NovelToon NovelToon
Penyesalan Terbesarku

Penyesalan Terbesarku

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Pelakor / Poligami / Janda
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: chelchel

keluarga yang awal nya harmonis berubah karena istri yang egois dan suami yang menuntut kesempurnaan dari istri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chelchel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

"Kaya nya kita harus cepat sedikit deh ,soal nya takutnya anak kamu bangun" ujar Danang

"Iya pak" balas Aulia

Mereka pun buru - buru belanja karena takut Reina anak Aulia terbangun di mobil.

Danang juga harus mengecek apakah kentang nya sudah turun atau belum dari mobil.

Tidak lupa mereka juga belanja buah - buahan untuk Danang dan Aulia.

Setelah belanja kita langsung bergegas ke tempat orang yang memesan kentang dan ternyata semua kentang sudah turun dari mobil dan untungnya juga Reina masih tertidur pulas di dalam mobil.

Di perjalanan pulang aku mampir ke tukang nasi goreng karena sedikit lapar, aku menawari Aulia apakah dia mau nasi goreng atau tidak dan dia tidak mau karena dia tidak lapar jadi aku beli sendiri nasi goreng nya .

"Kenapa kamu tidak mau beli nasi goreng?" tanya Danang

"Tidak pak, saya sudah makan sebelum berangkat jadi masih kenyang" jawab Aulia

Danang pun hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum tipis.

"Oh ya Terimakasih ya sudah mau menemani saya mengirim kentang ke pasar" ucap datang

"Sama - sama Pak. tidak perlu berterima kasih, saya yang harus nya berterima kasih karena sudah di ajak" balas Aulia sambil tersenyum

Senyum manis nya itu membuat perasaanku jadi tidak karuan, sampai - sampai aku bingung kenapa semuanya membuat ku perasaan ku tidak karuan.

"Pasti kamu cape ya Reina juga sepertinya cape juga, sampai tidur pulas kaya gitu" ucap Danang .

"Tidak pak saya tidak lelah saya malah senang sudah di ajak jalan - jalan, ya mungkin kalau Raina sedikit cape karena ini pertama kalinya dia pergi jauh pak. saya tidak keberatan ko saya juga tidak keberatan kalau bapak mau saya temani ke mana-mana, sebagai teman cerita bapak juga tidak keberatan ko selagi itu meringankan beban bapak , pasti bapak juga lebih cape dari saya apalagi bapa harus mengurus toko sambil mengontrol kebun pasti itu cape banget pa makanya saya suka kalau bapa minta bantuan saya untuk memasak agar bisa meringankan sedikit beban bapak" balas Aulia

"Masyaallah... Kamu baik sekali Aulia saya jadi penasaran kenapa kamu bisa pisah dengan mantan suami kamu padahal kamu baik dan pengertian seperti ini" Kata ku dengan penuh penasaran

"Heemm.... gimana ya pak ceritanya saya jadi ga enak" ujar Aulia kebingungan

"Gapapa Aulia kalau kamu belum siap untuk cerita, tidak apa - apa Aulia saya mengerti pasti berat untuk kamu cerita masalah masa lalu. apalagi soal biaya untuk menghidupi anak kamu pasti kamu cape banget" balas Danang

"Saya tidak keberatan kok pak lagian juga Reina anak saya, harta saya yang paling berharga bagi hidup saya, meskipun sudah pisah dengan papa nya Reina tapi asalkan Reina bersama saya apapun itu pasti akan saya usahakan yang terbaik untuk nya" ucap Aulia sedikit sedikit termenung

"Saya sangat kagum sama kamu Aulia, kamu mau bekerja apa saja asal anak kamu bisa hidup dengan baik. tapi saya boleh tanya apakah papa Reina masih memberikan uang untuk Reina?" tanya Danang penasaran

"Alhamdulillah pak papah raina masih memberikan uang. Alhamdulillah cukup untuk jajan Reina saja" Kata Aulia

"Maaf ya, saya jadi banyak tanya sama kamu" ucap Danang

"Tidak apa - apa pak sebenarnya alasan saya bercerai dengan suami saya karena sifat dia yang suka mabuk dan suka mendengarkan apa kata keluarga nya itu membuat saya tidak tahan, dan dia selalu mementingkan keluarganya di banding kami anak dan istri nya sendiri" balas Aulia

"Tapi dia tidak pernah main tangan kan sama kamu? Biasanya kalau orang yang suka mabuk itu suka lepas kendali dan susah untuk berubah apalagi kalau sudah sering mabuk - mabuk kan" tanya Danang

"Kalau main tangan dia tidak pak cuman yah saya sudah melarang dia agar tidak mabuk lagi tapi dia tidak pernah mendengar kan apa yang saya katakan dan saat saya menceritakan kebiasaan burik suami saya ini ke ibu mertua saya dan ke bapa mertua karena saya berfikir jika saya cerita kebiasaan buruk suami saya kepada keluarga nya, keluarnya pasti akan menasihatinya tapi ternyata saya salah pak. malah keluarga nya balik memarahi saya dengan alasan saya tidak pengertian bahkan orangtuanya juga berfikir kalau mabuk itu wajar karena dia adalah seorang laki-laki" penjelasan Aulia

"Kok ada ya orang tua seperti itu, yang mendidik anak nya seperti itu pantes omongan kamu tidak didengar karena ada dukungan dari keluarganya" ucap Danang terlihat emosi

"Ya begitulah pak. selama menjalani pernikahan dengan kondisi seperti itu, lama kelamaan saya lelah apalagi saya punya anak perempuan saya tidak mau jika anak saya tau kalau papah nya adalah seorang pemabuk jadi saya sembunyikan kebiasaan buruk papahnya dari Reina karena agar Reina tidak membenci papah nya kelak" ujar Aulia

"Keputusan kamu memang tepat untuk bercerai dengan orang yang seperti itu. kamu pasti merasakan cape hati makanya kamu memutuskan untuk bercerai. apalagi tidak ada dukungan keluarga suami pasti kamu merasa lelah dan jenuh dengan semuanya" ucap Danang sembari menepuk bahu Aulia dengan pelan

"Iya pak. tapi sekarang sudah berlalu saya sekarang tidak mau mengingatnya lagi saya tidak mau berlarut - larut dalam masa lalu. yang ada di pikiranku sekarang adalah memikirkan membesarkan raina" balas Aulia sambil menghela nafas

"Aku kagum sama kamu Aulia meskipun kamu bekerja di kebun kamu tidak gengsi. kan kebanyakan orang apalagi kamu wanita pasti ada rasa malu untuk berkerja di kebun apalagi kamu masih muda" ujar Danang

"Ya mau bagaimana lagi pak, bukan nya saya tidak mau bekerja di kota, tapi kalau saya bekerja di kota. Reina tidak ada yang mengurus saya juga takut Raina jadi sedih jika saya tinggal kerja di kota, jadi saya memutuskan untuk berkerja di kampung, ya walupun gajinya tidak besar tapi tidak apa. Saya juga senang bisa hidup dan menemani Raina tumbuh" balas Aulia

"Aku semakin kagum sama Aulia, dia tidak gengsi meskipun dia bekerja serabutan di kebun padahal dia cantik menurutku dia tidak pantas untuk bekerja di kebun seperti ini" ucap Danang dalam hati

"Kalau kamu mau, kamu bisa kerja di toko saya jadi kasir di toko pupuk saya" Kata ku

"Se-Serius pak? Saya boleh kerja di toko?" tanya Aulia dengan gagap karena terkejut

"Iya kamu bisa bekerja di toko saya, jadi kamu bisa sekalian bawa Reina ke toko. karena toko pupuk saya belum ada kasir jadi gimana kamu mau kerja di toko saya?" Tanya Danang

"Saya mau pak. tapi maaf kalau gajinya gimna ya pak?" Tanya Aulia

"Soal gaji kamu tenang saja saya beri gaji perbulan sekitar 3 juta, tapi kalau kamu mau gaji di ambil sekarang, gak papa saya kasih kau dulu, siapa tau kamu lagi butuh" ucap Danang

"Alhamdulillah terimakasih pak, tapi saya Alhamdulillah masih ada uang jadi saya belum membutuhkannya" balas Aulia terlihat senang

"Jadi mulai besok kamu bekerja di toko ya langsung saja ke toko waktu buka toko jam 8" ucap Danang

"Baik pa, besok saya jam 8 sudah di toko" balas Aulia

"Baik, saya tunggu" balas Danang

Dia terlihat bahagia sekali entah kenapa aku jadi ikut bahagia kalau dia bahagia, rasanya hati ku juga ikutan berbunga bunga melihat senyum manis nya itu.

1 Jam Kemudian

Mereka sampai di rumah Aulia Danang menggendong Reina karena, Raina masih tidur jadi Danang inisiatif menggendong Raina sampai depan rumah Aulia.

"Pak masuk saja, tidak apa apa ko di dalam rumah ada mamah saya juga, jadi aman tidak akan ada orang yang bergosip tentang kita" ucap Aulia

"Oh baik saya izin kedalam ya" balas Danang dengan canggung

"Iya pak silahkan langsung baringkan di kamar Reina saja,maaf saya menyuruh bapa soal nya jika saya yang bawa ke kamar takut kebangun Reina nya" penjelasan Aulia

"Oh tidak apa, permisi saya masuk ke kamar ya maaf" izin Danang

Danang pun masuk ke dalam kamar Aulia untuk membaringkan Raina yang masih tertidur dengan pulas.

Danang langsung membaringkan Raina secara perlahan jangan sampai raina terbangun dan menangis.

Dan setelah Danang berhasil membaringkan Raina dengan aman tanpa terbangun, Danang langsung keluar dari kamar Aulia secara perlahan.

"Raina sudah saya baringkan dengan aman, jadi saya pamit pulang dulu ya sudah malam. Tidak baik juga laki - laki larut malam di rumah seorang wanita" ujar Danang

"Iya pak hati-hati di jalan terimakasih untuk hari ini. Dan terima kasih sudah memberi saya pekerjaan yang layak" balas aulia sambil tersenyum

"Sama-sama saya pulang dulu ya" ucap Danang sambil berjalan keluar

....HALLO.....

Terima kasih bagi yang sudah membaca maaf jika penulisan nya belum rapih karena saya masih pemula

Untuk kritik dan saran silahkan tinggal komen di kolom komentar dan jangan lupa like ☺

1
Dara nurlael
semangat 🥰🥰
Mariloly Salas Sandoval
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
chelchel: terimakasih🙏
total 1 replies
Lửa
Membuat terkesan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!