepertinya aku harus menyebutmu sebagai tuan muda yang tak berguna!"
Wajah Long Yao berubah menjadi datar," bagaimana bisa kamu menjadi seperti ini?"
"Bagaimana bisa? Long Yao di dunia Kultivator kekuasaan dan kekuatan adalah segalanya, dengan jabatanku saat ini, menangkapmu adalah hal yang utama! Long Yao salahkan saja takdirmu yang begitu buruk!"
Swuuuuuuuuuuush!
Melompat kearah Long Yao sembari memberikan beberapa pukulan, sontak wajah penuh percaya dirinya hilang begitu saja.
Pasalnya Long Yao yang tadi diam tiba tiba menggeser sedikit tubuhnya, pergelangan tangannya pun tertangkap. Dan setelah itu Long Yao mengatakan hal yang membuat Jendra Wu merinding akan sesuatu yang tidak bisa dia jelaskan.
"Berkata soal kekuasaan dan kekuatan, Jendral Wu semua itu hanya masalah waktu... Di dunia Kultivator, mengandalkan orang lain, itu hanya akan menemui kematian!"
Baaaaaaam!
Minta Update langsung DM IG: alendra_danuarta