NovelToon NovelToon
Di Ujung Sesal

Di Ujung Sesal

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:27.4k
Nilai: 5
Nama Author: Linda Pransiska Manalu

Setelah sepuluh tahun, suamiku kembali pulang ke rumah. Dia ingin kembali hidup bersama denganku, padahal dia yang telah pergi selama sepuluh tahun dan menikah lagi karena menuduhku mandul.

Namun, setelah Petra pergi aku justru hamil. Aku merahasiakan kehamilanku hingga putriku lahir. Selama sepuluh tahun aku merawat Bella seorang diri.

Apa yang akan terjadi bila Petra mengetahui kalau Bella adalah darah dagingnya. Apakah aku harus menerima kembali kehadirannnya setelah sepuluh tahun.

Yuk! ikuti kisah dan perjuangan Kayla dalam cerita, Di Ujung Sesal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda Pransiska Manalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Pov Petra

Aku dinas luar kota selama satu bulan di kota P. Pimpinan perusahaan tempat aku bekerja berencana membuka kantor cabang yang baru. Sebagai manajer perusahaan akulah yang diutus untuk observasi di lapangan.

Hingga disuatu hari aku terkejut melihat Kayla mantan istriku di sebuah pusat perbelanjaan bersama seorang gadis kecil. Keduanya berjalan santai dan sesekali tertawa riang. Entah apa yang menjadi bahan tertawaan mereka. Tapi melihat tawa mereka seakan beribu jarum menusuk hatiku.

Aku tidak menyangka akan melihat mereka di kota ini. Dan butuh waktu beberapa saat untuk menyakinkan kalau dia adalah Kayla. Mantan istriku sepuluh tahun lalu. Jadi dia tinggal di kota ini. Pantasan aku tidak menemukannya dulu ternyata dia sudah jauh meninggalkan kota kelahirannya.

Siapakah gadis kecil yang bersamanya itu. Gadis cantik yang tidak kalah cantiknya dari Kayla?

Sesekali mereka berhenti di depan manekin yang dipajang di luar toko. Bergantian mereka menirukan gaya manekin itu. Setelah puas keduanya tergelak tanpa memperdulikan mata pengunjung yang lalu lalang dengan pandangan heran. Bahkan ada beberapa yang berhenti melihat tingkah konyol mereka dan ikut tertawa, lalu berlalu sambil geleng kepala.

Mereka bahkan tidak menyadari kalau aku telah mengikuti langkah mereka sepanjang siang itu. Dengan mengenakan kaca mata hitam, masker dan topi aku bebas melenggang tanpa dicurigai. Sampai aku menangguhkan pekerjaanku hanya demi mengikuti mereka.

Sungguh aku tidak menyangka pertemuan ini. Setelah sepuluh tahun berlalu, ini kali pertama aku bertemu Kayla. Aku turut bahagia jika kini dia telah menikah dan berbahagia dengan keluarga barunya. Sebab dia pantas untuk itu, mengingat betapa aku telah melukainya.

Tiga bulan setelah aku menikah dan menceraikannya aku datang mencarinya untuk menyerahkan surat cerai. Namun, aku tidak berhasil menyerahkan surat itu karena Kayla keburu pindah rumah.

Dia telah menjual semua aset peninggalan orang tuanya dan pindah entah kemana. Setiap orang yang aku tanya tidak ada yang tahu, tepatnya tidak ada yang mau memberitahu karena mereka marah dan benci atas apa yang telah aku lakukan pada Kayla.

Sedang pernikahan yang aku jalani tidak seindah yang aku harapkan. Mungkin itu adalah karma dari perlakuanku pada, Kayla. Rumah tanggaku hanya bertahan lima tahun. Ibuku juga mengalami struk sejak berpisah dari Wulan.

Wulan selingkuh dan pergi dengan membawa barang berharga ibuku dan itulah yang membuat beliau terserang stroke. Dan selama kurun waktu pernikahanku aku tidak dikaruniai seorang anak pun.

Meskipun segala usaha dan upaya telah kami lakukan. Tidak satupun yang membuahkan hasil. Aku sangat kecewa dan menyalahkan ibu karena telah menuruti permintaannya. Nasi telah menjadi bubur, menyesal pun tidak ada gunanya lagi.

Terpuruk! Sudah pasti. Saat itulah aku baru menyesali semua kebodohanku. Terbayang semua kebersamaanku bersama Kayla. Manis tutur dan lembut perlakuannya padaku. Dia yang selalu memanjakan aku. Penurut dan tidak banyak menuntut. Semua perlakuan manisnya sangat menyesakkan dada untuk di kenang. Terlebih di saat-saat aku terpuruk karena sempat kehilangan pekerjaan juga Ibu yang jatuh sakit.

Penyesalanku entah dengan cara apa kulampiaskan. Aku selalu berusaha mencari keberadaannya. Tidak sedikit uang yang telah aku gontorkan untuk mencari keberadaanya. Hingga aku menyerah dan fokus pada pekerjaan dan merawat ibu.

Perlahan aku bangkit, hingga karirku stabil lagi. Dan siapa sangka aku bisa bertemu lagi dengan Kayla. Hingga membangkitkan asa ku lagi, berharap padanya.

Ku ikuti diam-diam mereka dan mencari informasi tentang keberadaannya. Aku sangat terpukul saat mendapat informasi kalau gadis kecil itu adalah anakku. Anak yang kemudian lahir dan tidak pernah aku dampingi kehadirannya. Karena saat itu aku telah bersama perempuan lain.

Padahal kehadirannya lah yang aku nanti selama ini. Tetapi apa yang telah aku lakukan sebagai ayahnya. Aku telah mengabaikan hidup mereka. Layakkah aku disebut ayahnya atas semua perbuatan yang aku lakukan. Jangankan untuk mendapat pengakuan, mendapat maaf saja rasanya itu terlalu serakah.

Tidak mengejutkan ketika aku nekad mendatangi rumah Kayla, gelombang badai lah yang menyambutku. Sorot mata yang penuh luka itu, sungguh aku tidak mampu menyaksikannya.

Aku seperti melihat reruntuhan harapan yang coba aku bangun kembali.

Kayla yang dulu lembut dan rapuh kini telah berubah jadi sosok wanita sekaligus ibu yang kuat. Bukankah wanita yang terluka akan menjadi ras terkuat di bumi ini. Itulah yang aku lihat kini dalam diri Kayla. Begitu lembut sekaligus tangguh. Nampak lemah tapi tidak terkalahkan.

Kokoh seperti batu karang meski telah berkali- kali dihempas ombak.

Tapi aku tidak kehilangan akal. Aku terus melihat mereka dari kejauhan. Terutama Bella, saat disekolah sebelum dijemput oleh Kayla. Aku mengamatinya diam-diam. Aku yakin dia adalah darah dagingku. Karena wajahnya yang begitu mirip denganku sewaktu kecil. Bentuk wajah, mulut dan rahangnya persis seperti aku. Hanya hidung dan matanya yang bulat besar itu titisan dari Kayla. Bola mata yang bening, bola mata yang sangat aku kagumi dulu.

Siang itu Kayla terlambat menjemput, Bella. Tidak seperti biasanya. Bella sudah resah menunggu ibunya, jelas terlihat dari sikapnya yang sebentar duduk sebentar berdiri dan selalu mengamati pengendara motor yang melintas di depan sekolahnya.

Aku melihat itu sebagai peluang untuk mendekati , Bella. Kusapa dia dan bola matanya yang indah itu mengerjap penuh curiga. Dipandangnya sosok tubuhku yang berdiri menjulang dihadapannya saat aku menyapanya.

Bella tidak langsung menjawab saat aku menyapanya, sebaliknya dia menatap lagi ke jalan raya kalau-kalau ibunya datang.

"Menunggu siapa? " tanyaku ramah mencoba mengikis kecurigaannya. Dia masih diam dan acuh. Alih-alih menjawabku dia malah menjauh. Menyilangkan kedua lengannya di dadanya. Sorot matanya siaga. Aku tersenyum melihat caranya bertahan dari orang asing.

"Om siapa?" ucapnya tajam. Mengingatkan aku cara Kayla berbicara kemarin. Gadis kecil yang tangguh, bisa-bisanya dia tetap tenang meski sudah merasa terancam.

"Kenalkan, saya Piet. Panggil saja Om piet." Aku mengulurkan tanganku untuk bersalaman. Sekedar untuk merasakan denyut nadinya dan hangat sentuhannya.

"Aku Bella! Mama bilang aku tidak boleh berbicara dengan orang asing!" sentaknya menolak uluran tanganku.

Aku seolah tertampar. Butuh beberapa saat untuk mampu bicara. Aku menahan napas agar mampu berbicara netral

Orang asing? Mengapa kata itu seperti bilah balok menohok tepat ke jantungku.

"Bella tau nomor ponsel mamanya? Biar mama dihubungi lewat ponsel Om Piet, gimana?" aku mengusulkan ide dan berharap Bella mau. Bella berpikir sejenak, bola matanya berputar-putar membuatku gemas melihat tingkahnya. Aku berusaha santai. Dan akhirnya Bella setuju dan memberi nomor Kayla.

Aku langsung memencet tombol panggil di aplikasi berlambang telepon warna hijau itu. Lalu menyerahkannya pada Bella.

"Sudah Om, Mama akan segera datang menjemputku. Makasih ya, Om Piet." sikap Bella mulai melunak. Dia berterima kasih san tersenyum manis. Senyum yang persis seperti ibunya.

Kebetulan ada penjual mainan anak-anak di kaki lima tidak jauh dari Bella duduk. Aku menghampiri penjual kaki lima itu dan memilih boneka panda yang lucu. Dan kuhadiahkan pada Bella. Bella menolak, tapi aku aku terus membujuknya. Sebagai hadiah perkenalan kami, kataku padanya. Akhirnya Bella menerima boneka itu. ***

1
Erni Kusumawati
ya setiap perbuatan pasti akan ada akibatnya.. semoga setelah ini Rena menjadi sadar akan kesalahannya dan menjadi Rena yg lebih baik lagi
Suci Dava
turut berbelasungkawa atas meninggalnya mertua kak Author, semoga di terima di sisi Tuhan Yang Maha Esa Amien
Linda pransiska manalu: makasih doanya bun.
total 1 replies
Erni Kusumawati
turut berduka cita ya kk.. dan semoga kk dan keluarga dalam keadaan sehat amin
Erni Kusumawati: sama-sama kk
Linda pransiska manalu: makasih doanya ya dek.
total 2 replies
lindsey
bagus
lindsey
welcome back thor 👋👋 kemane aje ?
lindsey: pujiTuhan 🙏
Linda pransiska manalu: Mertua kakak meninggal sehari lebaran trus ada acara pernikahan anak kakak ipar, lanjut sakit karena kecapean. Puji Tuhan sudah pulih. sehat" kita semua dan terimakasih dukungannya.
total 2 replies
Hana Roichati
tetap semangat kak, terimakasih mulai up lagi, sukses selalu 👍👍❤❤
Linda pransiska manalu: makasih dukungsnnya bu.
total 1 replies
Erni Kusumawati
lah kenapa orang2 masa lalu Kay pada bermunculan ya☺
Erni Kusumawati
beginilah kalo orang tua jauh dr ilmu Agama dan ilmu2 lainnya.. dan msh relate sih di jaman skr.,
Erni Kusumawati
beginilah kalo punya mertua yg berfikiran kalo dia berjuang demi anaknya karena pamrih.. semua perjuangan di ungkit.. pdhl perjuangan orang tua adalah kewajiban krn diberikan amanah titipan anak..
Erni Kusumawati
najis lebih baik kau cerita ke bella kau ttg kelakuan bapaknya yg gila.. gemes aku rasanya
Cidaha (Ig @Dwie.author)
Horas, Mak. 😍😍😍
uswatun hasanah
Luar biasa
Suci Dava
Turut berbela sungkawa atas meninggalnya mertuanya kak Author 🙏, semoga di lancarkan proses pemakamannya Aamiin 🤲
Linda pransiska manalu: makasih doanya bun/Pray//Pray/
total 1 replies
Cidaha (Ig @Dwie.author)
Siapakah itu? Jeng jeng jeng. 😄
Basaria Siahaan
selamat keyla menjemput kebahagiaan mu
Cidaha (Ig @Dwie.author)
Kalau iya, kenapa? Kemarin masih bersikap sombong. Eh skrg memasang wajah tanpa dosa. 😏
Cidaha (Ig @Dwie.author)
Tidak semudah itu, Ferguso! Setelah apa yang telah kalian torehkan dalam hati dan pikiran Kayla, kalian pikir akan semudah itu???
Linda pransiska manalu: betul sekali, tidak semudah itu.
total 1 replies
lindsey
kay jaga anakmu bella jangan dikasih ketemu sama nenek sihir takut diambil mengingat sifat jahat ex mertuamu n kel.nya
Linda pransiska manalu: entahlah, kita tunggu aja sikap Kayla.
total 1 replies
Hana Roichati
😭😭😭 penyesalan datangnya terlambat, apakah kayla mau mempertemukan bella dng neneknya, jadi ikut melan jamila 😀😀 lanjut upnya kak 👍👍
Linda pransiska manalu: iya, sesal tak bertepi.
total 1 replies
Hana Roichati
ternyata bram bisa humor juga dalam kondisi sakit, 😀😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!