Freya, seorang gadis ceria dan penuh ambisi memiliki sifat layaknya seorang remaja pada umumnya. Gadis itu sangat mengidolakan Arvin Mahardika, seorang aktor sekaligus model yang sangat tampan, sehingga tak heran jika dirinya memiliki banyak fans fans dari kalangan seusianya. Namun, dari sekian banyak fansnya, hanya satu yang bikin sang aktor pusing, yaitu Freya. Gadis yang menurutnya memiliki gangguan jiwa karna kelakuannya yang menurutnya terlalu berlebihan sebagai seorang fans. Segala cara ia lakukan agar gadis itu berhenti mengejarnya, mulai dari sifat tegasnya sampai mempermalukannya di media hingga membuat Freya sempat menyerah. Namun, tak sengaja ia mendengar percakapan salah satu seorang aktor yang merupakan sahabat dekat sang idola, membuatnya bertekad menyelamatkan sang idola sekaligus pujaan hatinya. Berbagai cara ia lakukan agar bisa memantau kegiatan sang idola, sampai pada akhirnya ia memilih pergi dan menjauh dari kehidupan Arvin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rezqhi Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sandwich
"Selamat pagi tante Rita yang cantik," ucap Freya dengan penuh semangat di daerah dapur.
"Pagi juga keponakan tante yang cantik, semangat banget pagi ini," ujar tante Rita sambil memasak.
"Iya donk, pagi yang cerah harus di awali dengan semangat juga. Btw, tante Rita masak apa, harum banget baunya," ucap Freya sambil menghirup aroma hidangan yang dimasak tantenya.
"Ayam mentega, sup iga, sama tempe orak-arik," ucap tante Rita.
"Wihh, kelihatannya enak-enak banget," ucap Freya dengan mata berbinar. Kemudian sebuah ide terlintas di benaknya. Gadis itu pun menuju ke kulkas dan melihat-lihat isi kulkas tertentu. Serasa hal yang dicarinya lengkap, gadis itupun mengeluarkan satu persatu bahan-bahan tersebut. "Tante, bahan -bahan dikulkas aku pake ya, sekalian sama dapurnya aku pinjam, heheheh," ucap Freya sambil mengeluarkan satu persatu bahan yang diperlukan.
"Emangnya kamu mau masak apa? Kamu gak suka masakan tante ya,"ucap tante Rita dengan nada sedihnya.
"Gak gitu tante, aku berinisiatif mau buat sandwich sepesial buat Arvin," ucap Freya dengan polosnya. Tante Rita yang mendengar itu hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala. Wanita paruh baya itu sangat paham bahwa keponakannya itu sangat mengidolakan artis itu.
"Yaudah, serah kamu aja. Btw Anya belum bangun ya?" tanya tante Rita.
"Belum," jawab Freya singkat. Gadis itu pun mengeluarkan Roti tawar, selada, tomat, telur, daging ayam, saus tomat, wortel, saus pedas, saus keju, saus barbeque mayonaise dan mentega.
Gadis itu kemudian memasangkan celemek ke tubuhnya, mencepol asal rambutnya dan mengambil pisau serta talenan. Kemudian mulai mengiris tipis tapi lebar beberapa daging ayam dan membilas daging tersebut. Kemudian kembali mengambil bawang putih dan mencincang cincangnya lalu mencampurkannya di daging ayam tersebut dan mendiamkannya beberapa menit.
Gadis itu mengambil alih beberapa lembar roti, mengoleskannya dengan mentega dan mulai memanggangnya di teflon dengan api kecil. Kemudian mengambil alih selada membersihkannya, mengiris tipis tomat, serta memarut wortel. Dan kembali fokus ke roti yang dipanggang nya. Setelah terpanggang dengan sempurna, gadis itu mengangkatnya dan gantian telur ayam di omeletnya. Terakhir giliran daging ayam yang di panggang ya, tak lupa mengolesinya dengan bumbu barbeque. Setelah semuanya sudah siap, gadis itu menyusun semua yang telah dibuatnya.
Pertama-tama mengambil roti yang telah dipanggang nya mengoles mentega, selada, tomat, telur ayam, parutan keju, daging ayam, saus tomat, saus lombok, saus keju, dan mayo kemudian menutupnya dengan selada dan roti. Gadis mengulangi hal yang sama sampai bahan yang dibuatnya habis. Dan memotong segitiga sandwich tersebut.
"Hmm, lo lagi buat apa harum banget," ujar Anya tiba-tiba dibelakang Freya. "Wihh, sandwich. Bagi dikit donk," ucap Anya lagi sambil mengambil satu sandwich di depannya yang terlihat menggugah selera. Namun hal itu ia urungkan sebab tangannya lansung dihempas oleh Freya. "Enak aja lo, bangun-bangun main nyomot aja."
"Yaelah, pelit amat lo ma gue," kata Anya sambil mendengus kesal. "Gak boleh, ini tuh khusus buat Arvin," ucap Freya sambil memindahkan sandwich buatannya ke tempat bekal. "Belum tentu juga si Arvin mau terima itu, dari pada mubazir mending di tampung perut gue," ucap Anya dengan menatap nanar sandwich didepannya itu. "No, sekali gue bilang no tetap no!" ucap Freya tegas.
"Btw, kok dua tempat sih. Satu aja belum tentu si Arvin terima," tanya Anya yang penasaran. "Iya, gue sengaja buat banyak sekalian buat rekan-rekannya. Satu tempatnya khusus buat pangeran gue, dan yang satunya lagi buat teman-teman dan teamnya. Biar mereka mendukung misi pendekatan gue," jawab Freya sambil menatap Anya dengan alis yang dinaik-naikkan.
"Wihh, ada apa nih rame-rame," ucap Gleen yang tiba-tiba nongol dengan wajah yang sedikit basah. Sepertinya cowok itu baru saja bangun dan membasuh wajahnya. "Wih, ada sandwich nih. Kebetulan gue lapar," ucap cowok itu lagi yang hendak mengambil sandwich di tempat bekal yang berwana biru tua itu. Namun dengan cepat Freya menutup bekal itu. "Gak boleh!" ucap Freya tegas dan menatap tajam sepupunya itu. "Pelit banget sih Lo kak, bagi napa. Orang pelit kuburannya sempit," ujar Gleen. "Bodo amat," ujar Freya sambil membawa dua kotak makan itu ke kamarnya untuk bersiap-siap. Gadis itu sengaja membawa kedua kotak makanan yang berbeda ukuran itu, karena dia khawatir kalo di tinggalkan akan di habisi oleh sahabat dan sepupunya itu. Sebenarnya bisa aja gadis itue memberikan beberapa potongan sandwich buatannga ke mereka, namun karena masih kesal dengan kedua manusia yang tidak mendukungnya melakukan pendekatan dengan Arvin.
"Yaelah, pelit banget sih kakak gue..." lirih Gleen. "Sabar ya, maklum kakak lo itu baru kenal pubertas. Gue aja dari tadi minta gak dikasih," ucap Anya sambil ketawa. Sementara Gleen, cowok itu memilih menuju meja makan dan memilih menyantap makanan yang dihidangkan di meja makan. Hal yang sama di lakukan oleh Anya.
***
"Selamat pagi semua, kenalkan gue Freya. Keponakannya tante Rita, pemilik villa ini. Oh ya, kalian pasti belum sarapan kan. Kebetulan gue bawa sarapan buat kalian, gue buat sendiri loh," ucap Freya dengan percaya diri sambil mengeluarkan kotak makanan yang berukuran besar.
"Widih, kebetulan banget gue lapar," ucap Ryan sambil membuka kotak makanan itu.
"Wouw sandwich, kelihatannya lezat," ucap cowok itu lagi sambil mengambil sepotong sandwich dan menggigit nya. Matanya membulat sempurna setelah sandwich itu tiba di lidahnya. "Anjir, enak banget nih sandwich. Komplit poll, restoran bintang lima aja kalah," ujar cowok itu lagi sambil mengunyah makanan berbahan dasar roti tersebut. Mendengar itu, semua yang ada ditempat itu tidak mau ketinggalan. Mereka satu per satu datang dan mencicipi makanan tersebut. Bahkan ada juga yang mengambil dua, karena takut kehabisan.
"Wih, ternyata lo jago masak juga ya. Rasanya premium banget," puji Raka sambil menikmati sandwich buatan gadis di depannya. .
"Benar banget, besok-besok buat lagi ya," ucap salah satu dari orang yang di situ. Orang tersebut sudah dipastikan krew atau orang dibalik layar sinetron 'KEKUATAN CINTA' pasalnya ia tak pernah melihat orang itu di layar layar tv.
"Gampang itu mah, eh btw Arvin mana," tanya Freya sambil mencari sosok pangerannya.
"Di taman belakang," jawab Ryan.endengar itu Freya dengan semangat menuju ke tempat yang di arahkan Ryan dengan membawa kotak makanan yang berukuran kecil.Tak lupa senyuman yang menghiasi wajah mungilnya. Ia sengaja memisahkan milik Arvin dan milik teman-teman cowok itu. Pasalnya milik Arvin sengaja ia potong bentuk hati dengan susah payah, menggambarkan perasaannya saat ini.
