NovelToon NovelToon
Aqmal Dan Gundu Ajaib

Aqmal Dan Gundu Ajaib

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Ahli Bela Diri Kuno / Si Mujur
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Miskin , dihina wajar. Diam di bully, biasa. Yang luar biasa adalah, Aqmal seorang remaja miskin yatim piatu, menolak menyerah pada nasib malang, penderitaan, hinaan dan perundungan, justru membuat nya tumbuh menjadi semakin tegar dan kuat.
Hingga alam berpihak kepada nya, memberikan sebutir gundu ajaib kepada nya.
setelah mendapatkan gundu ajaib itu, perlahan hidup nya mulai berubah, setapak demi setapak, dia mulai meniti takdir nya menjadi seorang kultivator utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bijih Emas Asli

Waktu Aqmal keluar dari alam Dimensi Galatian, di luar hari baru saja beranjak sore. padahal tadi dia merasa sangat lama berada di sana, mungkin sekitar seharian, ternyata di dunia luar hanya beberapa jam saja.

Keesokan hari nya, seperti rutinitas biasa nya, Aqmal pergi ke sekolah dengan mengendarai sepeda tua nya, tidak ada yang berubah, hanya saja Bakar dan Pupung tidak tampak batang hidung nya, mungkin melarikan diri untuk sementara, karena kemarin dia kepergok sama pak Pardi.

Di sekolah, semua berjalan seperti biasa nya, kecuali Gracia yang mendadak memusuhi nya gara gara tempo hari dia menolong gadis itu. Semua karena ejekan dari teman teman nya yang lain yang mengatakan jika dia sempat dipeluk Aqmal. Itulah yang membuat amarah gadis itu lengket seperti getah diatas daun pada Aqmal. Setiap bertemu dengan Aqmal, gadis itu berpaling muka, bahkan tidak jarang meludah dengan sumpah serapah nya.

Tetapi bagi Aqmal yang sudah sangat kenal dengan caci maki dan hinaan orang lain, bagi nya itu cuma angin lalu saja.

Pukul tiga sore, sekolah selesai, Aqmal tidak langsung pulang, tetapi dengan sepeda tua nya, dia pergi ke jalan Cempaka tempat deretan toko emas milik kaum etnik China berada.

Tepat di depan toko "Mas Aseng", Aqmal segera memarkirkan sepeda nya di pinggir toko, lalu masuk ke dalam toko itu,

Seorang gadis karyawan toko itu menghampiri nya, menatap nya dengan sinis.

"De! De!, kalau mau minta sumbangan, jangan di sini, cari tempat lain saja!" kata pelayan toko itu.

Aqmal menatap kearah gadis cantik itu sesaat, "maaf mbak, saya bukan mau minta sumbangan kok!" sahut Aqmal.

"Kalau tidak minta sumbangan, lalu apa? Minta minta?" tanya gadis itu lagi dengan sinis nya.

"Saya tidak ingin minta minta mbak!" ujar Aqmal.

"Kalau begitu lantas apa?, mau mencuri atau merampok?" ujar gadis itu lagi menatap kearah Aqmal penuh curiga.

"Saya cuma mau bertemu koh Aseng mbak!" teriak Aqmal marah.

Teriakan Aqmal, membuat istri koh Aseng menoleh kearah nya.

"Eh Aqmal, ada apa Mal?" tanya istri koh Aseng ramah. Koh Aseng dan istri nya memang mengenal Aqmal saat dahulu pernah minta tolong kepada Aqmal untuk dicarikan Tupai atau Bajing untuk obat kencing manis orang tua nya.

"Koh Aseng ada Ci?" tanya Aqmal ramah.

"Ada di dalam baru selesai makan, kalau perlu, temuin gih!" kata istri koh Aseng ramah.

Sambil melirik kearah gadis tadi, Aqmal berlalu masuk ke ruang dalam toko emas itu.

Di ruang dalam, terlihat koh Aseng sedang duduk diatas sofa melihat kearah televisi.

"Eh ada Aqmal, ada apa ya Mal?, ada yang perlu?" tanya koh Aseng mempersilahkan Aqmal duduk didekat nya.

Duduk sambil menyerahkan sebutir batu kerikil berwarna kuning kepada koh Aseng.

Koh Aseng sepintas mengetahui jika batu itu adalah emas, namun untuk memastikan nya, perlu pengujian dengan larutan asam khusus.

"Ini emas kaya nya Mal, coba kita tes dulu ya" kata koh Aseng berdiri mengambil sebuah toples kaca berisi cairan hijau.

Koh Aseng mengambil sebuah mangkok kaca lalu meletakan batu kerikil itu kedalam nya, dan menuangkan cairan hijau tadi kedalam mangkok tadi, dan tidak terjadi apa apa.

"Emas asli Mal, kalau lain dari emas, akan ada reaksi kimia menimbulkan semacam riak kecil yang banyak, itu karena cairan ini bereaksi memakan logan selain emas, hanya emas yang tidak bisa dia makan" kata koh Aseng mengeluarkan batu kerikil berwarna kuning tadi dari mangkok kaca, lalu mencuci nya dengan air keran. Selanjut nya koh Aseng mengambil gunting besar, memotong batu kerikil tadi menjadi beberapa bagian, hingga isi didalam nya terlihat.

"Jual kah Mal?" tanya koh Aseng.

"Berapa harga koh?" tanya Aqmal.

"Kalau emas butiran macam ini satu gram nya sejuta Mal, mau jual?" tanya koh Aseng lagi.

Aqmal mengeluarkan tiga butir krikil yang lain dari tas ransel tua nya dan menyerahkan nya kepada koh Aseng.

Koh Aseng bengong melongo melihat masih ada tiga butir lagi emas sebesar tadi.

Selanjutnya dia melakukan prosedur pengetesan seperti tadi kepada ketiga butir kerikil berwarna kuning tadi, setelah semua selesai, barulah koh Aseng menimbang nya.

"Empat ratus dua puluh gram Mal, mau uang kontan apa tabungan, kalau koh sarankan lebih aman tabungan saja, punya KTP kan?" tanya koh Aseng.

"Punya koh, tetapi KTA masih, tahun depan baru KTP" jawab Aqmal.

"Tak masalah, tunggu sebentar!" koh Aseng segera memasukan Emas tadi kedalam peti Brankas nya.

Sebenar nya Aqmal juga punya buku tabungan, karena selama ini dia juga menabung di kantor pos sedikit demi sedikit, tetapi dia tidak mengatakan nya, karena malu dengan isi nya yang cuma beberapa ratus ribu saja.

Setelah selesai, koh Aseng mengajak Aqmal pergi ke Bank menggunakan mobil nya.

Di Bank, dia membuatkan buku tabungan untuk Aqmal dan mentransfer dana sebesar empat ratus dua puluh juta ke tabungan Aqmal.

Setelah menerima kartu ATM nya, koh Aseng mengajarkan Aqmal cara menarik dana dari karu ATM, atau berbelanja dengan kartu ATM itu.

"Selamat Mal, sekarang kau sudah menjadi orang kaya baru, jangan lupa, kalau ada lagi jual sama koh saja ya?" kata koh Aseng.

"Jangan khawatir koh, yang penting, koh jangan cerita sama siapa pun, nanti Aqmal dalam bahaya koh!" pinta Aqmal pada koh Aseng.

"Oke boy, jangan khawatir" sahut koh Aseng tertawa senang.

"Lepas ini mau kemana lagi Mal, biar koh antar, mumpung masih di luar nih!" tawar koh Aseng.

Hari itu Aqmal berbelanja beberapa buah celana jeans, baju, sepatu, dan tak lupa sebuah handphone kelas menengah.

Aqmal juga pergi ke tukang cukur rambut untuk merubah sedikit penampilan nya.

Tidak lupa, Aqmal membeli sebuah motor bebek, menuruti saran dari koh Aseng, agar dia bisa pergi ke sekolah tidak perlu terlambat lagi. Karena dia belum memenuhi syarat, maka motor itu masih atas nama koh Aseng.

Menjelang sore hari, Aqmal kembali ke pondok nya dengan sepeda tua nya, karena motor nya belum di antar dealer ke rumah koh Aseng. Kata koh Aseng, nanti dia akan menelpon bila motor dan surat surat nya sudah tiba.

Setiba di pondok nya, Aqmal segera berganti pakaian dan masuk ke Dunia dimensi Galatian.

Di dalam Bio tua itu Aqmal kembali berkultivasi dengan bantuan obat dan pil yang dia dapat peninggalan dari Rotama sang Dewa Kultivator jaman dahulu kala.

Hari ini kembali dua puluh lima titik Meridien di tubuh nya berhasil di jebol nya, sehingga arus Qi murni yang masuk kedalam tubuh nya pun semakin banyak pula.

Setelah menyelesaikan kan meditasi membuka titik-titik Meridien di tubuh nya, akhirnya Aqmal menyudahi latihan hari ini.

"Hari ini aku ingin berjalan ke hutan di timur Padang rumput ini, ada apa di hutan itu" gumam Aqmal sendirian.

Dia segera berjalan kearah timur Padang rumput itu.

Cukup jauh jarak dari Bio menuju ke tepi hutan di timur Padang rumput itu.

Ternyata di timur itu adalah sebuah hutan Persik, dimana hutan itu lebih banyak pohon persik nya ketimbang pohon yang lain.

Aqmal mengambil sebutir buah persik itu dan memakan nya, ternyata rasa nya sangat enak dan manis sekali.

Diantara batang batang persik itu, Aqmal melihat banyak sarang Tawon berwarna kuning emas, Aqmal tahu itulah tawon emas yang hanya ada di hutan persik saja.

Meskipun Aqmal tahu dengan sendiri nya, apa kegunaan madu tawon emas itu, tetapi karena titik Meridien nya belum terbuka semua nya, sehingga kultivasi jadi tidak berguna, dan dia tidak bisa mengeluarkan jurus apapun, seperti jurus api untuk memanaskan tungku pembuatan obat dan pil.

Aqmal melihat berbagai burung yang berwarna sangat cantik, terbang diantara dahan dahan persik, dengan suara kicauan mereka yang sangat merdu.

Begitupun dengan kijang dan rusa, berlarian ditepi hutan persik, memakai rumput, lalu kembali berlari masuk kedalam hutan persik itu.

"Ah sungguh senang hidup di tempat ini, seandainya nya ada rumah, tetapi jika membangun rumah ditempat ini, orang orang akan geger, karena tukang bangunan nya pasti mengatakan nya kepada orang lain, kalau tidak ada rumah, bagai mana aku bisa istirahat di sini?, masa harus tidur di atas rumput terus?" pikir Aqmal bingung.

"Ah! Biarlah dulu, aku kembali ke pondok dulu ah!" gumam Aqmal sambil mencari sebuah benda keras berupa batu atau pohon besar untuk tempat dia membuka pintu portal.

Setelah menemukan sebongkah batu besar, Aqmal segera membuka pintu portal, kembali ke pondok nya.

...****************...

1
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Aman 2016
Aqmal benar benar masih polos
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Aman 2016
makin seru ceritanya lanjut Thor
Aman 2016
mantab mal
Aman 2016
jooooz mantab Thor
Aman 2016
lanjut terus
Aman 2016
top top markotop lanjut Thor
Aman 2016
mantul Thor 💪💪
Aman 2016
mantab Thor gaaas terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!