Novel ini menceritakan tentang kisah kesabaran Herra menghadapi sifat egois suaminya Dimas. Karena Herra tidak bisa melupakan cinta pertama nya. Ibunya menjodohkan Herra dengan teman sang adik.
Dan menceritakan tentang perjuangan Raffa untuk mengambil istri Dimas yang merupakan cinta pertama Raffa.
Mampu kah Raffa mengambil Herra dari hidup Dimas?
Tidak perlu banyak basa basi yuk langsung ke cerita!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emak Kam i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terlalu sakit untuk di jalani terlalu manis untuk dikenang
Ini masih cerita please back
Cewek yang tidak terlalu cantik, tubuhnya tinggi rambut panjang hitam terurai. Hidungnya tidak terlalu mancung ada lesung Pipit di sebelah kanan. Ada daya tarik cewek itu yang jarang dimiliki cewek lain. Mukanya imut badanya itu loh montok , body bohay dan aku heran badan cewek kelas 1 SMA kok bisa sebagus itu. Kenapa aku tahu , ya tahu kelihatan dari luar walaupun dia tutup dengan pakaian yang longgar. Pokoknya sosok cewek menurut ku dia tipe cewek idaman ku. Maklumlah aku kan sudah kelas 3 jadi wajarlah sudah bisa menilai lawan jenis. Dan sudah mempunyai rasa ketertarikan dengan namanya mahluk berjenis perempuan.
Dari hari itulah, aku setiap pagi menunggu mereka lewat di depan gerbang sekolah kami. Jujur aku sangat penasaran ingin mengenalnya lebih jauh. Disaat si doi lewat bertepatan juga teman dekat ku menegur ku.
" Lagi lihat apa si Raffa ? "Kata Rendy teman ku . Aku jawab dengan cengengesan .
". Pagi kak Reny" cewek itu menyapa temanku.
" Pagi juga Herra" kata Rendy.
"Baru berangkat Ra? Iya kak ... Ya sudah hati hati". Kata Rendy memberi perhatian.
"Iya kak terimakasih.. Mari " Kata cewek yang baru aku tau namanya Herra.
"Ha ha" otak pintar ku langsung loading pucuk dicinta ulam pun tiba. Aku tidak perlu susah susah mencari info tentang tu doi, malah teman dekat ku mengenal nya.
"Siapa tu cewek Rendy? "Kata ku..
" Oh . Cewek tadi ? Ia dodol... Emang cewek mana lagi si? Perasaan cewek yang ngobrol dengan kamu cuman cewek tadi deh.. Kenapa naksir..?"
Kalo aku bilang ia, kenapa masalah buat Lo.... Hihi " Aku nyengir .
"Itu tadi Herra kami tetanggaan. Itu loh anak yang tinggal di depan rumah . Kok waktu aku kerumah mu tidak pernah melihat dia. Oh .. Itu memang si Herra ini jarang keluar rumah, boleh dibilang dia itu anak rumahan. Beda dengan adiknya Tiara." terang Rendy.
"Aku kasih tau ke kamu ya, Herra ini tidak diperbolehkan orang tuanya pacaran sebelum selesai sekolah. Jadi kalo kamu suka sama Dia mending kamu kubur tu perasaan! .Enak aja masak si aku kalah sebelum berjuang. Lagi pula lucu la cerita nya masak cerita cinta si Raffa sudah layu padahal baru mekar. Si Herra ini anak tertua dari 4 bersaudara jadi sebenarnya cocok dengan kamu yang anak tunggal. "
Kata Rendy menimpali ucapan ku.
"Ren ..Ren.. Apa si Raffa Ren ..Ren nama aku Tu Rendy enak saja main rubah nama orang. Kamu tau? nama aku ini panjang sejarahnya, sepanjang sungai Nil ..dan ayahku perlu ber semedi serta bertapa tujuh hari tujuh malam baru dapat Ilham nama Rendy. Hhhhhhhhh "
mereka tertawa bersama
"lebay kamu Ren.'
"Ya kenapa? Hayo ngomong ! Siapa tau bestie mu ini bisa bantu. Tentu kamu harus bantu aku. Bantu apa ? Bantu apa lagi , ya bantu aku untuk mendapatkan si doi la. Apa kamu yakin? "
Rendy bertanya lagi untuk memastikan. "Yakinlah masak bohong. Hayo .. Kita masuk kelas dulu.. Nanti kamu main ke rumah ku setelah kita pulang sekolah. Ok , siap komandan kataku. "
Sambil kuangkat tangan seperti orang hormat.
Akhirnya singkat cerita aku dan doi pacaran dengan bantuan si Rendy.
Hari hari ku lalui sungguh indah, dulu, belom ada handphone, hp semacam nya. Yang ada telpon rumah dan telpon umum. Tapi di rumah doi telpon rumah tidak ada juga.
Jadi kami komunikasi lewat surat dan pastinya yang jadi tukang post ya Rendy sahabat baik ku" hhhhhhhhh".
Kami sering bikin acara buat tekwan , makan makan di rumah kontrakan temanku. Waktu itu jujur aku tidak bisa menggambarkan betapa aku bahagia.
Ternyata aku dan doi sama sama baru pertama pacaran. Jadi kalian Taulah kata orang cinta pertama sulit dilupakan. Itu memang benar, aku yang merasakan nya.
Sekitar 2 bulan kami pacaran, hubungan kami tercium juga oleh orang tuanya. Aku ingat betul perkataan Herra kala itu , dan sampai sekarang masih ku ingat dan mungkin tidak bisa aku lupakan.
Doi ngajak ketemu di rumah Rendy kami ngobrol serius.
"Bang.. Iya sayang" cuit...cuit kata ku dalam hati.
"Ih h Abang kok senyum senyum dak jelas si. Ya kenapa sayang?, adek nya Abang yang paling cantik imut, sejagat hati Abang . Nah kan gombal lagi". Katanya sambil senyum malu malu kucing apa lagi kalo dia senyum duh lesung Pipit nya , senyum nya manis... pengen rasanya tu pipi tak cium habis hehehe pikir ku dalam hati.
"Bang.. Ya dek.. Kemaren adek di kasih tau orang tua adek supaya kita berhenti pacaran. Ha .. Maksud adek apa?,"
tentu aku kaget bukan kepalang.
"Coba ulang dek! tadi Abang gagal fokus alias Lola loading. Bang adek diminta orang tua adek untuk stop dulu pacaran nya."
Lama kami terdiam..
" Dek....., ya bang. Apa alasan keluarga adek melarang kita pacaran?" tanyaku memastikan.
"Kata orang tua adek , adek itu fokus dulu dengan sekolah, kalo kita pacaran begini takutnya sekolah adek terbengkalai. Padahal adek tau kita pacaran tidak mengganggu sekolah malah kita saling suporter masalah pelajaran " . Kata ku.
Aku sering bantu doi mengerjakan tugas sekolah, begitu pun dengan doi sering bantu aku.
"Sudah adek jelaskan semua tapi mereka tetap kekeh dengan sudut pandang mereka. Apa ada alasan lain dek? .. Sebenarnya ada bang." kata Herra agak ragu ngomongnya.
" Apa dek, .. Kata bapak ...adek ,orang pacaran itu pegang pegangan, cium ciuman dan pelukan pelukan." Katanya sambil menunduk...
" Ya Allah ya Tuhan " kata ku dalam hati. Saat itu pengen ku cium ku peluk untuk memberikan dukungan dan kekuatan. Kulihat dia menangis . Ku usap air mata nya, aku rasa nya ingin menangis sejadi jadinya tapi malu masak lelaki nangis.
"Tapi dek..Abang tidak pernah melakukan semua itu, walaupun Abang sangat ingin. Sudah adek katan semuanya bang. Tapi mereka tetap pada pendiriannya" . Herra menegaskan.
"Jujur ya dek... Abang tidak mau mengabulkan permintaan adek yang satu ini. Maaf Abang tidak akan sanggup.
Kau tau dek, sehari saja Abang tidak melihat adek , Abang tidak tenang, tidur tak nyenyak makan tak kenyang." Jawab Raffa setengah menggombal.
"Itu mah Abang menggombal. Tidak sayang."..,ku pegang kedua pipinya.
"Dek . Coba lihat Abang" Pintaku
Dia melihat ku dengan deraian air mata .
"Abang serius mana bisa Abang menggombal, Abang sangat menyayangi adek melebihi apapun." Terang ku.
" Adek juga sama bang rasanya adek, ngak akan sanggup hidup kalo harus berpisah sama Abang ".
Jawab Herra. Sambil menyeka air matanya yang terus menerus mengalir.
Mungkin itu petunjuk yang Dia rasakan akan terjadi sesuatu yang buruk pada hubungan kami.
" Dek.. Ya bang, kalo kita kawin lari gimana? Bang masak ia kita kawin lari, Abang ada ada saja. Abang serius dek, maksud abang kita menikah tanpa sepengetahuan orang tua adek. Iii ...Abang kalo kita kawin lari ngak ah , ingat ya bang restu orang tua itu penting. Lagi pula capek la kawin lari hihihi " Jawab Herra sambil cengengesan.
"Tuk "kepalanya ku petuk .
" Au sakit bang, masak belom nikah aja Abang sudah kdrt . Kamu itu kalo ngomong suka asal saja," Jawab ku kesal.
"He he he he" .katanya.
"Tapi Abang tidak mau putus titik." terangku.
Setelah kejadian itu kami tetap pacaran diam diam bertemu pun lebih dikurangi . Tepat sebulan setelah nya aku mendapat surat dari Herra.
Surat yang menghancurkan dunia ku. Surat yang membunuhku secara perlahan. Perasaan ku saat itu rasanya orang mengambil jantungku tapi aku tidak di bius sakit teramat sakit.
"Rendy kenapa begini? Aku dengar Herra di paksa memilih antara kedua orang tuanya atau kamu. Dan kamu pasti tau apa pilihan Herra." Terang Rendy
Sesudah kejadian itu Herra tidak pernah lagi sekolah lewat sekolah kami. Dan setelah tamat STM aku kuliah ke luar negeri.
Bersambung
Maaf ya , caper yang ini panjang 🙏 ikuti terus cerita nya sampai selesai