***
Indah tapi menyakitkan , pria yang dulu sangat mencintainya kini berubah menjadi pria yang kejam dan suka menyiksanya.
Moana tidak mengetahui apa penyebab nya kenapa Shaka suaminya sangat membencinya, padahal sebelum mereka menikah Shaka sangat lembut kepadanya.
" aku capek Shaka, lepaskan aku, biarkan aku pergi " mohon Moana kepada Shaka dengan mata berkaca kaca baru saja pria itu menampar pipi nya dengan sangat keras
" jangan bermimpi, dan ini baru permulaan Moana Ranayma kita belum masuk ke intinya " ucap Shaka menatap tajam kearah Moana tanpa expresi lalu melangkah pergi dari sana.
....
Yang penasaran dengan ceritanya yukk mampir di Novel nya Author guysss, jangan lupa Like comen dan Vote dukungan dari kalian sangat berarti untuk Author 🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10.
.
.
empat tahun kemudian
" Huuaaaa.... Mommy " teriak anak kecil sambil menangis mengaduh kepada sang Mommy
Moana yang mendengar itu langsung berlari kearah kamar kedua putri kembarnya
" kenapa sayang " tanya Moana lembut
" Maula ambil mainan nya aku " aduh anak kecil itu dengan rambut nya yang di kuncir dua
" Maula kan hanya pinjam caja " Bela Maura tidak ingin di salah kan
" tapi itu punya aku " Amora tidak ingin kalah
" sudah sudah, Amora dengar ya sayang adek hanya pinjam mainan nya Amora gak di ambil kok " Moana menjelaskan dengan lembut kepada putri sulung nya itu
" baiklah " akhirnya Amora mengerti
ya empat tahun yang lalu saat Moana pergi dari hidup Shaka ternyata pada saat itu Moana sedang mengandung, dan hal itu baru di ketahui oleh nya saat usia kandungannya sudah memasuki dua bulan. Moana sempat prustasi karena dia tidak tau harus berkata apa kepada warga setempat takut para warga di kampung yang saat ini dia tempati berfikir yang tidak tidak terhadapnya.
tetapi Moana berhasil melewati semua nya dan menyakinkan para warga jika dia sudah menikah dengan memperlihatkan foto pernikahannya dengan Shaka, tetapi Moana mengatakan kepada mereka jika dia dan suaminya sudah berpisah, dan soal kehamilannya dia tidak mengetahui pada saat dia berpisah dari sang suami dan hal itu baru di ketahui nya sekarang. akhirnya para warga setempat memahaminya dan membiarkan Moana dan kedua anak kembar nya tinggal di desa mereka.
" yasudah Mommy ganti baju dulu ya habis itu kalian ikut Mommy ke tempat kerja, tapi kalian berdua harus janji sama Mommy kalian gak boleh nakal " jelas Moana mengelus kedua rambut putri kembarnya itu
" siap Mommy " jawab kedua nya kompak
Moana tersenyum lalu keluar dari kamar kedua putri nya , setelah kehadiran kedua sang putri hidup Moana semakin berwarna meskipun salah satu dari putri nya mengalami kelainan jantung bawaan dari lahir . tetapi Moana selalu memberikan semangat kepada sang putri dan selalu membawa nya untuk kontrol ke dokter setiap satu bulan sekali.
dan di sini lah mereka berada, di tempat kerja Moana, dan kebetulan tempat kerja nya itu tidak jauh dari rumah yang saat ini mereka tempati, Moana bekerja di salah satu tempat penginapan yang ada di sana.
" selamat pagi cantik " sapa rekan kerja Moana yang Bernama Mbak Yuyun
" selamat pagi juga mbakyu " ucap Amora bersemangat sambil menggendong boneka panda kesayangan nya
" lo yang satu ini kenapa diam saja cantik nya mbakyu " tanya Yuyun kepada Maura
Muara tidak menjawab nya gadis kecil yang tubuhnya lebih kurus dari kembarannya itu melihat kearah sang Mommy
" Maula capek Mommy " keluh Maura
Moana langsung berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi sang putri
" kalo begitu Maura istirahat ya sayang, Amora jaga adek nya ya " ucap Moana menyuruh kedua putri nya untuk duduk di salah satu sofa yang tidak jauh dari dapur
" siap Mommy " ucap Amora lalu membawa Maura untuk duduk di sofa itu lalu membantu nya berbaring
" apa Maula mau minum cucu " tanya Amora
Maura hanya menggelengkan kepalanya dan langsung menutup matanya
" baiklah kalo Maula gak mau minum cucu bial aku caja yang minum " Amora mengeluarkan botol susu miliknya dan juga roti bakar yang sudah di buatkan oleh sang Mommy sebelum mereka pergi ke penginapan
Moana tersenyum melihat kedua putri nya dan setetes air mata keluar dari mata cantiknya, Yuyun yang melihat itu mengelus pundak Moana dengan lembut
" ayo kita mulai bekerja " ajak Yuyun mencairkan suasana hati Moana,
Moana hanya menganggukan kepalanya dan segera memulai pekerjaan nya.
hingga sore pun menjelang Maura baru terbangun dari tidur nya tetapi gadis kecil itu tidak melihat keberadaan kembarannya di sana
" Mola " panggil Maura dengan suara pelan nya melihat keseluruh ruangan tetapi Amora tidak berada di sana, akhirnya gadis kecil itu turun dari sofa dan melangkah keluar kemungkinan saat ini Amora sedang berada di taman penginapan, dan benar saja disana ada Amora sedang bermain kejar kejaran bersama kang Jefri salah satu rekan kerja sang Mommy
" ayo kang Jefli nya haluc tangkap Amola " teriak Amora sambil berlari sedangkan Yuyun yang juga berada di sana tertawa melihat Jefri yang sudah ngos-ngosan mengejar Amora
" hhhhuuhhh... hhhuuuhhh... Neng Amora kang Jefri istirahat sebentar ya kang Jefri nya capek " keluh Jefri sambil membungkuk ngos-ngosan
Amora berhenti berlari lalu melangkah kearah Jefri
" kang Jefli nya cih yang tellalu gendut jadinya kan gak bica tangkap Amola " ucap Amora dengan wajah polos nya menatap malas kearah Jefri
" Hahahahahaaa..... " tawa Yuyun pecah mendengar ucapan dari Amora
" dengar tuh Jef kamu harus diet supaya bisa menangkap Amora " ucap Yuyun menyeka air mata di sudut matanya akibat tertawa
Jefri menatap malas kearah Yuyun wanita itu tidak bedah jauh dari Amora yang selalu mengejek nya gendut tapi memang sih kenyataan nya begitu.
Maura melangkah menghampiri mereka
" mbakyu Maula lapal " ucap Maura kepada Yuyun seraya memegangi perut nya
Yuyun tersenyum lalu menggendong Maura masuk kedalam dapur
" kang Jefli gak boleh culang ya kang Jefli haluc bica tangkap Amola " ucap Amora yang melihat Jefri ingin ikut masuk bersama Yuyun dan Maura
Jefri membalikkan badan nya dan tersenyum kearah Amora
" apa Amora juga lapar " tanya Jefri
Amora menggelengkan kepala nya " Amola kan tadi cudah makan cama kang Jefli "
Jefri menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal " iya ya kang Jefri nya lupa "
" Amora sayang " tiba-tiba Moana datang dan menghampiri mereka
" iya Mommy "
" adek dimana " tanya Moana
" itu neng, Maura tadi lapar dan sekarang bersama Yuyun di dapur " bukan Amora yang menjawab nya melainkan Jefri
" yaudah ayo masuk " Moana mengajak kedua nya
" hehehee.... gak neng saya mau memeriksa kerang air yang ada di kamar tujuh belas "ucap Jefri karena memang tadi dia ingin memeriksa kerang yang ada di kamar tuju belas tetapi di halangi oleh Amora yang mengajak nya untuk bermain kejar kejaran.
" kalo begitu Amola ikut ya kang " ucap Amora tersenyum kearah Jefri
" tidak tidak neng Amora masuk saja kedapur sama Mommy nya ya " ucap Jefri panik yang benar saja kalo gadis kecil itu ikut bersama nya bisa bisa pekerjaan nya bertambah rumit karena Amora salah satu anak yang sangat aktif dan sering menjaili diri nya.
Moana mengerti hal itu dan mengajak sang putri untuk ikut bersama nya.
.
.
.