NovelToon NovelToon
Annaisha

Annaisha

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:920
Nilai: 5
Nama Author: -Nul

Annaisha: Rumah Penuh Hangat" adalah sebuah kisah menyentuh tentang cinta dan kekuatan keluarga. Putra dan Syifa adalah pasangan yang penuh kasih sayang, berusaha memberikan yang terbaik bagi kedua anak mereka, Anna dan Kevin. Anna, yang mengidap autisme, menjadi pusat perhatian dan kasih sayang dalam keluarga ini.

Melalui momen-momen sederhana namun penuh makna, novel ini menggambarkan perjuangan dan kebahagiaan dalam merawat anak berkebutuhan khusus. Dengan cinta yang tak kenal lelah, keluarga ini menghadapi tantangan sehari-hari dan menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan.

Cerita ini mengingatkan kita akan pentingnya dukungan keluarga dan betapa kuatnya cinta dalam mengatasi segala rintangan. Bersiaplah untuk terhanyut dalam kisah yang mengharukan dan penuh kehangatan ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon -Nul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05. Hurt Road

Kembali pada rutinitas bekerja, Putra terus menggulir layar laptopnya walau tubuhnya sudah terasa penat. Menghabiskan waktu berjam-jam di kantor seperti ini memang selalu membuat Putra bosan, dan berakhir menghabiskan akhir waktunya di gym.

Lelaki itu terus menguap berulang kali, entah mengapa tubuhnya merasa lebih lelah dari biasanya. Kepalanya juga berdenyut pusing sejak tadi pagi. Padahal ia sudah rutin berolahraga dan meminum vitamin yang biasa ia konsumsi.

Ketukan pintu dari luar ruang kerjanya terdengar, lelaki itu menenggak sebotol air mineral dan mempersilahkan bawahannya untuk masuk.

"Selamat sore, Pak. Ada beberapa berkas yang harus Bapak tanda tangani hari ini," ucap lelaki bersetelan kemeja rapi sembari membawa beberapa berkas di tangannya.

Putra mengangguk kecil, dan mulai memeriksa berkas-berkas yang menumpuk di mejanya. Sungguh, kepalanya terasa sangat sakit namun ia harus segera menyelesaikan pekerjaannya hari ini.

"Bapak sakit?" lelaki itu memperhatikan wajah atasannya. Dimana Putra tidak bersemangat seperti biasa, dan wajah lelaki itu nampak begitu sayu. "Kalau Bapak sakit, istirahat saja. Biar kami yang handle bahan presentasi untuk besok," sambungnya menawari.

"Tidak usah, saya baik-baik saja," ucap Putra tidak enak hati. Ia tidak mau menambah beban kerja timnya hanya karena dirinya yang sakit seperti ini. "Kumpulkan divisi yang lain untuk segera ke ruang meeting. Jika pekerjaan kita cepat selesai, maka kita juga akan cepat pulang."

Mendengar perintah atasan, lelaki itu mengangguk paham. Dan mengambil kembali berkas yang sudah selesai ditanda tangani oleh Putra.

Putra membuka layar ponselnya, mendapati pesan dari Kevin yang memintanya untuk membawa jajanan sepulang bekerja. Putra tersenyum, setidaknya ia harus kuat menjalani hari ini untuk anak-anaknya.

"Perasaan aku nggak salah makan," gumam lelaki itu bingung, karena tidak biasanya ia seperti ini. Putra jarang sakit, dan begitu menjaga kesehatan tubuhnya.

Belum sempat ia beranjak, suara dering telfon mengalihkan atensinya. Ia mendapati nama Syifa tertera di layar ponsel itu, dan segera mengangkat panggilan.

"Halo, kenapa Syifa?" tanya lelaki itu sembari merapikan jasnya. Mencari berkas penting untuk bahan presentasi dan menjadikannya satu tumpuk.

"Suara kamu lemes banget, Mas? Kamu sakit?" tanya Syifa di seberang sana dengan nada khawatir.

"Aku cuma sedikit pusing, mungkin aku kelelahan. Jangan khawatir, habis ini aku minum obat kok," balas Putra mencoba menenangkan.

Terdengar helaan nafas kasar dari seberang sana, sepertinya Syifa sudah kesal karena sering menasihati Putra agar tak terlalu memforsir tubuhnya untuk bekerja, dan jadilah ia sakit seperti ini. "Kamu nggak pulang aja? Atau masih ada pekerjaan lain?" tanya wanita itu.

"Masih ada meeting sebentar, habis itu aku pulang. Mungkin nanti aku naik taksi, mobil aku tinggal di kantor aja," jelas Putra membeberkan rencananya. Tubuhnya terlalu lemas hanya untuk sekedar menyetir mobilnya sendirian.

"Meeting sama kepala divisi perempuan itu?" terdengar nada tidak suka dari cara Syifa bicara. Namun Putra hanya bisa memaklumi, istrinya memang tidak terlalu suka dengan salah satu rekan kerja yang memang sering berinteraksi dengannya.

"Jangan khawatir, ada banyak orang nanti kok. Lagian kita juga bahas kerjaan, nggak lebih," ujar Putra berusaha menjelaskan.

Barulah Syifa bisa terdiam jika Putra bicara seperti itu. Walaupun sedikit posesif dan sering cemburu, namun nyatanya Putra tidak pernah mempermasalahkan itu.

🌙🪐✨️

Putra turun menuju basemen usai menyelesaikan pekerjaannya. Malam mulai beranjak larut, dan pada akhirnya Putra pulang lebih lama dari perkiraannya, walaupun kepalanya masih terasa begitu sakit.

Lelaki itu berdiri di depan pos satpam sembari menunggu taksi online yang ia pesan. Gemerlap lampu kota seperti sudah menjadi pemandangan biasa baginya. Menyandarkan tubuhnya ke tembok, Putra memijat pelan kepalanya berharap rasa pusing itu bisa sedikit hilang.

"Eh, Pak Putra," lelaki dengan pakaian satpam itu berjalan mendekat ke arah Putra. Dan menyapa atasannya dengan ramah. "Lembur, Pak?" tanya pak satpam basa-basi.

"Iya Pak, hari ini kebagian shift malam ya?" balas Putra ikut bertanya.

Satpam itu mengambilkan kursi dari dalam ruangannya, dan memberikannya pada Putra. "Iya, Pak. Monggo duduk dulu, Pak Putra kayanya lagi sakit," celetuk Pak Satpam yang juga peka dengan wajah pucat Putra.

"Makasih Pak." Putra membalasnya dengan senyum kecil.

Tak lama kemudian, taksi yang Putra pesan sudah datang. Lelaki itu tak lupa berpamitan kepada satpam, dan berjalan dengan tubuh sempoyongan. Tangannya meraih pintu mobil, namun tubuhnya limbung begitu kepalanya semakin berdenyut nyeri.

Putra meringis kecil, kepalanya terasa dihantam batu berkali-kali. Pak Satpam yang melihat Putra kesakitan, segera menghampirinya untuk memastikan kondisi atasannya.

"Pak Putra?" panggil si satpam setengah berlari. Namun sebelum lelaki itu menjawab, tubuhnya sudah lebih dulu ambruk ke tanah.

Putra pingsan tak sadarkan diri di depan kantornya, dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat oleh rekan-rekan kantornya.

🌙🪐✨️

Usai mendengar kabar Putra yang dilarikan ke rumah sakit. Syifa segera pergi menyusulnya dengan perasaan gundah. Ia menitipkan anak-anaknya ke tetangga sekitar sebab ia tak ada Art di rumah. Dan jika ingin menitipkannya ke orang tuanya, akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Wanita itu duduk di mobil dengan perasaan tidak tenang. Sejak ia menelfon Putra tadi, ia sudah tahu jika Putra sedang tidak enak badan. Ia menyuruh Putra untuk segera beristirahat, namun tuntutan pekerjaan membuatnya tak bisa melakukan apapun.

Setelah sampai di rumah sakit, ia mencari ruangan tempat dimana suaminya dirawat, usai mendapatkan info dari rekan-rekan kerja Putra. Menyusuri lorong rumah sakit yang cukup panjang, wanita itu sedikit berlari kecil.

"Bu Syifa," salah seorang dari mereka menyapa, kemudian memberi akses kepada Syifa untuk masuk ke dalam ruangan. "Pak Putra ada di dalam, silahkan masuk," ucapnya mempersilahkan.

"Gimana bisa suami saya pingsan, Pak?" tanya Syifa meminta penjelasan.

"Sejak tadi siang, Pak Putra sudah mengeluh sakit kepala, tapi beliau tetap memaksakan ikut meeting. Kemudian saat akan pulang, beliau pingsan di depan pos satpam dan segera dibawa kemari," jelas lelaki yang memakai setelan jas kantor itu.

Syifa mengangguk paham, menatap pintu ruangan Putra dengan pandangan nanar. "Kalau begitu terima kasih sudah membawa suami saya kemari. Biar saya yang temani dia," ucap Syifa dengan tulus.

Usai berpamitan dengan Syifa, teman-teman Putra pun kembali ke rumah. Wanita itu kemudian masuk ke dalam ruangan Putra, dimana ia tengah berbaring tak berdaya di brangkar rumah sakit dengan tangan yang dialiri selang infus.

"Mas, kok kamu bisa kaya gini?" gumam Syifa dengan lirih. Kemudian mendekat dan duduk di samping brangkar suaminya.

"Cepat sembuh ya, Mas. Aku dan anak-anak menunggu di rumah," bisik wanita itu tepat di rungu sang suami.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!