Apa itu kekuatan ? Apa itu bakat ? Dan apa itu keistimewaan ? Jika kamu memiliki kekuatan besar atau bakat dalam dirimu, apa yang akan kamu lakukan ? Menggunakannya untuk kebaikan, atau sebaliknya ?
"Memiliki kekuatan besar maka datanglah tanggung jawab yang besar." kurang lebih seperti itu kata-kata dari Ben Parker, meskipun hanya karakter fiksi, tapi kata-katanya sangat tidak biasa. Dan sekarang, cerita ini akan menceritakan kisah orang-orang yang luar biasa.
Note : update 2 hari sekali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn_Frankenstein, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 05 : Strongestman, Chapter 04.
.
Kejadian benda asing jatuh dari langit membuat sebuah getaran pada tanah, itu terjadi pada tahun ke-962, tentu saja membuat orang-orang yang tinggal tak begitu jauh dari tempat itu menjadi penasaran. Dan tak diduga ada beberapa pemuda Bangsawan juga sedang berada di tempat itu, meski tak begitu jauh tapi mereka pasti juga bisa melihat benda itu jatuh dan sontak membuat mereka penasaran.
Benda asing itu memiliki bentuk seperti bola kristal berwarna hitam yang besarnya tak sampai sekepalan tangan. Pada akhirnya kabar benda asing itu menjadi perbincangan di semua kalangan, entah dari Bangsawan dan juga rakyat biasa. Setelah melewati beberapa perdebatan yang panjang, akhirnya benda asing itu berhasil dibawa oleh salah satu Bangsawan bergelar tinggi, dan merahasiakan masalah ini dari pihak semua Kerajaan Eropa yang ada pada saat itu.
Tapi itu sia-sia karena ada yang membocorkan rahasia itu sehingga salah satu Kerajaan mengirim beberapa orang untuk mengambil benda asing itu secara benda tersebut jatuh di tanah yang masih masuk di wilayahnya. Mereka menginginkan benda itu bukan sekedar ingin memiliki benda artefak tersebut, melainkan untuk meneliti apakah benda itu bahaya atau tidak, jika tidak berbahaya, maka mereka tidak akan mengambilnya.
Tapi pihak Bangsawan yang tak lain kepala keluarga, dia tak ingin memberikan bola kristal tersebut, ia terus menyimpannya dengan perasaan serakahnya. Tanpa diduga, bola kristal itu yang tadinya berwarna hitam pekat tiba-tiba bercahaya ungu, dan membuat gelombang cahaya ungu yang tak biasa. Tak hanya membuat ledakan di kediamannya tapi juga menewaskan seluruh keluarganya, dan hanya tersisa dirinya saja yang hidup tanpa luka.
Tapi orang itu dalam keadaan yang tak biasa, karena seluruh tubuhnya diselimuti cahaya ungu. Entah sudah apa yang merasukinya dia tiba-tiba menyerang tanpa pandang bulu, dia menyerang ke setiap tempat yang ia datangi, mau bangsawan atau rakyat biasa akan tetap ia serang. Banyak sekali nyawa yang melayang. Akibat ulahnya ini berhasil membuat semua pihak berdatangan untuk menghentikannya. Perang besar pun dimulai dari banyaknya pihak yang bersatu melawan satu orang gila tersebut.
Dan gilanya dia bisa memanggil pasukan monster dari mahluk-mahluk yang sudah mati, semua pun menyebut orang itu adalah monsternya manusia, sesuai karakter yang suka membuat kekacauan tanpa sebab. Pada akhirnya, pertarungan selesai dengan hasil yang kurang menyakinkan, karena disaat panas-panasnya peperangan, tiba-tiba dia hilang entah kemana. Setelah menghilangkan dia secara tiba-tiba, keadaan dunia kembali stabil hingga saat ini.
.....
Itulah semua cerita yang disampai oleh Albert kepada Brian, sedangkan Brian ia terdiam untuk mendengar tanpa memotong penjelasan dari Albert. Lalu ia mengingat suatu.
"Keadaan kedua orang tuaku ?" Brian bergumam.
"Maaf sekali Brian, mereka sudah tiada." kata Albert menerangkan, meski pemuda itu bergumam dirinya masih bisa mendengarnya.
Brian langsung menatap ke arah Albert dengan kedua matanya yang melebar. "Kau tidak bencana 'kan ?"
Lalu Albert menjawab. "Ini mungkin terdengar menyakitkan, tapi aku harus memberitahu kenyataannya padamu, bahwa kedua orang tuamu sudah tiada, mereka meninggal."
Brian membeku mendengarnya, dadanya merasa sesak, lalu Albert menjelaskannya lagi. "Aku tak tau bagaimana detailnya, yang pasti kedua orang tuamu meninggal karena.... " ucapnya terpotong, karena ragu untuk memberitahu penyebab kematian kedua orangtuanya pemuda ini.
"Karena apa ?" tanya Brian dengan tatapan serius.
Albert belum menjawab, dan Brian kembali berkata. "Jangan bilang orang tuaku adalah korban oleh monster yang kau ceritakan tadi."
"Benar." sahut Albert dengan menganggukkan kepalanya tegas.
Brian tak berkata apapun lagi, tangan kanannya menutup wajahnya, tubuhnya bergetar. Ya, pemuda ini menangis, sangat tak adil baginya, karena yang ia rasakan baru saja kemarin tapi kenyataannya sudah 30 tahun terlewati. Dan selama ini dirinya sudah tidur panjang selama 30 tahunan lamanya.
Albert pun bangkit dari duduknya dan mendekati Brian yang tengah menangis dalam diamnya. Dia paham perasaan pemuda itu, lalu ia memegang salah satu pundaknya Brian dan menepuknya, lalu ia berjalan keluar untuk memberikan Brian ketenangan atas perasaan dukanya. Setelah berjalan keluar, Albert kini berdiri diam di depan kediamannya, dan ia pun menatap langit.
Albert sebenarnya juga ikut sedih, tapi di samping itu, ada dua hal yang mengganjal dalam pikirannya, yang pertama yaitu sudah 30 tahun lebih Brian muncul kembali tapi penampilannya masih muda, lebih tepatnya penampilannya sama persis sebelum dia menghilang. Yang kedua, jika Brian tertidur di tempat kejadian, seharusnya ada yang melihatnya ketika menemukan bola kristal itu.
.....
Waktu terus berjalan, kini sudah satu bulan setelah Brian terbangun dari tidur panjangnya. Ia kini memilih mengembara karena ia ingin mengenal dunia luar saat ini, meskipun sudah dilarang oleh Albert dan memintanya untuk tetap tinggal dan bekerja padanya, tapi Brian tetap kekeh untuk pergi, karena tujuan ia bekerja ingin membantu kedua orang tuanya.
Dan sekarang kedua orang tuanya sudah tiada, jadi ia merasa dirinya sudah tak punya tujuan lagi dalam bekerja. Ia pergi tanpa ada persiapan apapun, hanya mengenakan pakaian seadanya dan tas selempang yang berisikan bahan makanan yang ia kumpulan selama dalam perjalanan. Dan sesekali ia menjadi pengemis untuk meminta-minta.
Sudah entah berapa lama Brian berjalan kaki, anehnya dirinya tak merasakan lelah, bisa dikatakan dirinya bisa bertahan berjalan kaki tanpa istirahat selama setengah hari. Setengah hari itu pun juga tanpa makan dan minun, disinilah mulai ada pemikiran yang tak biasanya, dan bodohnya selama satu bulan ini ia mengembara tak jelas baru ini ia menyadarinya.
Mungkin karena efek mood yang yang sedang buruk sekaligus perasaan masih dalam keadaan sedih karena duka. Dan saat ini ia sudah berada di sebuah wilayah pinggiran pusat kota Kerajaan, memang jauh jaraknya dari tempat tuan tanahnya sebelumnya bila berjalan kaki. Di tempat ini memang ramai tapi masih dibilang tertib dalam aktivitas.
Beberapa saat ia berkeliling, tiba-tiba tangannya ada yang menariknya, tapi Brian patuh saja. Beberapa saat kemudian orang yang menariknya membawanya ke tempat sebuah jalan gang kecil di sela-sela bangunan. Rupanya di tempat itu ada 3 orang pemuda lainnya.
"Kau dari mana ?"
"Dilihat-lihat kau bukan orang daerah sini."
Brian pun menjawab. "Aku cuma orang yang tersesat."
"Jangan bohong...!!"
Sangat aneh dan tak jelas, percakapan ini, bahkan Brian saja merasa malas, dan tak sabar ingin pergi saja. Tapi ketika dirinya memilih abai dan berjalan pergi, tiba-tiba salah satu dari mereka memegang pundak kanannya dan menekannya.
"Kau takkan pergi dengan mudah dari sini."
"Jika kau ingin pergi, berikan barang-barang yang kau punya..!!"
"Ya, karena kau orang baru disini dan masuk ke wilayah kita, jadi kau harus memberi kami dana untuk jatah pajak orang baru."
Bukannya menjawab, dengan perasaan moodnya yang sudah jelek, tangan kirinya Brian memegang tangan pria yang menekan pundaknya. Brakkk...!! Tanpa diduga, pemuda itu langsung melempar pria itu dan terjatuh 5 meter darinya.
Tentu saja 3 pria yang merupakan temannya terkejut bukan main, bahkan Brian sendiri juga terkejut. Dan yang lebih mengejutkan bukan hanya itu, karena tangan kirinya Brian menyala seakan diselimuti cahaya biru.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.....