NovelToon NovelToon
My Love Friend

My Love Friend

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Bad Boy / Kisah cinta masa kecil / Cintapertama / Idola sekolah / Cinta Murni
Popularitas:674
Nilai: 5
Nama Author: LoveHR23

Fahrul Bramantyo dan Fahrasyah Akira merupakan sahabat sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan. Mereka sangat akrab bak saudara kembar yang merasakan setiap suka dan duka satu sama lain.

Namun semuanya berubah saat kesalahpahaman terjadi. Fahrul menjadi pria yang sangat kasar terhadap Fahra. Beberapa kali pria itu membuat Fahra terluka, hingga membuat tubuh Fahra berdarah. Padahal ia tau bahwa Fahra nya itu sangat takut akan darah.

Karena Fahra kecil yang merasa takut kepada Fahrul, akhirnya mereka pindah ke Malang dan disana Fahra bertemu dengan Fahri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LoveHR23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Munafik

Namun pelukan Fahra tidak tepat. Ia memang menjatuhkan tubuhnya pada seorang pria yang berada ditengah. Namun bukan Ridho, tapi pada seorang pria yang baru datang, yaitu Fahrul. Gadis itu masih tak menyadari akan hal itu. Pasalnya, saat memeluk, ia memejamkan mata karena kesakitan. Fahrul berada sekitar 2 langkah dibelakang Ridho. Pria itu membalas dekapan Fahra dengan begitu tulus. Tangannya mengelus-elus rambut panjang Fahra. Terlihat sebuah senyum diwajah Fahrul. Ridho menatap Fahrul dengan tatapan yang susah diartikan. Begitu juga Cinta dan Beni. Semua hening. Tak ada suara sedikit pun. Rendi juga terkejut saat mendapati Fahrul mendekap Fahra dengan tulus.

Fahrul menjatuhkan lututnya kejalan. Ia sengaja memangkukan Fahra dipaha nya. Ia juga mengambil cardigan Fahra yang ada didekatnya dan merobeknya untuk membalut darah dilengan Fahra. Tatapan gadis itu masih buram. Ia tak dapat melihat jelas siapa orang yang sedang membalutkan kain dilengannya. Satu yang Fahra tau, pria itu bukan Ridho.

Rendi masih tak menyangka dengan apa yang sedang dilakukan Fahrul. Mengapa pria itu begitu munafik? Ia membenci Fahra, tapi mengapa ia juga membantu Fahra? Sedangkan Ridho, pria itu tersenyum melihat Fahrul yang dengan tulus membantu Fahra. Begitu juga dengan Cinta.

Berbeda dengan Beni. Terlintas sebuah rencana difikirannya. Ia tersenyum miring melihat Cinta.

~"Kayaknya ini saat yang tepat buat gue balas dendam. Saat mulai nyerang, gue bakal tunjukkan siapa Beni sebenarnya."~ batin Beni.

Rendi memberi kode pada kedua temannya untuk pergi. Namun saat mereka mulai berlari, Ridho melihat itu. Ridho mengejar Rendi dan teman-temannya dan melayangkan pukulan pada mereka bertiga.

Saat Cinta mengikuti Ridho, langkahnya dihentikan oleh Beni. Tanpa disangka, Beni melayangkan pukulan dirahang Cinta. Ia juga menendang perut gadis itu hingga terjatuh. Awalnya Cinta tak sadar bahwa yang memukulnya adalah Beni. Namun ketika Cinta hendak membalas pukulan itu, ia melihat Beni disana.

"Beni?! Ngapain lo mukul gue?" ketus Cinta sembari memegang pipinya yang ditinju Beni.

"Gue mau balas dendam sama lo. Akhirnya gue bisa bales pukulan lo beberapa bulan lalu."

"Lo masih dendam?"

"Tentu saja. Kenapa? Iri? Bilang boss!"

"Brengsek!" Cinta juga melayangkan kepalan tangannya tepat dirahang Beni. Tak hanya sekali, tapi beberapa kali. Kini mereka berdua saling memukul satu sama lain. Cinta dan Beni membiarkan Ridho melawan Rendi dan teman-temannya, sendirian.

Karena tak mendapat bantuan, Ridho merasa kewalahan. Ia tersimpu dilantai dengan wajah yang beberapa kali ditinju oleh Ridho dan kawan-kawan. Belum sempat Rendi melayangkan pukulan lagi ke wajah Ridho, tiba-tiba polisi datang dan memborgol tangan Rendi. Ketiga berandal itu diborgol oleh polisi. Disaat semua orang sudah tak berkelahi, namun Cinta dan Beni terus saling memukul satu sama lain. Bahkan mereka tak perduli dengan kehadiran polisi.

Dorrr

Terdengar suara pistol yang ditembakkan polisi ke atas. Suara itu sontak membuat Cinta dan Beni menghentikan aksinya. Ridho dan Fahrul mengerutkan dahinya menatap Cinta dan Beni.

"Kenapa kalian malah saling berantem? Pantes aja gue ngerasa gak ada yang bantuin." Ridho memutar bola matanya malas. Beni hanya terkekeh, sedangkan Cinta melirik Beni tajam.

"Ini kenapa?" tanya seorang polisi kepada Cinta dan Beni.

"Gak, Pak. Mereka temen saya." jawab Ridho terengah-engah.

"Lepasin gue! Gue gak salah! Lepasin!" Rendi terus memberontak. Ia tak terima jika harus tertangkap polisi.

"Lo pantes dapetin ini. Gak seharusnya lo giniin Fahra. Dia itu gak kenal sama lo. Dan dia juga gak salah apa-apa sama lo." tegas Ridho.

"Bukan gue yang salah. Gue disuruh sama--"

"Cukup! Tolong dibawa, Pak. Dia udah ngelakuin kriminal berencana." dengan cepat Ridho memotong ucapan Rendi yang hendak mengatakan bahwa Fahrul lah dalang dari semua ini.

"Baik, nak. Terima kasih atas bantuannya." Pak polisi mengulurkan tangannya pada Ridho. Ia juga tersenyum pada yang lainnya.

Setelah polisi pergi, Cinta langsung mengambil alih untuk memangku Fahra. "Biar gue aja, sini."

"Gakpapa, biar gue aja." tolak Fahrul.

"Gak perlu. Gue bisa kok." Cinta menatap Fahrul datar. "Raa, sadar. Ini gue, Cinta." gadis itu menepuk pipi Fahra. Perlahan mata Fahra mulai terbuka lebar. Fahra dapat melihat semua teman-temannya disana. Dan ia juga terkejut saat matanya melihat sosok Fahrul disamping Cinta.

"Cinta, Fahra takut darah." lirih gadis itu.

"Gakpapa kok, darah lo udah dibalut pake cardigan lo."

"Makasih ya, Cinta." Fahra tersenyum dan mulai beranjak dengan bantuan Cinta. Fahra menatap semua orang satu persatu. "Makasih ya, Ridho. Makasih ya, Beni." tanpa berkata apapun, Fahra hanya tersenyum ke arah Fahrul.

"Yaudah, Raa, lo pulang aja ya. Lo obatin luka lo. Lo bisa nebeng sama siapa aja, kecuali gue. Karna gue boncengan sama nih manusia pluto." Ridho menunjuk ke arah Beni.

"Enak aja, pluto!" sargas Beni.

"Lo pulang sama gue aja. Biar gue yang anterin lo ke rumah. Bentar, gue ambil motor dulu." Fahrul bergegas berlari mengambil motornya. Melihat sikap pria itu, Fahra hanya mengerutkan dahinya.

"Ayo Cinta, kita pulang. Fahra boleh nebeng sama Cinta, kan?"

"Boleh" jawab Cinta cepat.

"Ehh tunggu tunggu. Bukannya Fahra pulang sama Fahrul, ya?" Beni mencegah langkah Fahra.

"Ha? Siapa bilang? Fahra pulang sama Cinta kok. Tapi motor Fahra bagaimana ya?"

"What? Kenapa, Raa? Kenapa lo sia-siain kesempatan ini?" tanya Ridho dengan lembut.

"Semakin kesini, Fahra jadi takut sama Fahrul. Sekarang Fahrul emang lagi baik. Tapi gak menutup kemungkinan, Fahrul akan berubah saat dijalan, kan? Fahra takut." lirih gadis itu menatap Ridho lekat.

"Bener kata Fahra, Do. Kita gak bakal tau apa yang akan terjadi beberapa menit kemudian." sahut Cinta membenarkan.

Ridho paham. Ia hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. "Motor lo biar Beni aja yang bawain. Ntar kami jagain kalian dari belakang."

Tiba-tiba berhenti sebuah motor ninja berwarna biru milik Fahrul. "Ayo naik, Raa." ajak Fahrul. Fahra menggeleng gugup. Gadis itu terlihat begitu ketakutan saat Fahrul mendekat. "Ayo, naik." ajak Fahrul lagi. Masih dengan jawaban yang sama. Fahra menggeleng tanpa menjawab.

"Fahra bareng Cinta aja, Rul. Kita tuntun dia sampe rumah." dengan cepat Ridho menyambar ucapan Fahrul.

"Maksud lo?"

"Kayaknya Fahra lebih aman kalau sama Cinta"

"Jadi maksud lo kalau sama gue, dia gak aman?" kini nada bicara Fahrul mulai meninggi. Itu semakin membuat Fahra takut dan bersembunyi dibelakang Cinta. Sikap Cinta membuat Fahrul menoleh. "Brengsek!" ucap Fahrul memukul tangki bensin motornya. Tanpa memperdulikan orang disana, Fahrul bergegas pergi tanpa permisi. Mereka semua hanya menatap Fahrul yang mulai menjauh.

1
LoveHR23
keren dan semangat
LoveHR23
👍💪
LoveHR23
semangattt authorr😍
Anonymous
bagus
Anonymous
Hera kerennn💪
Anonymous
waww
Anonymous
😍😍😍
Anonymous
great💪
Anonymous
😍
Anonymous
💪😍
Anonymous
semangat💪
Anonymous
awww lucu banget😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!