- Jati diri ? -
"Lex,rose kalian adik -kaka !"
"Apa dia sungguh rose?"
"Yap dia rose!"
"Bukan ...aku bukan rose ..aku zenny!"
"Dek kamu kenal pak jaya?"
"Tidak bang aku tak kenal !"
-Cinta atau berbelas kasih?-
"Kenapa Abang menginginkan ku ,menikah dengan Abang?"
"Karna Abang cinta kamu!"
"Aku tak percaya !"
"Abang akan membuat mu percaya akan cinta Abang!"
"Aku butuh bukti!"
"Abang akan tunjukkan!"
"Aku tunggu!"
"Abang siap membuktikan!"
_Cinta karang samudra _
"Kalau cinta itu tak seindah karang
Di samudra! "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bidadari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 4 "Luka"
"Nduk! " Panggil nek dari seraya mengetuk pintu kamar sang cucu yang, tertutup rapat lambat laun daun pintu pun terbuka. Terdengar decitan yang cukup keras menandakan engsel dan kayu pintu telah usang. Termakan waktu,
Keluarlah, Seorang gadis berbalut. Kebaya sederhana berwarna putih dengan rambutnya yang di sangul serta dandanan yang natural di wajahnya. Seketika air mata kesedihan campur--kebahagian nek rati luruh,
"Nek jangan bersedih! " Ujar zenny nenek dengan pelan menuntun zenny yang sudah siap dengan dandanannya. "Nenek hanya bahagia bisa. Menyaksikan kamu menikah" Sahut nek rati di sela langkahnya, zenny tersenyum singkat entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang berbeda.
Ada sebuah perasaan yang. Sulit untuk dikatakan matanya memandang lurus ke rumah sang-calon suami. Yang sudah banyak tamu- tamu, "ayo nduk tinggal dikit lagi!. Kita sampai kamu kenapa jalannya lambat seperti keong bunting! " Cebir nek rati seraya menuntun zenny agar, cepat jalannya
"nek kita balik saja ya, aku.. Ragu! " Ucap zenny pelan "tidakk!! Hari ini kamu harus. Menikah! " Bagaikan sapi yang siap. Di potong di hari kurban zenny. Pasrah tubuhnya di tarik oleh sang nenek agar. Cepat sampainya.
"Saya Terima nikah dan kawinnya, Nabila ratnasari binti Aziz hermawan dengan maskawin tersebut di bayar tunai! "
"Gimana para saksi? "
"Sah! "
"Sah! "
Degh!
Sorot mata semua tamu, tertuju pada satu objek yaitu -- zenny mereka mulai bergunjing sebuah kata yang baru saja aris lontarkan membuat. Dunia zenny runtuh seketika. Ia membeku di pintu masuk tenda, matanya fokus melihat aris di singgasana bersama -- sang sepupu nya.
Nek rati menoleh ke arah zenny begitupun. Aca yang sudah sedari tadi di sana. Ia pun mendekati zenny dan memeluknya, tubuhnya dingin sekali matanya membeku pada sebuah objek yaitu ---aris dan nabila yang sedang Berciuman mesra di -- singgasana
"Zenny.. Sabar ya ini pasti ada kesalahan! " Ujar aca "ya, Zen sabar pasti ini cuman bohongan! " Imbuh mawar seraya memeluk zenny dari sisi kanan sedangkan nek rati mendekati singgasana ia menatap kecewa -- wira "Apa apaan nduk! Mengapa. Yang kau nikahi adalah-- nabila! " Suaranya bergetar penuh kecewa sedangkan wira hanya tertawa lalu berkata dengan sombong nya
" ARIS ANAKKU TIDAK INGIN, MENIKAHI CUCU MU YANG JELEK! DEKIL HITAM. PENDEK! DAN SATU LAGI MISKIN! " Cemooh itu keluar dari mulut wira
Degh!
Nek rati , berusaha sabar walaupun dirinya jadi sorotan banyak orang di desa ini, ia memegang dada nya "Kalau kau. Tidak ingin menikah dengan zenny. Mengapa kau tak bilang dari awal nduk! Kenapa? Bukan kah kau bisa bilang dari awal? Agar kami tidak berharap? Mengapa semuanya mendadak? " Nek rati berkata dengan suara penuh kekecewaan
Aris menatap sang nek rati yang tua renta. Lalu mengangkat dagunya"SIAPA SURUH BERHARAP!. KALIAN ITU MISKIN LEBIH BAIK PERGI DARI SINI! " Usir nya dengan suara kasar membuat nek rati semakin kecewa
"Tapi, mengapa secara tiba-tiba? Kenapa kamu tak kasih tau kepada kami dulu? Kenapa wira? Keluarga ku salah apa? " Tanya nek rati dengan suara meninggi "karna keluarga kalian miskin. Sampah masyarakat! " Timpal nabila dengan suara lantang!
"Keluarga ku orang yang terpandang. Nenek tua! Jadi APAKAH AKU SALAH MENIKAH KAN ANAKKU PADA ORANG YANG TERPANDANG SEPERTI KELUARGANYA PAK ILHAM? TIDAKK! KALIAN NYA SAJA TERLALU BERHARAP! " Ujar wira dengan suara keras.
Nek rati meremas dada nya yang. Terasa nyeri zenny melangkah mendekati singgasana. Ia menatap aris dan wira serta sosok --- wanita berkebaya di sebelah aris yaitu sepupunya dengan kecewa dan kemarahan menjadi satu di kedua maniknya.
"AKU TAK, APA KALIAN BUANG KALIAN HINA. AKU TAK PERNAH MASALAH ANAK MU TIDAK INGIN MENIKAHI AKU.... " Ia terhenti mengambil napas yang memburu tersebut "tapi... AKU HANYA KECEWA MENGAPA KALIAN TEGA. MEMBOHONGI KU! AKU TIDAK APA DI PERMALUKAN KARNA DIRIKU SUDAH. DI PERMALUKAN SEJAK DINI TAPI... ADA SEBUAH HAL YANG TAK BOLEH KALIAN GANGGU DALAM HIDUPKU YAITU, MERENDAHKAN NENEKKU! " ucapnya dengan suara lantang penuh penekanan
1
2
3
Semua yang ada disana tertawa terbahak-bahak kecuali teman-teman zenny. Dan zenny nabila mendekat lalu ia menatap zenny wanita bertubuh gempal itu. Mengangkat dagu zenny hingga ke atas.
"Kamu ingin tahu. Mengapa bang aris memilihku?.. " Ucap nabila dengan suara mengejek"karna... Aku lebih segalanya dari kamu! Aku cantik, aku pintar pendidikan aku jelas lebih tinggi darimu. Yang hanya ada ijazah.. Sekolah dasar! .. Sedangkan aku sarjana ekonomi! " Nabila dengan kasar menghampas wajah zenny hingga ke kanan
"Nabila cukup! " Teriak nek rati sambil memegangi dada nya yang terasa nyeri seolah belati kecil. Menusuk hati nya "Kamu-- jangan pernah sakiti cucu ku! Dan kamu bukan kah kalian saudara? " Ujar nek rati dengan suara parau
" saudara? Eh ratih apakah kau tak ingat. Kalau kita sudah tak ada hubungan lagi! Kau itu hanyalah orang dari kalangan miskin! Aku tak sudi memiliki. Ibu macam kau! Yang miskin " Ujar Riska ibu dari nabila
"Bibi jaga bicara bibi, sama nenek! Aku tak sudi kalian sakiti nya! " Zenny berusaha semaksimal mungkin bertahan demi nenek
"Lebih baik kalian pergi perusuh! " Usir nabila
Zenny menoleh ke arah Nabila. Ia menatap tajam sepupunya tersebut"Aku akan pergi, aku sama sekali tak menyesal. Tidak menikah dengan anak dari keluarga mu paman bara Wirata! .. Sama sekali tidak! Yang aku menyesal terlalu percaya sama keluarga seperti kalian;" Teriak zenny
"Orang miskin.... Orang miskin nanti kerumah dateng minta beras! Minjem duit sok banget.. Bicara seperti ini lebih baikk bawa nenek mu ke kuburan sana! " Cemooh Wira
Bruk!!
Zenny menendang karangan bunga. Yang tertulis kan nama Nabila dan aris membuat hatinya hancur. Ia menatap kecewa semua tamu undangan "KALIAN TEGA!! .. KENAPA KALIAN NGGA PERNAH KASIH TAU AKU KALAU DIA YANG , MAU MENIKAH!! " teriak zenny histeris sambil menunjuk ke Nabila
Semua tamu bungkam termasuk aca. Dan ketiga sahabatnya seolah tau. Apa yang terjadi namun apa saya mereka harus bungkam demi selamat santosa dengan sinis Nabila menyindir. "semoga kamu tidak sakit jiwa karna kejadian ini! "
" Kalian tega wira kamu tega aziz kamu tega.. Riska kamu tega sama cucuk ku! " Teriak nek rati dengan suara meninggi hati seorang nenek mana yang tak hancur ketika. Melihat cucu tersayangnya di sakiti seperti hari ini.
"Apa apaan ini! " Teriakan itu membuat semuanya terdiam wira mengigit bibir nya menatap ke arah yang baru saja. Masuk suasana hening total " Dek kamu kenapa menangis.. Dan nek rati mengapa berteriak? "Tanya irsyad yang baru saja tiba di tempat tersebut bersama sang ibu yaitu yuyun yang. Duduk di kursi roda, " Dek siapa yang. Buat kamu seperti ini? "Tanya nya lagi dengan suara lembut seraya mengusap wajah zenny. Penuh kasih namun zenny tepis kasar, seolah muak melihat irsyad,
Tatapan irsyad mengarah ke Nabila. Yang berada di singgasana bersama aris ia pun tersenyum sinis " Hei.. Kenapa kamu ada disana? Kenapa? Turun cepat! Aku membiayai pernikahan ini bukan untuk mu tapi-- untuk zenny dan aris! "Tegasnya dengan suara dingin
" Abang irsyad tersayang. Sayangnya aku yang menjadi adik ipar abang saat ini! Oh abangku sayang selamat memiliki, adik ipar yang cantik dan paket komplit;"ujar Nabila dengan tingkat rasa percaya dirinya yang melebihi dari apapun
Tatapan mematikan irsyad membuat. Semuanya takut para tamu sibuk bergunjing sementara wira ketakutan. Ia sangat tau kalau anak pertamanya seperti batu.. Dan tempramental,
"bapak jelaskan! " Teriak Irsyad suaranya sampai terdengar di rumah tetangga canda ngga sih cuman sampai keluar bumi aja. Semua nya terdiam pada akhirnya tatapan irsyad menyelidiki satu per satu
" Kenapa ngga ada yang mau cerita? Setann!!! Kalian bisu ya? Tidak punya mulut? Siapa yang berani menyakiti adik ku! " Teriak irsyad penuh kemarahan
"Sahhar.. Nak.. " Gumam ibu dengan suara tak jelas amat tapi tak meredakan sakit kepala eh.. Amarahnya irsyad "kenapa diam! " Teriaknya semakin menjadi seketika ia terhenti tatapannya menoleh ke aca yang membeku di dekat panggung tersebut.
"Dek kamu tau sesuatu kan? " Tanya irsyad menyelidiki aca ia mengangguk pasrah dengan ketakutan. Yang menjadi- jadi aca buka mulut.
"kemarin.paman wira menyuruh kami para warga untuk. Bungkam tentang ini kami di sogok uang.. Dan tempat yang nyaman sama paman aziz juga bilang ke kami para warga kalau. Kami bungkam... Ia akan membagikan hasil panennya kepada kami, soal pernikahan Nabila dan abang aris.... kami tau kami hanya di sogok " Suaranya memecahkan keheningan zenny mendekati sang sahabat yang. Bergetar air matanya luruh "kamu-- tau tentang semua ini? Kenapa? Kamu bohong sama aku!!" Zenny menggoyangkan badan sang sahabat baiknya
Air matanya luruh seketika. "Ca-- kamu tahu tapi kenapa kamu diam saja? Jawab aku!!.. Kamu tau seberapa niatnya. Aku untuk ini? " Seolah belati kecil menusuk nusuk relung-relung hatinya. Sakit sekali seperti ada yang berdarah tapi tak ada luka.
Aca membeku di tempatnya. Ia menggenggam tangan zenny yang memukul - mukul dada nya "maaf.. Zen... Maaaf! "
"Akhh!! Sakit .. Sakit.. Sakit banget! " Keluh nya dengan suara serak ia terus memukul dadanya berulang kali "kaya ada yang nusuk.. Sakittt.. Aku ngga apa apa ngga jadi nikah, tapiii... Jangan kaya gini lah! Aku salah apa sama dunia? Aku salah apa sama kalian? " Teriaknya dengan suara serak
Srettt!
Degh
Nek rati mengepal kedua tangannya. Air matanya luruh jantungnya sakit sekali, melihat cucu nya nangis para tamu yang tadinya bergunjing pun ikut iba dan menyalahkan keluarga bara Wirata. Yang terlalu kejam pada gadis yang tak tahu apa - apa.
"aku salah apa sih?... Apa salah aku? Kenapa kamu bohongi aku udah begitu percaya sama kamu ca! Kenapa kamu tega? Caaaa jawab! "
" Kamu ngga salah - apa apa.. Aku yang salah! Aku minta maaff zenny! "Tegas aca lalu memeluk sang sahabat yang mengerang di pelukkan nya
Degh!
Sakit sekali rasanya. Melihat orang yang disayangi hancur. Irsyad dengan napas yang tersenggal mengambil kursi besi yang untuk para tamu ia mengangkatnya dengan. Satu tangan seolah tak berat lalu ia lempar ke singgasana terssbut membuat semua orang terpekik kaget.
Brukkk!
"Asu! Kalian apain... Adik aku...!! Bajingan keparat b@bi!!! " Teriak irsyad seperti orang kerasukan ia mengambil karangan bunga yang ada di depan tenda pernikahan tersebut lalu ia lempar - lempar tamu undangan lari terbirit-birit. Takut melihat iblis sedang demo..
"irsyad cukup! " Wira berteriak "jangan karna orang miskin seperti mereka kamu. Seperti ini kamu sudah keterlaluan! " Bentak wira
I
rsyad menatap lekat bola mata wira. Lalu pandangannya beralih ke Nabila dan aris serta kedua orangtua nya Nabila. Lalu ia terkekeh sinis "KETERLALUAN? KALIAN YANG KETERLALUAN! KALIAN SEENAKNYA MERENDAHKAN MEREKA. PADAHAL KALIAN JUGA RENDAHAN! IRSYAD KECEWA SAMA KALIAN TERUTAMA KAMU ARIS! " Teriaknya dengan penuh amarah ia menunjuk ke sang adik "ABANG KECEWA. ABANG BIAYAI KAMU MENIKAH. BUKAN UNTUK MENIKAHI WANITA INI! "
"Bang cukup belain mereka itu. Sampah! " Cemooh aris irsyad lepas kendali ia mencekik sang adik membuat semuanya. Terpekik kaget tidak ada yang bisa menghentikan irsyad kalau sudah. Berantem matilah orang itu.
"CUKUP! " sebuah teriakan sukses membuat irsyad menjatuhkan adiknya ke. Lantai singgasana semua menoleh ke arah zenny yang berteriak termasuk Irsyad
"NGGA ADA YANG BERHAK MARAH SELAIN. AKU! " teriak zenny
Nabila berdecak pinggang ia yang tadinya takut. Karna melihat irsyad marah lambat laun tak takut ia mendekati sang suami lalu mendekati zenny.
Praak!!
Prakk!
Sebuah tamparan panas mendarat tepat. Di kedua pipi zenny hingga badan ringkih tersebut. Menghantam dinginnya lantai yang berada di singasana. Darah -- keluar dari mulutnya semua terpekik kaget kecuali.. Nabila ia dengan sadis menendang nendang.
Badan ringkih gadis tersebut nek rati berteriak histeris "Kamu pembawa sial pergilah! "Terdengar rintihan gadis tersebut irsyad menatap tajam Nabila
Brukk
" ABANG! "
Dengan kasar irsyad menghampas badan. Nabila hingga terjerembab ke meja makanan makanan , membuat semuanya terkejut aris pun langsung mendekati sang istri yang merintih kesakitan
"akhh! Muka ku panas! ! " Teriak nya histeris
"Abang keterlaluan! Hanya karna. Keluarga pembawa sial itu abang. Rela menjadi monster! " Kesal aris lalu menendang tubuh ringkih zenny! "Zenny!!!!! " Teriak nek rati seraya memegang dadanya yang nyeri aca menuntun nek rati agar mendekat ke arah zenny.
Prakk!
Aakhhh
Prakk!
Baru saja menikah sudah ketiban sial. Kaki aris berhasil di patahkan oleh irsyad hanya dalam dua kali putaran. Oleh irsyad aris merintih ke sakitan Nabila pun langsung terdiam melihat kejadian, tersebut Amboi seorang tampan seperti irsyad bisa. Menjelma menjadi... Iblis mengerikan.
"IRSYAD.. CUKUP HANYA KARNA KELUARGA MISKIN SEPERTI NYA, KAMU BISA-BISANYA MELUKAI ADIKMU!.. " teriak wira penuh kemarahan ia segera mendekati aris napas irsyad tersenggal - senggal "Kalian telah menipuku! Dan nek rati serta zenny! Itu yang harus kalian dapati !! ---aku tak sudi kalian menyakitinya! " Ucap irsyad penuh penekanan
Prok.. Prokk.. Prokkk!!
Semua sorot mata. Tertuju kepada satu sosok--yaitu Nabila yang tertawa histeris ia dengan pedas mencibir " Abang. Irsyad sepertinya sedang sakit.. Sampai- sampai lupa lagi membela siapa! "
"Diam kamu Nabila kenapa. Kamu bisa seperti ini nenek salah apa sama kamu?, dan Riska ibu salah apa sama keluargamu? Kenapa kalian tega sekali dengan cucuku? " Tanya nek rati dengan suara parau terlihat jelas kekecewaan.di kedua bola matanya
"Salahnya.. Kalian terlalu cepat berharap!," Nabila menunjuk ke arah zenny yang sudah. Berdiri di samping irsyad yang. Seramnya kaya setan alas " terutama-- kamu Zen udah miskin. Berharap lebih itu ngga baik! Tauk! Nanti... Jatuh sakitkan! Makanya jangan sok mana mau paman wira punya, menanti gembel jelek item dekil kaya kamu! " Jemari telunjuknya menunjuk - nunjuk dada zenny.
"Hentikan! Nabila kamu sudah keterlaluan! " Teriak aca lalu menepis. Jemari telunjuk Nabila membuat wanita itu tertawa"KAMU MAU SAYA USIR DARI SINI! " Teriaknya penuh ancaman aca menunduk ia meremas jemarinya. Sungguh sangat tak guna ia membela orang seperti iblis yaitu --- keluarga tak punya hati nurani tersebut.
Ia meremas jemari lentiknya lalu menatap lekat wanita tersebut. 'Aku tak. Apa kamu usir karna aku juga tidak memiliki siapapun disini, kalau kamu mau usir aku silakan aku ngga apa -apa! " Tegasnya lalu berdiri di hadapan zenny seolah melindungi gadis itu.
"Aku juga! " Teriak lia dan mawar serempak
Sebagai sahabat yang punya satu misi penting. Membuat satu sama lain bahagia mengapa tidak? Mendukung nya sebagai sahabat mereka akan melindungi satu - sama lain. Itulah prinsip mereka!
"Hahaha ya sudah sana saya. Bakal usir kalian satu - satu termasuk kamu zenny dan nek ratiii! ' ucap Aziz penuh kesombongan angkat bicara
Brak!
Prakk!
Brukk!!
Irsyad sudah berubah. Jadi Iblis mengerikan ia membanting semuanya yang ia lihat ke arah singgasana membuat. Semuanya lari terbirit-birit melihat kemarahan irsyad yang menjadi jadi napasnya tersenggal lalu berkata " KALIAN MENIPU KU!.. AKU TAK SUDI MEMBIAYAI PERNIKAHAN MU DENGAN DIRINYA.. AKU TAK SUDI AKU AKAN KELUAR DARI KAMPUNG INI! "
"Pergi saja sana bapak tak perlu anak durhaka sepertimu! " Ucap wira dengan suara dingin "okay!! Aku Terima! " Teriak Irsyad
🙏