Meca Aprillian menyukai tetangganya yang bernama Alvero miller dari dulu semenjak mereka masih kecil sampai ia dewasa,
Yang lebih konyol nya Meca sudah menganggap Vero sebagai tunangannya sejak dari kecil, itu berawal dari permainan pernikahan pernikahan yang mereka mainkan di waktu dulu
Meca tau jika Vero tidak menyukainya dan menbencinya tapi Meca yakin suatu saat Vero akan membalas cintanya
Namun,ada saat Meca berhenti dan menyerah untuk memperjuangkan Vero bahkan Meca rela pergi jauh dari tempat yang dia tinggali sedari kecil hanya untuk mengubur rasa yang di milikinya untuk tunangannya.
Ketika Meca pergi dalam beberapa tahun dan tak kembali, Kenapa Vero justru merasa kehilangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sina Tu Narti Ajj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
Meca(pov)
Aku malu sendiri kalau ingat kata kata fina tadi,Emang sih! aku selama ini ngaku ngaku tunangannya vero
waktu kecil...!
aku dan teman teman lain, main permainan pernikahan bohongan, aku dan vero di paksa tunangan dan kelak akan menikah dan hidup bahagia kaya cerita dongeng gitu.tapi....ntah kenapa semenjak permainan itu, aku jadi pengen tunangan benaran ma vero
sampai sampai aku beli cincin sepasang yang ntar buat tunangan benaran sama vero
Itu sebabnya aku berani manggil ortu vero, ayah bunda, karna aku, ngerasa aku akan jadi menantunya.hihihi
tapi salah aku apa coba sampai vero benci sama dengan ku?
Emang sih, aku punya satu kesalahan dan kesalahan itu adalah aku terlalu cinta sama dia...eaaaak
Di parkiran******
"pak, pak jalan! pak buruan jalan, pak ayo cepat, ada monyet ngejar,."" kata Vero membuat pak supir kaget yang tadinya ketiduran.
""mana mas monyetnya,?"" kata pak supir sambil cilingukan kiri kanan.
""itu pak yang lari kesini."" Ucap vero sambil nunjuk orang.
""lho bukannya itu non Meca ya mas! anak tetangga sebelah!"" kata pak supir heran.
""ayo pak cepatan jalan aja, buruan nah... kan,..tu kan..!!!"" kata vero ga jelas bikin pak supir bingung
""hai ver! aku nebeng yah."" kata seorang gadis berambut pirang dengan suara ngos ngosan,Meca.
""ihh...!berangkatnya sama siapa, pulangnya sama siapa,?"" jawab vero sebal, tapi anehnya, cewek ini masih tersenyum manis
""Fina nggak bisa,! masih ada kelas plissss....yah aku nebeng kan... kita tetanggaan."" kata meca sambil main mata indahnya tapi tidak mempan buat seorang vero
Dengan berat hati vero membiarkan meca untuk nebeng.
""Itu fina!!! katanya ada kelas?"" kata vero ke meca
Fiina keluar dari parkiran motor dengan motor modif seksinya.
""Duh, gimana yah aku uda pewe nih!!! gimana yaaaaa...!"" kata meca dengan senyum manisnya.
"Daaasar Modus." umpat vero sebal.
Di masa perjalanan, vero hanya menampilkan wajah juteknya, tak perduli dengan meca yang berbicara panjang lebar
""Ver!" panggil meca yang masih di dalam mobil. ""Vero!"" panggilnya lagi dengan suara sedikit keras.
Vero hanya melirik malas.
""Apa?"" ucap vero singkat dan menyebalkan.
""Tadi tuh siapa?"" tanya meca kepo.
Vero mengangkat satu alisnya.
""Yang tadi tuh? cewek tadi! yang di koridor itu?""tanya Meca dengan raut wajah kepo.
"Oh, yang cantik itu ya!" jawab vero dengan senyum manis.
"hhmmm dadak semangat ni bocah." batin meca mencibik.
"iya...yang biasa biasa itu, siapa?"" ketus meca
"oh, emangnya kenapa? kepo amat!"" sahut vero tak kalah ketus.
"Kita itu kan tu_."" kata meca terputus
""tu-run."" tekan bentak vero.
"hah.?" kaget meca dengan mulut ngebuka.
""Silahkan Turun, sudah sampai, apa perlu di anter sampai masuk rumah?"" terang vero sambil buka pintu mobil dengan suara ketus.
"Sampe kamar juga boleh hiihikiki..!"" kikik meca dengan suara manjanya
""Dasar genit"" umpat vero seraya berjalan masuk kerumahnya meninggalkan meca di pekarangan.
""Bun...bun...bunda!"" panggil vero ke bundanya.
""apa si ver? teriak teriak!!!"" jawab sang bunda yg lagi nyuci piring di dapur.
""Bun, pindah yuk!"" ajak vero dengan muka seriusnya.
""hah, pindah! maksudnya?"" tanya sang bunda, Bingung.
""ya, pindah rumah! males punya tetangga kaya yg itu tuh."" tunjuk vero ke rumah sebelah yang kelihatan dari jendela dapur
""Emang kenapa? mereka baik semua Lo,kan bunda sama mama meca sahabatan, apa lagi meca sering bantu bunda di dapur.""
Btw, aku pernah baca novel yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, itu keren banget. Kalo search jangan lupa tanda kurungnya