NovelToon NovelToon
Takdir Pernikahan Kita

Takdir Pernikahan Kita

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Pelakor / Mengubah Takdir / Cinta Murni / Romansa / suami ideal
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cici Wulandari

Menduda selama 3 tahun lamanya. Membuat sang pria akhirnya memutuskan untuk menikah lagi. Pernikahan telah terjadi, namun saat setelah menikah dan mengajak sang istri bulan madu, di perjalanan pria itu berhenti mencari makanan.

Alangkah terkejutnya saat ia melihat sang istri yang meninggal 3 tahun lamanya masih hidup dan berjualan makanan tersebut.

Wanita itu tidak mengingat sang pria.

Apa sebenarnya yang terjadi?

Apa yang akan pria itu lakukan?

Akankah ia kembali pada istri pertamanya atau meninggalkan istrinya itu?

Simak ceritanya hanya di aplikasi noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Halaman - 05

Henry kembali berjalan untuk menemui Alano. Akan tetapi ia bertemu dengan Rose yang baru saja keluar kamar anaknya itu.

"Kamu dari mana sayang?" Rose curiga akan gerak-gerik Henry yang berjalan mendekati. "Kamu bilang mau menemui Alano, tapi kamu saja meninggalkannya. Saat ini dia sedang sakit Hen." wajah Rose terlihat cemas dan khawatir.

Henry langsung saja masuk ke dalam kamar tanpa menjawab sepatah kata pun pertanyaan Rose dengan Rose ikut masuk kembali ke dalam kamar.

"Mommy..." gumam Alano memanggil Emilia. Padahal matanya masih terpejam.

Henry memegang kening Alano yang ternyata panas.

"Tuan muda tiba-tiba demam. Saya baru ingin menemui anda tuan." Cendro melirik sebentar ke arah Rose.

Sebenarnya Cendro memang sengaja tidak menemui Henry. Agar Henry bisa leluasa bertemu wanita yang mirip dengan istri tuannya itu. Akan tetapi kondisi Alano begitu mencemaskan ia baru mau keluar akan tetapi nyonya keduanya telah datang.

Cendro baru saja habis menjadi bahan amukan nyonya barunya itu. Pertanyaan tentang dimana Henry terus di desaknya. Cendro terpaksa berbohong bahwa ia belum menemukan Henry.

"Apa anda tadi mencari kami tuan?" Cendro memberikan sebuah isyarat bahwa mereka belum bertemu.

Henry mengangguk pelan, ia paham dengan pertanyaan Cendro. "Lebih baik kita bawa Alano kerumah sakit sekarang." Henry menggendong Alano berjalan keluar ruangan di ikuti Rose.

Rose mengira suaminya itu pergi meninggalkannya. Ternyata suaminya pergi mencari anaknya yang sedang bermain di pinggir pantai. Akibat terjatuh dengan kakinya sedikit memar, sepertinya pria muda itu memang sedang kurang sehat.

Alano jarang sakit. Akan tetapi sakitnya kali ini membuat hati Rose kembali berdenyut. Anak dan daddy itu sama saja. Kenapa wanita itu terus saja bergentayangan di pikiran ke dua insan itu? Rose tak mengerti dengan apa yang di pikirkan semua orang. Apa sebenarnya keistimewaan Emillia sampai-sampai sudah bertahun-tahun lamanya belum juga hilang dari benak pikiran keluarga besar itu.

Alano segera di tangani pihak rumah sakit. Demam kali ini sepertinya akibat Alano melihat Bella. Rindunya pada mommy-nya tak terbendung lagi. Alano memang sempat menganggap Rose sebagai pengganti mommy-nya.

Bukan tak bahagia anak itu mendapatkan mommy baru yang selama ini baik padanya. Namun kebaikan Rose begitu berbeda saat di belakang Henry. Acuh tak acuh, itulah yang di rasakan Alano. Perhatian itu meningkat saat daddy-nya bersamanya, saat tak ada Henry maka Alano merasa dirinya sama seperti tak memiliki seorang mommy.

"Mommy..." Alano terus saja memanggil Emilia. Saat ini matanya perlahan terbuka.

Rose segera mendekat. "Ini mommy sayang. Mommy ada di sini." Rose memegang tangan Alano dengan Henry sedari tadi duduk di samping anaknya.

"Nyonya bukan mommy ku. Tapi mommy ku adalah," Alano terdiam saat Henry memegang erat tangan Alano.

"Ros... Lebih baik kau keluar sebentar. Aku mau berbicara sebentar dengan Alano." Henry harus memberikan kabar untuk anaknya. Ia tak mau Rose ikut campur dalam masalah ini. Kecurigaannya terhadap Rose terus saja menghantam pikiran Henry.

Rose mengepal kedua tangannya. Perlakuan apalagi yang harus ia terima.

"Aku tidak mau kau semakin sakit hati jika berada di sini. Semoga kau mengerti Rose." Henry mengetahui apa yang di rasakan istrinya saat ini.

Senyuman paksa Rose tebarkan. "Baiklah kalau begitu. Cepat sembuh ya sayang. Mommy keluar dulu." Rose mencium tangan Alano dengan lembut. Ia pun segera keluar kamar, perkataan Henry sangat menyakiti hatinya. Bagaimana ia terus berada di dalam kamar kalau yang di bahas tentang wanita yang pernah hidup di dunia itu.

Lebih baik Rose keluar dari pada hatinya semakin panas.

"Dad, aku sangat merindukan mommy. Apakah kamu bertemu dengannya?" Alano ingin mendengar hasil dari pencarian daddy-nya itu.

Henry tersenyum manis sembari mengelus kepala Alano. "Daddy sudah menemukan tempat wanita itu Al. Kita akan bertemu dengannya. Kita akan bersama lagi." Henry berucap seakan-akan kehidupan mereka akan kembali seperti sediakala, supaya Alano cepat pulih kembali.

"Apakah kita bisa seperti dulu lagi Dad, sedangkan saat ini daddy saja telah menikah dengan mommy Rose? Apakah aku akan memiliki dua mommy sekaligus?" Alano ingin mendengar penjelasan dari daddy-nya. Ia sering mendengar teman-temannya berbicara saat memiliki dua mommy.

Penderitaan mommy mereka menjadi cambuk bagi Alano. Akankah kedua mommy-nya akan akur dengan satu pria, sedangkan Alano sering mendengar bahwa pertengkaran itu terus saja terjadi.

Pada akhirnya, teman-teman mereka tidak di perhatikan sama sekali. Alano tidak mau hal itu terjadi pada dirinya. Alano juga tidak bisa memilih mommy yang mana benar-benar menyayanginya.

Tentu Alano memilih mommy kandungnya. Tapi melihat mommy-nya saja tidak mengenali dirinya, maka secara terpaksa Alano akan memilih mommy tirinya. Semua belum terjadi setelah Alano bertemu kembali dengan wanita itu.

Henry terdiam atas pertanyaan Alano. Kedua matanya perlahan melihat ke arah salah satu tangannya. Kini jari itu memiliki dua cincin. Keputusan apa yang harus ia ambil? Saat ini ia saja belum memikirkan hal itu. Ia tidak mungkin memiliki dua istri. Henry juga tidak bisa menyakiti hati Rose.

"Untuk saat ini lebih baik pikirkan kesehatan mu dulu. Urusan itu nanti kita bahas lagi setelah kita memastikan siapa wanita itu."

"Apa aku boleh bertemu dengannya lagi dad?"

"Tentu saja boleh. Makanya kau harus segera pulih. Nanti kita ke tempat wanita itu."

Alano mengangguk pelan sembari tersenyum riang. Ia harus segera sembuh agar bisa bertemu dengan wanita yang mirip dengan mommy-nya. "Daddy janji." Alano mengangkat jari kelingkingnya untuk membuat sebuah janji.

Henry mengaitkan jari kelingking Alano. "Aku janji. Cepatlah sembuh. Jika malam ini kau sembuh, maka malam ini kita kesana. Semoga saja tokonya masih buka."

"Apa mommy berjualan roti siput itu?" Alano mengingat Bella berkata ia ke hotel untuk mengantar pesanan makanan. Tidak mungkin makanan lainnya selain roti khas daerah itu.

Henry mengangguk pelan. Ternyata kecerdasan anaknya bukan sebuah kebetulan saja. "Apa kau tidak pernah bertemu wanita itu di tempat les musik?"

Alano menggeleng pertanda ia tidak bertemu dengan Bella. "Tapi dad, setiap hari minggu kami di bagikan kue siput. Katanya sih sebagai bentuk syukur atas kehidupan seseorang untuk kedua kalinya. Apa jangan-jangan dia benar mommy Emillia?" Alano menyakini bahwa Bella benar mommy-nya.

Dada Henry kembali bergetar saat mendengar kehidupan kedua. Berarti ada yang tidak beres atas kecelakaan istri pertamanya itu. Sepertinya ia harus menyuruh seseorang untuk mencari sesuatu.

"Nanti kita bahas lagi. Kau sekarang harus segera istirahat agar bisa bertemu dengan wanita itu. Daddy mau keluar sebentar ada urusan."

Alano mengangguk pelan dengan cepat ia memejamkan kembali kedua matanya. Henry menyelimuti sembari mengusap kepala Alano. 'Aku yakin Al. Itu benar mommy mu.' Henry mencium kening Alano, semoga dugaan mereka benar adanya.

1
Alexandra Juliana
The End Thor
Muji Lestari
pandai alano buat ayahnya stress/Facepalm/
Vivie
Sumpah ini novel buat air mata ku mengalir sedih banget+masuk bgt sma alur ceritanya /Sob//Sob//Sob/
Evi lidia Sari
emg membasmi ulet keket itu radak susa ya??
juhaina R💫💫
lanjutt nunggu kisah alano smga cepet brojol y🤣
Alexandra Juliana
Jgn bilang anak gadis itu anaknya si Rose dan Aldo..
Alexandra Juliana
Sesuai ---> seusia
Vivie
Alano jdi pria dewasa pengen kak buat cerita alano juga😁
dika edsel
aku tunggu lapaknya dobel A alano alice ya mak...hi..hi..ngarep banget nih?! angan2ku dah melambung tinggi nih..pasti seru kisah alano ini😁
Vivie: Iya ni aku juga penasaran gimana kelanjutannya si Alano sama Alice semoga kk authornya mendengar hehehe🙈🙈
total 1 replies
juhaina R💫💫
alano udah jdi lelaki dewasa nih 😅
dika edsel
aku jd bayangin deh..andai alano dibuatkan lapak sendiri pasti seru..😁
Author_Cici: Maunya gtu kak, cuman blm sempat 😊
total 1 replies
Vivie
Hebat bgt Emillia hamil lagi tapi semuanya ngk termasuk alano sedangkan alano pengen punya adik pasti dia seneng bgt
Vivie
Akhirnya ada waktu untuk berduaan
juhaina R💫💫
akhirnya y bisa berduaan curi curi wktu🤭
juhaina R💫💫: pastinya kak 🤗🤗
Author_Cici: Kak enggak kayak bgtu apa?🤭
total 2 replies
Alexandra Juliana
Hamil 4 bulan dan kembar pasti sdh terlihat baby bump nya dong Thor, masa Henry tdk menyadarinya perubahan bentuk tubuh istrinya, dan Alano juga masa g memberitahukan pd ayahnya klo dia akan mempunyai adik secara Alano selalu menguasai Emillia. Apakah saking sibuknya shg Henry benar2 tdk berinteraksi dgn istrinya begitu lama?
Author_Cici: bener bgt kak
total 1 replies
Alexandra Juliana
Grandpa Thor bukan Grendfa
juhaina R💫💫
issshh KK kok udah tamat aja y😀
juhaina R💫💫
wahhh mas Adrian pengertian y 🤭 kasihan t suaminya manyun aja kurang kasih dan perhatian sama istrinya🤗
juhaina R💫💫
🤭🤭🤭🤭🤭
juhaina R💫💫
jiwa jomblo cen meronta ronta stelah adegan mobil bergoyang 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!