kawasan 18+, bijaklah dalam membaca.
Axel Brian pemuda miskin yang mepunyai cita - cita menjadi seorang milyarder
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
undangan mulai di sebar , semua relaksi bisnis Axel Capital mendapatkan undangan tersebut.
Mereka bertanya - tanya siapa yang akan bertunangan, dan apa hubungannya dia dengan Axel Capital.
" apakah ini keponakan Tuan Martin ?"
" ya aku juga berpikir demikian, pasalnya Tuan Martin juga belum menikah ?!"
" kita tunggu, dan lihat siapa yang akan bertunangan ! "
berita tentang pertunangan itu merembet begitu cepat seperti kobaran api yang melahap rumput kering.
di kediaman Keluarga Barata.
Renaldi buka suara " Brian sudah akan menikah, kita tidak memiliki kesempatan lagi !"
Angsena Barata adik Renaldi mencemooh " ini semua salahmu kakak, karena kamu tidak menyelidiki siapa Brian sebenarnya, keluarga kita hampir mendapatkan menantu yang cakap tapi kau menyia - nyiakannya !"
Angsena melirik Sindi yang tatapannya sayu dan melanjutkan ucapannya " Sindi.. ayahmu memang terlalu serakah , jika bukan karena ayahmu ,kamu dan keluarga kita akan hidup makmur !"
Renaldi Meraung !" Diam kau Angsena !!, kamu menyalahkanku seorang diri, bukankah kalian juga terlibat dengan ini semua, kalian ingin menikahkan putriku dengan keluarga Wijaya, sekarang Sindi sudah bersedia dan kalian.."
sebelum Renaldi menuntaskan ucapannya ,Sindi menggebrak meja , dia menangis " cukup..!!, apa kalian sekarang sudah puas mempermainkan aku heh !, kalian semua sama saja, demi harta kalian mengorbankan kehidupanku tanpa memikirkan aku sedikitpun !"
Sindi menatap ayahnya dan melanjutkan " ayah.. aku sudah cukup jadi bonekamu, aku akan pergi dari keluarga barata, aku sudah muak dengan kalian semua !".
Sindi meninggalkan pertemuan tersebut , Semua keluarga barata cuma terdiam tidak bisa menahan Sindi yang sudah keluar dari pintu.
kediaman keluarga Tanti , orang tua Tanti bingung saat Martin datang menemui mereka.
di ruang Tamu Martin memulai pembicaraan " apa kabar Tuan dan nyonya Wijaya ?!"
Sandi buru - buru menjawab " tidak perlu seformal itu Tuan Martin , ngomong - ngomong ada perlu apa Tuan Martin datang kemari ?"
Keringat dingin mengucur deras di dahi sandi, pasalnya dia tahu siapa Martin, dia takut kalau anak buahnya telah menyinggung Martin.
Martin tersenyum , dia menatap Tanti " Tuan Brian tidak salah memilih anda Nona Tanti Wijaya, anda begitu cantik ,pantas saja beliau langsung ingin menikahi anda !".
Tanti dan orang tuanya terkejut , Tanti menjawab " Tuan Brian ?.. maksud Tuan Martin ..?"
Martin menghela nafas ringan " Nona Wijaya.. saya kemari untuk memberi tahukan kalau tempat pertunangan kalian di Hotel Big Diamond, nanti akan ada orang yang secara kusus menjemput kalian, untuk menjelaskan Siapa Tuan Brian, biar beliau sendiri yang menjelaskan nanti di acara pertunangan kalian !".
mata sandi terbelalak kaget saat mendengar pertunangan anaknya bertempat di Big Diamond, sandi tidak percaya jika Brian bisa melakukan itu, setau sandi dan keluarganya Brian hanya anak petani, tetapi karena yang datang Martin dia mau tidak mau harus mempercayainya.
" Big Diaamond , Tuan martin apa anda tidak salah bicara ?" sandi memastikan ucapan martin.
bu Mega yang dari tadi diam menimpali " Tuan Martin .. Big Diamond bukanlah Hotel sembarangan, apakah Brian ..?"
Martin tersenyum tipis " Tuan dan nyonya Wijaya tenang saja , semuanya sudah aku urus, nona Tanti Wijaya ,jika anda perlu sesuatu silakan hubungi saya , saya permisi dulu masih banyak yang harus aku urus !".
Martin memberikan kartu namanya pada Tanti, dia kemudian pergi meninggalkan mereka yang masih memiliki banyak pertanyaan, Martin sengaja cepat beranjak pergi agar dia tidak salah bicara.
satu minggu berlalu, acara pertunangan Tanti dan Brian hari ini.
Sandi dan keluarganya menunggu orang yang akan menjemput mereka seperti ucapan Martin.
Tiba - Tiba Rombongan mobil Roll Royce berhenti di depan gerbang rumah mereka.
satpam yang jaga di depan memberi tahu sandi, mereka langsung keluar dan di sambut Martin langsung.
" tuan ,nyonya dan nona Wijaya.. silakan !" Martin membukakan pintu untuk mereka.
" Tuan Martin ini..?" Sandi terkejut dengan Rombongan Roll Royce tersebut.
" ataga Tanti kamu sangat beruntung, mendapatkan pria yang kaya ?!"
" kamu benar ,tampaknya Tanti akan jadi nona kaya !".
" kelak kita harus memperlakukan Tanti dengan baik !"
" ya saya ssetuju !"
sanak saudara Keluarga Wijaya ,memuji Tanti yang mendapatkan pria kaya, tebakan mereka memang benar jika calon Tanti adalah pria yang sukses, tetapi mereka tidak tahu jika orang yang di puja mereka ,bertingkah laku seperti orang miskin.
Tanti gugup saat melihat mobil mewah itu, diabkemudian bertanya pada Martin " Tuan Martin.. dengan segala hormat, apakah anda tidak salah orang, saya akan bertunangan dengan Brian , Brian tidak mungkin memiliki ini semua !".
Martin tersenyum menatap Tanti " Nona Wijaya.. saya tidak salah orang, saya tidak menjelaskan di sini, lebih baik anda bergegas ikut kami, di sana nanti anda akan tahu semuanya !".
Tanti terpaksa ikut dengan Martin, begitu juga sanak saudara keluarga Wijaya, mereka kagum denga rombongan Roll Royce, apa lagi ada polisi yang mengawal mereka depan dan belakang, membuat kekaguman pada tunangan Tanti makin dalam.
akhirnya Rombongan Roll Royce tiba, mereka mobil Yang di tunggangi Tanti berhenti tepat di sebelah karpet merah yang sudah siap untuk menjemput sang wanita.
Martin membuka pintu " silakan nona Wijaya !"
Tanti tersenyum , dia kemudian turun dari mobil,Martin menggandengnya bagaikan Putri yang akan menemui sang pangeran.
sementara ayah ibu Tanti ada di belakang mereka, kemudian disusul sanak saudara keluarga wijaya.
awak media yang sudah menunggu kedatangan Martin langsung memfoto mereka.
" lihat perempuan itu sangat cantik !"
" kamu benar dengan gaun Biru,yang menambah anggun dirinya "
" astaga.. bukankan itu keluarga Wijaya !"
" kamu benar, betapa beruntungnya gadis wijaya itu, akan menjadi bagian dari Axel Capital !"
para tamu yang sengaja menunggu kedatangan Martin di depan Hotel Big Diamond membicarakan wanita muda yang bersama Martin.
Keluarga Barata yang sudah tiba lebih dulu, mereka menatap keluarga Wijaya dengan iri, mereka berpikir seharusnya mereka yang ada di posisi itu ,jika Sindi yang bertunangan dengan Brian.
Sindi yang melihat Tanti bersama Martin tercengan, pikirannya kacau.
dia bergumam dalam hati ' apakah Tanti yang akan bertunangan dengan Brian ?".
Sindi bertanya - tanya dalam hatinya, dia gelisah, jika benar sahabatnya yang akan bertunangan dengan Brian, bagaimana dia bisa menjalankan hidup seperti biasa.