NovelToon NovelToon
Mafia Cantik Tuan Damaresh

Mafia Cantik Tuan Damaresh

Status: tamat
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Roman-Angst Mafia / Fantasi Wanita / Chicklit / Tamat
Popularitas:59.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: 𝑾𝒆𝒍𝒂𝒔 𝑨𝒔𝒊𝒉

𝐆𝐫𝐚𝐜𝐢𝐚 𝐀𝐫𝐜𝐞𝐥𝐢𝐨, 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐜𝐚𝐧𝐭𝐢𝐤 𝐦𝐮𝐥𝐭𝐢𝐭𝐚𝐥𝐞𝐧𝐭𝐚, 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧 𝐝𝐢 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐠𝐞𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥. 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐰𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐝𝐚𝐦 𝐝𝐢𝐡𝐚𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚, 𝐚𝐤𝐢𝐛𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐝𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠𝐭𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥.
𝐊𝐢𝐧𝐢, 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐚𝐬𝐚𝐢 𝐛𝐢𝐬𝐧𝐢𝐬 𝐝𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐧𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚. 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐫𝐚𝐢𝐡 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐧𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐠𝐮𝐬 𝐝𝐢𝐭𝐚𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚. 𝐁𝐞𝐫𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐩𝐫𝐞𝐬𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐢𝐬𝐭𝐢𝐦𝐞𝐰𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐆𝐫𝐚𝐜𝐞 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐧𝐜𝐮𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐮𝐬𝐮𝐡 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐩𝐞𝐫 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐢𝐫𝐢 𝐡𝐚𝐭𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐦𝐛𝐮𝐫𝐮𝐚𝐧.

Ikuti keseruan pembalasan dendam dan menguak misteri pembunuhan keluarga Gracia bersama author. ✨
Jadilah saksi bagaimana kisah cinta Grace dan Damaresh 😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑾𝒆𝒍𝒂𝒔 𝑨𝒔𝒊𝒉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siasat Hendra..

"Pergi!" ucap Gracia mengulang kata-kata nya tadi.

"Tapi pon..."

"Tidak apa-apa. Aku bisa beli sendiri" ucap Gracia menyela dengan cepat.

"Tidak! Ayo ikut. Akan kuganti ponselmu.Meskipun kau yang menabrakku,jangan bertindak seolah aku tidak mampu membeli sebuah ponsel. Kau merendahkanku. Enak saja kau berbuat sesukamu!" protes pemuda itu sambil menarik tangan Gracia hingga ke depan deretan ponsel.

"Cepat pilih ponselnya,aku sedang ada urusan." Lanjutnya menunjuk barisan ponsel di dalam etalase.

"Yasudah pergi saja. Tadi aku suruh pergi malah marah-marah dan menyeretku. Sekarang kau menyuruhku memilih dengan cepat?" bentak Gracia kesal.

"Aku begitu karena kau meremehkan ku." jawabnya ketus.

"Ckk siapa yang meremehkan mu. Aduhh dasar kau ini. Aku hanya tidak mau merepotkanmu." bentak Gracia lagi.

"Aku tidak mau tau.. Cepat pilih atau aku akan mengirimkan semua ponsel ini ke rumahmu." ancam pemuda tersebut.

"Kauu..."

"Satu.."

"Ck sudah ku bilang.."

"Dua.."

"Baiklah baiklah, berhenti berhitung. Beli saja yang sama dengan ponsel ini" kata Gracia malas berdebat lagi.

"Bagus!" kata pemuda itu sambil bergegas membeli ponsel yang dimaksud Gracia .

"Ini ambillah." pemuda itu menyodorkan ponsel yang dipilih tadi.

"Terimakasih. Aku pergi duluan." Gracia pergi begitu saja.

"He-Hei.. Tunggu dulu." teriak pemuda itu,tapi Gracia tetap berjalan meninggalkan pemuda tersebut.

"Ck.. Dasar wanita ini. Aku bahkan belum tau siapa namanya. Dia berbuat sesukanya saja." Gerutu nya melihat Gracia berlalu begitu saja.

Setelah cukup jauh dari pemuda yang tadi,Gracia menggerutu sepanjang jalan hendak keluar dari mall.

"Ck siapa dia? Berani-beraninya dia begitu padaku! Apa tadi dia bilang? Bukan dia yang menabrakku? Maksudnya aku yang menabrak dia,begitu? Enak saja! Jelas-jelas dia yang menabrakku!" gerutu nya sambil terus menghentakkan kakinya karena kesal.

Saat hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba salah satu pengawal memanggilnya.

"Emm.. Maaf Bos. Tapi..."

"Tapi apa?" bentak Gracia masih kesal.

"I..ituu.. Emm.. Jam tangan tuan muda be.."

"Ahh iya jam tangan kakak. Aduhh gara-gara pria sialan itu aku jadi lupa jam tangan kakakku" gerutu Gracia sebelum pengawalnya menyelesaikan perkataannya. Gracia bergegas kembali ke mall untuk membeli jam tangan untuk kakaknya.

***

Disisi lain,Hendra baru saja keluar dari rumah sakit. Dia bingung mau mulai dari mana untuk menjebak Fazriel.

"Ahh! Aku punya ide.. Aku akan meminta bekerja di perusahaan nya. Aku harus menghubungi nona dulu." Hendra buru-buru meraih ponselnya dan mengirimkan pesan pada Chici.

'Maaf mengganggu waktu nona. Ada yang harus aku diskusikan denganmu. Apa bisa bertemu sekarang?' ketik Hendra mengirim pesan pada Gracia .

'Satu jam lagi di cafe VV!' balas Gracia dengan cepat.

'Baik. Terimakasih nona. Maaf merepotkanmu' tutup Hendra dan bergegas ke cafe yang dimaksud Gracia .

Setelah mendapat persetujuan dari Gracia , Hendra segera bersiap karena jarak dari apartemennya menuju cafe VV cukup jauh. Hendra memakai kacamata dan topi hitam untuk menutupi identitasnya. Dia memang sengaja memakainya, takut jika rencananya akan terendus oleh orang-orangnya Fazriel.

Satu jam kemudian Hendra tiba di cafe VV. Baru saja Hendra turun dan hendak menutup pintu mobilnya, dia terpukau melihat gadis cantik berbaju biru langit di depan cafe. Gadis itu tampak sedang memberikan perintah pada beberapa orang pria.

'Aku benar-benar bodoh. Bagaimana bisa aku tergoda oleh secuil harta demi menghabisi gadis sepolos dan secantik dia. Ohh tuhan, buanglah sifat gila harta ku ini agar tidak bertindak bodoh lagi. Fazriel,kau tunggu saja' batin Hendra memaki kebodohannya sendiri. Hendra berjalan cepat menyusul Gracia yang hendak masuk ke dalam cafe.

"Selamat sore,Nona" sapa Hendra dari belakang Gracia .

Mendengar ada yang menyapanya,Gracia menoleh dan melihat Hendra sedang berdiri dibelakangnya. "Ohh kau! Sore juga. Ayo masuk."

Hendra mengangguk dan membukakan pintu untuk Gracia . Gracia memanggil salah satu pelayan cafe untuk mengantar mereka ke tempat VIP. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang terus memperhatikan keduanya. Setelah tiba disana dan menghabiskan makanannya,Hendra mulai menjelaskan maksud dirinya mengajak Gracia bertemu.

"Jelaskan!" kata Gracia mendahului Hendra yang baru membuka mulut.

"Nona,tentang syarat darimu waktu itu. Aku..."

"Kau tidak sanggup?" tanya Gracia memotong kalimat Hendra.

"Bukan begitu,nona. Aku tidak bisa dengan mudah mendapatkan semuanya dalam waktu yang singkat. Aku memerlukan sebuah siasat untuk itu." Kata Hendra berbasa-basi.

"Apa rencanamu?" tanya Gracia mengerti maksud Hendra.

"Begini, nona. Fazriel tahu aku berada di rumah sakit kemarin. Aku akan bilang padanya bahwa aku berhasil membunuh hewan peliharaan kesayangan nona dan memporak-porandakan markas nona lalu membuatmu depresi atas kejadian itu. Aku akan bilang kalau nona berjanji tidak akan melakukan apapun lagi pada kami, memberikan hak sepenuhnya anak perusahaan Arcelio Group pada Fazriel dan membebaskan Mafia Utara dari aliansi dan meminta bekerja disana" Hendra menjelaskan siasatnya.

"Hmm.. Siasat yang cukup bagus. Baiklah aku akan membiarkan kalian dalam waktu lima hari. Waktumu tidak banyak paman, lakukan dengan baik atau kau akan menghilang dari bumi ini." ucapnya dengan tegas memperingati.

Hendra mengangguk mengerti maksud Gracia . Gracia pamit pulang duluan karena sudah pukul 18:30. Di luar ruangan, pemuda yang dari tadi memperhatikan Gracia masih duduk disana.

'Tak kuduga! Ternyata gadis lugu yang kutemui adalah orang besar. Pantas saja sejak pertama kali bertemu dengannya aku merasakan kharisma yang begitu kuat. Huftt entah ini keberuntungan atau justru kutukan dalam hidupku bertemu dengannya.' batinnya tersenyum penuh arti.

***

Hari sudah gelap sekali bahkan hampir larut malam tapi Gracia belum pulang juga. Farka yang menunggunya dari tadi sudah sangat gelisah. Ponsel Gracia juga tidak dapat dihubungi.

"Kemana bocah ini? Hanya belanja saja menghabiskan waktu selama ini? Pengawalnya sudah pulang dari sore tadi kenapa dia belum juga pulang? Ini sudah larut. Apa terjadi sesuatu? Akhhhhhh dasar bocah ini! Membuatku cemas saja" omel Farka kesal sekaligus cemas pada adik semata wayangnya itu. Farka terus mondar mandir didepan televisi dan sesekali mengecek ponselnya berharap ada pesan dari Gracia .

"Hei! Berhenti bertanya pada dirimu sendiri dan berhenti mondar mandir disana! Apa kau tidak lelah terus mondar mandir begitu? Kau menghalangi tontonan ku!" celetuk paman Dani dengan kesal.

Mendengar kata-kata pamannya, Farka berdecak kesal lalu duduk dengan terpaksa disamping Paman Dani.

"Mungkin ada yang harus dia urus. Kau tidak perlu khawatir berlebihan. Lagi pula Gracia tidak pernah sekalipun pergi tanpa membawa katananya" kata paman Dani santai.

Tak bisa dipungkiri, sebenarnya dia juga cemas. Tapi mau bagaimana lagi, mau mencari pun tidak akan mudah melacak keberadaan Gracia di kota sebesar ini,pikir paman Dani.

"Itu yang membuatku cemas,paman. Penampilan Gracia sangat mencolok.Apalagi Gracia membawa katana. Itu pasti akan menarik perhatian orang-orang,meskipun ia sudah terkenal tapi tetap saja aku khawatir" Jawab Farka.

Paman Dani mengangguk membenarkan kata-kata Farka.Tiba-tiba Paman Dani mengingat satu hal yang bisa membantu mencari Gracia .

1
Kembae e Kucir
Kecewa
Rohma Wati Umam
Luar biasa
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ᴹᴿ᭄°Knight⁹⁹🦅™࿐
menegangkan 🤗🤗🤗
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ᴹᴿ᭄°Knight⁹⁹🦅™࿐
Wah tambah seru,mencegah dan berdarah-darah ini 🤗🤗👍
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ᴹᴿ᭄°Knight⁹⁹🦅™࿐
Waduh terlambat kan,semoga selamat tuan Leon 🤲🤲🤝
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ᴹᴿ᭄°Knight⁹⁹🦅™࿐
Lanjut,ditunggu up nya 😇😇
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ᴹᴿ᭄°Knight⁹⁹🦅™࿐
☕☕☕ dulu,smbil tunggu up nya
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ᴹᴿ᭄°Knight⁹⁹🦅™࿐
Lanjuuut
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ᴹᴿ᭄°Knight⁹⁹🦅™࿐
Lanjut Te"h
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ᴹᴿ᭄°Knight⁹⁹🦅™࿐
Sabar ya Bujang tua 🤣🤣🤣
marrydiana
mampir thor
Li yang
wahhh bertualang nih
Li yang
yahh gak mati/Hunger/
Li yang
mati mati mati/Determined//Determined//Determined/
Li yang
kereennn...
Li yang
kesetiaan anggotanya keren/Applaud/
Li yang
ternyata/Panic/
Li yang
bawang wei bawang siapa ini/Sob//Sob/
Li yang
/Kiss//Kiss/
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ᴹᴿ᭄°Knight⁹⁹🦅™࿐
Wah mulai deg²an nich,ada puzzle baru dari segelas anggur 🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!