CINTA PENGGANTI
Brak.....!
Amel terjatuh dengan bokong mendarat terlebih dulu ke lantai. Suara tubrukan itu terdengar cukup keras.
"Aw, bokongku." teriak Amel
Pria yang menabrak Amel tanpa sengaja langsung membantu Amel bangun."Maafkan saya." menjulurkan tangannya." Saya tidak sengaja."ucap pria yang menabrak Amel
Amel menggapai tangan pria itu. "Aduhhh mas lain kali kalo jalan liat liat dong." ucap Amel sambil berdiri di bantu pria itu.
"Iya, sory. Sekali lagi saya minta maaf." ucap pria itu lagi
Amel menatap pria yang menabraknya itu. Amel seketika membeku saat melihat betapa tampan pria di hadapannya. Amel masih mematung melihat pria yang begitu tampan di depan nya. sampai tiba tiba ada yang menepuk bahunya dari arah belakang.
"Mel, kenapa lo bengong?" tanya Anel
"Anel, lo bikin gue kaget aja." ucap Amel memalingkan pandangannya.
"Ehemmm. Maaf, saya harus segera pergi karna ada urusan penting. Sekali lagi saya minta maaf nona." ucap pria itu.
Amel dan Anel menoleh ke arah pria itu
"Ba_iklah, tidak masalah." ucap Amel sambil tersenyum ke arah pria tersebut.
Pria itu pun berlalu meninggalkan Amel dan juga Anel menuju ke arah parkir mall. Disana ia sudah di tunggu oleh asisten pribadinya.
"Pak Nathan, kita brangkat sekarang?"
"hmmm, Iya Do". ucap Nathan datar
Mereka pun masuk ke mobil yang di kendarai Aldo. Mobil itu melaju ke perusahaan Sanjaya Group.
********
Mall
"Mel siapa pria itu?" tanya Anel setelah melihat pria yang di ajak bicara sahabatnya itu.
Amel mengedikan bahunya."Gue juga gak kenal,tadi dia gk sengaja nabrak gue. Nih bokong gue aja masih sakit." ucap Amel sambil mengelus bokongnya.
"Owh gue kira." Anel memutar kepalanya melihat sekeliling Mall." Ya udah, kita pulang yuk." ajak Anel cepat.
"Lo lagi liatin apa Nel, mata lo jlalatan gitu." ucap Amel saat melihat gelagat sahabatnya.
"Tidak ada, ayo kita pulang." ucap Anel lalu menarik tangan sahabatnya.
Mereka pun akhirnya meninggalkan mall tersebut menuju ke arah parkir mobil. Setelah mereka masuk ke mobil, Amel pun segera menancap gasnya menuju ke arah rumah mereka. Dari mall, mereka hanya membutuhkan waktu 30 menit hingga sampai di rumah mereka.
Tak lama Mobil yang di kendarai Amel tiba di rumahnya. Amel pun langsung memarkirkan mobilnya di dalam garase.
Amel adalah anak tunggal, dia tinggal di rumahnya sendiri, karna orang tuanya sedang mengelola bisnis di luar negeri. Sedangkan Anel sendiri adalah anak dari seorang ibu tunggal yang mempunyai butik sederhana, itu sudah cupuk untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Anel mempunyai adik perempuan yang bernama Ani.
"Mel gue pulang dulu ya, nanti lo makan di rumah gue. Ok." ucap Anel yang baru saja turun dari mobil Amel.
"Ok. Tapi nanti malam lo nginep lagi ya, besok kita ke kampus bareng untuk menyerahkan skripsi kita".ucap Amel cepat.
"Ok dehh, bayyy." Anel berjalan menuju ke rumahnya yang terletak di sebrang jalan.
Suasana di siang hari memang selalu sepi, maklum cuaca di bulan ini sangat panas. Semua orang lebih memilih berada di dalam rumah. Termasuk Santi, Ibu dari Anel dan Ani.
"Siang buk." Salam Anel saat meliahat ibunya duduk di depan tv.
"Siang sayang, kamu sudah pulang. Bagaimana kuliah kamu Nel?" Tanya Santi
"Skripsi Anel udah slesai Bu, besok tinggal di serahkan aja". jawab Anel
Santi tersenyum bangga, putrinya itu memang tidak pernah membuatnya kecewa." Ibu doakan Semoga sekripsi kamu di trima ya Nel." doa Santi
"Terimakasi ya Buk. Anel udah gak sabar." Anel memegang dadanya. Dia merasa dek-dekan.
"Ibu yakin jika kau pasti berhasil. Sekarang kamu mandi, trus makan. Ibu masak masakan kesukaan kamu dan Ani." ucap Santi lagi
"Ok Bu. Ohhhh iya bu, Ani mana, tumben tuch anak gak keliatan?" Tanya Anel saat tidak melihat adik satu-satunya itu. Karna biasanya suara cempreng Ani akan memekakan telinga Anel setiap ia pulang dari kampus.
"Adik kamu lagi tidur tuh habis makan tadi, capek mungkin sepulang sekolah." Jawab Santi.
"Cih, anak itu bener-bener kebo." ucap Anel dengan gelak tawa
"Udah kamu jangan ganggu adek kamu, kasian kan dia pulang sekolah capek". ucap Santi lagi
"Iya buk. Anel ke kamar dulu ya buk." ucap Anel dan langsung menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua. Tapi sebelum Anel masuk ke kamarnya, ia terlebih dulu melihat ke kamar adiknya yang ada di sebelah kamarnya.Anel membuka pintu kamar adiknya dengan pelan, agar Ani yang sedang tidur tidak terbangun karnanya. Anel melihat ke dalam,ternyata adiknya memang sedang tidur. Anel mencoba menjaili sang adik dengan menggelitiki kaki Ani.
Ani yang merasa ada yang mengusik tidurnya pun membuka matanya, dia melihat kakaknya sedang berjongkok di bawah kakinya.
Buk.....!
Ani sengaja menendang wajah kakaknya itu dengan sangat keras.
"Ani iiiii." triak Anel saat wajahnya mendapat tendangan dari Adiknya.
"hahahahahaha." Ani terbahak melihat wajah kakaknya merah karna mendapat tendangan darinya.
"Rasain, makanya jangan suka jailin orang tidur." ucap Ani sambil tertawa keras.
Anel berdiri dari duduknya, ia membalas perbuatan adiknya itu dengan menarik kaki Ani dengan kuat.
"Jadi kamu sengaja, dasar adik durhaka." ucap Anel sambil terus menarik kaki sang adik.
"Aduhhhh kakak jangan di tarikk dong aku nanti jatuh". ucap Ani saat mendapat pembalasan dari sang kakak.
"Bodo amat, siapa suruh nendang muka kakak, kamu kira muka aku bola hahhhhh". triak Anel yang tak mau melepas kaki adik nya itu.
"Aduhhhh kak ampun dehhhh, Ani minta maaf kak,habis kakak sih ganggu tidur Ani." ucap Ani sambil menahan badannya agar tak terjatuh.
Di lantai bawah, Santi yang mendengar keributan dari atasa pun segera menuju ke lantai kamar anak anaknya, ia tau apa yang terjadi, karna hampir setiap hari mereka seperti itu
"Yaa ampun Anel, kamu kenapa narik kaki adek kamu sihhhh." ucap Santi saat melihat tingkah kedua anak gadisnya itu.
"Buk tolong Ani Buk, kak Anel lagi kerangsukan setan kesasar." triak Ani meminta pertolongan
"Sembarangan kamu ya, kamu ngatain kakak mu sendiri, dasar adik durhaka." triak Anel makin murka.
"Sudah-sudah, kalian itu ribut terus, kalian bikin Ibuk pusing tau. Anel lepasin kaki adik kamu." ucap Santi lalu turun ke bawah
Anel pun terpaksa melepaskan kaki adiknya itu."Awas lo ya, lain kali kakak tidak akan mengampunimu, kakak akan membuat kakimu terlepas dari tempatnya ." Anel mendelik ke arah Ani.
"Bodo amat." ucap Ani setelah lepas dari kemurkaan kakaknya.
Santi yang berada di bawah hanya bisa menggelaengkan kepalanya mendengar tingkah kedua putrinya itu. Tapi sejujurnya mereka berdua sangat saling menyayangi. Jika salah satunya tidak ada pasti ada rasa sepi di hati mereka.
Anel kembali ke kamarnya dengan rasa kesal.Ia pasti akan membalas perbuatan adiknya itu. Di dalam kamarnya Anel langsung membersihkan badannya yang sudah terasa begitu lengket.
.
.
[Bersambung]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Devia Ratna
mampir
2022-12-21
0
Zoana
mampir Thor
2022-06-05
0
Dewi Kijang
lanjut
2022-05-04
0