Aisyah dan Andromeda adalah seorang mahasiswi dan dosennya yang merupakan korban salah sasaran yang meminum syrup yang sudah diberi obat perangsang. Mereka akhirnya melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama.
Akibat kejadian itu, Aisyah hamil anak dari laki-laki dingin dan cuek. Untuk menjaga nama baik semua orang, keduanya pun menikah dan hidup bersama di satu atap.
"Sejak awal aku tidak pernah mencintaimu," kata Andromeda dengan tegas.
"Ya, aku tahu kamu sangat mencintai sepupumu itu. Namun, cintamu bertepuk sebelah tangan. Apalagi dia wanita yang merupakan istri orang. Sampai kapanpun cintamu tidak akan terbalas," ucap Aisyah dengan sinis.
Akankah kedua orang itu saling membuka hati untuk menyembuhkan luka di hati mereka?
Atau mereka memilih untuk berpisah setelah bayi itu lahir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5. Menikah
Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan di skip biar terbaca oleh sistem. Lalu, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan kepada aku dengan kasih like, komentar, bunga, kopi, vote, dan ⭐⭐⭐⭐⭐. Semoga hari ini kalian bahagia dan sehat selalu.
***
Bab 5
Ketika ketegangan masih terjadi antara Andromeda dengan Fatih, datang mobil yang sering dipakai oleh Sakti, papanya Andromeda. Tentu saja dia melihat apa yang sedang terjadi pada putra sulungnya dengan tamu yang dia kenal baik.
Andromeda berdecih, karena tahu kalau kedua orang tuanya pasti akan memarahi dan menginterogasi dirinya. Apa pun itu yang akan terjadi nanti, dirinya sudah siap dengan pembelaan.
Laki-laki itu merasa kalau dia juga adalah korban. Hanya saja Andromeda yang memulai duluan, tetapi Aisyah juga tidak menolak sentuhan dari dirinya. Justru wanita itu memberi balasan lebih dari yang dia bayangkan. Mahasiswinya itu juga menikmati kegiatan mereka malam itu. Keduanya sama-sama menginginkan kepuasan mereka terpenuhi.
"Fatih, ada apa ini? Kenapa kamu mencengkeram kerah baju Andromeda?" tanya Sakti begitu berdiri di samping kedua laki-laki itu, bersama istrinya—Venus.
Andromeda membuka mulutnya ingin menyela ucapan Fatih, tetapi suami dari Zahra itu mendahuluinya. Tentu saja ini membuat laki-laki itu menutup mulutnya kembali.
"Om, ada yang mau aku katakan kepada Om dan Tante. Ini sangat penting!" ujar Fatih tegas dengan menampilkan wajah serius miliknya seperti biasa dia tampilkan saat memimpin rapat dengan para rekan bisnis atau saat berdiri di forum-forum yang sering dia hadiri.
Sakti dan Venus saling menatap sekilas. Muncul rasa cemas dalam hati mereka. Keduanya tahu kalau Fatih bukan orang yang suka bercanda.
Ruang depan menjadi saksi bagaimana Andromeda mendapat tamparan keras dari ibunya di pipi kiri. Ini adalah pertama kali dalam hidup dia melihat wanita yang sudah melahirkan dirinya itu murka. Selain itu, sang papa juga memberikan pukulan di pipi kanan dan makian untuknya.
"Kamu harus menikahi Aisyah!" Sakti masih menatap tajam dengan penuh amarah kepada putra sulungnya.
"Pa—"
"Kamu harus tanggung jawab. Malam ini juga kita ke rumah orang tua Aisyah!" Venus berdiri sambil memegang kepalanya yang mendadak sakit.
***
Keluarga Wijaya mendatangi rumah Ustadz Ahmad di kompleks pesantren. Tentu saja kedatangan mereka ke sana menjadi pembicaraan orang-orang yang ada kebetulan pulang dari masjid. Semua orang sudah tahu kalau Aisyah adalah calon istri dari Ustadz Syakir atau orang-orang sering memanggilnya Akang Syakir.
Andromeda yang terdiam duduk dan saling beradu pandang dengan laki-laki berbaju koko yang baru saja datang 5 menit lalu. Terlihat jelas sorot mata dan ekspresi wajah Ustadz Syakir tidak suka kepada putra sulung pasangan Sakti dan Venus. Apalagi saat tadi hendak menonjok wajah sang dosen yang dingin tanpa ekspresi, bisa dengan mudah menahan kepalan tangan yang mengarah kepadanya. Keduanya sempat bermain adu kekuatan meski cuma beberapa detik saja, karena dipisahkan oleh Fatih.
"Jadi, kamu laki-laki yang sudah melakukan zina dengan Aisyah?" tanya salah seorang kerabat Ustadz Syakir yang ikut marah dan kecewa atas apa yang terjadi kepada Aisyah.
Andromeda masih terdiam, bahkan dia terlihat tidak peduli dengan ekspresi kecewa dan marah dari orang-orang yang hadir di sana saat ini. Apa pun yang akan dilakukan oleh mereka terhadap dirinya saat ini, tidak akan bisa mengubah Aisyah seperti dulu lagi.
"Andromeda akan menikahi Aisyah malam ini juga!" Sakti bicara dengan tegas dan membuat semua orang yang hadir di perkumpulan itu terperangah.
"Pa—" Andromeda melirik ke arah Sakti yang menatap dengan memohon agar mereka tidak menikah malam ini juga.
"Papa dan Mama sudah menyiapkan semua keperluan untuk pernikahan kamu dengan Aisyah," ucap Sakti langsung memotong sebelum putranya itu bicara.
Keluarga Ustadz Syakir yang hadir di sana untuk memutuskan tali perjodohan anak mereka dengan Aisyah. Agar wanita itu bisa menikah dengan laki-laki yang sudah menanamkan benih di dalam rahimnya.
Aisyah dan Andromeda melangsungkan pernikahan mereka secara agama dan pernikahannya belum tercatat di Kantor Urusan Agama. Sebenarnya ini juga atas keinginan pemuda itu, tidak masalah bagi pihak keluarga perempuan. Mereka melangsungkan nikah siri, hanya dihadiri oleh keluarga Ustadz Ahmad dan Sakti. Juga keluarga Ustadz Syakir yang berjumlah kurang dari sepuluh orang.
***
bagus² semua karya author ,,suka 🥰