Shutttt.... Ini rahasia kita, akan ku ceritakan kisah masa lalu ku pada kalian semua yaitu cerita pertemuan ku dengannya yang membuat semua air mata menghilang dan kekejaman dunia sirna...
Note : Ada 3 segi prespektif, setiap prespektif menceritakan kisahnya sendiri menurut sudut pandangnya.
Bab I : past story of Hao Ling the love
Bab II : past story of Yuan the sacrifice
Bab III : ----
Saya harap penyuka novel fantasi timur masih banyak dan kompak semua, terimakasih buat yang sudah baca novel saya mohon untuk tinggalkan like dan komentar yang membangun ya gaisss 🐼🐼🐼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Belzebub, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Latihan pertama
Semua orang tampak serius dan penasaran dengan hawan jiwa milik Yuan selain ular immogi, termasuk diriku yang merasakan hal sama karena Yuan tidak pernah menceritakan hal ini sebelumnya.
Guru Liu kemudian berkata."Hewan jiwa lain milik guru Yuan adalah pedang."
"Pedang ?"Ujar Han Yu keheranan.
Mendengar itu semua murid saling menatap karena merasa heran, sebab merasa tidak masuk akal menyebut pedang sebagai hewan jiwa karena keduanya sangat berbeda dalam hal kategori.
Tapi guru Liu mengangguk membenarkan dan kemudian menjelaskan."Memang terdengar aneh dan tidak masuk akal, akupun juga memikirkan hal yang sama dengan kalian bahkan setelah melihatnya sendiri aku juga masih tidak percaya. Pedangnya berwarna biru dan terlihat seperti taring naga namun di tempa menjadi pedang, bahkan pedang itu juga bisa bergerak seperti mahluk hidup bahkan juga bisa bicara."
"Apakah benar ?"Tanya Han Yu masih tidak percaya.
Guru Liu kembali mengangguk."Benar, kalian bisa meminta kepada guru Yuan untuk melihatnya sendiri ketika dia sudah kembali nanti, tapi rasanya agak sulit karena anak itu jarang sekali menggunakan kedua hewan jiwanya karena kemampuan dia sendiri saja sudah hebat dan bisa membersihkan masalahnya. Kemudian untuk kalian yang berhasil bertahan akan berlatih tanding dengan lawan yang di acak, hanya berlaku untuk murid yang sudah mempunyai kemampuan beladiri sementara yang belum akan di latih terlebih dahulu oleh guru Bian."
Guru Bian kemudian berdiri di samping guru Liu lalu memberikan perintah."Seperti yang tadi di katakan oleh guru Liu, kalian yang belum memiliki basic beladiri apapun memisahlah dari barisan dan buat barisan baru."
Seperti dugaan semua orang nyatanya aku belum memiliki basic beladiri apapun, karena bagi anak perempuan dari keluarga kehormatan basic berprilaku formal lebih penting dari beladiri.
Sehingga akupun memisah dari barisan sebelumnya dan membuat barisan baru, ketika melihat ke sekitar ternyata hanya aku yang tidak memiliki basic beladiri sementara murid lain termasuk Dong Chie dan Han Yu sudah memiliki kemampuan beladiri dasarnya sendiri.
"Baiklah nona Yu, mari kita agak menyingkir ke samping karena tempat ini akan dijadikan arena latih tanding."
Aku hanya mengangguk saat itu dan pergi bersama guru Bian untuk menjauh dari yang lain agar tidak menganggu murid lain yang sedang latih tanding.
Kamipun kemudian akan memulai latihan dasar beladiri ketika jarak sudah agak jauh, guru Bian kemudian memberikan sebuah kitab beladiri padaku.
"Guru Yuan menitipkan kitab ini secara khusus padaku untuk diberikan kepadamu, karena gerakan dasar beladiri mu akan bertumpu pada kitab itu."
"Kenapa aku tidak menggunakan dasar beladiri yang sama seperti murid lain di sekte ini ?"Tanyaku sembari memperhatikan kitab pemberian Yuan.
"Tentu saja karena kondisi spesial mu ?"Ujar guru Bian.
"Kondisi spesial ?"
Guru Bian mengangguk."Tubuh mu berbeda dari kebanyakan murid, jika sebelumnya tubuh mu lemah akibat selalu menahan jantung naga es yang mengamuk, sekarang ini tubuhmu mendapatkan peningkatan ketahan dan kekuatan fisik setelah di berikan obat oleh guru Yuan."
Setelah dikatakan oleh guru Bian barulah aku mulai sadar dengan perubahan tubuhku yang kini terasa jauh lebih tangguh dari sebelumnya. Pantas saja saat menuruni bukit untuk ke sungai sebelumnya dan pelatihan hari ini yang terasa berat serta semua hal yang sudah aku lakukan hari ini tidak membuatku merasakan rasa lelah yang berlebihan, berbeda dengan saat setahun yang lalu dimana aku akan langsung merasa lelah dengan hanya melakukan aktivitas ringan.
"Seperti yang sudah diketahui bahwa dengan cara apapun nona Ling tidak akan bisa terbebas dari belenggu jantung naga es, sehingga nona Ling harus berlatih mengendalikan dan mengubah jantung naga es menjadi keuntungan bagi nona. Dengan obat yang di berikan oleh guru Yuan sebelumnya, nona Ling memiliki cukup waktu untuk berlatih mengendalikan jantung naga es guna mencegahnya mengamuk seperti sebelumnya dan dengan mempelajari teknik dari kitab yang di berikan oleh guru Yuan itulah nona Ling akan bisa melatih tubuh nona untuk dapat mengendalikan jantung naga es."
Mendengar itu akupun membuka kitab beladiri di tanganku."Benar saja, kitab itu secara menyeluruh menjelaskan dampak amukan jantung naga es dan cara untuk melatih dan menggunakannya lewat gerakan-gerakan beladiri yang tergambar di setiap halamannya."
"Aku sudah menghapal semua gerakan yang ada di dalam buku itu.."Perkataan guru Bian terhenti dan terkejut kita melihat diriku yang sedang menangis.
"Ada apa nona Ling."Ujar guru Bian dengan khawatir dan berjalan menghampiriku.
"Apakah kitab ini berasal dari sekte ini ?"Tanyaku dengan masih menangis.
"Bukan, kitab itu di bawa oleh guru Yuan ketika dirinya kembali dari hutan bintang."
"Apakah dia terluka saat itu ? Karena ada banyak noda darah di beberapa halamannya."Tanyaku dengan tangan bergetar.
Melihat aku yang seperti itu guru Bian merasa kasihan, kemudian buka mulut dan bercerita."Karena itulah aku mengajak nona Ling menjauh dari yang lain untuk menghindari perhatian mereka. Ketika guru Yuan berkata dia kembali dari hutan bintang, sejujurnya dia tidak benar-benar pergi kesana melainkan pergi ke suatu tempat untuk mencari cara agar jantung naga nona bisa menjadi stabil jika sewaktu-waktu cara untuk menghilangkannya tidak ada, lalu kitab inilah jawabannya. Guru Yuan tidak bercerita dimana dia mendapatkan kitab yang sekarang ada bersama dengan nona, walaupun malam itu dia bermandikan darah dengan leher terluka guru Yuan tidak menunjukkan perasaan apapun selain perasaan lega karena berhasil mendapatkan apa yang di carinya semenjak setahun yang lalu. Karena itulah nona tidak boleh patah semangat dan hidup dengan baik karena itulah keinginan terbesar guru Yuan."
Aku tidak menjawab apapun lagi, hanya bisa menangis sembari memeluk kitab pemberian Yuan yang didapatkannya dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri hanya untuk ku, demi diri ku.
Kepergian dia hari ini awalnya membuatku jengkel dan marah, namun ternyata selama ini dia diam-diam bertaruh nyawa untuk melindungi ku, membuatku benar-benar merasa bersalah karenanya.
Setelah puas menangis dan mengutuk diriku yang ke kanak-kanak, akupun mendapatkan semangat dan tekad besar untuk menjalankan keinginan Yuan yang ingin aku hidup dengan baik. Guru Bian kemudian mulai melatihku dengan gerakan-gerakan yang tercantum dari kitab sebelumnya, akupun mengikuti semua gerakan guru Bian dengan semangat dan tekad yang begitu besar karena aku tidak ingin membuat Yuan kecewa setelah bertaruh nyawa demi diriku.
Aku terus berusaha menghapal dan menyempurnakan gerakan ku dengan bimbingan guru Bian, sampai tidak sadar bahwa matahari yang awalnya berada tepat diatas kepalaku kini mulai tenggelam.
"Bagus sekali nona Ling, kamu sudah berhasil menghapal beberapa gerakan sehingga kamu hanya perlu terus mengulangi gerakan yang sama agar menjadi semakin mulus dan selaras denganmu."Ujar guru Bian sembari menyeka keringat di lehernya.
Akupun kemudian membungkuk dan menangkup tinju."Terimakasih atas pelajarannya, guru Bian."
Guru Bian tersenyum."Sama-sama nona Ling anda sudah bekerja keras hari ini, jangan lupa untuk membaca kembali kitab itu karena akan membantumu dalam mengingat gerakannya, sekarang beristirahatlah karena besok kita akan melanjutkan pelatihannya lagi."
"Baik, saya mengerti guru Bian."Ujarku kemudian menyentuh hewan jiwaku yang masih dalam bentuk dewasanya, setelah energi Qi yang ada padanya kembali padaku ular itupun kembali ke bentuk kecilnya yang lucu.
Saat itu murid lain yang masih berlatih tanding nampak heboh dengan banyak sorakan yang terdengar sampai ke tempatku berlatih.
Karena penasaran akupun memutuskan untuk melihat-lihat terlebih dahulu sebelum kembali ke asrama, disana tampak Ryu Han dengan Dong Chie sedang berlatih tanding.
Tampak Ryu Han yang memiliki hewan jiwa berupa panda api menyerang dengan bringas sementara Dong Chie dan hewan jiwanya yang berupa laba-laba iblis nampak sedang bertahan.
Namun karena panda api milik Ryu Han memiliki kemampuan menyerang jarak dekat yang handal, memberikan peluang bagi Ryu Han untuk masuk ke dalam pertahan Dong Chie dan menyerangnya dengan ilmu tangan kosong.
Hewan jiwa Dong Chie tampak ingin bergerak membantu tuannya yang sedang terdesak karena kalah hebat dari segi beladiri Ryu Han yang lebih dominan menyerang, namun beruang api tampak tidak membiarkan hal itu terjadi dengan terus menyerang laba-laba iblis sampai membuatnya ikut terdesak, hingga akhirnya guru Liu menghentikan pertarungan itu karena sudah mendapatkan pemenangnya.
"Berhenti, pertarungan ini sudah jelas dimenangkan oleh Ryu Han. Lain kali jika posisi sudah tidak memiliki harapan segeralah menyerah dan jangan memaksakan diri karena jika tidak, akan membuat posisi lawan kesulitan sebab tidak bisa berhenti sebelum ada yang menyerah sehingga di takutkan hal buruk akan terjadi. Ini adalah peringatan bagimu nona Chie, karena dalam pertarungan pelatihan tidak perlu malu untuk menyerah, berbeda halnya dengan pertarungan sungguhan."
Dong Chie kemudian membungkuk sembari menangkup tinju."Maafkan saya guru."
Guru Liu hanya mengangguk pelan, kemudian berkata."Baiklah, pelatihan hari ini kita akhiri sampai disini saja dan besok kita akan melanjutkan pelatihan fisik lagi dan di tutup dengan latihan tanding."
"Siapa mengerti, ujar semua murid !"Dengan kompak.
Dong Chie dan Han Yu tampak berjalan menghampiriku, dengan Dong Chie yang tampak masih kesal dengan pertandingan sebelumnya.
"Pertarungan yang bagus Chie-Chie."Ujarku.
"Nona Ling, padahal jika tidak di hentikan aku bisa memberi pemuda yang penampilannya seperti ninja itu pelajaran."Ujar Dong Chie kesal.
Aku hanya tersenyum canggung melihatnya begitupun dengan Han Yu.
"Kamu hanya beruntung dia masih menahan diri."
"Menahan diri ?! Lihat saja, besok aku akan menghajarnya sampai habis."
"Baiklah-baiklah, karena sudah sore mari kita kembali ke asrama."Ujar Han Yu lelah meladeni Dong Chie yang masih penuh semangat.
"Benar, aku ingin langsung mandi karena tubuhku lengket setelah berkeringat."Tambahku.
Akhirnya pelatihan hari pertamapun selesai dengan kami bertiga yang berjalan kembali ke asrama bersama.