NovelToon NovelToon
Jatuh Cinta Pada Kakak Ipar

Jatuh Cinta Pada Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Tukar Pasangan / Tamat
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

Dilahirkan dari pasangan suami istri yang tak pernah menghendakinya, Rafael tumbuh bukan dalam pangkuan kasih orang tuanya, melainkan dalam asuhan Sang Nini yang menjadi satu-satunya pelita hidupnya.
Sementara itu, saudara kembarnya, Rafa, dibesarkan dalam limpahan cinta Bram dan Dina, ayah dan ibu yang menganggapnya sebagai satu-satunya putra sejati.

"Anak kita hanya satu. Walau mereka kembar, darah daging kita hanyalah Rafa," ucap Bram, nada suaranya dingin bagai angin gunung yang membekukan jiwa.

Tujuh belas tahun berlalu, Rafael tetap bernaung di bawah kasih sang nenek. Namun vidhi tak selalu menyulam benang luka di jalannya.

Sejak kanak, Rafael telah terbiasa mangalah dalam setiap perkara, Hingga suatu hari, kabar bak petir datang sang kakak, Rafa, akan menikahi wanita yang ia puja sepenuh hati namun kecelakaan besar terjadi yang mengharuskan Rafael mengantikan posisi sang kakak

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jatuh cinta pada kakak ipar

Bandara Internasional London, pukul 10.00

Rafael duduk di kursi ruang tunggu, sedang membersihkan luka di sudut bibirnya dengan tisu basah. Viola duduk di sampingnya, wajahnya pucat, matanya masih menyimpan sembab tangis. Keduanya menunggu Farel yang berjanji akan menjemput.

Namun tanpa disangka, langkah anggun seorang pramugari menarik perhatian mereka. Seragam biru muda membalut tubuhnya, rambutnya tersanggul rapi, senyumnya menawan.

“Rafael? Sudah lama aku tidak melihatmu di bandara,” ucap Sofi, pramugari yang diam-diam mengagumi Rafael, berjalan mendekat dengan penuh percaya diri.

Rafael menoleh, tersenyum singkat. “Ya, aku sedang cuti. Mungkin dua hari lagi aku akan kembali terbang. Kau sedang bertugas, Sofi?” tanyanya dengan nada basa-basi.

Viola menunduk. Dadanya terasa sesak melihat kedekatan mereka. Rafael—pilot yang tampan, berwibawa—berbicara dengan pramugari cantik seperti Sofi, seakan mereka pasangan yang serasi. Viola menggenggam jemarinya sendiri, berusaha menahan perasaan minder yang tiba-tiba datang.

“Farel sudah datang. Kita lanjutkan lain kali, Sofi,” ujar Rafael sopan, mengambil koper dan segera berjalan ke arah mobil yang baru saja berhenti di depan.

Farel turun dari mobil, wajahnya berseri melihat sahabat lamanya. Ia segera membantu mengangkat koper. Tatapannya beralih pada Viola, dan ia tersenyum ramah.

“Selamat pagi, Kakak Ipar. Aku Farel, sahabat Rafael. Mungkin aku yang beberapa kali menghubungimu dulu,” ucapnya sambil menjabat tangan Viola.

Viola mengangguk pelan. “Senang akhirnya bisa bertemu langsung.”

Rafael menatap mereka berdua, lalu memperkenalkan dengan singkat. “Ya, dia adalah Anastasia Viola Devanka… kakak iparku. Kalian sudah saling mengenal, jadi tak perlu banyak bicara lagi. Mari pulang. Sudah waktunya mempertemukan pasangan suami istri ini.”

...🌻🌻🌻...

Rumah Rafael, London

Viola masuk lebih dulu ke dalam rumah. Rafael dan Farel masih di luar, menurunkan koper sambil bercanda tawa, melepas rindu setelah sekian lama berpisah.

Begitu pintu rumah terbuka, langkah Viola terhenti.

Deg.

Ia terdiam memandang sekeliling. Cat dinding, susunan sofa, letak dapur, kamar tamu, semuanya sama persis seperti yang pernah ia tulis dalam diary pribadinya. Sudut kanan rumah penuh dengan penghargaan yang pernah diraih Rafael. Dindingnya dihiasi lukisan-lukisan mahal tanpa satu pun foto keluarga. Lampu gantung di ruang tengah berkilau indah semua detail itu membuat Viola merasakan de javu.

Air mata tanpa sadar jatuh di pipinya. Ini… rumah impianku. Rumah yang selama ini hanya ada di dalam buku harian… kini nyata di hadapanku.

“Viola…” suara yang begitu dirindukan menyapanya. Rafa keluar dari kamar tamu, matanya berkaca. Ia langsung memeluk Viola erat-erat.

Viola terdiam, tubuhnya kaku. Hatinya berontak. Ia tidak bisa. Ia tidak sanggup lagi memperlakukan Rafa sama seperti dulu. Energi, cinta, bahkan air matanya sudah terkuras habis untuk Rafael. Ia tidak ingin mengulangi semua itu lagi.

Tak lama kemudian Rafael dan Farel masuk. Mereka melihat pemandangan penuh haru itu. Rafa memeluk Viola, seolah dunia kembali utuh.

“Jadi, kalian akan terus berpelukan, atau kita duduk bersama untuk makan malam?” suara riang Marsel terdengar dari dapur. Ia sedang menyiapkan makanan lezat, mencoba mencairkan suasana.

Rafael tersenyum kecil, berjalan ke dapur mencicipi masakan Marsel. Viola memperhatikannya dari jauh dan yang membuat hatinya semakin pilu, di wajah Rafael sama sekali tidak tampak kesedihan. Tidak ada tanda ia ingin menjelaskan apa yang terjadi di masa lalu. Seolah semua itu telah ia lupakan. Apakah… memang tidak ada kesempatan lagi? batin Viola.

“Sayang, ayo masuk kamar. Kau pasti lelah. Istirahatlah dulu,” ucap Rafa lembut sambil membawa koper Viola. Ia menuntunnya masuk ke kamar tamu yang selama ini menjadi ruang pribadinya.

Viola berbaring. Matanya terpejam, tubuhnya lelah. Perjalanan ini menguras tenaga. Ia tahu, jika terlalu memaksakan diri, ia bisa saja jatuh sakit lagi. Dan cepat atau lambat, semua orang akan tahu bahwa ia masih mengandung anak Rafael. Pada saat itu terjadi, ia akan meminta cerai dari Rafa.

Rafa meninggalkan kamar, membiarkan Viola beristirahat. Namun setengah jam kemudian, perut Viola mual hebat. Ia berlari ke kamar mandi, muntah berkali-kali. Wajahnya pucat saat ia keluar. Tanpa sengaja, langkahnya membawanya ke taman belakang.

Dari kejauhan, ia mendengar percakapan dua lelaki yang ia kenal betul. Rafael dan Rafa.

“Aku melihat kau masih menyimpan foto Viola di dalam buku sekolahmu. Katakan, apakah kau menyukai kakak iparmu?” tanya Rafa serius, menatap Rafael penuh selidik.

Rafael tersenyum tipis, seolah tenang. “Kak, itu hanya buku lama. Aku bahkan tidak sadar ada foto Viola di dalamnya. Jangan salah paham.” Ekspresinya dingin, seakan kata-kata itu kebenaran mutlak.

Rafa mengangkat buku itu, lalu menunjukkan foto Viola yang terselip di antara halamannya. “Aku menemukannya, memang aku tidak sengaja membuka lemari dan melihat buku ini,. Aku menunggu waktu tepat untuk memberitahumu. Kalau memang hanya masa lalu, bakar lah sekarang juga.”

Sejenak wajah Rafael berubah. Namun dengan cepat ia mengambil mancis dari sakunya, menyulut api, lalu melempar foto itu ke dalam tempat sampah besi. Foto Viola dilahap api, menyisakan abu.

“Sudah cukup? Kakak puas? Jangan hanya karena cinta kakak pada wanita itu, membuat hubungan kita rusak ” ucap Rafael tenang, meski tatapan matanya tak bisa sepenuhnya menyembunyikan luka.

Rafa menghela napas lega. “Baguslah. Aku mengira kau menyimpan perasaan kepada kakak ipar mu, aku hanya salah paham harus nya sejak awal aku tahu, kau tidak akan menyukai kakak ipar mu”

Rafael hanya tersenyum miring, lalu menyalakan rokok. Asap putih keluar dari bibirnya, ia hembuskan dengan santai. “Kau terlalu mudah cemas, Kak, kau terlalu takut, takut kalau apa yang kau punya menjadi milik orang lain, ” ujarnya datar.

Rafa mengernyit, menutup hidung. “Kau tahu aku benci bau rokok.” Ia pun beranjak, meninggalkan Rafael sendirian di taman.

Dari balik pintu, Viola berdiri kaku. Air matanya jatuh. Ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri Rafael membakar masa lalu mereka. Luka hatinya semakin dalam.

' Kalau dia bisa membakar foto itu tanpa ragu… maka aku pun harus bisa melakukan hal yang sama. Aku harus belajar melupakan masa lalu bersama Rafael… meski seluruh hatiku menolak ' Guma viola sambil mengusap air mata yang menetes di wajah nya,

Jangan lupa beri bintang lima, like dan komen ya teman-teman

Bersambung...........

Hai teman-teman, yuk bantu like, komen dan masukkan cerita aku kedalam favorit kalian, ini karya pertama aku dalam menulis, mohon bantuan nya ya teman-teman terimakasih........

1
Anyue
jatuh cinta pada kaka ipar tapi kok meninggal 🤔
Penapianoh📝
baru mampir kesini thor😌
Lilik Ayu
anara anak kuat
Azka Rafli
ini serius???
Azka Rafli
mengesankan
Lilik Ayu
viola wanita kuat
Septi Utami
jangan lupa di follow ya kak akunku biar tau kelanjutan ceritanya hihi, buat yang lain mari mampir ada 2 cerita: Rasa Diujung Senja, dan Jodoh Untuk Suamiku. terimakasih🙏
Lilik Ayu
luar biasa, gak sabar nunggu selanjutnya
Vio La
lanjut Thor
NRLwrites
semangat kk ☺️☺️
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Reenie
Thor, ini judulnya udah diubah ya?
aurel: iya kak
total 1 replies
tika
up lagi thor
Jihan Hwang
udah mampir thor
Nara
Semangat ya thoor /Applaud//Determined/
Elisabeth Ratna Susanti
keren banget 🥰
Verlit Ivana
saya mampir membaca. saran kak, untuk kata asing, dicetak miring untuk pembeda.
tika
lanjut
Kaginobi
Semangat terus nulisnya kak 😁
Elisabeth Ratna Susanti
bener banget kesempatan tidak datang dua kali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!