Anugrah adalah anak laki-laki yang miskin dengan kehidupan yang pas pasan dari ayah yang kenah PHK dan akhirnya menjadi pengemudi becak Mesin sedangkan ibunya sudah lama meninggalkannya sejak dia Sekolah Dasar. Kehidupan serba susah membuat dirinya terus di ejek dan di bully oleh kawan-kawan sekolahnya apalagi ketika dapat beasiswa bersekolah di sekolah elit di kotanya hingga caci maki bahkan bully terus dia terima dan dia terima dengan kuat dengan pembuktian dia tidak gampang menyerah hingga suatu hari semuanya berubah ketika dia tanpa sadar di bawa ke alam astral yang mempertemukan dengan arwah ibunya yang membuka takbir siapa dirinya sesungguhnya yang memiliki kemampuan luar biasa sebagai penguasa langit yang di takuti semua orang namun kehidupan belum berhenti ketika dia harus membuktikan jatih dirinya dan mengangkat martabat keluarganya dengan segala pembuktian kemampuannya, sanggupkah Anugrah membuktikan dirinya? Sanggup kah Anugrah mengangkat Martabat keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Kesempatan
Mirza memegang tangan Anugrah yang tidak bisa bicara melihat apa yang sudah terjadi dan tidak menyangka kalau aksi Mirza dan kedua kawannya memiliki bukti kejahatan mereka yang berbentuk rekaman video hingga dia mau bicara tapi lidanya kaku dan terasa berat
"Aku....."
Anugrah kembali diam dan tidak melanjutkan kata-katanya hingga Mirza minta Anugrah untuk memaafkan mereka karena dia tahu bagaimana sikap Azka yang tidak bisa dianggap main-main walaupun Azka masih berumur 12 tahun tapi sikapnya sudah di tempa oleh cara kerja papanya yang orangnya idealis dan punya prinsip sedangkan mereka di biarkan saja sama papanya karena menganggap mereka masi anak-anak yang suka-suka hingga hasilnya mereka jadi seperti ini namun kini mereka berhadapan dengan Azka yang membela Anugrah yang dinyatakan sebagai sahabat dari Azka hingga mereka harus benar-benar minta maaf
"Tolonglah Nugrah, maafkan kami"
Mirza melihat Anugrah yang diam saja sedangkan Fikri mencoba untuk minta maaf kepada Anugrah begitu juga dengan Dafi
"Iya Nugrah, maafkan kami Nugrah dan kami janji untuk tidak mengulangi lagi perbuatan kami"
Azka melihat apa yang dilakukan oleh Mirza, Fikri dan Dafi hingga dia mulai mengingatkan mereka
"Ingat ya!, kalau Anugrah tidak memaafkan kalian maka aku akan bawa kasus ini ke sekolah dan yayasan agar kalian tobat dan kasus ini terakhir buat kalian untuk tidak pernah mengulang lagi untuk selamanya"
Mirza dan Rifki langsung ambil posisi mau bersujud hingga Anugrah menahannya
"Aku bukan Tuhan jadi jangan minta maaf seperti itu dan aku kasih waktu satu minggu dan kesempatan kalian untuk berubah tapi bila kalian mengulang lagi maka aku akan minta Azka melanjutkan kasus kalian pada sekolah"
"Ya ya kami berubah dan kami janji padamu Nugrah dan pada Azka"
Mirza, Rifki dan Dafi langsung menyalami Anugrah dan Azka yang mulai bicara lagi
"Ingat ya, ini hanya kesempatan kalian untuk berubah tapi bila terjadi lagi maka jangan katakan aku tidak punya hati pada kalian tapi ini merupakan pembuktian yang pernah ku katakan pada kalian ketika di SD Mandiri"
"Iya ya kami janji"
"Sudah pergi kalian dari sini karena bentar lagi akan bel untuk segera kita kelapangan untuk baris"
Mirza mengangguk dan mau bicara kepada Azka tapi tiba-tiba Azka langsung bicara
"Cukup Mirza, kau gunakan saja kesempatan yang di berikan Anugrah pada kalian untuk kalian berubah karena kalau tanya diriku maka kesempatan itu sudah tidak pada diri kalian karena kalian sudah buat diriku dulunya tidak bisa membuktikan kesalahan kalian tapi sekarang aku sudah tahu dan bisa buktikan kesalahan kalian"
Akhirnya Mirza, Rifki dan Dafi hanya bisa diam dan tidak mungkin lagi bicara lagi karena mereka merasakan kesialan yang teramat dalam karena hari ini adalah nasib apes mereka kali ini karena sikap dan perbuatan mereka sudah di rekam melalui video hingga mereka jalan sangat teramat lambat menuju lapangan tempat siswa baru beberapa hari ini harus baris sebelum pembelajaran di mulai dan kini mereka baru sampai
"Habis kita"
Mirza yang terlihat lemas mulai bicara pelan sambil menundukan kepala
"Ya sudahlah, apa boleh buat jadi seminggu ini kita harus berubah jadi baik ya Za"
"Tapi apa gunanya Fikri kita kan berbeda kelas dan kebaikan tidak akan dilihat oleh Azka ataupun Anugrah"
"Iya juga tapi kan kita bisa temui mereka di kantin untuk belikan Azka dan Anugrah es krim sebagai wujud permintaan maaf kita sebagai bukti kalau sudah berubah"
"Iya juga ya tapi setela di maafkan kita....."
"Mirza kau mau bilang kalau kita pura-pura baik begitu kan?"
Mirza tersenyum kepada kedua kawannya hingga mereka semangat lagi sementara itu Azka dan Anugrah mulai berjalan menuju lapangan sambil bicara
"Ternyata kau sempat-sempatnya merekam kejadian semalam ya Ka, aku mengucapkan ribuan terimakasih kepadamu ya Ka "
Azka tersenyum mendengar kata-kata Anugrah
"Sebenarnya itu bukan aku tapi itu supir yang merangkap jadi pengawal ku yang memvideokan kejadian semalam dan dia yang punya alternatif untuk merekam video itu jadi terimakasih sama om itu saja"
"Iya Ka, nanti ketika pulang, aku akan jumpai om supirnya Azka"
"Iya benar dan nanti kau harus mau ku antar ke rumah mu"
"Iya ya aku mau"
Azka dan Anugrah sama-sama tersenyum hingga mereka akhirnya mereka berjalan sampai ke barisan kelas mereka yang sudah berbaris dilapangan
"Ayo Nugrah kita baris di sini"
"Iya"
Anugrah mengiyahkan ajakan Azka sambil menganggukan kepala hingga mereka ikut berbaris sedangkan ditempat lain terlihat tiga pasang mata memandang Anugrah dan Azka dengan wajah penuh kebencian
"Awas-lah kalian!"
ttp semangat yaa💪💪😍