Spin off: Antagonis Cantik Tawanan Mafia Kejam
Karena sering terkena skandal dan membuat nama keluarganya selalu terseret, sekarang Jenna harus diawasi oleh seorang bodyguard pilihan Ayahnya agar tidak bisa membuat masalah baru.
Namun, bodyguard pilih Ayahnya adalah pria yang sangat dibenci oleh Jenna. Jenna tidak akan diam saja, ia akan membuat sang bodyguard tidak betah dan mundur dari pekerjaannya.
Tetapi, rencana Jenna menjadi berantakan dan ia malah terjebak dengan perasaan yang seharusnya tidak pernah muncul lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lima
Jenna yang awalnya ingin Elios menggendongnya selama belanja di Mall, mendadak tidak merealisasikan keinginannya itu. Sebab di Mall ada banyak sekali penggemarnya, jadi Jenna harus menjaga image sebagai model dan aktris yang sangat ramah nan baik hati.
Dan bukannya belanja, Jenna malah meet and great bersama para penggemarnya secara mendadak di Mall.
“Nona Jenna baik-baik saja?” Tanya Elios yang menahan bahu Jenna yang nyaris terjatuh, karena tidak sengaja tersenggol oleh salah satu penggemarnya.
Elios tidak menunjukkan wajahnya, pria itu memakai masker dan juga topi. Tetapi dari bentukan tubuhnya, banyak wanita yang melirik ke arah Elios dan sangat yakin kalau pria itu sangat tampan.
“Sepertinya kakiku mengeluarkan darah lagi,” bisik Jenna yang sudah tidak sanggup untuk berdiri.
Tanpa aba-aba Elios langsung menggendong Jenna, sebelum pergi ia membisikkan sesuatu kepada salah satu rekannya yang ikut menjaga Jenna. Sehingga para penggemar Jenna tidak bisa mengikuti sang idola yang kini dibawa keluar oleh Elios.
Jenna tidak jadi belanja, padahal wanita itu sangat ingin menghabiskan uan hasil jerih payahnya selama dua tahun ini. Namun kakinya tidak bisa dipaksakan, karena kakinya adalah salah satu bagian yang sangat berharga untuknya.
Bugh!
“Ini semua karenamu, kakiku jadi begini!” Jenna kembali menyalahkan Elios yang membantunya masuk ke dalam mobil.
Pria itu tidak marah ataupun menunjukkan ekspresi sakitnya, karena pukulan dari Jenna sama sekali tidak terasa. Elios malah membenarkan posisi duduk wanita itu agar merasa nyaman.
“Nona Jenna sebaiknya kita ke rumah sakit agar kaki Nona mendapatkan perawatan yang lebih baik,” bisik pria itu yang membuat Jenna melotot kaget.
“Terserah!” Kata wanita itu sambil mendorong Elios agar menjauh darinya.
Entah mengapa pria itu sangat suka berbisik atau berdekatan dengannya, Jenna merasa risih dan juga tidak tenang dibuatnya.
Elios menutup pintu mobil, sebelum berbicara dengan beberapa rekannya yang akan berada di mobil lain. Setelah selesai, pria itu kembali memasuki mobil yang di tempati Jenna, ia duduk di kursi depan sambil membuka masker dan topinya.
“Rumah sakit Shamora!” Kata Elios kepada sopir di sebelahnya.
Jenna mencebikkan bibirnya, ia sangat tahu rumah sakit tersebut. Tetap dari banyaknya rumah sakit, kenapa Elios memilih rumah sakit tersebut?
Bukannya Jenna tidak suka, ia hanya belum siap bertemu dengan seseorang yang ingin dihindarinya. Meskipun Jenna tahu kalau orang tersebut sama sekali tidak bersalah atau jahat kepadanya, hanya saja Jenna tidak ingin menjadi orang yang jahat.
“Rumah sakit yang lain!” Kata Jenna yang membuat Elios menoleh ke belakang dan menatapnya dengan datar.
“Kenapa?” Tanya pria itu tanpa melepaskan tatapannya dari wajah cemberut Jenna.
“Itu terlalu jauh, kakiku sudah banyak mengeluarkan darah. Jadi ke rumah sakit terdekat saja,” jawab wanita itu sambil menghindari tatapan Elios.
Elios menganggukkan kepalanya, pria itu segera mengabari mobil yang satunya kalau tujuan mereka berubah.
Jenna menghela napas lega, ia membuka flat shoes yang dipakainya, ternyata darahnya cukup banyak… pantas saja sakit. Seharusnya Jenna beristirahat sampai kakinya sembuh, tetapi ia terlalu gampang bosan dan tidak bisa diam di dalam kamar.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk mereka sampai di rumah sakit terdekat, Elios kembali memakai topi dan maskernya sebelum menggendong Jenna. Rumah sakitnya sudah diamankan oleh beberapa bodyguard, agar tidak ada penggemar yang hendak meminta foto atau tanda tangan seperti di Mall tadi.
“Kaki Nona Jenna terkena pecahan gelas tadi malam, saya sudah mengobatinya… tetapi tadi darahnya keluar cukup banyak, karena Nona Jenna terlalu lama berdiri,” jelas Elios kepada dokter yang akan menangani Jenna.
“Baik, saya akan melakukan pemeriksaan dulu,” ujar sang dokter yang membuat Elios menaruh Jenna di hospital bed.
Pria itu tetap berada di sisi Jenna sampai kaki wanita itu selesai diobati, dan dokter menyarankan Jenna untuk tidak terlalu banyak bergerak sampai lukanya tertutup.
“Baik Dokter, terima kasih,” ucap Elios yang kembali menggendong Jenna yang hanya diam saja, karena wanita itu memang sedikit takut dengan suntikan dan dokter tadi menyuntiknya.
“Nona Jenna ingin pergi ke mana lagi?” Tanya Elios yang masih menggendong wanita itu menuju ke parkiran.
“Pulang, aku ingin bertemu Ibu,” jawab Jenna suara bergetarnya.
Elios yang mengerti, langsung memberitahu yang lain kalau mereka akan pergi ke Mansion Grelynn.
...***...
Jenna saat ini berada dipelukan ibunya, wanita itu habis menangis setelah menceritakan tentang suntikan yang diberikan dokter tadi. Dan Elios juga berada di sana, mendengar cerita Jenna yang ternyata takut dengan suntikan.
Morgan yang baru pulang, karena mendengar putrinya menangis terlihat menggelengkan kepalanya.
“Kau sudah dewasa dan masih takut dengan suntikan? Apa kau tidak malu dengan skandal yang selalu kau buat?” Pertanyaan yang berisi sindiran itu membuat Jenna semakin cemberut.
“Kenapa Ayah selalu menyalahkanku? Ini semua salah dia!” Jenna menunjuk ke arah Elios yang hanya diam saja.
“Karena Ayah sangat tahu sifat aslimu, jadi kau tidak bisa membohongi Ayah,” jawab Morgan yang menyuruh Elios untuk duduk juga.
“Ayah terlalu baik kepadanya, padahal dia bukan siapa-siapa Ayah,” kesal Jenna saat melihat ayahnya memperlakukan Elios berbeda, tidak seperti dirinya.
“Sama saja, bedanya Elios bisa diberitahu… tidak sepertimu yang keras kepala dan selalu membuat ulah,” kata Morgan
Chesa memejamkan matanya, ia mulai kesal dengan perdebatan antara sang suami dengan putrinya.
“Sudahlah, kalian ini selalu ribut jika bertemu. Malu sama Elios!” Kata Chesa yang membuat Jenna mendelik ke arah Elios yang masih dengan tatapan datarnya.
“Jenna, kau juga harus bisa menjaga sikap! Elios lebih tua darimu, jadi kau harus bisa menghormatinya… meskipun dia adalah bodyguard pribadimu,” ujar Chesa dengan lembut agar sang putri bisa menghormati orang lain.
Chesa memang tidak begitu senang dengan cara suaminya memanjakan Jenna, sehingga sampai sekarang Jenna selalu bersikap seenaknya dan tidak bisa menghormati orang yang lebih tua darinya… kecuali di depan kamera, karena Jenna mendapatkan julukan malaikat putih dari para penggemarnya.
Jenna hanya terkenal baik dan mandiri di hadapan para penggemarnya, juga di depan kamera saja.
“Buat apa menghormati orang sepertinya?” Gumam Jenna yang masih bisa didengar oleh ibunya.
Chesa menggelengkan kepalanya, putrinya ini memang sangat keras kepala dan sulit untuk diberitahu.
“Elios, mulai dua minggu ke depan Jenna sudah mulai beraktivitas. Kau harus lebih ekstra menjaga anak nakal sepertinya!” Kata Morgan sambil menepuk bahu Elios yang duduk di sebelahnya.
“Saya mengerti Tuan Morgan,” jawab Elios yang membuat Jenna kembali mencibirnya.
“Jenna, kenapa kau terlihat tidak menyukai Elios? Apa alasanmu?” Tanya Morgan yang sudah jengah dengan tingkah putrinya.
Bersambung.
no kaleng...kaleng.....😁