NovelToon NovelToon
Sang Mantan Istri

Sang Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Cerai / Wanita Karir / Kaya Raya / Keluarga / Fantasi Wanita
Popularitas:7.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Muhammad Yunus

Mereka dijodohkan dan berani membuat komitmen untuk berumah tangga. Tapi kabar mengejutkan di ucapkan si pria di usia pernikahan yang belum genap 1 bulan. Yudha meminta berpisah dengan alasan cinta masa lalunya telah kembali.

Delapan tahun berlalu Yudha kembali bertemu dengan mantan istrinya.

Tidak ada yang berubah. Wanita itu tetap cantik dan bersahaja tapi bukan itu yang menjadi soal. Matanya memaku pada seorang gadis kecil berambut pirang yang begitu mirip dengannya.

"Bisa kau jelaskan?"

"Tidak ada yang perlu ku jelaskan!"

"Aku sudah mencari tahu tentangmu tujuh tahun terakhir dan tidak ada catatan kau pernah menikah sebelumnya selain..... apa itu anakku?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Yudha berharap cukup rasa penasaran saja yang mengganggunya, jangan sampai melakukan hal bodoh yaitu menyelidiki rasa penasaran tersebut. Meyakinkan dirinya Yudha tidak ingin mengetahui apapun tentang masa lalu.

Keadaan di rumahnya sudah tak sedingin seperti beberapa hari yang lalu. Yudha sudah melihat rutinitas Ruliana seperti biasanya wanita itu juga sudah bermanja padanya seperti biasa.

Tapi setiap dia sendiri, Yudha kacau, melihat wajah gadis kecil yang begitu mirip dengannya dia tak bisa menampik keinginannya untuk melihat lebih lama. Tanpa sadar jika laki-laki itu melibatkan diri pada masa lalu yang telah usai dan pernah berjanji pada diri sendiri jika dirinya tidak akan menyentuh apalagi mengganggu sesuatu yang telah dilepasnya.

Tengah malam, Yudha tidak bisa tidur. Benaknya bertanya, seperti apa keseharian Mylea sementara Nilam sibuk bekerja? Sungguh Yudha penasaran dan dia sangat ingin tahu.

Tidak akan mudah, tapi Yudha ingin melihat secara dekat sosok Mylea. Meski keinginannya tidak mudah namun Yudha memiliki harap yang kuat dan dia akan berusaha untuk itu.

"Ada tujuan apa anda kemari, Pak Yudha yang terhormat?"

Yudha tertegun mendengar pertanyaan Nilam. Ke depan, sepertinya akan berat.

Diam-diam, Yudha mengintai gerak-gerik Nilam. Seorang anak kecil yang dilihatnya di parkiran membuatnya tidak tenang.

Aneh memang. Tapi itulah nurani. Figur seorang ayah sudah melekat. Siapa yang menyangka melihat wajah serupa dengannya, rindu itu tiba-tiba saja menyesakkan. Yudha ingin melihatnya lagi, meraba wajah jika bisa ia ingin memeluk dan menggendong anak itu.

"Aku ingin bicara." detak jantung yang menggila Yudha abaikan. Dia hanya ingin melihat malaikat yang tak pernah disadari keberadaannya.

"Anda tahu jam berapa ini? Anda berpendidikan, pantaskah jika bertamu di waktu malam begini?"

Tidak!

Tapi Yudha tidak perduli.

"Mama..."

Yudha menelan ludah. Sosok kecil muncul dengan sebuah boneka beruang di tangan kecilnya. Wajahnya putih bersih dan bibirnya merah alami. Terlihat mata kecil itu enggan terbuka, sepertinya dia mengganggu tidur lelap Mylea. Melihat keseluruhannya, Yudha tahu jika dia adalah putrinya.

"Pergilah."

Yudha tak bergeming. Dia grogi. Matanya tak puas menatap wajah Mylea.

*******

"Aku sudah menunggu sejak tadi."

Yudha menatap wajah Ruliana. Senyum laki-laki itu merekah. Menggenggam tangan Ruliana, Yudha menatap penuh cinta pada sang istri.

Yudha bahagia Ruliana tidak mengungkit masalah yang pernah terjadi.

Tentang Mylea Yudha akan bicara pada Nilam di waktu yang tepat. Yudha akan melakukan dengan baik dan hati-hati. Berusaha keras agar bisa menjaga hati yang terlibat.

Untuk Nilam setelah melihat ke lancangan pria itu, maka mulai hari ini dia akan lebih memperhatikan Mylea, jika perlu dia akan menambah pengawasan.

Mylea mengenal mamanya. Mama yang tidak pernah menampakkan raut asing kecuali peduli, khawatir dan sayang untuknya. Sakit, kecewa dan marah, Mylea tidak pernah melihatnya.

Malam ini, tepatnya ketika seseorang datang, pertama kalinya Mylea melihat sebuah raut di wajah Mamanya.

Wanita yang selalu lembut itu juga tampak marah, sementara itu orang yang membuat mamanya marah justru menatap lembut padanya.

Dia masih terlalu kecil untuk memahami, tapi dari raut wajah mamanya Mylea tahu ada luka yang tengah mamanya sembunyikan.

******

Yudha sadar jika Ruliana sedang memperhatikannya. Tingkahnya tidak mencurigakan. Naluri seorang istri memang cukup peka pada gerak-gerik seorang suami.

"Mas merindukan wanita itu?"

"Kamu kenapa?" mendekat, Yudha mengenggam tangan istrinya.

"Aku cuma tanya." Selama ini mereka terbuka dan saling percaya. Tidak pernah menyembunyikan apapun.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak." ada ketegasan dalam kalimat Yudha. "Aku hanya mencintaimu."

"Dia sangat cantik."

Yudha sudah menduga."Secantik apapun wanita diluar sana, tetap di hatiku kamu yang bertahta."

Ruliana tersentuh, tapi tidak ingin terlena. Setelah bertemu dengan seseorang yang menjadi masa lalu Yudha. Hari-harinya tak lagi tenang.

Bagaimana cara Yudha menyikapi pada masalah yang akan dihadapinya nanti?

******

Yudha memasuki kediaman orang tuanya dengan berlari. Kabar yang disampaikan asisten rumah tangga ibunya membuatnya kalang kabut.

Maulida sedang terlelap, di bawah betis kirinya terdapat bantal.

Meski tidak terlalu parah tapi mendengar ibunya jatuh dari tangga membuat Yudha jantungan.

Ruliana juga ikut, perempuan itu duduk di samping suaminya setelah berhasil menyusul Yudha yang meninggalkannya di teras.

"Ibu ter kilir, tidak mau dibawa ke dokter. Habis di urut tadi dan langsung tidur mungkin sudah enakan." Bu Leni memberi tahu putra majikannya.

Yudha menyimak dengan baik. Di hati Yudha merasa bersalah, dia anak semata wayang Maulida. Tapi tidak berhasil memboyong sang ibu untuk tinggal bersamanya dengan Ruliana. Ibunya menolak meninggalkan rumah kenangannya bersama sang Ayah. Sementara Ruliana juga tidak mau dibawa tinggal bersama sang Ibu.

*****

Sepuluh menit yang lalu, sekretarisnya menelepon. Dan, mengabarkan padanya jika ada seseorang laki-laki yang memaksa ingin bertemu dengan Nilam.

Saat ini, kolom jurnal di laptop lebih membutuhkan perhatiannya ketimbang, meluangkan sejenak pikiran pada kabar yang baru saja diterima.

Tidak perlu repot-repot bertanya siapa yang datang.

Karena Nilam sudah sangat tahu siapa tamu tak diundang itu.

"Ibu Nilam sedang tidak bisa di ganggu."

Dia tahu?

Dari siapa?

Yudha mengerang. Pasti, CCTV.

Jika Nilam keras kepala aku juga bisa lebih keras.

Satu jam, dua jam, tiga jam.

Tidak ada tanda-tanda wanita itu keluar dari ruangannya.

Kesabaran Yudha yang tipis sudah lama hilang, tapi dia bertahan demi permintaan ibunya. Meskipun dia kesini harus melewati pertengkaran kecil dengan sang istri.

Sedangkan Nilam sudah keluar dari ruangannya dua jam yang lalu. Saat ini dia sudah bercanda tawa dengan putrinya.

Dia tidak perduli apa yang akan pria itu lakukan di kantornya.

Simpati?

Tidak!

Dunia terlalu biasa, jika harus perduli pada pria masa lalu.

Meeting dengan pak Danu dibatalkan. Beliau kecewa dengan, Mas.

Isi pesan dari Ruliana membuat Yudha bertambah emosi.

Sudah berjam-jam dia disini dan wanita sialan itu tak kunjung muncul.

Cukup sudah dia yang akan menyeret wanita itu kerumah ibunya.

"Maaf, anda mau kemana?"

"Aku ingin bertemu dengan direktur utama." tegas Yudha dengan rahang mengeras karena kesabarannya telah benar-benar habis

"Maaf, Pak. Ibu Nilam sudah meninggalkan kantor sejak tiga jam yang lalu."

Apa?

Rahang Yudha jatuh dengan tak elegan nya.

Kedua tangannya terkepal kuat.

Wanita itu benar-benar menyulut emosinya.

Sementara di kantornya Yudha dibuat meradang. Di rumah Nilam sudah tidur nyenyak dengan putrinya.

Begitulah seorang Nilam, ia akan melakukan pekerjaan apapun dengan sempurna.

Ia mengatur waktu sebaik mungkin, agar hasilnya tepat sesuai pemikirannya.

Bukankah seorang Nilam begitu perfect?

Deretan penghuni kebun binatang Yudha maki kan untuk mantan istrinya, harga dirinya merasa di injak-injak oleh Nilam.

Hingga kakinya melangkah masuk kedalam rumahnya dia masih sempat menyebut nama hewan yang membuat Ruliana tersinggung.

"Kamu mengatai ku, Mas?"

"Hah?"

1
Nur Yanah
setuju. ibunya sangat bijaksana 🥰🥰🥰
Naila Sakielaputri
polisi kalah sama retno..
evni arie
nilam biikin emosihhh,udh dpt yg baek msh aja galau
Rima baharudin
babang alfa, sepertinya bukan cuma hati nilam yang meleleleh tapi hati para reader juga ikutan meleleh.
so sweet
Ma'e Tinok
ksh kembar thor biar bahagianya dobell 😘😘
Rima baharudin
hah..... enak aj bilang anak haram
lu yang udah ngerebut ayahnya PA
sorry tor ikut emosi
Rima baharudin
ko aku curiga ya, kalo sebenernya si jenar ini udah naksir sama bu boss nya dan sebenernya dia cuma menyamar aja
Alvia Inayati
Luar biasa
Ma'e Tinok
baru x ini bca novel pas sama mau ku sampe ga aku skipp🤭🤭🤭😘
Umi Yanah
Luar biasa
Neni marheningsih
kawus si Yudha... timpuk aja kepalanya Bu pakai teflon
Neni marheningsih
wuuiih Yudha amnesia apa...dasar pasangan gila , si istri gila si suami tak tahu maluu😬😬
Nurhayani Nadasania
Luar biasa
Neni marheningsih
baca dr awal pengin banget nonjok ruliana SM si Yuda Thor 😬😬
Nur Yanah: Aku titip Bogeman wajah dua kali Jambakan rambut sampai botak ☺️☺️☺️
total 1 replies
74 Jameela
ceritanya bagus...
Umun Munawaroh
Luar biasa
3sna
bc sampai bb ini alurnya bagus bahasa percakapn gk kaku,tata bahasa untuk penjelsan jg keren jd kesanny gk bertele2
3sna
jgn lupa jg kalo ada kt kesalahn dr kt lahirny
3sna
tdk dekat tp tak kuat yaa pak lakinya
Yunti Wibowo
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!