Anelia maharani adalah gadis cantik dan juga tangguh,mempunyai sahabat yng bernama cinta amelia,mereka berasahabat sejak kecil karna rumah mereka saling berdekatan,mereka tumbuh besar bersama sampai di bangku kuliah yang sama,dan jurusan yang sama,sampai suatu hari amel mendapkan cinta dari seorang CEO muda bernama Jonathan sanjaya.bagai mana ya jika Amel menyerahkan cintanya ke pada Anel.apa yang terjadi dengan Amel🤔
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laksmi 93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
Malam yang indah telah berlalu, rembulan telah bersembunyi di balik bayang bayang. Kini hari yang di tunggu pun tiba. Pagi itu Anel tengah bersiap siap untuk pergi ke kantor, ini hari pertama ia bekerja, Anel memakai pakaian yang rapi, make up yang natural tapi tetap memancarkan kecantikan nya.
Berbeda dengan Amel, ia merasa sangat gugup,pasalnya ia tidak mengira akan menjadi asisten direktur utama. Karna yang ia pikirkan adalah menjadi karyawan biasa seperti Anel.
Pagi ini Amel terlihat begitu cantik, ia berdandan seperti biasa memakai pakaian selayaknya seorang asisten.
Sementara Anel sudah menunggu di depan rumah Amel, mereka sudah janjian untuk berangkat bersama.
"Kebiasaan banget ya lo, dandan aja lama amat." omel Anel saat Amel sudah keluar dari dalam rumah nya
"Gue itu jadi Asisten Direktur Nel, jadi gue harus terlihat rapi dan bersih. Lagian masih pagi juga kali, gk sabaran banget." ucap Amel
"Ya kan gue gak mau aja kalau hari pertama gue kerja itu kita telat."
"Iya, iya bawel. Ayo masuk."
Mereka berdua berangkat dengan menggunakan mobil milik Amel. Sekitar hampir 1 jam perjalanan menuju perusahaan Sanjaya, akhinya mobil yang di kendarai Amel tiba di depan gedung megah tempat yang akan membuat mereka berada seharian. Amel pun segera memarkirkan mobilnya di area parkir yang sudah di sediakan kantor.
Mereka berdua turun dari mobil, berjalan menuju loby kantor dengan perasaan gugup, banyak pasang mata melihat ke arah mereka berdua. Ya, mungkin karna kecantikan yang mereka miliki, maka tidak salah jika mereka menjadi pusat perhatian. Apalagi wajah meraka sangat asing di pandangan mereka. Tapi mereka berdua tidak perduli dengan tatapan setiao orang, Anel dan Amel terus berjalan dengan santai menuju ke meja resepsionis.
"Permisi mbak." ucap Amel setelah tiba di depan seorang wanita cantik.
"Iya ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu
"Kami ini yang mendapat panggilan kerja kemarin dari perusahaan ini", ucap Amel lagi
"Owhhh jadi kalian, sebentar ya." ucap wanita itu,ia menelpon bagian HRD untuk memastikan dua wanita yang berdiri di depan ya sekrang.
"Siapa yang bernama Cinta Amelia?" tanya wanita tersebut
Amel tersenyum lalu mengangkat tangannya."Saya mbk." ucap Amel cepat
"Kamu langsung naik ke lantai 30, disana adalah ruangan Presiden Direktur dan asisten pribadinya,kamu sudah di tunggu oleh Presdir". ucap resepsionis tersebut.
"Baik mbak, trimakasih." ucap Amel lalu berpamitan kepada sahabatnya Anel untuk pergi terlebih dulu
"Sukses ya Nel, gue duluan." ucap Amel yang langsung di angguki Anel dengan dua jempol terangkat ke atas.
"Yang bernama Anelia Maharani?" tanya wanita itu lagi
"Saya mbak." jawab Anel
"Tunggu sebentar." ucap Wanita itu lalu memanggil seseorang yang baru saja masuk.
"Ben Sini ." triak wanita itu memanggil pria yang bernama Beni
Orng yang bernama Beni pun berjalan ke arah mereka.
"Ya ada apa La?" tanya orng yang bernama Beni.
"Nah kenalkan ini Anelia Maharani, anak magang yang di tempatkan di devisi kalian." ucap wanita itu kepada pria yang bernama Beni.
"Anel kenalkan dia Beni ketua devisi 1." ucap wanita itu lagi
"Ohhh jadi kamu anak magang, kenalkan aku Beni." ucap Beni sambil mengulurkan tangannya kepada Anel
"Saya Anel pak,mohon bimbingannya." ucap Anel sambil menerima uluran tangan Beni
" Tentu saja, mari ikut saya." ajak Beni. Anel pun mengikuti langkah Beni menuju ke ruangannya.
*****
SEMENTARA ITU DI LANTAI 30
Amel yang baru saja keluar dari lif khusus merasa gemetar. Ia sangat gugup karna ini kali pertama ia bekerja dan menjadi sekertaris pula. Dia tidak pernah memiliki khayalan untuk menjadi seorang sekertaris.
Amel kini berdiri di depan pintu ruangan presiden direktur. Tulisan di papan nama yang tergantung di dekat pintu itu sangatlah jelas. Perlahan Amel mengangkat tangannya mencoba untuk mengetuk pintu ruangan itu, tapi sebelum tangan Amel menyentuh pintu itu, ada seseorang yang memanggil namanya.
"Amel, apa anda yang bernama Amel?" tanya Aldo menghampiri gadis yang berdiri di depan pintu presiden direktur.
Anel melihat ke arah pria yang tengah berjalan ke arahnya."Apa dia CEO di prusahaan ini, ternyata dia masih sangat muda." Batin Amel
"Benar pak, saya Cinta Amelia." jawab Amel sedikit gugup
"Kamu tidak perlu gugup seperti itu." berdiri tepat di depan Amel dengan wajah tersenyum ramah." Saya Aldo, asisten pribadi Tuan Nathan." ucap Aldo ramah.
Amel tertegun, dia berfikir jika pria di depannya adalah Direkturnya.
"Ternyata bukan ya." batin Amel
"Saya akan mengantar kamu ke dalam." ucap Aldo menyadarkan lamunan Amel.
"Ahhhh_ baiklah."
Aldo tersenyum melihat kegugupan Amel, dia lalu mengetuk pintu ruangan itu. Tak lama kemudian terdengar sautan dari dalam ruangan itu, mereka pun segera masuk ke dalam. Amel begitu tertegun melihat dekorasi ruangan Ceo prusahaan itu.nyaman dan terlihat elegan.
"Slamat pagi Tuan, Asisten baru anda sudah datang." ucap Aldo
"Persilakan dia duduk." ucap Nathan yang duduk menghadap ke arah luar jendela sehingga Amel tidak bisa melihat wajahnya
"Amel silakan duduk, Tuan sendiri yang akan menginterviw kamu." ucap Aldo ke Amel
"Baik pak, trimakasi." jawab Amel lalu duduk di depan meja atasan nya itu
Setelah Amel duduk, Nathan langsung memutar tubuhnya sehingga Amel dengan jelas bisa melihat wajah nya. Amel melebarkan matanya saat melihat orang yang saat ini tengah tersenyum ke arahnya,mulut Amel sampai menganga lebar.
"Ka_u." menunjuk Nathan tanpa sadar." Ja_di kau CEO pru_sahaan ini." ucap Amel terbata.
Astagaa, apa aku sedang bermimpi. Jika ini nyata, matilah kau Amel
"Kenapa? apa aku tidak pantas menjadi seorang CEO?"
"Ahhhh_ tidak. Bukan begitu_
"Lalu?"
"Maaf pak, saya sudah tidak sopan." ucap Amel menunduk malu.
"Tidak masalah, lupakan yang lalu. Sekarang silakan perkenalkan diri kamu." ucap Nathan cepat.
"Ahhhh ba_baik pak." cap Amel tergagap
Dengan perasaan takut Amel pun memperkenalkan diri nya, Amel mencoba untuk merilekkan rasa gugupnya, ia tidak menyangka bahwa Nathan adalah pemilik Sanjaya group.
"Baik, cukup." ucap Nathan.
Nathan mengalihkan pandangannya ke arah Aldo."Aldo antarkan dia ke meja kerjanya."
"Baik Tuan."
Aldo pun mengantarkan Amel ke meja kerjanya. Ia memberi sebuah buku kecil tentang hal pribadi atasnnya. Disana sudah ada catatab yang tersusun rapi tentang apa yang harus Amel lakukan dan tidak harus dia lakukan. Aldo pun memberi sedikit pengarahan untuk Amel agar dia tidak terlalu binngung dengan tugasnya. Beruntung Amel sangat cepat mengerti.
****#
Tanpa terasa waktu berlalu sangat cepat. Waktunya untuk para karyawan mengisi perutnya setelah hampir setengah hari bekerja.
Nathan yang baru saja keluar dari ruangannya melihat Amel masinh berkutat dengan pekerjaannya.Nathan mencoba menghampiri Amel yang terlihat begitu serius sampai mungkin tidak sadar jika Nathan sudah berdiri di hadapannya.
"Kenapa kamu masih di sini?" pertanyaan Nathan membuat Amel sangat terkejut." apa kamu tidak makan siang?" tanya Nathan lagi
"Ahhhh bapak mengagetkan saya. Iya pak ini sedikit lagi, karna saya juga masih menunggu balasan dari taman saya, dia ada di ruangn devisi." jawab Amel cepat.
"Apa kamu mau makan dengan saya." tawaran Nathan membuat Amel kembali terkejut
" Ma_af pak, bukan saya lancang. Tapi saya sudah berjanji dengan sahabat saya." tolak Amel dengan sedikit tidak enak hati
"Kamu tau, jika saya tidak suka di tolak." ucap Nathan dingin.
Amel menatap atasannya dengan dahi berkerut. "Apa pak Nathan sedang memaksaku. Tapi mana mungkin aku bisa menolak'nya." Batin Amel.
"Baiklah pak, saya akan menemani bapak." ucap Amel dan langsung mengikuti Nathan dari belakang.
Nathan dan Amel masuk ke dalam lif khusus yang di peruntutkan hanya untuk Direktur dan asistennya saja. Di dalam lif mereka hanya diam tanpa ada yng bicara sama sekali. Sesekali Amel melirik pria di sebelahnya yang kini menjadi atasannya itu. Pria itu sangat terlihat berwibawa dengan jasnya. Sangat berbeda dengan yang Amel lihat pertama kalinya.
"Jangan terlalu sering memperhatikanku, kau bisa jatuh cinta dengan atasanmu sendiri nanti." ucapan Nathan membuat Amel tertegun. Amel bahkan menunduk malu karna ucapan Nathan yang mungkin hanya candaan saja.
Tak lama pintu Lif terbuka. Dengan perasaan malu Amel mengikuti Nathan dari arah belakang. Banyaknya pasang mata yang melihat Amel berjalan di sebelah Nathan, hingga membuat banyak pula yang mencemoh Amel dengan kata kata yang tidak pantas.
Amel sedikit risih dengan pandangan para karyawan yang menatapnya dengan tatapan tidak suka. Amel pun memutuskan untuk permisi kepada Nathan untuk mengirim pesan kepada sahabat Anel, jika mereka tidak bisa makan siang bersama.
"Pak tunggu." ucap Amel menghentikan langkah Natha yang berada di depannya.
"Ada apa?"
"Bapak bisa menunggu sebentar di mobil, saya ingin mengirim pesan untuk sahabat saya. Saya tidak enak jika meninggalkannya begitu saja pak." ucap Amel cepat.
"Hmmmmm." hanya itu yang yang keluar dari mulut Nathan.
Amel pun segera mengirim pesan untuk Anel, dan setelah mendapat balsan dari Anel, Amel merasa tidak enak dengan sahabat nya itu. Tapi dia tidak bisa menolak perintah atasan itu.
Kini Amel tengah berdiri di loby bersebalahan dengan Nathan, menunggu Aldo yang sedang mengambil mobil. Tak berselanh lama kemudian mobil Aldo pun tiba di loby kantor, Amel membuka pintu depan tapi tangan Nathan langsung menghalangi nya.
"Duduk di belakang bersama saya." perintah Nathan pada Amel.
"Tapi pak_"
sebelum Amel menyelesaikan perkataan nya Nathan sudah terlebih dulu menyela
"Jangan membantah." potong Nathan.
Amel pun hanya bisa pasrah dan mengikuti kata kata atasannya itu, Amel masuk ke dalam mobil bersebelahan dengan Nathan. Aldo langsung melajukan mobilnya menuju ke cafe yang tidak jauh dari perusahaan.
.
.
[Bersambung]
🙏
dari pada panjang dan nunggu"
tp msh pnasaran
Jangan lupa mampir di cerita baru Author yang berjudul BATAS RASA, disana tidak menghadirkan satu permeran saja tetapi ada dua pemerean yang pastinya bakalan bikin Baper kalian😊
tapi yang marah" si Anel
,baru siamel datang nengok keadaaanya si Amel?
maksudnya apasih , bingung,yang ketabrak Amel atau Anel nih?