NovelToon NovelToon
KAISAR DEWA SEMESTA

KAISAR DEWA SEMESTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Long Zhu, Kaisar Dewa Semesta, adalah entitas absolut yang duduk di puncak segala eksistensi. Setelah miliaran tahun mengawasi kosmos yang tunduk padanya, ia terjangkit kebosanan abadi. Jenuh dengan kesempurnaan dan keheningan takhtanya, ia mengambil keputusan impulsif: turun ke Alam Fana untuk mencari "hiburan".

Dengan menyamar sebagai pengelana tua pemalas bernama Zhu Lao, Long Zhu menikmati sensasi duniawi—rasa pedas, kehangatan teh murah, dan kegigihan manusia yang rapuh. Perjalanannya mempertemukannya dengan lima individu unik: Li Xian yang berhati teguh, Mu Qing yang mendambakan kebebasan, Tao Lin si jenius pedang pemabuk, Shen Hu si raksasa berhati lembut, dan Yue Lian yang menyimpan darah naga misterius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Pencerahan Halaman, Api yang Marah, dan Kapak yang Tumpul

SHHHHHHH...

Ritme itu kembali, tetapi telah berubah.

Sebelumnya, itu adalah suara perjuangan Li Xian melawan sapu, sapu melawan batu. Sekarang, itu adalah suara harmoni.

SHHHHHHH...

Setiap sapuan kini terdengar seperti air yang mengalir di atas batu halus. Niat Li Xian, yang kini telah menemukan fokusnya, tidak lagi menggores. Itu memoles. Aliran Qi di halaman tidak lagi kacau; itu mengikuti sapuan Li Xian, berputar dalam pola yang bersih dan teratur. Dia tidak lagi menyapu halaman. Dia sedang menyelaraskan halaman.

Di teras, Zhu Lao mengangguk sekali, puas. "Dasar-dasarnya sudah terbentuk."

Di tepi jurang, DONG!... berhenti. Kapak berkarat itu terlepas dari tangan Tao Lin yang melepuh dan berdarah. Dia terengah-engah, bersandar pada Pohon Besi yang tidak terluka. Dia telah menyaksikan semuanya.

Dia melihat daun itu hancur. Dia melihat abu itu lenyap. Dia melihat kerikil itu... meledak menjadi debu.

Pencerahan menghantamnya sekeras kapak yang dia ayunkan.

"Bukan... kekuatan," bisiknya, menatap telapak tangannya yang hancur. "Dan bukan... alat."

Dia telah mengayun dengan sekuat tenaga, mencoba memaksa kayu itu untuk menyerah pada kekuatan fisiknya yang (sebenarnya) menyedihkan. Dia memperlakukan kapak itu seperti pedang yang tumpul.

Li Xian tidak memaksa. Dia memerintahkan.

"Dia," bisik Tao Lin pada dirinya sendiri, rasa ngeri dan kagum bercampur aduk, "dia tidak menyapu batu. Dia... dia memberitahu batu itu untuk menyingkir."

Di dekat dapur luar, Mu Qing juga berhenti. Dia telah memegang sepotong kayu, siap melemparkannya ke api. Dia melihat Li Xian menghancurkan kerikil.

Logikanya yang dingin bergetar. Dia akan mengambil kerikil itu. Itu adalah solusi yang paling efisien.

Li Xian telah menolak efisiensi. Dia memilih dominasi. Dia memaksakan kehendaknya pada objek fisik dan menang.

Nalurinya sebagai murid Sekte Es Abadi menjerit bahwa itu adalah pemborosan energi yang luar biasa. Tapi hatinya, untuk pertama kalinya, membisikkan sesuatu yang lain: Itu... indah.

Dia menatap api di depannya. Api itu menari-nari dengan liar, tidak teratur. Dia telah mencoba memerintahnya dengan logika dinginnya, seperti penjara yang dia buat untuk tanamannya.

Api itu seperti... anak anjing, kata-kata Shen Hu terngiang di benaknya. Bukan prajurit.

Dia tidak lagi melihat api sebagai musuh yang harus ditaklukkan. Dia melihatnya sebagai... teka-teki yang berantakan.

Dengan desahan frustrasi yang pelan, Mu Qing meletakkan belati esnya simbol Dao nya jauh darinya. Dia mengambil tongkat kayu sederhana yang digunakan Shen Hu.

Sialan.

Dia mulai menusuk-nusuk bara api, mencoba meniru apa yang dilakukan Shen Hu.

Halaman itu menjadi sunyi. penderitaan telah berhenti. DONG! telah berhenti. SHHHHHHH... telah berhenti. Yang tersisa hanyalah desisan pelan api ubi dan angin gunung.

Li Xian berdiri di tengah halaman. Sapu besi itu terasa berat di tangannya. Energi telah terkuras habis darinya. Terobosan itu telah memakan semua yang dia miliki.

Dia gemetar, tetapi dia tidak pingsan. Dia menatap batu giok di bawah kakinya. Di tempat kerikil itu berada, kini ada sebuah cekungan kecil yang halus, sehalus mangkuk, seolah-olah batu itu telah dilelehkan oleh Niat murni.

Dia berhasil.

"Cukup," sebuah suara merdu memecah keheningan.

Zhu Lao berdiri dari terasnya. Dia berjalan ke tengah halaman. Dia tidak melihat ke arah Li Xian. Dia melihat ke cekungan kecil yang halus itu.

"Hmph," katanya. "Kau menggunakan Niat Sapu sekelas Formasi Pedang hanya untuk sebongkah kerikil."

Li Xian mendongak, terengah-engah. "Itu... 'Niat Sapu'?"

"Tentu," kata Zhu Lao acuh tak acuh, seolah-olah dia sedang menamai serangga baru. "Terdengar bodoh. Aku suka."

Dia menatap Li Xian. "Kau menghabiskan dua hari untuk menguasai hal yang paling mendasar. Lambat. Sangat lambat."

"Maaf, Guru..."

"Tapi," potong Zhu Lao, "kau berhasil. Tidak seperti yang lain." Dia melirik ke arah Tao Lin (yang menunduk malu) dan Mu Qing (yang berpura-pura sangat sibuk dengan api).

Zhu Lao meletakkan tangannya di atas kepala Li Xian. "Ritmemu stabil. Niatmu murni. Dan yang terpenting," katanya, "kau akhirnya berhenti mengeluh."

Dia menepuk kepala Li Xian. "Karena itu, kau mendapat promosi."

Li Xian terkejut. "Promosi?"

"Ya. Kau telah lulus dari 'Menyapu Halaman'. Kau tidak lagi pantas untuk pekerjaan kasar seperti itu."

Tao Lin dan Mu Qing menahan napas. Lulus?

"Tugas barumu..." kata Zhu Lao, "...adalah di dalam."

Dia menunjuk ke dapurnya yang suci.

"Kau," kata Zhu Lao, "sekarang adalah Asisten Dapur Utamaku."

Mata Li Xian berbinar. Dapur! Tempat teh dibuat!

"Itu berarti," lanjut Zhu Lao, menghancurkan impian Li Xian, "kau sekarang bertanggung jawab atas pekerjaan penting."

"Seperti... menyeduh teh?" bisik Li Xian.

"Tidak," kata Zhu Lao. "Kau akan mencuci cangkir tehku."

Di seberang halaman, Mu Qing, yang sedang menusuk-nusuk bara api, membeku. Itu... itu pekerjaanku! Dia memegang utang seratus tahun untuk pekerjaan itu!

"Tapi... Nona Mu..." kata Li Xian, bingung.

"Pencuci Cangkir?" Zhu Lao menoleh ke Mu Qing. "Dia gagal dalam tugas apinya. Dia diturunkan pangkatnya. Dia sekarang... Pengurus Ubi Cadangan."

Wajah Mu Qing memucat, lalu memerah karena amarah yang tak terucapkan. Ini adalah penghinaan yang tak terbayangkan. Dia, seorang murid elit, kini menjadi asisten dari si bodoh besar pemakan ubi.

Li Xian, di sisi lain, merasa seperti baru saja naik ke surga. "Mencuci cangkir! Ya, Guru! Saya tidak akan mengecewakan Anda!"

"Bagus," kata Zhu Lao. "Sekarang masuk. Cangkir 'Osmanthus' tadi malam kotor. Dan aku mau sarapan."

Li Xian, dengan tubuh gemetar karena kelelahan tetapi jiwa membara karena kemenangan, membungkuk dalam-dalam. Dia menjatuhkan sapu besi itu alat pencerahannya dan berjalan terhuyung-huyung dengan bangga menuju pintu dapur.

Zhu Lao memperhatikannya masuk, lalu berbalik ke dua muridnya yang lain.

Dia menatap Tao Lin, yang masih berdiri di dekat pohon yang tidak tergores.

"Dan kau, Pemandu Anggur," kata Zhu Lao. "Pohon itu masih berdiri. Aku masih butuh kayu bakar."

DONG!...

Dengan erangan putus asa, Tao Lin mengangkat kapaknya lagi, memulai penderitaannya dari awal.

Zhu Lao lalu menatap Mu Qing.

"Dan kau, Pengurus Api. Api itu terlihat sedikit redup."

Dengan geraman tertahan, Mu Qing menusuk bara api itu dengan amarah yang dingin, menyebabkan percikan api beterbangan.

1
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
ttap extra semangaaat yaa💪
Yanka Raga
oke Thor 👍👌
Yanka Raga
😎😍
Yanka Raga
😍😎
Yanka Raga
😎😍
Yanka Raga
😍😎
Yanka Raga
awal dari usaha tekad yg kuat
😍💪
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
truslah pd tekad yg kuat Li Xian
💪
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
huahaaa , , , kutivator puncak tertinggi tersedak rasa cabai 🤭
Yanka Raga
cabe2an kaliee 😆🤭
Yanka Raga
🤩😎
Nanik S
Alur dan cerita yang bagus
Nanik S
Gurunya keren sekali
Nanik S
Li Xian Koki dapur yang Gagal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!