TANTE TIARA
Perkenalkan namaku Faisal lucky, umurku kini 19 tahun, aku memiliki wajah yang cukup tampan dengan badan yang atletis juga postur tubuhku cukup tinggi yaitu 178 cm. Aku adalah seorang anak desa yang merantau ke kota B karena aku mau kuliah di kota tersebut, sebenarnya sejak lulus SMA aku belum langsung kuliah, karena kedua orang tuaku memiliki ladang sawah lumayan cukup luas jadi aku ingin terlebih dahulu membantu kedua orang tuaku. 2 tahun aku terus membantu orang tuaku dan disitulah aku bertekad untuk melanjutkan pendidikanku masuk kuliah diumurku yang ke 21 tahun, untuk kuliah di kota B aku di titipkan orang tua ku kepada tanteku, dia adalah adik bungsu dari Bundaku, tanteku ini namanya Tiara Aulia dia saat itu kira-kira berusia 30 tahun. Tante Tiara adalah seorang janda anak 1 yang berumur 4 tahun lebih, dia bercerai dengan suaminya karena suaminya seorang pemalas bekerja dan suka mabuk-mabukkan terutama sering selingkuh dan bermain dengan wanita lain. Tante Tiara ini memiliki wajah yang awet muda dan cantik tinggi badannya sekitaran 170 cm, kulit putih, tubuhnya mont*m kaya gitar spanyol sehingga tidak bosan untuk tetap melihatnya. Dan yang paling menggoda adalah tentu saja dengan dada dan pant*tnya yang cukup gede dan padat. Tanteku ini memiliki usaha sendiri yaitu toko kecantikan dan toko sembako yang cukup besar sehingga dia mempunyai penghasilan yang cukup dari usahanya sendiri. Tanteku ini dengan memiliki wajah yang cantik, dia kalau berpenampilan memakai pakaian kayak anak muda dia akan kelihatan seperti gadis-gadis pada umumnya.
<<<<<>>>>>
Disini aku sebelum berangkat kekota B aku langsung pamitan kepada kedua orang tuaku dengan wajah yang sedih dikarenakan berpisah dengan manusia yang sangat berharga yaitu Bunda Faizah ayah Steven lucky dan adikku yang bernama Fitri.
" Bunda, Ayah aku berangkat dulu ya kekota B untuk melanjutkan pendidikan aku, doain aku disana semoga aku selalu sehat selalu, selamat dan banyak rezeki meskipun aku numpang sementara dirumah tante Tiara..." Kataku dengan berkata sedikit agak bergetar karena menahan kesedihan.
"Iya nak bunda akan selalu mendoakan kamu yang terbaik buat kamu, ingat, meskipun kamu tinggal sementara dirumah tantemu perlakukanlah dia dengan baik seperti kamu memperlakukan bunda ya nak" ucap bundaku sambil meneteskan air mata sambil memelukku dikarenakan anak tunggalnya berpisah.
"Iya nak ayah juga sama akan selalu mendoakan kamu yang terbaik buat kamu, jaga kesehatan dan keselamatan ya nak disana. Pesan ayah untuk kamu yaitu jagalah tantemu dengan baik, soalnya dia sudah tidak mempunyai suami dan dia dirumah cuman bertiga yaitu tantemu, anaknya dan juga pembantu." Ucap ayahku dan juga memberikan pelukan.
"Iya bunda, ayah aku akan selalu menjaga kesehatan dan juga akan selalu menjaga tanteku dan anaknya dengan baik. Yaudah aku berangkat dulu ya mamah, bapa doain semoga diperjalannya aku selamat."ucapku sambil mencium tangan kedua orang tuaku.
" Abang hiks... Hikss... "Ucap Fitri sambil menangis juga memelukku.
" Udah ya jangan nangis nanti juga abang akan selalu ke sini.. " Ucapku sambil mengelus - elus rambut nya.
" Iya abang... " Kata Fitri.
" Dadah...bunda ayah fitru.. aku pergi dulu... " pamitku.
Disini aku langsung menaiki motor sport kesayanganku dengan membawa tas yang berisi pakaian untuk keseharianku disana, sambil melambaikan tangan untuk perpisahan kepada kedua orang tuaku.
<<<<<>>>>>
Singkat cerita disini aku istirahat sebentar diwarung pinggir jalan sambil menikmati kopi hitam dan merokok, dikarenakan perjalan memakam waktu cukup lama sehingga sekitar 4 jam lebih untuk sampai ketujuan.
Sambil ngopi disini aku langsung menelpon tante tiara untuk mengasih kabar.
"Halo tante? "ucapku
"Iya halo sal, kamu udah sampai mana sekarang? "ucap tante tiara kepadaku
"Aku udah sampai kota A tan sekitar 1 jam lagi aku sampai, soalnya ini aku lagi istirahat sebentar diwarung pinggir jalan sambil ngopi tan. " Jawabku.
"Oh begitu ya, yaudah tante tunggu dirumah ya, hati-hati dijalannya jangan ngebut ya sal. "Ucapnya
"Oke siap tan" Balasku.
Setelah itu aku langsung melanjutkan perjalanku dengan membawa kendaraan dengan hati-hati soalnya teringat dengan pesan tante tiara.
<<<<<>>>>>
Sore hari sekitar pukul 17.30. Sampainya didepan rumah tanteku, aku langsung memasuki kendaraanku kedepan halaman rumahnya. Aku turun langsung sambil menggendong tasku. Setelah itu aku langsung berinisiatif mengetuk pintu rumahnya.
Tok Tok Tok...
Dibukanya pintu dan muncullah wanita dengan paras yang cantik,kulit putih dan juga memiliki tubuh yang mont** kaya gitar spanyol didepan mataku.
" Faisal ya ampun kamu sekarang semakin ganteng aja,tinggi dan juga tubuh kamu lumayan agak besar"ucap tante tiara sambil langsung memelukku.
Aku langsung terdiam sejenak soalnya shock karena mendapatkan pelukan mendadak.
"Ah tante bisa aja, tante juga sama makin kesini tante makin cantik aja" ucapku sambil tersenyum
"Ya emang tante dari dulu juga udah cantik" ucapnya sambil ketawa
"Mau terus disini tan gak nawarin aku masuk kedalam nih" ucapku sambil sedikit ketawa
"Ya ampun tante lupa duh, yaudah yuk masuk khawatir anak tante lagi main sendiri dikamar." Ucap tante tiara ambil mengajakku masuk kerumahnya.
"Oke tan" ucapku
"Hm Faisal kamu mau langsung istirahat atau mau makan dulu? "Ucap tante tiara
"Aku mau istirahat aja tan,soalnya cape banget tadi diperjalanan." Jawabku
"Yaudah kalau mau istirahat dulu langsung masuk kamar aja ya, kamarnya tadi udah dibersihin dan dirapiin oleh pembantu tante." Ucap tanteku sambil menunjukkan letak kamarnya.
"Oke tan" Balasku.
Tibanya dikamar yang lumayan luas,bersih dan rapi, aku langsung menata pakaianku kedalam lemari, dan setelah beres aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasur yang empuk untuk tidur dikarenakan aku sudah ngantuk dan lelah.
<<<<<>>>>>
Sekitaran pukul 19.30 aku terbangun dikarenakan ada suara yang sudah kukenal memanggilku didepan pintu kamar.
" Faisal bangun, ayo makan bareng dulu nanti istirahatnya dilanjut kalau sudah beres makan." Ucap tante tiara didepan pintu kamar
"Iya tan nanti aku nyusul, aku mau mandi dulu tan" Ucapku.
"Iya ."ucapnya
Beresnya aku mandi dan berpakaian santai, aku langsung menuruni tangga dikarenakan kamarku ada dilantai atas.
Sesampainya didepan meja makan aku melihat tanteku sambil menggendong anaknya yang cantik seperti ibunya. Dan juga melihat pembantu yang lumayan cantik dengan umur sekitaran 40 tahunan kurang.
"Hai bunga"ucapku sambil menyium pipinya yang gemuk kepada anak tanteku dengan bernama bunga Aulia sambil duduk dikursi.
"Halo abang faisal" ucapnya sambil tersenyum.
"Abang faisal kapan sampai kesini?" Ucapnya kepadaku
"Tadi sore cantik abang sampai kesini."ucapku
"Kenapa abang gak beritahu aku kalau abang udah sampai?" Ucapnya lagi
"Kan bunga lagi tidur jadi bunga enggak sempat liat abang kalau abang udah disini."ucapku dengan tersenyum
"Oh iya ya bunga kan tidur." Ucapnya
"Yaudah yuk kita makan udah lapar nih. Bi Santi makan bareng ya disini sama kita."ucap tanteku sambil mengajak aku dan pembantunya yang bernama Santi.
"Iya bi, makan bareng ya bi disini sama kita bi." Ucapku kepada bi santi.
"Ah nona, den bibi dibelakang aja ya makannya." Ucapnya sambil tersenyum ramah.
"Udah bi gak usah makan dibelakang, mulai sekarang sampai kedepannya bibi harus makan bersama bareng kita ya bi." Ucap tanteku kepada bi Santi.
"Aduh nona bibi malu kalau makan bareng kalian." Ucapnya sambil tertunduk karena malu.
"Udah gak usah malu ya bi, kita makan bareng ya bi."ucap tanteku.
"Iya bi gak usah malu, anggap aja rumah sendiri tapi jangan dijual ya bi." Ucapku sambil bercanda.
Sontak mereka pun tertawa bersama dengan kebercandaanku.
"Udah ah ketawa mulu, bi, faisal yok kita makan."ucap tanteku.
"Oke tan"ucapku
Setelah beres makan aku pun langsung berinisiatif nonton tv dikarenakan ada pertandingan sepak bola liga inggris yaitu club favoritku. Aku pun duduk dikursi sambil merokok dan ditemani dengan kopi hitam.
30 menit kemudian tanteku menghampiriku, aku pun spontan melihat tanteku yang terus berjalan menghampiriku, sambil menelan ludah yang terasa berat dikarenakan tanteku berpenampilan sedikit terbuka dengan dada yang sedikit kelihatan dan juga pahanya yang mulus dan putih tanpa ada tapak budug.
"Kamu sejak kapan sal merokok?" Ucap tanteku sambil duduk dipinggirku juga dia melihat bungkus rokok.
"Sejak beres sekolah SMA tan, aku mulai merokok."ucapku yang sedikit tertunduk karena malu.
"Oh sejak beres sekolah ya, yaudah gak papa kalau gitu. Tapi kalau ada bunga jangan merokok dulu ya sal." Ucapnya
"Yaiyalah tan bisa merusak kesehatannya bunga kalau aku merokok didepan bunga."ucapku
"Yaudah kalau begitu kamu lanjut nonton tv sambil ngopinya ya, tante mau kekamar dulu soalnya tante udah ngantuk."ucapnya
"Oke tan selamat tidur."ucapku sambil tersenyum.
"Oke byee..."ucapnya sambil bangkit dari dan berjalan langsung kekamar.
Aku yang melihat tante berjalan kekamar aku pun langsung susah menelan ludahku karena aku menatap tubuh tanteku dan pant**nya yang begitu padat dan sangat menggoda. Beberapa saat aku pun tersadar sambil menyalahkan diriku sendiri
"Wouy sal sadar lu itu tuh tantemu sendiri masa sama tante sendiri lu kayak gini sih, inget pesan kedua orang tua lu, tantemu itu harus selalu dijaga dengan baik" gerutuku sambil menyalahkan diriku sendiri.
Beberapa saat aku pun sudah merasakan ngantuk dan langsung berdiri sambil mematikan tv dan berjalan kearah kamarku.
Sesampainya dikamar aku pun langsung merebahkan tubuhku dikarenakan ngantuk yang sangat berat.
<<<<<>>>>>
"SELAMAT PAGI"
"Awali pagi ini dengan bernafas, karena percuma bila tersenyum tapi tidak bernafas"
Aku terbangun pukul 05.30 mendadak langsung bangkit soalnya perutku memberontak ingin segera ke toilet.
Dengan langkah kecepatan 1000 km dan mampu mengalahkan valentino rossi ditikungan tajam disitulah aku sudah finish.
Seberesnya ritual pagi hari dan langsung mandi, aku pun keluar dari ruangan dengan berbalut handuk dan telanjang dada, sesampainya mau naik tangga terdengar suara panggilan lembut yang enak sekali untuk didengar aku pun berbalik sambil menatap bidadari yang turun dari langit menggunakan setelan formal dikarenakan dia mau bekerja.
"Faisal" ucap tante Tiara tersenyum sambil melebarkan matanya dikarenakan dia melihat tubuhku yang lumayan atletis dengan roti sobek diperut dan juga otot tubuhku lumayan bagus.
"Iya tan kenapa?" Ucapku sambil bingung
"Sss..ete..lahhh beres berpakaian langsung turun kebawah ya kita sarapan dulu." Ucap tanteku sambil terbata-bata
"Oh oke tan"ucapku sambil melanjutkan langkah menuju kekamar
" Badanya bagus banget, duh pengen nyentuh aja"ucap tante tiara sambil tersenyum
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
P9
ya selamat membaca
2024-10-14
0
Elminar Varida
hi thor, aku mungkin baru baca novelmu. permisi ya baca karyamu ini.
2024-10-14
0