Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 05
Boy merasa terhina karena Krystal tak tertarik padanya. Harga diri Boy sebagai cowok popular di kampus terinjak-injak, terlebih Krystal terang-terangan mengatakan kalau Boy sama sekali tidak menarik dimatanya.
Boy memantapkan hati untuk menggoda Krystal. Boy yakin Krystal akan sadar secepatnya bahwa pesona Boy tidak main-main. Walaupun Krystal nanti mencium kaki Boy, tidak akan mengubah niat Boy untuk menolak cinta Krystal. Boy terlihat sangat percaya diri sekali.
"Tunggu!" Dena mengejar Krystal.
"Ada apa?" langkah Krystal terhenti tidak jauh dari pintu keluar.
"Maaf, Alexa" ucap Dena.
"Kamu tidak bersalah," jawab Krystal.
"Kamu mau jadi temanku?" pinta Dena sopan.
"Kita baru bertemu, pertemanan masih sangat jauh," jawab Krystal dingin. Krystal memang susah membuka diri pada orang lain. Sejak dulu Krystal tidak punya teman. Krystal menganggap semua orang di sekitarnya hanya rekan bisnis.
"Apa yang Kamu katakan tadi memang benar. Padahal Aku tau sejak awal kalau Boy Playboy, bisa-bisanya Aku memberikan hatiku padanya," sesal Dena.
"Semoga Kamu mendapatkan yang lebih baik dari dia," doa Krystal.
"Pasti, Aku pasti mendapatkan cowok yang lebih baik dari Boy. Dan yang paling penting itu setia," sindir Dena pada Boy. Terlihat Boy dan teman-temannya melewati Krystal dan Dena.
Merasa tersindir, Boy menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya. Dia berusaha tenang dan menyusun siasat untuk melawan Dena dan menaklukan Krystal. "Dena," kata Boy.
"Apa? Kamu tersindir?" ucap Dena dengan keras.
"Maaf karena Aku jahat sama Kamu. Aku cowok brengsek. Aku setuju kalau Kamu mendapat cowok yang lebih baik dari Aku," jawab Boy dengan pura-pura sopan, padahal dalam hatinya dia dongkol.
"Dasar Playboy!" ucap Dena.
"Sekali lagi Aku minta maaf," jawab Boy lagi. Dia lalu mengajak Doni dan Ryan pergi.
Boy tau, untuk menghadapi kebencian wanita, seorang pria harus bersikap sopan dan tenang untuk menang. Itulah yang Boy rencanakan sekarang. Dia melihat Krystal ilfeel padanya sejak awal bertemu, jadi dia harus mengubah pandangan Krystal terhadapnya. Dengan begitu, Krystal pasti mulai suka padanya.
Keesokan harinya, mereka kuliah seperti biasa. Boy hanya tersenyum ramah tanpa sapaan pada Krystal. Dia juga menjaga jarak dengan cewek lain di kampus. Boy berusaha terlihat keren dan penuh kharisma.
Pak Reza yang awalnya jutek pada Boy mulai melihat perubahan Boy. Boy nampak mengalah dan diam. Boy tidak mendebat apalagi membantah Pak Reza seperti biasa. Melihat perubahan sikap Boy membuat Krystal yang mengamatinya mulai tertarik.
Sebulan kemudian, Krystal tidak muncul lagi di kampus. Boy nampak mencari Krystal kesana-kemari. Sampai jam perkuliahan terakhir pun Krystal tetap tidak ada. "Rese," runtuk Boy.
"Kamu kenapa?" tanya Doni.
"Hari ini Alexa gak masuk. Padahal selama sebulan ini Aku udah berusaha menarik perhatiannya. Kok gak mempan ya? Apa jangan-jangan dia gak suka cowok?" Boy heran.
"Mungkin dia emang gak minat kali sama Kamu?" sahut Ryan.
"Seumur hidup Aku gak pernah di tolak sama cewek," jawab Boy kesal.
"Boy, jadi selama sebulan ini, sikap Kamu berubah karena ingin menarik perhatian Alexa?" tanya Doni penasaran.
"Kamu gak perlu tau," jawab Boy ketus.
"Boy, hati-hati, nanti malah kebalik. Bukannya dia yang tergila-gila sama Kamu, tapi malah Kamu yang tergila-gila sama dia?" ucap Ryan.
"Tumben omongan Kamu benar, Ryan?" ucap Doni.
"Gak akan! Dan gak akan pernah!" jawab Boy yakin.
Di rumah, Krystal sedang malas-malasan. Dia tengah berbaring di kasur. Dia tidak bekerja maupun kuliah. Seharian dia malah senyum-senyum sendiri membayangkan wajah Boy.
"Pertemuan pertama, dia nyebelin banget. Lama-kelamaan dia terlihat sangat keren. Duh, jangan sampai dia tau kalau beberapa hari ini jantungku dag dig dug kencang banget kalau ada di dekat dia," kata Krystal pada dirinya sendiri.
Untunglah ekspresi wajah Krystal terlihat datar. Jadi, isi hati Krystal tidak mudah terbaca siapapun. "Apa Aku jujur aja sama dia, kalau Aku sebenarnya wanita yang di jodohkan sama dia? Apa dia gak terkejut?" Krystal bimbang.
"Lagi pula Boy tidak akan menolak Aku. Setidaknya, mulai sekarang, Aku akan berusaha meraih hatinya," tekat Krystal. "Iya, besok Aku akan jujur tentang siapa Aku sebenarnya. Sekaligus mengaku, kalau Aku suka sama dia," lanjut Krystal.