NovelToon NovelToon
Harumi

Harumi

Status: tamat
Genre:CEO / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Romansa / Office Romance / Tamat
Popularitas:72.8k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Jangan lupa tinggalkan Jejak,
Tidak disarankan untuk pembaca dibawah umur.



Mengetahui fakta jika wanita yang ditunggunya selama enam belas tahun, telah memiliki anak dari keponakannya, membuat Dimas patah hati, meskipun rasa cintanya begitu besar, tapi dia memilih untuk menyerah, demi kebahagiaan bersama.

Demi menghibur hatinya yang tengah galau, dia berlibur di villa milik keluarganya.

Di tempat berbeda, seorang wanita sedang sibuk menyiapkan acara liburan gratis yang di dapatkan dari tempatnya bekerja.

Sesuatu hal terjadi pada keduanya, sehingga membuat laki-laki itu selalu mengejarnya, dan sang wanita selalu terbuai olehnya, walau seharusnya hal itu tidak boleh terjadi di karenakan wanita itu telah memiliki kekasih..

Apakah Dimas akan mengalami patah hati kedua kali, atau justru berhasil memiliki wanita baru yang dia temui?



P.S. Lanjutan dari cerita sebelumnya berjudul

❤️Pembalasan Atas Pengkhianatan Mu❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita Dimas

Rumi tidak menyangka, jika di samping pakaian milik Dimas, terdapat beberapa pakaian wanita, yang sesuai dengan ukurannya.

"Aku sengaja mengisinya, aku tau, kamu pasti membutuhkan itu semua, memang belum terlalu banyak, karena aku tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja, atau kamu bisa mengisinya lagi dengan kartu yang aku kasih ke kamu, jika kurang, kamu kasih tau aku, nanti aku tambahkan nominalnya." Dimas menghampiri Rumi, ketika wanita itu baru saja selesai mandi.

Rumi bingung, harus mengatakan apa, karena dia pikir, ini mungkin hari terakhir, dirinya berada di apartemen ini. "Seharusnya kamu tidak seperti ini, tapi aku berterima kasih." hanya itu yang bisa dia katakan.

"Ya udah, kamu pakai baju dulu, aku selesaikan membuat sarapan untuk kita," Dimas mencium keningnya, lalu berlalu pergi meninggalkannya.

Rumi hanya bisa menghela nafas, bagaimana bisa dirinya yang dalam waktu sebulan, akan menjadi istri orang, namun kini, dia malah bersama lelaki lain, menghabiskan malam demi kenikmatan duniawi. Apa dia masih punya muka menghadapi Ari?

Bukan hanya soal ukuran, bahkan seleranya saja, lelaki itu tau. Pakaian kerja yang dikenakannya kini, benar-benar sesuai dengan kesehariannya, saat menjalani profesinya.

Selain pakaian, ada juga beberapa jam tangan wanita, disebelah koleksi jam tangan mahal milik Dimas, lalu jangan lupakan aksesoris, seperti set perhiasan, bahkan Bros yang biasa di pasang di pakaian formal wanita. Detail sekali.

Dan satu lagi yang membuatnya ingin menangis, peralatan make-up untuk wanita, yang Rumi tau harganya tidak main-main.

Astaga dalam waktu seminggu, Dimas menyiapkannya sendiri, Rumi ingat, karena lelaki itu pernah mengatakan, jika dia merahasiakan hubungan mereka dari siapapun, termasuk asisten dari lelaki itu.

"Sayang, bisakah kamu pilihkan dasi untukku?" Teriak Dimas.

Wajah Rumi memerah, mendengar panggilan itu. Rumi menepuk wajahnya sendiri, guna menyadarkan diri, jika dirinya adalah calon istri orang.

Rumi ingat kemeja warna apa yang dikenakan oleh Dimas tadi, jadi dia memilihkan dasi yang menurutnya cocok.

Selesai berdandan, dan memilah dasi, Rumi beranjak menuju dining room, di sana Dimas baru saja meletakkan piring berisi salad, dan segelas susu.

Dimas yang menyadari kedatangan Rumi, tersenyum, lalu menghampiri, dia memeluk, dan mendaratkan kecupan di kening, seraya berterima kasih, atas dasi yang dipilihkan nya. Tak lupa merangkulnya, menuju kursi untuk memulai sarapan.

Tak ada yang berbicara selama sarapan berlangsung, keduanya sibuk dengan piring masing-masing.

"Biar aku yang cuci piring," ujar Rumi, saat Dimas mulai membereskan piring bekas makannya.

"Nggak usah, aku saja, cuman dikit kok,"

Rumi yang sudah paham akan sifat Dimas memilih diam, tak lagi protes, percuma juga, lebih baik dia membersihkan mulutnya, usai sarapan, sebagai staf marketing, dia harus memiliki penampilan yang bersih, dan rapih, pastinya menarik.

Selesai mencuci piring, dan membersihkan mulutnya, Dimas meminta Rumi untuk memasangkan dasi untuknya, meski sedikit kaku, tapi Rumi berhasil melakukannya dengan baik.

Dimas kembali mengecup kening, dan bibir Rumi, seraya berterima kasih.

Didalam mobil yang dikemudikannya, Dimas mulai menceritakan apa saja yang akan dia lakukan di hari ini, termasuk rapat dan pertemuannya dengan klien usai jam makan siang, lelaki itu sempat berdecak kesal, karena tak bisa makan siang bersama Rumi.

Termasuk soal hal kemarin, yang membuatnya kesal. "Jadi Mbak Dian belum kembali?" tanya Rumi, usai mendengar cerita Dimas, tentang istri dari keponakannya, sekaligus mantan tunangannya.

Dari balik kemudinya, Dimas melirik wanita di sampingnya, "Denis menuduh aku, rasanya aku ingin menghajarnya, tapi jika aku lakukan, ibu dan kakakku akan tersakiti, maka dari itu aku lebih memilih menahannya,"

"Lalu apa kamu masih mencintai mbak Dian, mantan tunangan kamu itu?" tanya Rumi penasaran, dia ingat saat tak sengaja bertemu dengan wanita itu, dia tau jika Diandra masih menyimpan rasa.

Dimas menaikan bahunya, "Entahlah, andai masih ada rasa, tapi aku tak berniat bersamanya meskipun bisa saja aku melakukannya, yang jelas dia cinta dan pacar pertamaku, jadi agak susah melupakannya, tapi..." Dimas menghentikan ucapannya.

"Tapi apa?" Rumi kembali penasaran.

Dimas menoleh sejenak, dan tersenyum, "Tapi sejak aku bertemu, menghabiskan waktu bersama kamu, perlahan aku bisa melupakannya," ungkapnya jujur, "Terima kasih ya, meskipun pada akhirnya aku tidak bisa memiliki kamu nantinya, tapi berkat kamu, aku bisa cepat move on,"

Rumi terdiam, seraya berfikir, Apakah ini alasan Dimas begitu ngotot, ingin bersamanya walau sementara? Andai dia berada di posisi Dimas, mungkin dia tak akan dengan mudah menerimanya. Coba pikir, lelaki mana yang sanggup melihat cinta pertamanya, bersanding dengan keponakannya sendiri?

Dimas juga menceritakan tentang perkenalannya dengan seorang wanita, anak dari rekan bisnis kakaknya.

"Itu malah bagus, bukankah konglomerat seperti kamu, selalu melakukan pernikahan bisnis, dengan tujuan agar perusahaan bisa lebih kuat?"

Dimas terkekeh dibalik kemudinya, "Kamu kebanyakan nonton drama, lagian aku bukan konglomerat, aku hanya pekerja untuk ibu dan kakakku, mereka membayar aku, karena aku mengelola perusahaan." ujarnya, "Jadi aku tidak mau terikat dengan yang namanya pernikahan bisnis," terangnya, "Dan aku selalu menuruti apa mau ibu dan kakakku, tapi tidak dengan urusan wanita, karena aku akan menentukan masa depanku sendiri." sambungnya.

Rumi mencoba mencerna penjelasan yang disampaikan Dimas, dan dia mengambil kesimpulan, jika lelaki itu hanya akan menikah dengan wanita yang diinginkannya. "Lalu setelah semua ini berakhir, apa kamu akan mencari wanita lain untuk dijadikan partner ranjang?"

Dimas menaikan bahunya, "Entahlah, tapi aku bukan tipe lelaki yang dengan mudah membawa wanita ke tempat tinggal ku," Dia mulai menceritakan, kenakalannya saat kuliah S2, jika dirinya ingin meniduri wanita, dia lebih memilih menyewa kamar hotel, dibanding membawanya ke apartemennya di sana.

Apa Rumi boleh berbangga? Karena menurut pengakuan lelaki dibalik kemudi, hanya dirinya lah yang diperbolehkan tidur di ranjang milik lelaki itu.

"Lalu hadiah apa yang ingin kamu minta dari aku, jika kamu menikah?" tanya Dimas tiba-tiba.

Rumi tak langsung menjawab, dia justru mengalihkan tatapannya ke jalanan yang dilaluinya, dia sendiri tak yakin akan melanjutkan rencana pernikahannya, karena dia cukup sadar diri, jika kini dirinya tak lagi pantas bersanding dengan lelaki sebaik Ari.

"Kenapa diam? Apa kamu bingung? Atau bagaimana jika aku membelikan kamu rumah? Ya hitung-hitung untuk menebus rasa bersalah ku, karena meniduri kamu sebelum menikah dengan lelaki lain,"

Rumi menganga, tak percaya perkataan itu keluar dari mulut lelaki yang menidurinya dengan ganas semalam, bahkan Rumi masih ingat bagaimana rasanya semalam.

Rumi melambaikan tangannya, "Tidak usah, kamu tidak perlu melakukannya, dan terima kasih atas hadiah mobil kemarin,"

Dimas mengangguk, "Nanti sore aku jemput, atau jika aku tidak sempat, bisakah kamu datang ke apartemen aku?"

"Sepertinya tidak bisa, aku berjanji dengan sahabatku, untuk menonton drama bersama." Rumi akan menemui Anggita, sepertinya dia harus meminta saran dari sahabatnya itu.

"Baiklah, lalu Jum'at sore, aku akan mengajak kamu ke luar kota, sekaligus perpisahan kita, dan aku tidak butuh penolakan." Meski ragu, Rumi terpaksa mengiyakan.

1
Eni Yunani
Jangan lupa tinggalkan jejak
Merybelang Merybelang
seruuuu mbaa.
lanjuttttt👍👍👍👍
dewi satriani
Luar biasa
Atari Ayu Permatasari
kerennn bangettt tapi sejauh ini mister asisten sih kaya yg paling perfect
Mareeta: makasih banyak loh ... udah mau mampir sampai sini 😍
total 1 replies
Istriorang
hihihi aku tau kenapa anggita teriak 🤭🤣
Istriorang
inget ya gaes yaaaa.. INI FIKSI 🤪 jangan jadiin cerita fiksi sebagai acuan gimana pasangan kamu nanti (atau skrg) seharusnya bersikap 😘 karena kalau harapan terlalu tinggi jatuh nya bakal lebih sakiiiit 🤧
Istriorang
keknya gak mungkin deh ada orang sebaik Ari, dan dia gak kaget atau keliatan kecewa.. kalau aja author ngegambarin ari merasa kecewa seenggaknya. masih bisa dibilang normal lah si ari.. aku malah mikirnya ari jg selingkuh 😢
Istriorang
jujurlah kalian, emang pernah lebih dr sekali? dan kalian beneran bs ngerasain puas? 😢
Istriorang
Denis kudu nurunin sedikit kekangannyaaa, percaya aja sama istrinya, toh Diandra emang udah gak akan mau balikan sama Dimas.. bikin aja hamil si Diandra, jd gak akan bs kabur²an melulu 🤣🤣🤣
Istriorang
harusnya aman sih kak ini mah gak vulgar
Istriorang
semangat terus author ❤️
Istriorang
emang yg paling penting itu kejujuran, jangan sampai pasangan tau dr orang lain atau tau dengan sendirinya, itu lebih nyakitin loh..
Istriorang
keknya dimas ketagihan Bogeman ponakan lucknut nya deh 🤣🤣🤣
Istriorang
sukaaaa ❤️ lanjut terus thoor.. semangaat 🤗🤗🤗
Istriorang
syukurlah seenggaknya gak dimas doang yg pernah, sedih sih dia malah celap celup katanya tobat waktu ketahuan selingkuh duh
Istriorang: rasanya gmn gitu kalo rumi masih virgin sedangkan dimas udah melanglang buanaaa (tp kebanyakan novel begitu sih yg entah kenapa -_-)
total 1 replies
Istriorang
langsung kesini abis tamat marathon diandra-denis 🥰
Mareeta: terima kasih udah mampir
total 1 replies
Neng geulis
Luar biasa
Jam Jam
ceritanya bagus ga ngebosenin, terus berkarya mbak 😆
Mareeta: terima kasih sudah mampir, silahkan baca cerita ku yang lain 🥰
total 1 replies
Aya Hadad
Ya udeh akhir aja gak ada tambahan extra updatenye nich ditunggu karyamu selanjutnye yg lebih keren, trma ksih 😧👌👌😘😜😜👍🙏🙏 sukses selalu & tetap semangaaat 🤗🤗💪💪
Mareeta: baru 2 bab sih, aku lagi sibuk jadi belum sempat pegang, nunggu lima bab aja, ntar aku infoin
Mareeta: aku lagi coba ganti user name tapi belum bisa juga, mungkin ketik judul aja "mister asisten"
total 4 replies
Siti Rohmawati
karya selanjutnya ceritanya Aditya ya thor.
Mareeta: kalau punya aplikasi berlogo F, aku lanjut ceritanya di sana.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!