ini sekuelnya dari kisah(menikah dengan tuan muda dingin)bisa di baca terpisah
gina larasati gadis yang selalu bermimpi untuk kuliah di universitas ternama
berkat kecerdasan dan prestasinya serta dukungan dari paman dan bibinya akhirnya dia berhasil untuk bersekolah di sekolahan impiannya
namun di saat dia mengenal laki-laki bernama Faris hidup nya jadi penuh kejutan
apakah gina bisa melanjutkan study nya?
dan apa kejutan yang ia dapatkan?
yuk simak yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom_nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 33
Saat ini Faris dan gina telah berada di rumah sakit
Gina berjalan di belakang faris,dengan tangan yang di genggam erat oleh Faris,gina berjalan cepat karena Faris pun berjalan cepat
Sesampainya di ruang perawatan VVIP gina terbelalak tak percaya saat dia masuk ke dalam ruangan tersebut
Gina melihat Bu Mira selaku RT di rumah sang bibi yang tengah menunggu di dalam ruangan
"Bu Mira?"kata gina
"gina ya tuhan akhirnya kamu datang juga,bibi mu gin mbak Ita ada di sana(menunjuk ke seseorang yang tengah kritis)"
Gina memandang Ita sang bibi yang wajahnya sudah membengkak hingga tidak bisa gina kenali lagi di tambah banyak sekali selang oksigen dimana-mana yang melekat di tubuh sang bibi
Kaki gina lemas,ia hampir terjatuh jika tidak ada Faris di belakangnya
"apa yang terjadi Faris,apa yang terjadi dengan bi Ita?"menangis di pelukan Faris
Bu Mira yang melihat gina tengah kacau berjalan mendekat dan memberi tahu perihal kejadian yang menimpa bibinya
"gina semalam bibi mu di tabrak orang tak di kenal kala ingin ke rumah ibu gin"cerita Bu Mira
"bibimu bilang jika dia sudah menghubungi mu berulang kali tapi kamu tak mengangkatnya,bibimu tadi malam hendak melahirkan gina!"ungkap Bu RT di tempat tinggal gina dan sang bibi
Gina merasa menyesal dia tidak ada saat sang bibi membutuhkannya.hati gina bagi hancur berkeping-keping saat ini dia hanya bisa menatap sang bibi yang terkulai lemas
"lalu bagaimana bisa bibi Ita tertabrak Bu?"tanya Faris kala melihat gina sudah tak sanggup untuk berbicara sepatah kata
"saat bibi gina berjalan dan memberitahu ibu jika dia mau melahirkan ibu sama suami ibu hendak keluar rumah karena bibi gina sudah tak mampu lagi berjalan,pas saat kami hendak dekat tiba-tiba arah belakang ada motor yang jalan nya cepat mas Faris dia menabrak mbak Ita sampai tubuh mbak ita terlempar jauh dan saat ibu dan suami ibu membawa kemari anak yang ada di dalam kandungan mbak Ita tidak bisa di selamatkan mas"cerita Bu Mira dengan air mata tanpa henti
"tidak hanya itu mas,dokter juga harus mengoperasi mbak Ita karena bayinya telah meninggal di dalam kandungan"
Gina yang mendengar itu menutup mulut nya dengan kedua tangan nya,tubuhnya lemas dia tak menyangka mengapa nasib tragis yang di derita keluarganya sekarang ini,belum sembuh luka gina karena kehilangan sang paman kini ia di hadapkan dengan musibah sekali lagi
Faris menangkap tubuh gina dan mendudukkan nya ke sofa,Bu Mira langsung membawakan air putih untuk gina yang terlihat syok itu
"saya minta maaf Bu,kami tidak bisa hadir semalam karena kami menghadiri pesta teman baik kami"ujar Faris
"sedang pestanya berakhir tengah malam,dan saya Tidak mengizinkan gina untuk pulang sendiri Bu,karena tidak akan baik untuk pulang sendiri di malam hari,keluarga pengantin meminta kami beristirahat disana setelah pesta itu selesai"tambah Faris
"bibi yang meminta aku untuk pergi,kenapa sekarang bibi ada disini bi?bangun bi!gina ga mau sendirian bibi bangun"gina sudah mulai bersuara saat ia dari tadi terdiam hanya memandang sang bibi
Faris dan Bu Mira melihat pemandangan menyedihkan di depan matanya mereka saling memandang lalu beralih ke arah gina
Faris yang sejak tadi menopang tubuh gina tak sadar kala gina sudah beringsut dan mendekat ke sang bibi yang masih terbaring lemah
"bibi katakan pada gina,siapa yang melakukannya bi,siapa yang membuat bibi seperti ini"gina terus meracau membangunkan sang bibi
Faris menghampiri gina dan membawa gadisnya dan membawanya ke dalam pelukannya supaya gina bisa tenang
"tenang lah gina,tenangkan dirimu semua akan baik-baik saja"kata Faris menenangkan
Gina yang masih menutup mata dia terisak di dalam dekapan Faris kini membuka matanya kala memandang ke arah Bu Mira
dia berlari menghampiri Bu Mira"Bu lalu dimana keponakan saya Bu,dimana jenazah keponakan saya Bu?"gina menangis tak kuasa menopang kakinya hingga dia berlutut di hadapan Bu Mira
"mbak gina yang kuat mbak,jenazah ponakan mbak sedang di makamkan sama pak RT dan juga warga setempat,mbak gina bisa tanya ke mereka jika mbak gina ingin pulang melihatnya kebetulan mbak gina juga sedang di tunggu di rumah mbak"ucap Bu Mira
"saya yang akan menjaga mbak Ita disini,jika ada apa-apa saya akan hubungi mbak gina!"kata Bu Mira
Kemudian Faris mengeluarkan dompet nya dia memberi sejumlah uang untuk Bu Mira dan juga kartu nama,"Bu jika terjadi sesuatu hubungi saya saja Bu,kebetulan gina lupa tidak bawa ponsel jadi ibu bisa hubungi ke nomor saya ini"kata Faris
"aduh nak Faris ini apa?jangan seperti ini nak ibu iklas membantu mbak gina dan sekeluarga sering banyak membantu di kampung mas,tidak perlu seperti ini cukup kartu nama saja mas"tolak Bu Mira
"jangan di tolak Bu,itu sebagai wajib kami karena ibu dan warga telah banyak membantu"gina berkata kala Bu Mira menolak pemberian Faris
"baik mbak gina terimakasih banyak mbak gina dan mas Faris semoga kalian di lancarkan segala urusannya dan di beri ketabahan sekeluarga atas musibah yang menimpa"
"amin Bu terima kasih atas doanya,kami permisi dulu Bu,gina ingin memakamkan keponakan gina dulu Bu"pamit gina
"iya mbak gina hati-hati mas Faris juga,tolong selalu dampingi mbak gina ya mas"ujar Bu Mira yang sudah sering melihat Faris bersama gina karena mereka sering memberi dana untuk kegiatan di kampung yang di tinggali wanitanya
"baik Bu,saya pasti jaga kami pamit dulu"ucap Faris seraya meninggalkan ruang perawatan bersama gina yang terus menatap sang bibi yang terbaring
"bi gina pergi dulu,nanti gina kesini lagi bi"ujar gina lalu memandang Faris yang sudah mengangguk an kepala untuk mereka segera pergi
Gina menurut dia langsung berjalan dengan Faris berada di samping gina menggandeng wanitanya yang terlihat kosong di dalam pandangan nya
Sesampainya di dalam mobil gina berujar kepada Faris dengan kegelisahan di raut wajahnya
"Faris siapa yang tega melakukan ini Faris,siapa yang tega merenggut kebahagiaan kami,bibi ingin sekali punya anak tapi sekarang?apa yang takdir coba tuliskan aku tidak mengerti"kata gina dengan Isak tangis hingga suaranya terlihat terbata-bata
"semua sudah ada garisnya gina,kita ini hanya wayang semua harus menurut dengan sang dalang dan juga author kita gina"
"tapi bisa kah takdir itu di rubah,aku baru saja kehilangan paman,saat ini kehilangan keponakan ku,dan besok?"menatap ke arah Faris dengan tajam dengan mata yang berkaca-kaca
Faris hanya melirik dia tahu apa yang seterusnya gina ucapkan
Faris menepikan mobilnya,melihat gina yang kacau saat ini tak mungkin Faris meninggalkan nya sendiri
Faris langsung memeluk gina yang menangis di dalam pelukan Faris lama
"tolong jangan ingatkan aku akan perpisahan itu,tolong jangan sekarang gina,aku sendiri tidak ingin membayangkan hal yang belum terjadi,jadi selama kita ada waktu jangan pernah membahas itu,mengerti?"kata Faris dan gina terbangun dari pelukan Faris
"maaf baju mu jadi basah karena ingus ku dan air mata yang banyak"kata gina dengan air mata yang terus mengalir
Faris kemudian menghapusnya"dengarkan aku,kau dan bibi Ita kalian adalah keluarga,kau punya bibi Ita dan bibi Ita punya dirimu,kau harus bisa kuatkan bibi,aku yakin kalian bisa melewati ini semua,aku yakin kepada wanita ku yang perkasa ini,aku yakin kalian pasti bisa melewati nya"kata Faris dengan menggenggam tangan gina
"tolong jangan pernah lepaskan Faris,jangan pernah"kata gina memohon saat memandang Faris yang menggenggam tangannya erat
Faris langsung memeluk gina kembali bahkan dia mencium kening gina lama,menyalurkan rasa sayang dan nyaman untuk gina
Faris berjanji dalam hati"aku pastikan keadilan untuk keluarga mu gina,sebelum memasukan pelaku nya ke jeruji besi aku tidak akan pergi meninggalkan mu sendiri"janji Faris dalam hati kala memeluk dan menciumi wajah wanita nya.
Bersambung
heh rose ,yg ku bayangkan itu semok abohay,,hot punya ehem yg gede ini rada kurang Thor
pasti ingat terus kejadian kokop mengkokop