Sudah tiga bulan Kinara merasakan perubahan pada sang suami. Suaminya seperti tak berhasrat ketika bersama-nya. Merasakan perubahan sang suami yang sangat signifikan, diam-diam Kinara pun mencari tahu apa yang menyebabkan suami-nya berubah. Dan ternyata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DLHS 6
"Ah... Mas... Sssh... Ah... Mas, udah Mas, aku gak tahan, ayo masukin sekarang Mas!" racau Nara saat Rangga masih asyik memainkan lidah-nya di pintu sangkar daging Nara.
Tapi Rangga tidak menghiraukan permintaan Nara, ia masih saja terus memainkan lidahnya disana.
Nara yang sudah tidak tahan ingin si walet mengobrak-abrik sangkar dagingnya langsung menarik kepala Rangga dari bawah sana lalu mencium bibir Rangga dengan sangat rakus dan dibalas oleh Rangga tak kalah rakus-nya.
"Ayo masukin sekarang Mas! Aku udah gak tahan." ucap Nara disela-sela ciuman panas mereka.
Rangga pun mengarahkan si walet yang sudah bertransformasi menjadi walet raksasa lalu memasukkannya kedalam sangkar daging Nara.
"Sssh... ough..." erang Nara dan juga Rangga begitu si walet raksasa terbenam sempurna di dalam sangkar dagingnya.
Rangga pun mulai menghentakkan si walet raksasa untuk mengobrak-abrik sangkar daging Nara.
Tapi hanya dalam waktu satu setengah menit, tiba-tiba...
"Aaaaargh..." erangan panjang keluar dari mulut Rangga. Si walet raksasa sudah memuntahkan air liurnya didalam sangkar daging Nara. Padahal Nara belum juga sampai di pertengahan jalan.
Mata Nara yang tadinya sedang merem melek langsung terbuka lebar begitu mendengar erangan panjang Rangga dan merasakan sesuatu yang hangat menyemprot sangkar dagingnya.
"Kamu udah keluar, Mas?" tanya Nara.
"Mmm..." jawab Rangga yang sedang membenamkan wajah-nya di ceruk leher Nara sambil mengatur nafasnya.
"Ish... Kok cepet banget sih, Mas! Aku kan belum nyampe!" protes Nara sambil mendorong tubuh Rangga hingga si walet raksasa yang kini sudah meleyot pun keluar dari dalam sangkar daging.
"Ya mau gimana lagi Sayang, kan udah lama juga gak keluar. Kalau aku lama keluarnya itu yang jadi pertanyaan buat kamu." jawab Rangga membela diri.
Iya juga sih. jawab Nara dalam hati.
Namun, walau jawaban Rangga masuk akal tetap saja ia kesal karena dirinya belum merasakan kenikmatan.
"Terus aku gimana, Mas?" tanya Nara.
"Ya kamu mau-nya gimana? Gak mungkin lagi si walet yang masuk ke dalam, dia udah bobok udah hibernasi lagi." Rangga malah bertanya balik.
Nara pun menurunkan pandangannya untuk melihat si walet. Ia menghela nafasnya kasar saat melihat si walet yang sudah bobok ganteng kembali.
"Pake jari mau?" tawar Rangga.
Nara pun menaikkan pandangganya melihat wajah Rangga. Lagi dan lagi ia menghela nafasnya kasar.
"Gak usah deh, Mas." tolak Nara.
"Ya udah yuk mandi, nanti kita ditungguin Mama." kata Nara lagi lalu berdiri tepat di bawah shower lalu menyalakan air shower.
Sadar kalau istrinya sedang kecewa padanya, Rangga pun mengambil inisiatif untuk menyabuni tubuh Nara sekaligus ingin memberi sengatan-sengatan kenikmatan di tubuh Nara lalu mengantar Nara ke puncak kenikmatan dengan jarinya.
Tapi sayangnya Nara menolak inisiatif Rangga, ia pun menyabuni tubuh-nya sendiri lalu cepat-cepat keluar dari bilik mandi dan berjalan menuju wastafel dan menggosok giginya. Setelah selesai menggosok gigi-nya Nara pun cepat-cepat keluar dari kamar mandi.
BRAAAK. Nara menutup pintu kamar mandi dengan sangat kasar, tanda kalau dia sedang marah.
Melihat itu, masih didalam bilik mandi dan dibawah guyuran air shower, Rangga hanya bisa menghela nafasnya kasar sambil melihat kearah si walet yang sedang bobok ganteng.
"Maaf Nara, ini salah ku! Seandainya malam itu aku tidak mabuk mungkin kejadian hari ini tidak akan terjadi." lirih Rangga.
"Aku juga tidak mau ini terjadi Nara, aku juga ingin membahagiakan mu, memberikan kamu kepuasan seperti dulu, tapi rasa bersalah ini terlalu menyiksa ku, membuat aku jadi tidak bergairah. Bukan hanya kamu yang frustasi, aku juga frustasi dengan keadaan ini." lirih Rangga lagi.
💋💋💋
Bersambung...
cepet sehat nara... biar ada tenaga buat benyek2in suami kamu...