NovelToon NovelToon
Maple Blue

Maple Blue

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: atps0426

Ini adalah kisah lanjutan dari Radio Maple. Pertemuan kembali antara Biru dan Langit setelah sepuluh tahun lamanya. Jadi kalau kalian belum baca Radio Maple, baca dulu ya.

(Bukan untuk anak dibawah Umur, mohon minggir cari yang lain saja ya)

"Aku ingin menunjukkan padamu, jika tidak semua pernikahan berakhir dengan perceraian" ~ Langit.

"Aku ingin dunia tau, kamu adalah laki-laki terbaik diantara yang terbaik. Aku ingin semua wanita cemburu karena perlakuan mu padaku" ~ Biru

"Cinta sejati itu benar-benar ada. Menghabiskan waktu hanya untuk menunggu satu wanita" ~ Dewa

"Mendapatkanmu adalah obsesi terbesar dalam hidupku" ~ Nando

"Jika kau percaya padaku, kau akan menceritakan suka duka mu. Berbagi segala perasaanmu padaku dengan nyaman" ~ Jingga

"Aku tepati janjiku untuk selalu bersamamu hingga tua nanti" ~ Kenzo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon atps0426, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MB - Janji seorang Pria

Langit kembali keluar ruangannya, ia menghampiri meja Biru yang sudah kosong. Dilihatnya sandal miliknya yang sudah tertata rapi disana.

"Jika terjadi sesuatu dengan Biru, katakan pada saya. Ini permintaan seorang teman" ujar Langit kepada Nadin dan Sakti.

"Begitukah? Lantas gue juga akan mengatakan permintaan sebagai seorang teman. Tolong jauhi Biru, dia sudah banyak menderita karena menunggu loe kembali padanya. Harapan bodoh itu, perubahan yang begitu drastis hanya untuk Langit. Gue tau loe baik, gue tau loe udah banyak nolongin Biru. Tapi selama loe pergi jauh, Nando jauh lebih baik meski ia memiliki niat untuk mendekati Biru. Gue rasa loe harus pergi atau Biru yang pergi, Biru sudah cukup menderita menunggu loe yang bahagia dengan wanita lain" ucap Nadin begitu sinis.

"Gue tau Nando selalu ada di samping Biru, tapi loe lupa, berapa banyak pria yang datang mendekati Biru selama ini. Mereka bakal kalah sama gue yang jelas ada di hati Biru, Nadin, gue tau kekhwatiran loe. Ada janji yang harus gue tepati sebelum gue bisa dekat dengan Biru" pungkas Langit kemudian pergi usai menaruh permen lolipop kesukaan Biru di meja.

Langit meninggalkan kantor dan mengendarai mobilnya menuju sebuah pemakaman. Ia menaruh sebuah bunga dan berjongkok di samping makam tersebut. Pemuda itu menatap sebuah batu nisan milik Papa Biru yang meninggal satu tahun yang lalu. Sebenarnya satu tahun yang lalu, seminggu sebelum Papa Biru berpulang, Langit sudah kembali untuk menemui beliau dengan bantuan Argo seperti permintaan Papa.

Saat itu Papa membuat Langit berjanji untuk menikahi Biru hanya jika Langit sudah menggapai semua impiannya. Papa tidak mau Langit mengeluh nantinya karena menikah muda dan tak bisa menggapai impiannya. Beliau tak mau putrinya menjadi alasan tersebut dan hanya meninggalkan penyesalan dalam diri Langit seperti dirinya. Papa juga meminta maaf tidak bisa mengembalikan Biru secepat yang semua orang harapkan. Terlebih Biru malah tertahan di kampung halaman karena harus merawat Papa yang sakit.

"Setelah aku membuat radioku menjadi radio paling populer, aku akan menikahi Biru Pa. Dulu aku berpikir jika dia gadis bodoh karena ingin membuat radionya populer, tapi sekarang aku melakukan hal yang sama sepertinya sepuluh tahun lalu. Maafkan aku Pa, maaf jika aku masih membuat Biru menangis" ucap Langit lalu beranjak dari posisinya.

Ketika Langit berjalan pergi, ia berpapasan dengan Biru yang hendak masuk kedalam area pemakaman. Keduanya berpapasan dan saling memandang sejenak sebelum Langit berpaling menjauh. Biru hanya tersenyum tipis lalu melanjutkan jalannya menuju makam Papa. Hari ini tepat satu tahun kematian Papa, Biru menaruh bunga diatas makam sang Papa lalu tersenyum menatap batu nisannya.

"Pa, Langit sudah kembali Pa. Tapi dia sepertinya berubah, sepertinya Langit marah sama aku Pa" ujar Biru sedih. Ia duduk di samping makam Papa lalu memeluk gundukan tanah itu.

"Aku dengar Langit sudah punya pacar Pa, apakah aku harus merelakannya? Tapi aku cinta sekali sama Langit Pa, aku tidak ingin kehilangan Langit. Aku juga tidak mau merebut Langit dari wanita manapun, aku kan bukan Mama" lanjut Biru memulai curhatnya.

Tanpa sadar langit mulai gelap dan mendung, namun Biru masih tak mau beranjak dari duduknya. Rintik hujan mulai turun, seseorang menarik tangan Biru membantunya berdiri di bawah payung yang dibawanya. Gadis itu menatap Langit yang ada dihadapannya saat ini, hujan mulai turun dengan lumayan deras. Biru jadi semakin menyukai hujan, ia menatap Langit dengan senyuman tipisnya, tetapi pemuda itu hanya diam dengan raut wajah datarnya.

Langit merangkul pundak Biru dan membawanya untuk berjalan pergi meninggalkan makam Papa. Hanya beberapa langkah sebelum keduanya berhenti karena melihat Nando sedang berdiri di hadapan mereka dengan sebuah payung. Nando sudah mengira jika Biru akan berada di sini hari ini tanpa membawa payung tentunya.

"Kak Biru" panggil Kenzo yang datang membawa dua payung. Ia terkejut melihat dua pria yang berdiri di tempat yang sama. Ia memberikan payungnya pada Biru kemudian mengajak Kakak iparnya untuk pergi menjauh.

Ketika Langit melewati Nando, Nando menahan tangan Langit.

"Gue gak akan lepasin Biru gitu aja" ucap Nando.

"Gue juga" sahut Langit kemudian pergi. Ia mengemudikan mobilnya mengikuti mobil Kenzo yang melaju pulang ke rumah. Langit hanya ingin memastikan jika mereka pulang dengan selamat.

...----------------...

Malam tiba....

Langit tengah berkumpul dengan teman-temannya, para sahabatnya yang selalu ada untuk dirinya. Falah masih merasa bersalah mengenai kejadian hari itu. Padahal Langit sudah memintanya untuk melupakan semua itu.

"Gila sih, Biru secinta itu sama loe, sampai pingsan cuma gara-gara tau loe punya pacar. Cinta sejati benar-benar ada" pungkas Falah kagum.

"Gue juga ingin tau perasaan dia, gue juga baru tau kalau Biru selalu melakukanya setiap kali ada film baru. Astaga gadis itu benar-benar bodoh, dia tidak berubah" cetus Langit sedikit kesal memikirkan semuanya.

"Yaelah, gimana tuh jantung? Aman? Bisa-bisanya loe gendong Biru, kalau dia tau gimana waktu itu? Tapi dia hebat loh bisa ngenalin suara loe yang udah sepuluh tahun tidak dia dengar" sela Rafi.

"Jangan-jangan loe sengaja ya ajak kita nonton karena tau Biru disana?" Tuduh Brayan curiga.

"Itu namanya takdir" jawab Langit dengan senyumannya. Ia juga tak mengira jika akan bertemu dengan Biru disana. Bagaimana Langit menjelaskan jika perasaan nya pada Biru juga belum berubah sama sekali.

Biru memang terlihat lebih cantik dan fashionable, tapi gadis itu masih cengeng dan bodoh. Meski dihadapan pria lain Biru terlihat cuek, namun di depan Langit Biru terlihat seperti wanita lemah yang ingin ia jaga. Langit tersenyum sendiri tanpa alasan memikirkan gadisnya itu, ia bisa gila bila harus bersikap dingin di depan Biru.

"Sejutek apapun seorang pria, mereka akan bertingkah manja di depan wanita yang paling ia cintai" cetus Eric ketika menatap Langit. Ia mengenal Langit semenjak mereka kuliah di luar negeri. Sikap dingin Langit yang menolak semua wanita membuat Eric terkesan. Ia awalnya mengira jika Langit hanya ingin fokus pada pendidikan sebab pemuda itu juga sangat pandai. Tapi rupanya, hati Langit sudah ada yang memiliki.

"Kenapa loe?" Sentak Langit curiga kala Eric menatapnya dengan senyuman.

"Gue pikir pria tidak bisa hidup dengan satu wanita. Tapi melihat loe menolak semua wanita demi seseorang yang bahkan hampir tidak pernah loe temui selama sepuluh tahun terakhir. Membuat gue sedikit percaya kalau cinta sejati itu memang ada. Lang, lebih sakit kehilangan dia karena loe terlalu lama menunda daripada melihat dia bahagia dengan pria lain" jawab Eric.

"Gue tau, janji gue ke Papa Biru kan untuk tidak menikahi dia sebelum impian gue terwujud. Tapi beliau tidak bilang kalau gue gak boleh dekat dengannya. Gue gak akan biarkan siapapun mengambil Biru dari gue, itu janji gue. Janji harus ditepati bukan" tutur Langit dengan senyuman lebar. Ia meminta Falah mengatakan pada Biru jika tempo hari dirinya hanya bercanda mengenai Langit yang memiliki kekasih.

1
Rinjani Putri
hallo KK author salm knl ijin titip bintang dikaryamu yuk saling follow dan mendukung ya
Efi Ana
wah sahabat yg patut di buang ke laut ini nadin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!