Sistem Elit Global

Didalam ruangan VIP, Jack dilayani dengan baik. Dihadapannya terdapat secangkir teh dan juga beberapa cemilan.

Dirinya hanya meminum teh tanpa menyentuh cemilan sama sekali. Sementara Darma masih menyiapkan dokumen pembelian mansion di ruangan lain.

Tak lama Darma kembali dengan beberapa dokumen ditangannya. Dan tidak lupa dengan mesin EDC untuk proses pembayaran.

Darma lantas duduk berhadapan dengan Jack untuk melakukan transaksi. Dia menyodorkan dokumen serta meminta Jack untuk tanda tangan.

"tuan! Silahkan tanda tangan disini."

Jack langsung menandatangani dokumen terkait lalu membayar menggunakan Black Card dan mentransfer sebesar 250 miliar rupiah secara langsung.

(transfer berhasil.)

Suara dari mesin EDC terdengar. Menandakan jika transaksi telah berhasil dilakukan. Sekarang tinggal Darma yang melakukan tanda tangan dan mengurus dokumen untuk pergantian nama pemilik.

Darma tersenyum bahagia setelah transaksi dilakukan. Dengan ini salah satu masalah di perusahaannya telah teratasi.

"terima kasih tuan! Atas pembelian mansion ini. Sekarang saya hanya butuh KTP anda saja dan besok lusa dokumen kepemilikan sudah bisa anda miliki."

Jack tampak tenang dengan hal ini. Meskipun sebenarnya dalam pikirannya, ia sedang melompat bahagia dan tidak sabar untuk segera menempati mansion tersebut.

" sama-sama tuan! "

Pada akhirnya mereka berbicara sebentar sambil menunggu petugas yang sedang menyalin KTP Jack. Hal yang mereka bicarakan adalah perkenalan singkat dan beberapa sanjungan dari Darma. Setelah mendapatkan kembali KTPnya, Jack lantas berpamitan untuk pergi melihat rumah barunya.

Mereka bersama-sama keluar dari ruangan dan berjalan menuju pintu keluar. Diikuti oleh Darma yang sudah memberikan kartu akses untuk mansion.

Sementara orang-orang di lobby yang menunggu proses transaksi, menjadi semakin gugup ketika melihat Jack dan Darma keluar dari ruangan VIP. Mereka penasaran dengan hasil dari transaksi besar tersebut.

Tanpa menghiraukan mereka, Jack berjalan dengan percaya diri menuju pintu keluar. Namun dirinya berhenti saat mengingat tentang sebuah pertanyaan. Siapa yang akan mengurus mansion sebesar itu?

Pada akhirnya Jack menghadap Darma guna mengutarakan idenya.

"tuan Darma! Bisakah anda menyiapkan orang untuk mengurus mansion tersebut?"

Mendapat pertanyaan dari Jack, jelas membuat Darma senang. Karena sebelumnya ia mencari sebuah ide untuk bisa memberi kesan baik pada Jack.

"tentu tuan Jack. Saya akan menyiapkan apapun yang anda butuhkan."

"hem.. Terima kasih."

Jack kembali berjalan menuju mobilnya untuk pergi ke mansion baru miliknya. Sebelumnya ia sudah ditawarkan untuk dipandu oleh seseorang yang akan memperkenalkan mansion tersebut. Namun ditolak oleh Jack karena dirinya sudah tahu seperti apa fasilitas yang ia dapatkan dari mansion tersebut.

Setelah Jack pergi dengan mobilnya, seorang calon pembeli memberanikan diri untuk bertanya pada Darma yang sedang memperhatikan mobil Jack menjauh. Tentu pertanyaan yang menyebabkan rasa penasaran banyak orang di dalam kantor tersebut.

"permisi tuan Darma."

"ada apa?"

"kalau boleh tahu, apakah mansion no. 1 sudah terjual?"

Mendapat pertanyaan tersebut, Darma melihat sosok tersebut dan sedikit melebarkan pandangan pada yang lain.

"ya! Mansion tersebut sudah terjual!"

Bagaikan sebuah bom meledak membuat semua orang terkejut. Mereka tidak menyangka akan menjadi orang pertama yang mendapatkan informasi tersebut.

Mereka diam sejenak lalu segera mengeluarkan ponsel untuk memberitahu orang lain yang mereka kenal. Meskipun nantinya perusahaan Wirta akan mengumumkan hal tersebut, namun mereka tidak ingin melewatkan untuk mendapatkan sedikit kesan baik pada orang-orang yang mereka anggap penting. Pada akhirnya kota jawa menjadi gempar karena mansion paling mewah sudah memiliki pemilik baru.

.

.

.

Sementara itu, Jack yang telah berkendara melewati beberapa jajaran rumah mewah tidak tahan untuk kagum.

"aku sudah tahu jika perumahan ini sangat mewah. Namun tidak disangka jika melihatnya langsung sangat berbeda dengan melihatnya melalui ponsel."

Pada akhirnya Jack sangat tidak sabar untuk segera sampai di mansion barunya.

"jika rumah-rumah ini lebih mewah dari yang aku tau, bagaimana dengan mansion ku? Pasti jauh lebih mewah."

Hingga akhirnya Jack sampai di depan gerbang pintu masuk ke kawasan mansion no. 1. Seorang penjaga gerbang berjalan mendekat ke mobil untuk mengkonfirmasi jika itu mobil dari pemilik baru mansion tersebut.

Jack lalu menurunkan kaca samping mobil.

" buka gerbangnya."

Setelah melihat wajah Jack, petugas keamanan tersebut mengangguk mengerti lalu segera mengajak rekannya untuk membuka gerbang masuk.

"silahkan tuan Jack!"

Setelah gerbang terbuka, Jack kembali melanjutkan mobilnya menuju mansion.

Ukuran kawasan mansion tersebut sangat luas. Dengan berbagai area yang terlihat alami membuat Jack sangat puas dengan suasana di sini. Dan dari kejauhan, Jack dapat melihat sebuah bangunan yang berhadapan langsung dengan sebuah danau buatan. Hal ini bisa meningkatkan suasana damai di mansion.

Hingga akhirnya Jack sampai di depan bangunan mansion yang sangat luas. Dengan halaman yang terisi oleh taman kecil, gazebo, kolam ikan, serta air mancur yang didesain sangat baik. Jack cukup kagum dengan kondisi halamannya. Namun itu masihlah awal.

Setelah melewati halaman depan, Jack melajukan mobilnya menuju garasi. Ruangan garasi sangat luas hingga mampu menyimpan setidaknya puluhan mobil dalam satu tempat.

Jack turun dari mobil dan mulai berkeliling untuk mengenal rumah barunya. Serta menatap kagum dengan interior yang telah disiapkan.

Mansion ini terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama terdapat ruang keluarga, ruang pertemuan, dapur, ruang makan, serta beberapa kamar tamu. Di lantai kedua, terdapat ruang belajar, ruang kerja, bioskop mini, serta beberapa kamar tidur. Di lantai ke tiga, terdapat 3 kamar utama yang langsung menghadap ke danau. Kolam renang, rooftop, serta ruangan bersantai.

Jack berkeliling cukup lama hingga pada akhirnya dirinya sampai di kamar utama di lantai 2. Lengkap dengan kasur King size, sofa, dan tentu saja ruangan kamar mandi yang sangat lengkap.

Melihat kasur yang berukuran besar, membuat Jack tidak tahan untuk menggunakannya. Seakan seperti memanggil dirinya untuk berbaring. Pada akhirnya Jack langsung melompat ke arah kasur dan menikmati kelembutan serta kepuasan diri.

Jack berniat untuk tidur namun sebelum itu, dirinya mengambil ponsel lalu menghubungi pegawai toko pakaian untuk mengantarkan pesanannya ke mansion no. 1.

Sementara itu, manajer toko pakaian dibuat terkejut karena rumah dari pelanggan besarnya ternyata berada di mansion no. 1 perumahan elit Wirta. Meskipun dirinya berspekulasi jika rumah Jack berada setidaknya di perumahan elit, namun dirinya tidak menyangka jika berada di mansion paling mewah.

Kembali ke Jack yang meningkat tidur siangnya. Meskipun dirinya memiliki tubuh kesempurnaan yang membuat Jack bukan lagi makhluk fana, namun karena kebiasaan dirinya membuat tubuhnya menyesuaikan kondisi sesuai dengan pikirannya. Bahkan dirinya akan merasa lapar jika sudah masuk jam makan biasanya.

Setelah beberapa jam tidur, Jack akhirnya bangun ketika hari sudah sore.