NovelToon NovelToon
Beauty In The Struggle

Beauty In The Struggle

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Cerai / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Avalee

Jia, gadis periang yang tumbuh di balik bayang-bayang perfeksionis sang ibu, sedangkan Liel, pemuda pendiam dan berusaha menjaga jarak dari dunia yang tidak pernah benar-benar dia percaya.

Mereka tidak pernah menyangka, bahwa dimulai dari sekotak rokok, pertemuan konyol di masa SMA akan menarik mereka ke dalam derita penuh luka.

Kisah manis yang seharusnya tumbuh dan tampak biasa, justru menemukan kenyataan pahit. Cinta mereka yang terhalang, rahasia keluarga, dan tekanan dari orang-orang berpengaruh di sekitar mereka, membuat semuanya hancur tanpa sisa.

Mampukah Jia dan Liel bertahan dalam badai yang tidak mereka minta? Atau justru cinta mereka harus tumbang sebelum sempat benar-benar tumbuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avalee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Antara Tugas dan Tanda Tanya??

Enam bulan berlalu, sejak insiden “rokok palsu” dan “kaca mobil terbuka”. Jia kini mulai nyaman dengan sekolah barunya. Meski hati kecilnya masih berdebat sendiri setiap kali dia melihat Liel.

Kemudian Sanna mengajak Jia ke toilet selagi guru biologi belum datang. Toilet perempuan sangat sepi saat jam pelajaran akan segera dimulai.

Hanya ada dua suara, gemericik air dari keran dan tawa kecil Sanna yang tidak bisa ditahan saat sedang menyisir rambutnya di depan cermin.

“Kamu terlalu berisik, Sanna.”

“Ayolah, hati kita harus bahagia sebelum mulai belajar … Tunggu!! Bukan kah nilaimu akan tetap bagus meskipun kamu sedang bersedih.” Balas Sanna seraya menyikut lembut lengan Jia.

Jia tertawa kecil seraya bercanda. “Jangan memujiku, karena itu fakta.”

Sanna seketika merinding saat mendengar ucapan Jia, yang sedang berdiri di sampingnya. Kemudian dia memeriksa wajahnya yang tampak lelah.

Dia menyentuh bekas jerawat di dagunya dan menghela napas. Lalu, pintu toilet terbuka. Seorang gadis berambut coklat dengan gelombang sempurna.

Aroma mawar lembut keluar semerbak memenuhi ruang toilet. Parfum mewah yang dikenakannya terlalu mahal untuk seukuran anak SMA. Dia melangkah maju, lalu berdiri di depan cermin.

Pertemuan yang sempurna. Pada saat Jia berjuang memikirkan cara untuk berbicara dengan Kay, terkait ceritanya tentang Liel yang terpotong. Jia hanya mengangguk kecil, mencoba untuk tidak membuat suasana menjadi canggung.

Sanna segera  menyapanya. “Hai Kay, aku sangat lelah, dengan tugas yang menumpuk.”

“Itu benar San, kepalaku sakit hanya dengan memikirkannya.”

“Hm … Kay … bukankah kamu berhutang cerita kepada kami, kamu masih ingat?”

Kay terdiam, berusaha mengingat. Sedangkan Jia mencuci tangan di wastafel, agar tidak terlihat terlalu penasaran.

Dia juga merasa sedikit lega, sebab Sanna terlebih dahulu mengungkit potongan cerita tersebut, sebelum dia yang bertindak.

“Ah, tentang Liel? Peristiwa itu saat kami duduk di bangku kelas tiga SMP, dia pernah menyukai adik kelas, namun ternyata perempuan itu mengkhianatinya. Sejak saat itu, dia tidak pernah lagi menyukai perempuan.”

Mata Sanna melebar. Dia terkejut, pikirannya seketika menjadi kacau seraya berbisik di telinga Kay. “J–jadi maksudmu, sekarang Liel menyukai sesama jenis?”

“Hei, bukan seperti itu, dia hanya menutup diri dari percintaan.” Balas Kay dengan nada lembut seraya tertawa ringan.

Sanna menghela nafas panjang. “Oh, begitu ceritanya, kamu hampir saja membuatku berpikiran yang tidak-tidak, Kay,”

“Akan tetapi … mengapa kalian ingin tahu tentangnya? Apa gadis cantik kita yang satu ini benar menyukai Liel?” seru Kay dengan nada bercanda seraya mengarahkan matanya kepada

Jia berusaha bersikap tenang. Tangannya dengan sigap menyentuh tutup keran, untuk mematikan air yang mengalir di wastafel. “Haha, Jangan mengarang cerita, ayo kembali ke kelas.”

...****************...

Setibanya di kelas, mereka dihadapkan dengan pembagian kelompok sebanyak empat orang untuk membahas sistem hormon pada tubuh manusia.

Jia melihat Kay yang langsung mengikuti dimana Liel akan bergabung. Membuat Jia merasa sedikit  sesak. Rasa sesak itu diam-diam tumbuh, seperti balon kempes yang dipaksa mengembang lagi.

Sementara itu,  Jia dan Sanna, harus mencari dua orang lagi. Namun, beruntunglah mereka, tampak dua orang laki-laki menghampiri Kay dan Sanna dengan senyuman.

“Kalau belum ada anggota, boleh kita bergabung?” Tanya Doris sambil tersenyum.

“Silahkan bergabung,” seru Jia seraya memperhatikan mereka.

Doris dengan penampilan yang kurang rapi, memiliki wajah yang cukup  menyeramkan, namun sebenarnya cukup ramah dan suka bercanda pada teman-teman sekelas.

Sedangkan si rambut coklat, yaitu Den, memiliki wajah yang ramah dan murah senyum dan berpenampilan cukup rapi. Dia melirik Jia sebentar, lalu cepat-cepat menunduk. Senyum kecilnya mencuat, nyaris tidak tertahan.

Liel tidak menoleh padanya, tapi sesekali, matanya menyapu ke arah kelompok Jia. Melihat Jia tertawa dan Den yang duduk terlalu dekat dengan Jia, membuat Liel diam. Namun, diamnya kali ini, lebih berat dari biasanya.

Liel merasa tidak mampu untuk berdiam diri. Dia memanfaatkan momen baterai portabel Doris yang ada padanya. Di saat guru biologi keluar kelas, terlihat bahwa Liel sedang berjalan menuju kelompok Jia untuk bertemu Doris.

Tangannya yang ramping namun sedikit berotot itu tampak bagus saat meletakkan sebuah baterai portabel milik Doris.

“Selesai bermain Futsal semalam, kamu meninggalkan ini di tas ku,” ujarnya dengan nada suara yang rendah.

Jia bisa melihat wajah seram Doris mendadak ceria saat baterai portabel miliknya tidak hilang. Kemudian tanpa aba-aba Den memutuskan pembicaraan mereka karena berbicara ditengah kerja kelompok. Keadaan tampak canggung.

“Hei, relaks Den.” seru Liel dengan senyuman tipis.

Seketika Liel beranjak pergi, kembali pada kelompoknya. Kemudian kelompok Jia segera berdiskusi perihal tugas yang diberikan oleh guru biologi namun Sanna tiba-tiba menanyakan apakah Doris dan Den akrab dengan Liel.

Jia mengernyitkan dahinya. Dia merasa lelah dengan pertanyaan random yang diajukan Sanna di tengah diskusi yang sedang berlangsung.

Parahnya lagi, Doris menanggapinya. Kemudian Dia menjelaskan bahwa mereka bertiga cukup akrab. Mereka sering berkumpul bersama, bahkan mereka rutin bermain Futsal setiap dua kali dalam seminggu.

“Kami bahkan pernah berfoto bersama di sebuah kafe. Lihatlah, pria dengan jaket abunya ini, hanya dia yang paling tampan dan populer,” ucap Doris seraya memperlihatkan foto mereka dari layar ponselnya kepada Jia dan Sanna.

“Kamu memuji dirimu sendiri! Faktanya, di kelas 1 hanya Liel lah, pria yang populer di kalangan wanita.” Ejek Sanna sambil tertawa tanpa suara.

Wajah Doris seketika berubah menjadi masam. Meski merasa akrab, Doris mengungkapkan bahwa dirinya belum mampu memahami Liel dan ekspresinya yang datar.

Apa yang dikatakan Doris tidak sepenuhnya salah, karena Jia juga merasakan hal yang serupa.

Namun, saat mereka tanpa sadar membicarakan Liel sembari melihat ke arahnya. Liel menyadari bahwa mereka semua sedang memperhatikan dirinya.

Liel menatap mereka semua dari jauh, lalu mendorong bibirnya sebentar seolah-olah telah memberikan kecupan manis kepada Doris dan Den.

Jia tahu betul itu hanyalah sebatas candaan. Sementara Sanna, hampir tidak dapat menahan tawa, karena tingkah laku Liel.

“Menjijikan! Lihatlah, Liel sedang bercanda, namun dengan wajah yang serius, sangat aneh!!” Ucap Doris secara bersamaan dengan volume suara yang sangat kecil.

Liel tersenyum tipis lalu fokus kembali terhadap tugas kelompoknya. Den dan Doris pun lebih santai bercerita saat  tugas kelompok selesai dikerjakan dan Guru Biologi meninggalkan ruangan kelas.

Sayup-sayup Jia mendengar sepintas dari percakapan mereka yang menyebutkan kata “greenhouse”.

“Kami hendak ke kantin, kalian ingin bergabung?” tawar Doris dengan sikap tengilnya.

Jia terdiam dan memperhatikan Liel dan Kay sudah menunggu Doris dan Den untuk ke kantin bersama. Entah mengapa, Jia merasa aneh jika harus bergabung bersama mereka.

“Tidak, aku harus mengembalikan buku ke perpustakaan.” Seru Jia seraya memperlihatkan beberapa buku yang pinjamannya.

Setelah mereka beranjak pergi, Jia menanyakan Sanna perihal “greenhouse”. Mustahil manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman seperti Sanna tidak mengetahuinya.

Dia menjelaskan kepada Jia bahwa “greenhouse” adalah rumah milik guru biologi. Setiap pulang sekolah, anaknya selalu mengajak teman-teman sekelas, untuk ke rumahnya dan menjadikannya sebagai tempat markas menunggu jemputan mereka datang.

“Oh, jadi rumah hijau itu milik si Danu?”

“Yeah! Begini saja, bagaimana jika sepulang sekolah nanti kita ke sana?” ajak Sanna dengan semangat.

1
Hilrah
buku yang bagus semangat thor
Avalee: Makasih ya
total 1 replies
drpiupou
lagi cari bini baru kali dia
Avalee: Naaah gmn tuh 😱
total 1 replies
drpiupou
bener
Avalee: Iyaakan 🥹
total 1 replies
Nurika Hikmawati
Maju terus ya Liel...

Jia, dengarkan hatimu ya
Avalee: Maju mundur mereka tuh sampe mumet, halangan ringtangannya buanyak 🥹
total 1 replies
Dewi Ink
aura den negatif 😅
Avalee: Emang, kelam bgt dia tuh wkk
total 1 replies
Athena_25
km bner nata, sorot mata liel seperti laser yang siap menembus kulit😂
Athena_25: bolong dong hatinya🤣
Avalee: Sampe menembus ke hati jg keknya 🥰
total 2 replies
drpiupou
hmmm bisik bisik aja trus.


nanti kamu ku Jambak loh
Avalee: Bisik2 tetangga emg gitu kak 🥹
total 1 replies
drpiupou
ah pusing banget Sihh baca eh tiba tiba eror nggak bisa komen. jringn membunuhku
Avalee: Paham bgt posisi ini, lg enak2 baca jaringanny busuk, muak bgt 😭😭😭😭
total 1 replies
Muffin
Hayoloooo jiaa .. jd ngejauh kn liel nya
Muffin: Yaudh jia moveoan aja kwkw
Avalee: Liel : daripada mumet 😌
total 2 replies
🌹Widianingsih,💐♥️
murid baru , sudah fans cowok yang melirik/Facepalm//Facepalm/
Avalee: Yaaa begitulah 🤣🤣
total 1 replies
Muffin
Mulai denial kwkwk
Avalee: Begitulah ya 😌😌
total 1 replies
Muffin
Pede banget luu liel kwkw
Avalee: Diem2 gitu pede juga ya diaa wkk
total 1 replies
Nurika Hikmawati
kalau orang ganteng emang biasanya pede
Avalee: Iyaa kak, makanya dia ngomong berdasarkan fakta wkk
total 1 replies
Dewi Ink
Thor itu visualnya selalu bagus🤗
Dewi Ink
sama kaya aku kalo naik ojol😅
Avalee: Iyakaan hah heh hoh muluu 🤣🤣
total 1 replies
Athena_25
omo kepercayaan diri yang tinggi setinggi gunung everest🤭
Athena_25: /Facepalm/
Avalee: Gunung everest mungkin kalah ini mah, saking pedenya dia 😭🤣
total 2 replies
🔥Cherry_15❄️
Wait, aku ga fokus baca kayak.. Kay siapa?
🔥Cherry_15❄️: Oalah, Ok Ok… Thank you infonya.. aku yang ga fokus baca kayaknya. 😁🙏🏻
Avalee: Kayana belinda = Kay. Eliel = Liel. Mereka berdua ini temanan dari kecil, trs kenalan sama jia di hari pertama mereka masuk KELAS 1 SMA. Di bab 2 ada kok ceritanya nya hehe
total 2 replies
🔥Cherry_15❄️
Ada enak dan ga enaknya sih… masih bisa dianter supir kemanapun, tapi ga dapet perhatian ortu. 🥺
Avalee: Begitulah, selalu ada plus minusnya ya kan 🥲
total 1 replies
🔥Cherry_15❄️
Sedih…🥲
Avalee: Betuul 🥲
total 1 replies
🔥Cherry_15❄️
Ribet namanya, sumpah.
🔥Cherry_15❄️: Bukan gitu, tapi gen-Z itu namanya makin ribet, segala alphabet dimasukin. 😂
Avalee: Harusnya namanya yg jadul gitu ya kak? Ahaha 🤣🤣
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!