Nolan seorang sarjana fisioterapi yg memiliki mimpi menjadi seperti ayahnya seorang dokter hebat yg berhasil menyelamatkan banyak nyawa.
Tetapi dalam prosesnya banyak masalah muncul hingga akhirnya Nolan kehilangan kedua orang tuanya dan harus berjuang bertahan hidup bersama adiknya.
Disaat situasi yg putus asa, orang yg tidak pernah terpikirkan olehnya datang dan memberi secercah harapan.
Sebuah jalan baru yg memungkinkan Nolan untuk mengubah kehidupannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenjagaMalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Kediaman Helstea
Suara burung-burung liar dan sinar matahari pagi yang menyelinap melalui celah dedaunan membangunkan para anggota Twin Horn dari tidur mereka.
Nolan duduk bersila di dekat bekas api unggun yang telah padam, matanya tertutup, napasnya teratur, dan aura ketenangan terpancar dari tubuhnya. Di pundaknya, seekor kucing berukuran besar dengan bulu abu keperakan dan pola bayangan bulan tidur dengan lelap. Itulah Mei Mei, hasil dari ikatan magis misterius yang terjadi saat tugas jaga malam.
Ketika Jasmine, Angela, dan Helen bangun, mereka langsung menghampiri Nolan yang masih dalam posisi meditasi. Tapi perhatian mereka segera beralih pada sosok manja yang meringkuk di pundak Nolan.
"KYAAA~ Imut banget!"
Angela nyaris menjerit saat melihat Mei Mei membuka satu matanya dengan malas, lalu menggeliat seolah menunjukkan tubuh indahnya kepada para wanita.
Mei Mei langsung melompat ke pelukan Angela, lalu berpindah ke Helen dan Jasmine, mendengkur puas ketika dielus. Tapi setiap kali Adam mencoba menyentuhnya...
"HSSSS!"
Dengan geraman pelan, Mei Mei menyemburkan aura tipis yang cukup membuat Adam terjengkang panik ke belakang.
"Hal hal seperti ini selalu menyebalkan." gerutu Adam, sambil menepuk-nepuk celananya.
Angela tertawa sambil mengelus kepala Mei Mei yang menyukai belaian lembut di belakang telinga. "Mungkin karena kamu nggak punya vibe penyayang, Adam. Dia tahu kamu cuma berpura-pura manis."
"Ya, ya..." gumam Adam.
"Mungkin karena dia jelek." Nolan menambahkan, membuat Adam kesal.
"Ingin merasakan ujung tombak ku." Adam menantang.
"Bagaimana dengan isi perut yg tercecer." Jawab Nolan yg tidak takut dengan ancaman Adam.
"Bah, Jasmine hanya melebih lebihkan cerita tentang mu." Adam juga tak mau kalah.
"Ingin bukti, biar ku tunjukan." Nolan mengeluarkan mayat lunar basilik dari inventori sistem. Sebuah mayat ular raksasa dengan kepala berbentuk seperti naga lengkap dengan dua tanduk naga yg ikonik langsung membuat Adam terdiam.
Luka di besar di bagian bawah perut dengan semua jeroan keluar sebagai bukti kekuatan Nolan tetapi nyatanya tubuh lunar basilik memang sangat rapuh di bagian tanpa sisik apa lagi saat itu kemampuan pertahanan milik lunar basilik sedang tidak aktif dan luka parah akibat serangan Jasmine, Durden dan Angela.
"Seberapa besar kapasitas cincin penyimpanan mu?" Helen lebih tertarik pada fakta jika cincin penyimpanan Nolan bisa menyimpan mayat lunar basilik yg panjangnya lebih dari 20 meter atau setara dengan 10 gerobak kereta kuda jika di gabungkan.
Angela, Jasmine dan yg lainnya juga baru sadar dengan hal itu kerena cincin penyimpanan dengan kapasitas 1 meter kubik saja harganya sudah lebih dari 1000 koin emas lalu berapa harga milik Nolan.
Sebelum Nolan sempat menjawab, Mei Mei tiba tiba melompat ke mayat lunar basilik. Tubuhnya membesar, berubah wujud mirip seperti serigala dengan ukuran sebesar gajah membuat yg lain tercengang.
Mei Mei membuka mulutnya, pusaran hitam muncul yg langsung menyerap mayat lunar basilik.
"Jangan, aku ingin menggunakannya untuk membuat perlengkapan dan senjata." Nolan berusaha menghentikan Mei Mei tetapi semua sudah terlambat
"Meong..." (Enak, aku tidak perlu makan selama 1 bulan berkat ini.)
"Enak pala mu dan jangan mengeong dengan wujud seperti Monster serigala raksasa."
"Meong..." (Lihat ini)
Mei Mei tiba tiba memuntahkan berbagai senjata dari tombak, busur, belati, tongkat sihir, kapak dll sebelum kembali mengeong berkata jika dia lelah lalu berubah kembali menjadi kucing imut dan melompat ke atas kepala Nolan untuk tidur.
Semua orang hanya menatap Nolan, tidak ada yg memiliki niat untuk mengambil senjata yg mei mei keluarkan tanpa persetujuan Nolan.
Nolan sendiri tidak berniat memberikannya secara langsung sebelum memeriksanya terlebih dahulu. "Jasmine, periksa kedua belati ini. Apa memang terbuat dari tanduk lunar basilik."
Jasmine mengikuti perkataan Nolan, memeriksa kedua belati hitam mengkilat yg seakan terbuat dari sebongkah berlian.
"Meong..." (Teteskan darah untuk mengikat senjata dan mengaktifkan kekuatan yg sebenarnya.)
Mei Mei terbangun sejenak hanya untuk mengatakan hal itu sebelum kembali tidur.
"Apa katanya?" Jasmine bertanya.
"Teteskan darah mu pada kedua belati ini untuk membangun ikatan dan mengaktifkan kekuatan sejatinya."
Jasmine mencoba, saat darah di teteskan, belati memancarkan cahaya hijau cemerlang dan masuk ke dalam perut, menyatu dengan inti mananya.
Jasmine menutup mata sejenak, merasakan ikatan antara kedua belati itu dengan dirinya.
"Taring naga." Nama yg Jasmine berikan pada senjatanya yg kembali muncul di kedua tangannya.
"Bagaimana?" Tanya Nolan.
"Seperti mimpi yg menjadi kenyataan." Jasmine mengayunkan kedua belatinya ke udara menembakan energi berbentuk bulan sabit dengan elemen api.
"Elemen dasar ku adalah angin tapi sekarang aku bisa menggunakan empat elemen dasar dengan bantuan taring naga."
Nolan mengangguk. "Yg lain pilih senjata kalian masing masing dengan ini janji ku sudah terpenuhi."
Helen mengambil busur, melakukan hal yg sama seperti Jasmine, memberinya kemampuan untuk menembakan panah sihir yg mengandung racun mematikan.
Durden mengambil kapak, mendapatkan kemampuan yg bisa meningkatkan gravitasi pada musuh atau benda yg terkena serangannya.
Adam mengambil tombak, memberinya kemampuan untuk meningkatkan kecepatan, kekuatan dan penetrasi, mampu menembakan energi merah yg bisa menembus tubuh musuh.
Angela mengambil tingkat sihir, memberinya kemampuan untuk menggunakan magic pertahanan dan pemulihan dari kekuatan bulan dan bintang serta mengurangi konsumsi mana saat mengeluarkan magic.
Setelah sarapan sederhana dan pengecekan perlengkapan, rombongan Twin Horn kembali melanjutkan perjalanan. Tujuan mereka adalah sebuah kota kecil dengan fasilitas Portal Sihir yang terhubung langsung ke kota Cyrus, tempat kediaman keluarga Helstea berada.
Perjalanan darat terasa ringan karena kehadiran Mei Mei yang seolah menjadi maskot tim. Ia kadang tidur di ransel Jasmine, kadang melompat ke pundak Angela, dan sering kali melilit di kaki Helen hanya untuk membuatnya hampir jatuh.
Sore Hari
Kediaman Keluarga Helstea, Kota Cyrus
Begitu rombongan keluar dari portal, aroma khas kota besar menyambut mereka. Bangunan megah, jalanan bersih, dan udara yang membawa wangi bunga musim semi membuat suasana terasa kontras dengan hutan liar yang mereka tinggalkan.
Keluarga Leywin sudah menanti di depan manor besar yang berdiri elegan. Pasangan Reynolds dan Alice Leywin berdiri dengan senyum hangat. Di antara mereka, terlihat seorang anak lelaki dengan rambut kemerahan yang tertata rapi, Arthur Leywin, dengan tatapan penasaran tertuju pada Nolan.
"Selamat datang kembali!" sapa Alice ramah. "Kami dengar misi kalian berjalan dengan baik."
Tapi Angela tiba tiba maju memeluk Arthur dengan erat sambil meneteskan air mata. "Syukurlah kamu baik baik saja, maaf waktu itu tidak dapat menyelamatkan mu."
"Lepaskan... Aku tidak bisa bernafas.." Jelas Arthur tidak bisa bernafas karena Angela memasukan wajah Arthur ke belahan dadanya yg sebesar semangka.
"Angela...." Durden menepuk pundak Angela, memberi isyarat untuk melepaskan Arthur.
Arthur menghela nafas panjang, menatap Durden. "Kamu semakin besar."
Durden tersenyum, memeluk Arthur dengan tubuh besarnya.
"Ngomong ngomong siapa yg kalian bawa, apa dia anggota baru?" Tanya Alice yg segera di jawab oleh Adam.
"Ini juga yg ingin ku tanyakan, apa kalian punya anak sebelum Arthur? kenapa aku merasa wajah Arthur mirip dengan bocah ini."
Apa yg Adam katakan membuat semua orang terdiam, semua mata kini tertuju pada Nolan. Berpikir apa yg Adam katakan masuk akal, bahkan Alice, Reynold dan Arthur juga terkejut karena setelah di perhatikan baik baik Nolan seperti versi Arthur 5 tahun di masa depan.
Nolan hanya berdiri tegak, tangan di belakang, dan mata mengamati sekeliling tanpa berkata sepatah pun. Mei Mei yang berada di pelukannya menguap manja, lalu menempel di lehernya seolah menghindari perhatian banyak orang.
Jasmine menepuk ringan punggung Nolan. "Perkenalkan, ini Nola . Dia yang menyelamatkan kami di Beast Glade dan bergabung sementara dalam misi. Kalau bukan karena dia, mungkin kami tak bisa kembali utuh."
Arthur melangkah maju, memandangi Nolan dari dekat. Ada sesuatu dalam tatapan bocah itu seolah mengenali sesuatu yang dalam... namun tak bisa dijelaskan.
"Namaku Arthur Leywin. Senang bertemu denganmu, Nolan."
Untuk pertama kalinya sejak tiba, Nolan mengangguk dan mengulurkan tangan.
"Senang bertemu denganmu juga... Arthur."