NovelToon NovelToon
Selir Yang Bangkit Dari Kematian

Selir Yang Bangkit Dari Kematian

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Lari Saat Hamil / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:84.3k
Nilai: 5
Nama Author: Maufy Izha

Li Bao Jia, Selir Pertama Putra Mahkota Dinasti Ming, dicopot gelarnya serta di cerai oleh sang putra mahkota setelah melahirkan putra pertama mereka karena dituduh melakukan kudeta terhadap kerajaan.
Ayahnya yang merupakan mantan Jenderal peperangan sejak zaman kepemimpinan Raja sebelumnya di tuntut hukuman mati.

Bao Jia yang baru saja kembali ke kediamannya dengan berbagai macam hinaan dan cemoohan, tiba-tiba mendapatkan serangan dari pasukan kerajaan, semua anggota keluarganya dan pengikut setia ayahnya dibantai.
Adik kesayangannya, Li wang-shu dibunuh dengan kejam, sementara di detik-detik terakhir hidupnya Ia melihat, Pamannya, Li Tuo-li tersenyum dan berkata, "Akhirnya Kamu yang terakhir. selamat tinggal ****** kecil!"
Diantara hembusan nafas terakhirnya, Bao Jia bersumpah, Jika Ia bisa mengembalikan waktu, maka Ia tidak akan pernah menjadi selir putra mahkota, Ia akan mendengarkan nasihat Ayahnya dan tetap bersama keluarganya.
'Tolong Beri Aku kesempatan!' jeritnya dalam hati!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 : Mari Bicara Baik-baik

Huang Fu bisa merasakan kekecewaan dari Ayah mertuanya. Meskipun Li Qibo tidak mengatakan apapun, tapi dari sikap dan raut wajahnya yang sangat muram, Huang tahu bahwa Ayah mertuanya itu pasti menyalahkannya.

Ia mengakui kesalahannya yang juga terbawa emosi. Tapi, itu semua karena Bao Jia yang terus mencari keributan dengannya dan tidak mau mendengar ucapannya.

Sebenarnya Ia sendiri tidak mengerti, semenjak kejadian di gazebo itu, Ia terus merasa bersalah pada istri pertamanya itu. Apalagi Bao Jia selalu menghindarinya kapanpun dan dimanapun.

Beberapa hari lalu sebelum acara minum teh bersama, Ia melihat Bao Jia dan beberapa pelayannya sedang berjalan ke arah yang berlawanan dengannya. Tapi, begitu wanita itu melihatnya, Dia langsung berbalik arah dan melewati jalan lain.

Awalnya, Huang merasa tidak ingin perduli, tapi selama berhari-hari, Bao Jia terus melakukannya dan itu membuatnya tidak nyaman dan kesal.

Apalagi, Setiap kali Ia berkunjung ke Paviliun Persik, Bao Jia tidak pernah ada di sana. Pernah saat malam hari Ia berkunjung, tapi Paviliunnya sudah gelap gulita, hanya ada 2 pengawal dan 2 pelayan jaga saja di luar kamar Bao Jia. Padahal saat itu belum tengah malam. Jadi, bisa dipastikan, Bao Jia sengaja melakukanya agar tidak bisa dikunjungi. Dan itu membuatnya semakin kesal.

Huang sendiri tidak mengerti, apa yang terjadi padanya. Tapi, bukankah Mereka suami istri? Meski tidak saling mencintai, demi calon bayi Mereka, bukankah seharusnya mereka setidaknya bisa harmonis?

Huang menatap wajah Bao Jia yang masih terpejam, wajahnya kecil tapi sedikit bulat, kulitnya putih bersih dan ada rona merah yang menetap di pipinya. persis seperti buah persik.

Malam semakin larut, Huang Fu memutuskan untuk tidak tidur malam itu dan menjaga Bao Jia, Ia membaca beberapa buku yang ada di sana.

Sepertinya, itu adalah buku Bao Jia saat kecil. Ia menebaknya berdasarkan kondisi buku yang sudah sangat usang.

Ternyata buku itu sangat bagus, semakin dibaca semakin menarik. Itu adalah buku sejarah kekaisaran yang di penuhi oleh catatan-catatan kecil milik Bao Jia.

Huang tidak menyangka bahwa Bao Jia adalah anak yang cerdas dan sangat teliti. Tanpa sadar, setiap membaca catatan kecil itu Huang selalu tersenyum.

"Siapa yang mengizinkanmu menyentuh barang-barangku?"

Suara Bao Jia seketika menghentikan gerakan tangannya.

"Kamu sudah bangun? Apa ada yang sakit?"

Tanya Huang Fu seraya menghampiri Bao Jia. Namun, wanita itu tidak menanggapinya. Dia hanya menatap Pria berstatus suaminya itu dengan dingin.

Huang Fu menyadari tatapan yang penuh kebencian itu, hatinya merasa tidak nyaman, karena Bao Jia yang dulu, selalu melihatnya dengan tatapan yang penuh cinta dan kasih.

"Masih mau bertengkar denganku?"

Mendengar ucapan Huang Fu yang teramat santai membuat Bao Jia menarik nafas dalam-dalam. Ia harus menekan emosinya agar tidak lagi membahayakan janin dalam kandungannya.

"Mari Kita bicarakan baik-baik semuanya sampai selesai"

"Tentang apa?"

"Tentang perceraian Kita"

Jawab Bao Jia dengan tegas.

"Jangan bermimpi"

"Dengarkan Aku, Kita tidak saling mencintai, Aku sangat tertekan dengan perlakuanmu, selir keduamu yang selalu mencari masalah denganku, juga bagaimana Aku di kucilkan disana. Aku tidak tahan, dan Aku ingin pergi. Aku ingin hidup dengan tenang dan bahagia bersama keluargaku"

Mendengar jawaban itu, wajah Huang Fu seketika menjadi dingin. Matanya yang gelap menatap Bao Jia seakan ingin mengulitinya hidup-hidup.

"Kalau begitu, Kamu tidak akan bisa membawa anak itu"

"Aku bersedia. Lagipula, Keluarga Kerajaan akan menjaganya karena Dia adalah Anakmu. Tapi, tidak akan ada jaminan keselamatan untukku, meskipun Aku adalah Ibunya"

Air mata Bao Jia meluncur bebas membasahi pipinya. Kenangan mengerikan kehidupan sebelumnya dimana Ia bahkan dikeluarkan dari istana dan dilempari batu sepanjang jalan. Ia bahkan tidak melihat batang hidung Huang Fu disana.

Bahkan sampai detik terakhir hidupnya dulu, Ia tak melihat siapapun, siapapun dari anggota kerajaan yang datang menolongnya dan keluarganya. Keluarganya dibantai habis. Dimana bajingan ini??

"Jadi, maksudmu, Kamu ingin hidup bahagia tapi meninggalkan anakmu?"

Bao Jia terdiam. Tapi kemudian berkata,

"Memangnya Aku boleh membawanya pergi bersamaku?"

Huang langsung mencengkeram erat wajah kecil Bao Jia.

"Jangan main-main denganku!"

Bao Jia meringis kesakitan, rahangnya seperti akan remuk.

"Lihat?? Bahkan di rumah Ayahku, Kamu bisa menyakitiku seperti ini!"

Huang seketika melepaskan cengkraman tangannya.

"Kamu yang memancingku"

Geramnya.

 "Katakan, Apa alasanmu sebenarnya?"

"Aku sudah mengatakannya padamu, Aku tidak mencintaimu lagi, Aku tidak tahan dengan perlakuan semua orang di istana, dan Aku ingin pergi, Aku tidak ingin menghabiskan sisa hidupku dengan sia-sia dengan pura-pura menjalani rumah tangga yang bahagia. Aku ingin menemukan cintaku sendiri. Aku ingin hidup bersama Pria yang Aku cintai dan juga mencintaiku!! Apa kamu paham???!!"

"Li Bao Jia!!!"

"Apa???!!!"

Huang mengepalkan tangannya dengan kuat. Ia takut tidak bisa mengendalikan amarahnya dan mencekik Bao Jia sampai mati. Jadi Dia berbalik dan meninggalkan kamar itu dengan marah.

Setelah itu terdengar suara langkah kaki dan kereta tandu menjauh dari kediaman Keluarga Li.

Bao Jia akhirnya menarik nafas lega. Sejujurnya Ia sudah ketakutan melihat wajah Huang Fu yang merah padam. Jika saja tadi Huang Fu lepas kendali dan mencekiknya, Bao Jia pasti akan mati untuk yang kedua kalinya.

Tapi, ada bagusnya Ia bisa membuat Huang Fu marah dan meninggalkan rumah Ayahnya. Jadi, besok pagi Huan-Ran bisa datang ke sini untuk memeriksa Ayahnya.

Urusannya dengan Huang-Fu, bisa di pikirkan nanti.

Keesokan paginya, kabar mengenai Putra Mahkota yang meninggalkan kediaman Keluarga Li tengah malam menjadi perbincangan hangat. Orang-orang yang memang sudah mendengar gosip bahwa Putra Mahkota tidak mencintai Bao Jia semakin giat membicarakannya.

Bao Jia tidak ambil pusing, tapi dari kejadian ini, Ia menjadi tahu tipe orang seperti apa masyarakat di lingkungannya ini. Saat Ayahnya berjaya sebagai panglima perang, Mereka berlomba-lomba menjilat pantatnya.

Sekarang, saat Ayahnya sedang dalam kondisi lemah, orang-orang itu berbalik membicarakannya.

Bao Jia hanya bisa mengutuk mereka, semoga setiap hari saat bangun tidur pantat mereka kelap-kelip!

****

"Hahaha jadi Kamu bertengkar dengan Kakakku dan Dia pergi tengah malam?? Nyalimu besar juga!"

Huan-Ran yang baru saja datang untuk memeriksa Ayah Bao Jia tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Bao Jia.

"Untunglah Dia pergi. Jika tidak, Kamu mana bisa datang untuk memeriksa Ayahku. Masalahku dengan Kakakmu biar ku urus nanti"

"Ya, terserah padamu saja. Jadi Sekarang, dimana Tuan Li?"

"Ada dikamarnya, Ayo biar 'ku antar Kamu kesana"

Huan-Ran mengangguk, kemudian mengekori Bao Jia menuju kamar Li Qibo, sementara Liang Yi sedari pagi sudah sibuk untuk memastikan bahwa orang-orang sibuk untuk mengerjakan pekerjaannya, agar tidak ada yang menyadari kehadiran Huan-Ran.

"Ayah... Ini Aku, Jia'er"

"Jia'er... Masuklah nak..."

Bao Jia segera masuk ke kamar Ayahnya yang tengah berbaring, Huan-Ran meengekor di belakangnya.

"Jia'er... Ini..."

"Ini adalah temanku, Tabib dari keluarga leluhur Lou Yan"

"Apa?"

Li Qibo tentu kaget mendengarnya, leluhur Lou Yan adalah keluarga yang sangat di segani karena pengobatannya yang luar biasa mujarab.

"Ayah, Dia datang kesini untuk memeriksa mu. Tapi, Ayah harus berjanji, bahwa Ayah tidak boleh memberitahukan kepada siapapun tentang Tabib ini"

"Tapi, Jia'er... Dia..."

"Tuan Li, percayalah pada Saya. Nona Li sudah datang kepada Saya sebelumnya dengan membawa sampel bahan makanan dan minuman milikmu, serta pakaianmu. Saya sudah memeriksanya, Dan... Saya mencurigai sesuatu. Jadi, untuk membuktikan kecurigaan Saya benar atau tidak, Saya datang untuk memeriksa Anda secara langsung"

"Ke-Kecurigaan apa?"

Tanya Li Qibo penasaran.

"Saya merasakan aura tercemar sihir hitam suku Sou-yi pada pakaian Anda"

"Ap-apa?"

Li Qibo sangat terkejut mendengarnya. Sihir hitam suku Sou-yi, Apa ada orang yang menginginkannya mati?? Li Qibo merasakan sekujur tubuhnya merinding. Ia menatap Bao Jia dan Tabib yang sebenarnya adalah Huan-Ran secara bergantian dengan wajahnya yang memucat.

Bersambung....

1
Putri Solekah
lanjut min 😭😭
Nurhasanah
jangan balik lagi sama huang fu thor apalagi masih ada si ulet keket .. mending sama huan ran ajj dah baik bangett soalnya 😁
ika yanti naibaho
/Pray//Pray//Pray//Pray/
ika yanti naibaho
kemana aja kak lama sekali/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Maufy Izha: lagi kena penyakit ngantuk aku tuh 😭😭😭
total 1 replies
Ziah Salsabilah
jgn buat bao jia blik lgi dong.
Jeffie Firmansyah
hahaha gimana rasa hati tersakiti ?
sedappp kannn rasanya/Facepalm/
Suryani Tohir
tambah bab
Maria Lina
bisa nambah 1 bab thor
Maufy Izha: Aku dari kmren tuh ya, udah ngopi, tidur juga gak malem2 Amat tapi ngantuuukkkk terus bawaannya, bener2 ngantuk, jadi mau ngetik update jadinya ga bisa Krn ngantukkk bgt. terus aku nyari info di tiktok katanya suruh minum vitamin D3 sama magnesium. akhirnya beli deh tapi belum sampe, jadi masih ngantukan kiyeu ngetiknya pelan2, maapin ya 😭👉👈👉👈👉👈
total 3 replies
Said Syarifah
lanjut Thor, dobel up ya
Jeffie Firmansyah
kereennnn.....kerennnnn.
semangat Thor update nya ditunggu 💪
Jeffie Firmansyah
update jgn kendor Thor,
sedih kalau gantung ceritanya soalnya ceritanya GG
Jeffie Firmansyah
ceritanya keren
alur ceritanya enak tuk dibaca
kita terbawa emosi,keren semangat Thor
Jeffie Firmansyah
ceritanya keren Thor /Good/
Lia Sakking
lanjut kakak...
Jeffie Firmansyah
betul ceritanya bagus juga alur ceritanya seperti kejadian nyata ,emosi terbawa dalam cerita ini, semangat Thor, jangan gantung ceritanya /Good/
Osie
eh jangan lah bao jia balik jd bini si huang fu..gak ya thor gak banget
ika yanti naibaho
/Pray//Ok/
ika yanti naibaho
thank you kak untk cerita se apik ini sehat2 kk/Determined//Determined//Determined/
Putri Solekah: lanjutan min
total 1 replies
ika yanti naibaho
/Determined/
ika yanti naibaho
plot twist yg tak terduga astaga thorrr makin seruuu
semangat/Determined//Determined//Determined//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!