NovelToon NovelToon
Harumi

Harumi

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Romansa / Office Romance
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Jangan lupa tinggalkan Jejak,
Tidak disarankan untuk pembaca dibawah umur.



Mengetahui fakta jika wanita yang ditunggunya selama enam belas tahun, telah memiliki anak dari keponakannya, membuat Dimas patah hati, meskipun rasa cintanya begitu besar, tapi dia memilih untuk menyerah, demi kebahagiaan bersama.

Demi menghibur hatinya yang tengah galau, dia berlibur di villa milik keluarganya.

Di tempat berbeda, seorang wanita sedang sibuk menyiapkan acara liburan gratis yang di dapatkan dari tempatnya bekerja.

Sesuatu hal terjadi pada keduanya, sehingga membuat laki-laki itu selalu mengejarnya, dan sang wanita selalu terbuai olehnya, walau seharusnya hal itu tidak boleh terjadi di karenakan wanita itu telah memiliki kekasih..

Apakah Dimas akan mengalami patah hati kedua kali, atau justru berhasil memiliki wanita baru yang dia temui?



P.S. Lanjutan dari cerita sebelumnya berjudul

❤️Pembalasan Atas Pengkhianatan Mu❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita Dimas

Rumi tidak menyangka, jika di samping pakaian milik Dimas, terdapat beberapa pakaian wanita, yang sesuai dengan ukurannya.

"Aku sengaja mengisinya, aku tau, kamu pasti membutuhkan itu semua, memang belum terlalu banyak, karena aku tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja, atau kamu bisa mengisinya lagi dengan kartu yang aku kasih ke kamu, jika kurang, kamu kasih tau aku, nanti aku tambahkan nominalnya." Dimas menghampiri Rumi, ketika wanita itu baru saja selesai mandi.

Rumi bingung, harus mengatakan apa, karena dia pikir, ini mungkin hari terakhir, dirinya berada di apartemen ini. "Seharusnya kamu tidak seperti ini, tapi aku berterima kasih." hanya itu yang bisa dia katakan.

"Ya udah, kamu pakai baju dulu, aku selesaikan membuat sarapan untuk kita," Dimas mencium keningnya, lalu berlalu pergi meninggalkannya.

Rumi hanya bisa menghela nafas, bagaimana bisa dirinya yang dalam waktu sebulan, akan menjadi istri orang, namun kini, dia malah bersama lelaki lain, menghabiskan malam demi kenikmatan duniawi. Apa dia masih punya muka menghadapi Ari?

Bukan hanya soal ukuran, bahkan seleranya saja, lelaki itu tau. Pakaian kerja yang dikenakannya kini, benar-benar sesuai dengan kesehariannya, saat menjalani profesinya.

Selain pakaian, ada juga beberapa jam tangan wanita, disebelah koleksi jam tangan mahal milik Dimas, lalu jangan lupakan aksesoris, seperti set perhiasan, bahkan Bros yang biasa di pasang di pakaian formal wanita. Detail sekali.

Dan satu lagi yang membuatnya ingin menangis, peralatan make-up untuk wanita, yang Rumi tau harganya tidak main-main.

Astaga dalam waktu seminggu, Dimas menyiapkannya sendiri, Rumi ingat, karena lelaki itu pernah mengatakan, jika dia merahasiakan hubungan mereka dari siapapun, termasuk asisten dari lelaki itu.

"Sayang, bisakah kamu pilihkan dasi untukku?" Teriak Dimas.

Wajah Rumi memerah, mendengar panggilan itu. Rumi menepuk wajahnya sendiri, guna menyadarkan diri, jika dirinya adalah calon istri orang.

Rumi ingat kemeja warna apa yang dikenakan oleh Dimas tadi, jadi dia memilihkan dasi yang menurutnya cocok.

Selesai berdandan, dan memilah dasi, Rumi beranjak menuju dining room, di sana Dimas baru saja meletakkan piring berisi salad, dan segelas susu.

Dimas yang menyadari kedatangan Rumi, tersenyum, lalu menghampiri, dia memeluk, dan mendaratkan kecupan di kening, seraya berterima kasih, atas dasi yang dipilihkan nya. Tak lupa merangkulnya, menuju kursi untuk memulai sarapan.

Tak ada yang berbicara selama sarapan berlangsung, keduanya sibuk dengan piring masing-masing.

"Biar aku yang cuci piring," ujar Rumi, saat Dimas mulai membereskan piring bekas makannya.

"Nggak usah, aku saja, cuman dikit kok,"

Rumi yang sudah paham akan sifat Dimas memilih diam, tak lagi protes, percuma juga, lebih baik dia membersihkan mulutnya, usai sarapan, sebagai staf marketing, dia harus memiliki penampilan yang bersih, dan rapih, pastinya menarik.

Selesai mencuci piring, dan membersihkan mulutnya, Dimas meminta Rumi untuk memasangkan dasi untuknya, meski sedikit kaku, tapi Rumi berhasil melakukannya dengan baik.

Dimas kembali mengecup kening, dan bibir Rumi, seraya berterima kasih.

Didalam mobil yang dikemudikannya, Dimas mulai menceritakan apa saja yang akan dia lakukan di hari ini, termasuk rapat dan pertemuannya dengan klien usai jam makan siang, lelaki itu sempat berdecak kesal, karena tak bisa makan siang bersama Rumi.

Termasuk soal hal kemarin, yang membuatnya kesal. "Jadi Mbak Dian belum kembali?" tanya Rumi, usai mendengar cerita Dimas, tentang istri dari keponakannya, sekaligus mantan tunangannya.

Dari balik kemudinya, Dimas melirik wanita di sampingnya, "Denis menuduh aku, rasanya aku ingin menghajarnya, tapi jika aku lakukan, ibu dan kakakku akan tersakiti, maka dari itu aku lebih memilih menahannya,"

"Lalu apa kamu masih mencintai mbak Dian, mantan tunangan kamu itu?" tanya Rumi penasaran, dia ingat saat tak sengaja bertemu dengan wanita itu, dia tau jika Diandra masih menyimpan rasa.

Dimas menaikan bahunya, "Entahlah, andai masih ada rasa, tapi aku tak berniat bersamanya meskipun bisa saja aku melakukannya, yang jelas dia cinta dan pacar pertamaku, jadi agak susah melupakannya, tapi..." Dimas menghentikan ucapannya.

"Tapi apa?" Rumi kembali penasaran.

Dimas menoleh sejenak, dan tersenyum, "Tapi sejak aku bertemu, menghabiskan waktu bersama kamu, perlahan aku bisa melupakannya," ungkapnya jujur, "Terima kasih ya, meskipun pada akhirnya aku tidak bisa memiliki kamu nantinya, tapi berkat kamu, aku bisa cepat move on,"

Rumi terdiam, seraya berfikir, Apakah ini alasan Dimas begitu ngotot, ingin bersamanya walau sementara? Andai dia berada di posisi Dimas, mungkin dia tak akan dengan mudah menerimanya. Coba pikir, lelaki mana yang sanggup melihat cinta pertamanya, bersanding dengan keponakannya sendiri?

Dimas juga menceritakan tentang perkenalannya dengan seorang wanita, anak dari rekan bisnis kakaknya.

"Itu malah bagus, bukankah konglomerat seperti kamu, selalu melakukan pernikahan bisnis, dengan tujuan agar perusahaan bisa lebih kuat?"

Dimas terkekeh dibalik kemudinya, "Kamu kebanyakan nonton drama, lagian aku bukan konglomerat, aku hanya pekerja untuk ibu dan kakakku, mereka membayar aku, karena aku mengelola perusahaan." ujarnya, "Jadi aku tidak mau terikat dengan yang namanya pernikahan bisnis," terangnya, "Dan aku selalu menuruti apa mau ibu dan kakakku, tapi tidak dengan urusan wanita, karena aku akan menentukan masa depanku sendiri." sambungnya.

Rumi mencoba mencerna penjelasan yang disampaikan Dimas, dan dia mengambil kesimpulan, jika lelaki itu hanya akan menikah dengan wanita yang diinginkannya. "Lalu setelah semua ini berakhir, apa kamu akan mencari wanita lain untuk dijadikan partner ranjang?"

Dimas menaikan bahunya, "Entahlah, tapi aku bukan tipe lelaki yang dengan mudah membawa wanita ke tempat tinggal ku," Dia mulai menceritakan, kenakalannya saat kuliah S2, jika dirinya ingin meniduri wanita, dia lebih memilih menyewa kamar hotel, dibanding membawanya ke apartemennya di sana.

Apa Rumi boleh berbangga? Karena menurut pengakuan lelaki dibalik kemudi, hanya dirinya lah yang diperbolehkan tidur di ranjang milik lelaki itu.

"Lalu hadiah apa yang ingin kamu minta dari aku, jika kamu menikah?" tanya Dimas tiba-tiba.

Rumi tak langsung menjawab, dia justru mengalihkan tatapannya ke jalanan yang dilaluinya, dia sendiri tak yakin akan melanjutkan rencana pernikahannya, karena dia cukup sadar diri, jika kini dirinya tak lagi pantas bersanding dengan lelaki sebaik Ari.

"Kenapa diam? Apa kamu bingung? Atau bagaimana jika aku membelikan kamu rumah? Ya hitung-hitung untuk menebus rasa bersalah ku, karena meniduri kamu sebelum menikah dengan lelaki lain,"

Rumi menganga, tak percaya perkataan itu keluar dari mulut lelaki yang menidurinya dengan ganas semalam, bahkan Rumi masih ingat bagaimana rasanya semalam.

Rumi melambaikan tangannya, "Tidak usah, kamu tidak perlu melakukannya, dan terima kasih atas hadiah mobil kemarin,"

Dimas mengangguk, "Nanti sore aku jemput, atau jika aku tidak sempat, bisakah kamu datang ke apartemen aku?"

"Sepertinya tidak bisa, aku berjanji dengan sahabatku, untuk menonton drama bersama." Rumi akan menemui Anggita, sepertinya dia harus meminta saran dari sahabatnya itu.

"Baiklah, lalu Jum'at sore, aku akan mengajak kamu ke luar kota, sekaligus perpisahan kita, dan aku tidak butuh penolakan." Meski ragu, Rumi terpaksa mengiyakan.

1
Aya Hadad
Msih krng Kak updatenye, penasaran nich 😋😱😱 lanjut lg dong double upnye selalu ditungguuu.................👌👌😘🙏🙏 sukses & semangaaat 🤗💪💪
Nadila Nisa
lanjut kak
Aya Hadad
Ya singkat & pendek bnget bacanye mn lm bnget br up lg 😕😏😏😋 lanjut lg dong double updatenye jngan lm" selalu ditungguuu...............👌👌😘🙏🙏semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
lanjut kak
Nadila Nisa
typo kak, bukan membaca tp membawa
Aya Hadad
Pantesnye Dimas ky anak tiri srh ngikutin aturan kemauan Ibu & Kakaknye egois bnget 😒🥺🥺☹️ lanjut lg Kak crazy double upnye ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 semangaaat selalu 💪💪
Aya Hadad
Bagus & menarik
Aya Hadad
Waaah makin seru & menarik nich jd gak bs berkata' lg mudah" an Rumi bs menjauh dr Dimas, penasaran nich 😲😲👍😒😒😱 lanjut lg dong Kak double updatwnye selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 sukses selalu & semangaaat 🤗💪💪😉
Nadila Nisa
pergi yang jauh Rumi, biar Dimas ketar ketir cari kamu..
Nadila Nisa
orang kaya mah begitu 🤦🏻‍♂️
Ripah Ajha
Gedeg aku ngliat kedua orang itu,
Aya Hadad
Singkat & pendek bnget ceritanya , penasaran nich 😏😕😕😋😱😱 lanjut lg dong double upnye selalu ditungguuu................👌👌😘🙏🙏 sukses & semangaaat 👍💪💪🤗
Vera Uni
pendek banget kak....sehat2 ya di tunggu daubel upnya...
Nadila Nisa
ditunggu bab selanjutnya kak Herma 🙏🏻💪🏻🥰
Aya Hadad
Namanya perempuan makhluk perasa yg dipke hatinye takut gak diterima oleh keluarga Dimas krna dia dr keluarga biasa" aja takut gak direstui mungkin Rumi gak mau gagal lg menjalin hubungan 😒🥺🥺😰 lanjut lg dong Kak double upnye selalu ditungguuu..................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪 💪
Nadila Nisa
apa susahnya, terima aja dulu.. atau tanyakan langsung ke Dimas apa yang kamu kwartirkan Rumi, daripada salah paham terus...
Nadila Nisa
lanjut kak, ngegantung banget ini..💪🏻😘😘
Vera Uni
lagi ya kakak...Aku padamu thor...
Aya Hadad
Waktu di luar perusahaan & satu perusahaan tetep main kucing"an jg ketemunye seperti pacarannye anak ABG backstreet gt 😬😆😆😜🤭🤭 lanjut lg trs double upnye dong Kak ditungguuu..........................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Aya Hadad: Tapi tetep main kucing"an jg 😆🤭🤭
Hermawati: waktu di luar masih jadi selingkuhan, giliran satu kantor, takut ketauan temen🤫
total 2 replies
Aya Hadad
Romantis bnget si Dimas ke Rumi & sweet bnget mereka 🥰😍😍😉 lanjut lg dong Kak double upnye ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 sukses trs & semangaaat 👍💪💪🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!