Setelah kematian kedua orang tuanya, Farhana baru tahu jika mereka bukanlah orang tua kandungnya.
Mereka berdua meninggal akibat kecelakaan. Dan ternyata yang menabrak adalah putri kandungnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA LIBURAN
Setelah Farhana terbukti tidak bersalah, Kepala Sekolah memberikan pengumuman secara resmi. Dwi mendapatkan skors dan surat peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Jika sampai mengulangi lagi maka pihak sekolah terpaksa mengeluarkannya dari sekolah.
Tindakan Dwi dianggap sudah sangat keterlaluan. Tidak hanya mencemarkan nama baik Farhana namun juga membuat para siswa membenci Farhana.
Setelah kejadian itu, hari-hari Farhana berlangsung dengan tenang. Meski kadang-kadang merasa risih akan sikap Tasya yang seringkali datang kebangkunya untuk menggoda Dzaki dengan tingkah genitnya. Selain itu semuanya baik-baik saja.
Tidak lama lagi ujian semester pertama akan digelar. Setelah itu para siswa akan mendapatkan hari libur selama dua minggu. Rencananya saat liburan nanti, Farhana berniat mengunjungi kakek gurunya di Tiongkok.
Menjelang Ujian tiba Cindy mengajak Farhana untuk belajar bersama. Bukan hanya Farhana dan juga Cindy saja, Ada juga Kenzo dan juga Lily. Mereka sudah seperti satu kelompok yang terpisahkan.
Tasya merasa iri dan juga cemburu akan kedekatan Farhana dan juga Dzaki. Sikap Dzaki terhadap Farhana sangat berbanding terbalik saat berhadapan denganya. Hal itu membuat Tasya membenci Farhana.
"Seminggu lagi ujian sudah dimulai. Rasanya hari begitu cepat berlalu, " kata Cindy sambil merebahkan kepalanya diatas meja. Mereka sedang berkumpul di depan indomaret setelah belajar di perpustakaan.
Ada perpustakaan umum yang terletak di sekitar sekolah mereka. Farhana dan keempat temannya sering belajar bersama disana. Menurut Farhana belajar di perpustakaan itu lebih baik dari pada di tempat lain. Lokasinya juga tidak terlalu jauh dari Asrama.
"Lebih cepat malah lebih baik. Aku sudah tidak sabar menunggu liburan tiba, " sahut Kenzo.
"Betul juga sih. Ngomong-ngomong Kalian mau liburan kemana nih? "
"Kalau Aku sih seperti tahun-tahun yang lalu. Mengunjungi rumah nenek di desa, " jawab Lily tanpa antusias sama sekali. Sebenarnya ia ingin merasakan liburan bersama teman-temannya. Namun ia tahu kalau itu tak mungkin terjadi.
Rumah neneknya ada desa. Butuh waktu sehari untuk sampai kesana. Tidak terlalu jauh sih sebenernya. Namun karena ia harus sekolah, maka hanya saat liburan saja ia bisa kesana.
"Kalau Kamu Han? "
"Sudah ada janji sama Saudara, " jawab Farhana tanpa memberitahukan siapa saudara itu.
"Pasti liburan sama Bang Reza kan? "
"Bukan. Saudara ku itu tinggalnya di luar Negeri. Sudah lama Kami tidak bertemu. Jadi Dia ingin aku datang mengunjunginya. "
"Oh...Kirain Bang Reza. Paman kecil mau kemana liburan ini?"
"Belum ada rencana."
"Bagaimana kalau Kita ikutan Farhana saja. Boleh tidak Han?"
"Ha?"
"Jangan ngawur kalau ngomong. Hana kan sudah bilang ingin mengunjungi Saudaranya. Bagaimana bisa Kita ikutan," kata Dzaki memberi teguran. Padahal dalam hatinya ia juga tertarik melakukan perjalanan bersama Farhana.
"Kalau Kalian mau ikut juga tidak masalah. Nanti Kita bicarakan lagi jika waktunya sudah dekat."
"Benarkah!" seru Cindy dengan semangat.
"Hmmmm."
"Baguslah kalau begitu."
"Aku juga boleh ikutan?"
"Boleh . Asal keluarga kalian setuju."
"Sip lah kalau begitu."
"Aku juga pengen ikutan. Tapi Papa tidak mungkin ijinin. Nenek Aku sudah tua. Tidak tahu sampai kapan beliau bisa bertahan. Mumpung masih ada kesempatan, Aku ingin sering menghabiskan waktu bersama beliau."
Lily merasa dilema. Disatu sisi ingin liburan bersama keluarganya. Disisi lain ingin liburan bersama teman-temanya.
"Tidak usah merasa sedih. Setiap hari Kita masih sering bertemu. Mungkin hanya saat liburan saja Kita berpisah. Kapan-kapan Kita jadwalkan untuk liburan bersama dihari minggu. Liburan ini Kamu luangkan saja waktumu untuk keluarga. Mumpung masih ada kesempatan."
"Benar tuh apa yang diomongin Hana. Kapan-kapan Kita liburan bersama."
Mereka berbincang cukup lama sebelum kembali ke rumah masing-masing.
Malam ini Farhana tidak kembali ke Asrama. Tuam Pratama memintanya untuk bermalam dirumah. Kebetulan malam ini ada acara ulang tahun Neneknya. Farhana diminta untuk menghadiri pesta tersebut.
Ayah Tuan Pratama sudah meninggal. Tinggal Ibunya saja yang masih hidup hingga sekarang.
Ibu Tuan Pratama bernama Sri Rahayu. Biasa dipanggil Eyang Rahayu. Usianya sudah hampir delapan puluh tahun.
Eyang Sri Rahayu memiliki dua orang putri dan dua orang putra. Tuan Pratama merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Saat ini Eyang Sri Rahayu tinggal bersama dengan keluarga putri bungsunya di rumah tua.
mga hana bsa mnolong,mskpn bnyak orng yg mragukn...
sprti biasa....orng jht yg iri,trs mlkukn brbgai cra biar tjuannya trcpai....tp syangnya dia ga bsa mnemukn apa yg dia cari....kl pelakunya udh kthuan sm hana,kira2 bkln d apain y????
jd pgn ikutan jg sm hana....😁😁😁
🤭🤭