NovelToon NovelToon
My Baby Girl

My Baby Girl

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia
Popularitas:292.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Fazza, seorang CEO muda, tampan dan tajir melintir, lebih memilih bertunangan dengan remaja putri yang baru kelas satu SMA yang usianya terpaut cukup jauh-tujuh tahun.darinya.

Fazza datar dan kaku, sedangkan tunangannya mash mengharap perhatian yang lebih darinya.

semoga suka ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Marah?

"Tuan muda.... Tuan muda......," panggil seorang petugas bioskop yang memang diminta melayaninya dan Vanda, dengan sangat hati hati.

Fazza membuka matanya perlahan. Dia merasa silau karena cahaya lampu sudah terang benderang.

"Sudah selesai?" gumamnya, reflek menoleh ke samping.

Dia terkejut menyadari sebelahnya sudah kosong.

Fazza membetulkan duduknya. Rasanya dia baru terlelap sebentar.

"Maaf tuan muda... Ta tadi saya pikir nona muda mau ke toilet. Tapi.... tapi sepertinya nona muda sudah pergi," lapornya dengan wajah penuh ketakutan.

Fazza terdiam.

Gadis itu marah....

"Ya." Fazza pun menenteng tas tas belanjaan Vanda dan berjalan pelan meninggalkan bioskop sialan itu.

Saran sahabat sahabatnya malah membuatnya nampak bodoh di mata Vanda.

Fazza pun memperhatikan sekitarnya sambil melangkah pergi. Sepertinya gadis itu sudah pulang karena ngga melihat sosoknya.

Fazza mencoba melangkah ke arah depan mall. Pikirannya menduga kalo Vanda mungkin menunggu supirnya di sana.

Tapi dia terpaku ketika menyaksikan seorang remaja laki laki yang sedang menutup pintu mobil sebelum seorang gadis yang diyakini Vanda masuk ke dalamnya.

Walau sekilas, Fazza yakin matanya ngga salah melihat. Gadis itu tunangannya yang kabur .

Mata elang Fazza menyorot tajam pada remaja yang kini melambaikan tangannya tiada henti itu.

Wajahnya juga tampan.

Hatinya yakin kalo laki laki itu yang ada di dalam foto yang dikirimkan oleh Devin.

Kenapa dia juga ada di sini?

Padahal Fazza sudah menghindari mall yang didatangi Vanda kemarin.

Hatinya mendadak gusar karena sempat melihat senyum Vanda tadi.

Dengan menahan kesal Fazza berjalan ke arah lift. Mobilnya ada di basemen.

Setelah menyimpan semua paper bag Vanda, Fazza menenangkan dirinya di dalam mobil.

Dengan keahliannya, dia pun menghack salah satu rekaman cctv di depan mall, tempat Vanda bertemu remaja laki laki itu.

Rahangnya mengeras dengan hati yang memanas melihat interaksi keduanya di layar laptopnya.

Dia menghela nafas berulang kali untuk membiarkan otaknya tetap waras.

Ngga mungkin dia melakukan cara kotor untuk menyingkirkan pengganggu itu. Maminya pasti akan memberikannya ceramah berjam jam.

Fazza kembali menghela nafas. Dengan ngebut dia pun meninggalkan mall lucnut itu untuk memastikan si remaja labil sudah sampai ke rumahnya dengan selamat.

"Tuan muda Fazza," sapa sekuriti Vanda dengan sangat hormat begitu Fazza keluar dari mobilnya.

"Vanda sudah di rumah?" tanyanya tanpa bssa basi.

"Sudah tuan muda. Setengah jam yang lalu "

Tepat seperti perkiraan Fazza. Dia sempat lama berkutat dengan rekaman cctv dan juga menenangkan perasaannya.

Fazza mengulurkan beberapa paper bag yang ditentengnya.

"Tolong berikan pada Vanda."

"Siap tuan muda." Walau merasa ada yang janggal, sekuriti itu ngga berani bertanya.

Tanpa kata lagi Fazza memasuki mobilnya dan melesat pergi. Walau sudah berusaha ngga marah, tetap saja perasaan merasa diabaikan setia menetap di hatinya.

*

*

*

Vanda tertegun ketika membuka pintu kamarnya, ada bik Rania dengan tentengan paper bag belanjaannya yang dibelikan Fazza tadi.

Dia ke sini? Hati Vanda jadi ngga tenang.

Dia marah? duganya dalam hati. Kini matanya resah menatap beberapa paper bag yang sudah berpindah ke tangannya.

"Tadi tuan muda menitipkannya dengan Pak Anshar, non," ucap Bik Rania pelan. Saat ini beliau yakin, kalo acara kencan kona mudanya tidak berjalan baik baik saja.

Wajah nona mudanya pun nampak gelisah. Tadi kata Pak Anshar, raut wajah tuan muda Fazza biasa saja. Tapi dia agak ngebut saat menyetir pergi super car mewahnya.

"Terimakasih, Bik."

"Ada masalah nona?"

Vanda menggeleng dan berusaha menampilkan senyum tenangnya di balik perasaan cemas yang melandanya.

"Saya mau tidur, ya, bik," usirnya halus.

Bik Rania mengerti. Nonanya butuh waktu sendiri.

"Iya, non."

Begitu pjntu sudah ditutup, paper bag paper bag di tangannya langsung terlepas. Vanda pun terduduk dengan lutut terlipat menghimpit dada. Sementara punggungnya menyandar di pintu.

Dia ngga salah,kan? Pertanyaan itu terus bergaung di dalam hatinya.

Tapi kenapa rasanya dia yang paling bersalah karena sudah meninggalkan Fazza yang sudah ketiduran?

Perasaan takut dan cemas memenuhi isi kepalanya. Jantungnya pun berdetak cepat.

Vanda menatap ponselnya seakan berharap ada notifikasi dari Fazza.

Mungkin laki laki dewasa itu akan minta maaf karena sudah ketiduran tadi, harapnya dalam hati.

Tapi sepanjang malam menunggu, Fazza nggak juga menghubunginya, sampai Vanda pun ketiduran.

*

*

*

"Mata kamu kenapa jadi panda gitu," tanya Kinara sambil memperhatkan dengan detil wajah sahabatnya.

"Padahal udah kompres Masih kelihatan jelas, ya?" decak Vanda kesal. Gara gara menunggu Fazza memberi kabar, selain matanya yang berubah jadi panda, tubuhnya juga pegal pegal karena ketiduran di lantai.

"Oh iya, kencan semalam gimana?" tanya Kinara dengan mata penuh binar. Rasa ingin taunya sangat menggebu setelah mendengar sekilas dari tantenya.

"Kami ke mall," jawab Vanda agak enggan. Rasanya dia harus merahasiakannya kalo dia sudah meninggalkan abang sepupunya di bioskop.

"Belanja apa nonton?" tanya Kinara antusias.

"Ya, belanja baju di butik terus nonton."

Skip sampai di sini. Jangan keceplosan, batinnya memberi batas.

"Wow, bisa juga akhirnya ya, omku itu bertingkah normal," kekeh Kinara sangat senang.

Vanda tersenyum hambar.

"Mata panda kamu karena sedih, ya?" tanya Kinara setelah puas tertawa.

"Hemm....." Walau bingung tapi Vanda menampilkan ekspresi ngga peduli.

Sedih kenapa? tanyanya heran dalam hati. Sepertinya ada sesuatu yang dia ngga tau.

"Untung dia udah ngajak kamu kencan. Tadi malam, kan, dia udah terbang ke Sidney."

DEG

Vanda terpaku.

Untung Kinara ngga melihat raut kagetnya. Hati Vanda mencelos, merasa ngga dianggap. Padahal dari semalam Vanda menunggu beritanya.

Teganya ngga ngabari. Kenapa? Dia marah? Bukannya harusnya dia yang marah, karena sekalinya ada waktu, malah diisi dengan tidur...... Batin Vanda kecewa.

"Ditinggal terus, ya," kekeh Kinara meledek. Ngga tau kalo hati Vanda sedang bergemuruh ngga menentu.

"Jangan mewek. Nanti ikut aku aja maen sama Farel," hibur Kinara masih belum peka apa yang dirasakan sahabatnya.

"Jadi obat nyamuk?" cibir Vanda menolak.

"Enggaklah. Kan, Bily ikut," tawa Kinara lagi.

Mata.Vanda mendelik.

"Kamu ngga takut ommu marah kalo aku jalan sama cowo.lain?" tantang Vanda ngga habis pikir.

"Sengaja biar dia cemburu. Jadi, kan, bisa lebih merhatiin kamu. Lagian Bily juga ngga mungkin nekad naksir kamu," jawab Kimara samtai.

Baru kali ini Vanda bjsa tersenyum mendengar ocehan Kinara.

Boleh juga idenya.

*

*

*

"Kamu ketiduran di bioskop?" seru Nathan ngga percaya.

"Trus ditinggal pulang Vanda?" Jeff sampai mengulang cerita memalukan yang baru saja diungkapkan Fazza.

Setelahnya kedua sahabatnya langsung ngakak.

Untung ngga ada Eriel sama Kaysar, batin Nathan dalam tawanya. Seandainya ada dua orang itu, mereka berdua pasti akan paling keras dan lama ngakaknya.

"CEO yang disegani sampai ke luar negeri, tapi ngga dianggap sama bocil," tukas Jeff ngga bisa menghentikan tawanya.

Fazza hanya menghembuskan nafas panjang. Membiarkan kedua sahabatnya tergelak sampai perut mereka sakit.

Salahnya sendiri sudah membuka aibnya.

Tapi pikiran Fazza begitu mudah terbaca oleh Nathan dan Jeff yang ikut bersamanya.

"Kamu harus ganti strategi, Faz, sebelum benar benar dicampakkan," sambung Nathan sambil memegang perutnya.

Dia yang biasanya lebih bijak kini sama saja buruknya dengan Eriel dan Kaysar.

"Aku penasaran, kamu serius sama si bocil itu? Bukan karena dituntut cepat nikah?" tanya Jeff setelah setengah jam lebih tertawa bersama Nathan. Air matanya pun sampai keluar.

"Serius," jawab Fazza apa adanya.

Mungkin karena Kinara cukup sering membawanya pulang dengan mobilnya, hingga perasaan tertariknya muncul begitu saja.

"Kok, bisa? Mungkin karena terlalu sering ketemu, ya," tebak Nathan jitu.

Karena Fazza ngga terlalu dekat dengan perempuan mana pun selama ini. Dia sangat gila kerja. Tunangannya adalah sahabat sepupu mereka-Kinara-yang tanpa dia sadari sering bersama dengannya.

"Mungkin," jawab Fazza ngga yakin.

"Kira kira bisa pudar nggak? Maksudnya, kalo cuma sering ketemu mungkin cuma penasaran saja," beber Jeff jadi agak khawatir.

Fazza ngga menjawab. Tapi rasanya kata kata dua sahabatnya ngga sepenuhnya benar.

Tapi bibirnya manis. Juga harum, bantah Fazza dalam hati.

1
Lismawati Salam
Luar biasa
Atik Kiswati
mksh buat ceritanya....
Rahma AR: Sama sama.... Lanjut ke "duda dingin jatuh cinta lagi" , ya.... lg on going hehehe...
total 1 replies
Daisy
Bagus bgttte novel yg begini yg selama ini ku cari², dingin tpi soswet dan bucinnya gak yg lebay gitu
Dian Ariestya
Luar biasa
Sri Devi
dia yang kirim love lovean aku yang salting tujuh keliling
Erna Masliana
ya sayang laptopnya.. banyak data jg..😁😁
Erna Masliana
membantu orang gila sama dg menghancurkan diri
Erna Masliana
itulah yg aku gak suka kalo s Jena masuk RSJ.. dia makin berulah..coba masuk penjara aja terus dapet bullying dari napi lain seru tuh
Erna Masliana
gak usah di kejarlah Agni..dia gak niat jg
Erna Masliana
aku pikir Agni bakal jaim.. terlalu terlihat suka kalau gini
Erna Masliana
kamu kepedean sih😛
Erna Masliana
tetep di penjara aja . jangan ada rehab2 an.. keenakan kalo di RSJ mah
Erna Masliana
nah gitu penjarakan.
Erna Masliana
patahkan tangannya
Erna Masliana
jangan balikan.!!! cari yg lain karena s Jena gak akan pernah ngehargain km
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣 iya bener
Erna Masliana
edan sia
Erna Masliana
padahal aku nunggu s Jena masuk penjara loh
Erna Masliana
benar2 memalukan keluarga.. hancurlah sana kamu Jena
Erna Masliana
good Fazza..kata katamu 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!