"Bukankah itu suaminya Bu Daisy Elmira ya?" Bisik-bisik sebagian orang yang ada di Sekolahan TK di Kampung Pinus Buntu.
Bola mata indah itu berkaca-kaca, ketika sosok pria yang menikahinya 3 tahun lalu ada di layar televisi sedang mengadakan resepsi pernikahan super mewah dengan seorang aktris bernama Sasha Abigail.
Adnan Baskara pria tampan berusia 30 tahun itu hanya menikahi Daisy secara siri dengan alasan pernikahan mereka tidak mendapatkan restu.
"Jadi, ini alasan kepergianmu 3 bulan lalu yang hingga kini menjadi susah untuk aku hubungi? Kamu pergi bukan untuk meyakinkan keluargamu tentang hubungan pernikahan kita, tapi justru kamu menikah lagi."
"Apa aku yang terlalu bodoh? Atau sebenarnya kamu seorang pemain? Yang pasti, aku tidak butuh suami pengkhianat bermulut racun sepertimu. Jika dia pilihanmu, maka kamu harus melepaskanku di hadapan banyak orang supaya istri keduamu tahu jika dia hanya seorang PELAKOR!"
UPDATE SETIAP HARI.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diterima Jadi Menantu?
Dania pulang dengan membawa banyak barang belanjaan, yang pastinya menghabiskan uang dari kartu pemberian Agastya. Sesampainya di rumah, tak lupa dia langsung menghubungi sang Suami.
Tut
Tut
Tut
"Mas... Hubby kamu jam berapa mau pulang? Biar aku siapkan makan malam. Oh ya... Aku hari ini belanja banyak sekali." Ucap Dania.
"Aku pulang satu jam lagi, masak yang mudah dan cepat saja jangan sampai kamu kelelahan. Untuk masalah belanja gak masalah Sayang, belanjalah sepuas yang kamu kamu karena uangku adalah uangmu. Aku bekerja untuk Istri dan anak-anaku, baik Shireen, Agra atau mungkin janin yang sedang tumbuh di rahimmu." Balas Agastya.
"Mas... Tadi aku bertemu Mama mertua dan Sherly di Mall. Dan maaf aku mendebat Mama, karena terus membela Sherly yang jelas-jelas salah." Ucap Dania.
"Ya, lain kali kalau bertemu mereka jangan ditanggapi. Pergi saja. Karena percuma berbicara dengan orang yang sama sekali tidak punya hati dan pikiran." Ucap Agastya.
"Tapi, aku merasa perasaan tidak enak setelah berdebat dengan Sherly. Feelingku mengatakan dia punya rencana untuk memisahkan kita." Ucap Dania.
"Kalau begitu, mulai sekarang kita tinggal bersama saja." Ucap Agastya.
"Aku sih tidak masalah Mas, karena kita memang sudah SAH. Masalahnya bagaimana dengan kedua orang tuamu, Maureen dan anak-anak."
"Kalau bisa kita jelaskan pada mereka pelan-pelan tentang hubungan kita yang sebenarnya itu apa. Jangan sampai ada presepsi buruk tentang kita berdua, terutama aku. Apalagi status janda yang pernah aku sandang bisa membuat citraku buruk jika orang salah paham. Tapi, kita juga belum menemukan identitas pengancam itu." Ucap Dania.
"Apa kamu sudah siap bertemu keluarga Baskara? Termasuk mantan suamimu? Aku takut kalau kamu muncul sekarang, maka semua rencana kita akan berantakan. Bukankah kamu ingin membuat Tuan Aksa dan Nyonya Diana mendekam di penjara atas kasus pembakaran rumah orang tuamu? Untuk itu tahan dulu ya, sampai bukti kuat kita dapatkan."
"Aku memang bisa meretas CCTV, tapi di kampung kamu kan tidak ada. Apalagi saat kejadian, katanya bertepatan dengan semua warga yang sedang menghadiri pengajian rutin di Lapangan." Ucap Agastya menjelaskan.
"Sebenarnya, aku sudah mengikhlaskan semuanya. Aku pun sudah punya kamu, punya rumah yang lebih bagus. Jadi kita lupakan masa lalu."
"Biarkan tangan Tuhan yang bekerja, aku sudah tidak ingin berurusan dengan keluarga Baskara apalagi Adnan. Bagiku masa lalu hanya kenangan, yang tidak hanya untuk dilupakan. Tapi juga aku jadikan pelajaran. Sekarang kita fokus saja mencari pelaku pengancam itu sama-sama. Aku dan kamu bukan sendirian. Aku siap muncul sebagai Istrimu."
"Kalau begitu, tidak usah masak. Pulang kerja aku jemput kamu. Kita temui Mama dan Papa, kita katakan yang sebenarnya pada mereka tentang kebenaran status kita. Tolong bawa buku nikah kita." Ucap Agastya menyetujui permintaan Dania.
"Baiklah, aku tutup dulu teleponnya. Aku akan mandi dan bersiap-siap ketemu mertua." Jawab Dania.
Malam yang mendebarkan bagi Dania. Bagaimana tidak jika tadi siang, baru saja adu mulut kini justru harus bertemu dengan tema yang berbeda. Yakni Menantu yang menghadap pada Mertua super julid. Apakah akan ada huru hara? Atau adegan jambak jambakan rambut? Atau justru adu debat di depan kompor dan sebilah pisau.
Jawabannya adalah...
"Mama sudah kenal dengan Sekretaris kurang ajar ini. Kamu tidak perlu memperkenalkan lagi." Ucap Nyonya Maura menatap sinis.
Mesin pendingin yang menyala rendah seolah sedang menertawakan Dania yang berkeringat padahal ruangan itu sangat dingin untuk ukuran orang normal.
"Apa yang membuatmu berkeringat begitu?" Suara olokan terdengar di telinganya.
Benar, apa yang membuatnya takut? Bukankah tadi siang dia sudah bertemu? Bahkan adu debat juga. Lantas apa yang membuat Dania merasa takut berada di sana. Itu karena kebenaran segera terungkap, tentang siapa dirinya yang sebenarnya. Bukan kekasih melainkan Istri Agastya. Wanita yang dinikahi tanpa restu, dan mungkin tidak pernah direstui.
"Jadi katakan untuk apa kalian datang ingin bertemu dengan kami? Ingin pamer jika kalian memang menjalin hubungan lebih dari sekedar Bos dan Karyawan di Kantor? Dan apa kalian pikir aku akan langsung merestui dengan mudah?" Ucap Nyonya Maura penuh intimidasi.
"Ma... Jangan berbicara ketus dengan Dania, dia tidak pantas diperlakukan..."
"Jangan menyela omongan orang tua. Kamu diam saja di sana, karena Mama masih ingin ngomong dengan Sekretaris ganjenmu itu." Lanjutnya.
"Aku tidak ganjen Mama Mertua." Jawab Dania dengan tatapan berani.
"Kamu sudah berani memanggilku Mama Mertua? Astaga... Agastya kenapa dia begitu berani, memangnya siapa dia? Apakah dia sudah menjadi Istrimu?"
"Ma... Ijinkan aku bicara dulu. Mama sejak tadi ngomong terus. Sayang, ambil buku nikah kita. Tunjukkan pada Mama dan Papa, apa status kamu untuk Agastya." Suara Agastya keras dengan Mamanya, tapi langsung berubah lembut saat berbicara dengan Dania membuat Nyonya Maura dan Tuan Agus saling pandang karena ini suatu keajaiban.
"Ini buku nikah kami Ma. Aku dan Mas Agastya sudah menikah beberapa minggu yang lalu. Lebih tepatnya setelah kami pulang dari Korea." Ucap Dania jujur.
"APA...? Agastya... dan kamu Dania, bisa-bisanya membohongi orang tua. Kenapa harus menikah diam-diam, Agastya kamu tidak menghargai kami? Kamu tidak butuh restu kami?"
Tuan Agus nampak kecewa, tapi dia tahu anaknya selalu memperhitungkan segalanya sebelum mengambil keputusan besar. Dan pernikahan bukan hal sepele, pasti ada alasan mengapa Putranya itu menikah diam-diam dan terkesan disembunyikan dari banyak pihak.
"Baiklah, Papa merestui kalian berdua. Tidak ada alasan untuk mempersulit pernikahan yang sudah terlanjur terjadi."
"Tidak semudah itu Papa boleh memberi restu pada mereka berdua. Karena aku ingin Dania membuktikan dulu seberapa hebat dia sebagai seorang wanita sekaligus Istri dan Ibu untuk semua cucuku, baik anak Sherly maupun anaknya sendiri yang mungkin sedang dia kandung." Ucap Nyonya Maura dengan tegas, membuat Dania seketika merasa tegang.
"Ayo ke dapur, kamu siapkan makan malam untuk kami semua." Ucap Nyonya Maura membuat Agastya marah tak terima Istrinya diperlakukan bagaikan seorang pembantu rumah tangga.
"Ma... Bahkan Sherly tidak pernah masak untukku selama pernikahan kami. Tapi Mama mendukung semua perbuatannya. Mama memaafkan juga ketika sudah jelas dia perempuan tukang selingkuh."
Suara Agastya menggelegar, membuat Nyonya Maura sedikit tersentak karena kaget. Tapi setelah sadar kalau memang dia salah, responnya hanya diam.
"Dania bukan Sherly, itu fakta yang tidak bisa kamu tampik. Maafkan Mama atas sikap yang selama ini selalu membela Sherly. Tapi menguji Dania juga adalah wajib untuk memastikanmu hidup bahagia."
Sebuah kode mengajak untuk merenung tentang arti sebuah komitmen yang tulus...😘
Cinta pertama mungkin memang sulit dilupakan karena seseorang yang berhasil menuai benih cinta pertama didalam hatimu.
Dan seseorang itu yang berhasil mengajarkan arti, menanamkan perasaan, menjabarkan makna cinta dengan cara yang tak terduga atau sebaliknya, dengan cara sederhana sekalipun.
Cinta terakhir dapat mencapai kedalaman yang lebih besar, karena seorang pasangan yang telah berkembang melalui hubungan masa lalu lebih mengenal dirinya sendiri dan tahu pasangan mana yang paling cocok...🥰
Kau berencana membuat anakmu jadi senjata untuk menghancurkan kehidupan mereka, bisa jadi senjatamu yg akan menghancurkan mu.
Ibarat pepatah "Senjata Makan Tuan",,,
Rencana atau tindakan jahat yang dibuat untuk mencelakai orang lain, tetapi justru berbalik mengenai diri sendiri.
Perbuatan buruk yang merugikan pelakunya sendiri.
Peribahasa ini sering digunakan sebagai nasihat agar tidak berbuat licik atau jahat karena keburukan itu akan kembali pada diri sendiri...🤨😰
kalo shiren nya tau bakalan sedih atau senang ya 😅
mendinglah dania ternyta anak tirimu cuma 1 dn masih bisa di bentuk sesuai keinginanmu 🤭