NovelToon NovelToon
Romansa Pada Jam Istirahat Bursa

Romansa Pada Jam Istirahat Bursa

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Cintamanis / Office Romance / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: LyaAnila

"Tidak ada pengajaran yang bisa didapatkan dari ceritamu ini, Selena. Perbaiki semua atau akhiri kontrak kerjamu dengan perusahaan ku."

Kalimat tersebut membuat Selena merasa tidak berguna menjadi manusia. Semua jerih payahnya terasa sia-sia dan membuatnya hampir menyerah.

Di tengah rasa hampir menyerahnya itu, Selena bertemu dengan Bhima. Seorang trader muda yang sedang rugi karena pasar saham mendadak anjlok.

Apakah yang akan terjadi di dengan mereka? Bibit cinta mulai tumbuh atau justru kebencian yang semakin menjalar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LyaAnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 11: Diantara Luka dan Curiga

Selena berjalan cepat setelah nafasnya terasa tercekat di ruang pertemuan itu. Ia mencoba kembali duduk dengan tenang serta menatap layar komputer nya yang memang ia buka sejak tadi pagi. Jemarinya sempat berhenti seolah membeku ketika mengingat pernyataan dari Bu Prita yang berkata "jangan sampai penerbitan kita ikut kena imbasnya dan untuk kebaikan bersama."

Kebaikan bersama? Bersama siapa kebaikan itu? Sejak kapan sebuah kebaikan harus dikorbankan demi kebenaran?

"Len, ni cokelat buat lu. Kek nya habis dimarahin sama Bu Prita," Rani meletakkan segelas cokelat panas ke meja kerja Selena. Sebenarnya, Selena ingin sekali mengganti cokelat itu karena cokelat itu mengingatkannya dengan kejadian Bhima dan dirinya di cafe.

"Nggak papa. Cuma pusing aja. Btw, makasih cokelatnya. Bikin gue merinding bentar tapi its okey."

Dengan segera, Rani mengingatkan obat yang harus dikonsumsi oleh Selena. Selena langsung mengiyakan dan ia menenggak beberapa pil yang sudah dibawanya. Setelah menenggaknya, terdengar suara langkah kaki beberapa orang yang tergesa-gesa memasuki ruang kerja mereka. Mereka adalah staff HR.

"Astaga. Itu map apa lagi?" bisik Rani pelan pada Selena.

Selena sudah mempunyai firasat bahwa semua map tebal yang dibawa oleh HR adalah untuk dirinya.

Setelah menyaksikan tim HR membawa map tebal, telepon meja Selena berdering. Perasaan Selena campur aduk, namun ia tetap mengangkat telepon itu.

"Ya, dengan Selena," ujarnya.

"Selena, bisa ke ruang rapat sekali lagi?" ujar suara di seberang.

Selena lemas. Kali ini apalagi beban yang akan ditanggung nya. Ia mengiyakan permintaan Bu Prita dan bergegas ke ruang rapat.

"Biasanya nggak sampai dua kali, Len." Rani melirik khawatir Selena. Mungkin ia merasa bahwa ujian sahabatnya ini terlalu berat. Mana habis sakit lagi.

Mendengar kekhawatiran Rani, Selena hanya menarik napas singkat kemudian segera berdiri, merapikan bajunya supaya penampilan nya terlihat rapi, meskipun pikirannya sangat kusut. "Doain, semoga semuanya baik baik saja," sambil tersenyum simpul, Selena meninggalkan Rani dan menuju ruang rapat.

*****

Keheningan ruang rapat seolah dapat mendengarkan detak jantung Selena yang sudah tak beraturan. Bu Prita duduk dengan ditemani oleh dua orang dari HR. Ternyata, map yang ia bawa tadi dibuka disini rupanya.

"Selena, kami menerima kembali informasi melalui email anonim atas nama 'Komunitas Penulis Independen '. Mereka mengirimkan pada kami beberapa potongan teks yang mereka temukan dengan naskah kamu."

Mendengar penjelasan dari tim HR, sebenarnya amarah Selena sudah di puncak. "Apa. Anonim? Buktinya dari pengirim anonim?"

"Benar. Anonim. Meskipun hanya anonim, kami harus menindaklanjuti kasus ini karena sudah menyebar. Jangan sampai merugikan perusahaan."

"Mohon maaf sebelumnya Bu, saya kemarin sudah mengatakan di depan anda dengan pak Hasan. Saya punya catatan proses, saya bisa menunjukkan outline yang saya buat dan draf pertama....."

"Kami tidak menuduh kamu, Selena. Kami hanya menginginkan klarifikasi tertulis dari kamu."

Selena membeku. Ia tidak bisa berkata apapun. Dadanya terasa seperti terbakar.

"Baik Bu," hanya itu kalimat yang dapat keluar dari mulut Selena.

*****

Sekembalinya dari ruang rapat, ia langsung dihampiri Rani. "Sel. Gimana. Semuanya baik-baik aja kan?" selidik Rani.

"Gue nggak tau lagi, Ran. Kenapa semuanya jadi makin keruh kek gini."

"Kalau gitu. Lu pulang dulu aja. Istirahat."

"Nggak bisa. Klarifikasi yang gue belum selesai."

Sudah beberapa jam berlalu tanpa ada satu pun paragraf yang benar-benar tuntas. Ia terus menghapus, mengetik dan menghapus lagi. Di tengah kebingungan menulis klarifikasi, satu notifikasi email masuk. Sebenarnya, Selena sudah muak hanya melihat siapa pengirimnya.

Ya, pengirimnya adalah editor kemarin yang memaki-maki nya.

...Subjek: Perlu pembahasan lanjutan....

Seketika, tubuh Selena rasanya tidak kuat bahkan hanya sekadar mendongakkan kepalanya. Dengan lemah, ia membuka notifikasi email.

...Selena, kami kembali mendapatkan kiriman ulang dari pihak yang merasa tulisanmu mirip dengan tulisan dia. Jika memang itu adalah murni tulisan kamu, segera lampirkan proses menulis mu. Terima kasih. ...

Rasanya, kepala Selena seakan ingin meledak saat itu juga. Semua catatan proses menulisnya ada, tapi di laptop yang sedang di perbaiki. Sedangkan flashdisk nya tertinggal di kost nya.

"Harus bareng-bareng gini datangnya? Nggak bisa satu-satu?"

'Pelan-pelan, Nak. Satu satu saja tidak apa-apa. Ayah yakin kamu bisa. Percayalah.'

Tanpa diminta, setelah mendengar suara itu air mata Selena jatuh tanpa suara.

"Ayah, ayah disini bersama Selena kan? Selena sangat merindukan ayah. Bantu Selena, Ayah."

*****

Tanpa disadari, jarum jam sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Itu tandanya jam kerja sudah selesai. Namun, Selena masih nyaman duduk di bangku kerjanya. Rani mendekati Selena pelan.

"Pulangnya gue anterin ya? Rani menawarkan tumpangan kepada Selena.

"Tunggu bentar, Ran. Bentar lagi selesai."

"Bisa nggak jangan paksain badan lu. Lu baru penyembuhan, ege. Nanti kalau lu sakit lagi. Siapa yang susah? Lu sendiri Len. Kali-kali dengerin gue. Gue kek gini karena gue peduli ama lu. Lu tu temen gue satu-satunya yang gue anggap kek saudara sendiri. Jadinya, lu nurut sama gue ya. Pulang dulu. Masalahnya kita cari solusinya bareng-bareng," Rani sedikit membentak Selena karena Selena memang terlalu batu.

Selena sedikit bergidik ketika mendengar bentakan Rani. Ia pun menurut dan segera mengemasi barang-barangnya. Setelah semua nya selesai, Selena mengekor Rani menuju ke mobilnya.

Sesampainya di mobil, ponsel Selena kembali bergetar. Email kali ini bukan dari orang kantor, melainkan dari email anonim.

Pengirim : anonim

Subjek : Kau tidak bisa kemana-mana lagi.

Dengan segera, Selena membuka pesan itu dengan tangan yang sedikit bergetar.

'Lu boleh aja boong sama orang kantor lu. Tapi, lu nggak bisa sembunyi selamanya. Kita disini tau lu itu tukang jiplak. Dan kita juga tau, hubungan lu sama trader bermasalah itu'.

"Hubungan? Trader bermasalah? Bhima? Apaan dah. Kita juga nggak ada hubungan. Pertemuan pertama aja bikin trauma. Ini dibilang hubungan? Gila aja."

"Tenang dulu Len. Bentar lagi nyampai kost lu," Rani berusaha menenangkan Selena dan mempercepat laju mobilnya supaya cepat sampai di kost Selena.

*****

Akhirnya, keduanya sampai di kost Selena. Ketika Selena turun dari mobil, tiba-tiba ada seseorang yang meraih tangan Selena kasar. Selena tau siapa itu. Siapa lagi kalau bukan orang yang menuduhnya.

"Apaan sih, lepasin nggak. Sakit tau," Selena berusaha memberontak. Namun sayangnya tenaganya kalah kuat dari Bhima.

"Kenapa nggak bales pesan ku berhari-hari?"

"Emang apa pentingnya sih. Lu cuma mau bela diri mulu kan. Seolah-olah kekacauan ini gue lah sumber utamanya. Nggak usah sok peduli ya. Hidup gue acak-acakan karena ketemu sama manusia modelan kek lu."

"Aku ada info terbaru Selena. Aku mohon, kali ini dengerin aku dulu," tanpa Selena kira, Bhima sampai berlutut dihadapannya dan Rani.

Selena dengan segera meminta Bhima untuk kembali berdiri dan dengan terpaksa ia menyetujui permintaan Bhima.

"Apa informasi nggak guna yang lu dapat itu?" Tanya nya malas.

"Hari ini kamu pasti dapat email anonim kan? Nggak cuma kamu Len, aku juga dapat. Bahkan kontennya sama persis dengan rumor yang menyerang kamu. Sepertinya, kita lagi dipermainkan sama orang yang nggak bertanggung jawab." Jelasnya.

Lagi dan lagi, Selena terkejut bukan main. Siapa lagi orang yang memainkannya saat ini?

"Lu serius, Bhim?"

"Serius. Sepertinya itu bukan hanya isu trading. Melainkan isu plagiarisme kamu juga. Aku yakin, ada pihak-pihak yang sengaja buat kita saling nyerang," terang Bhima. Selena masih berusaha mencerna apa yang ia dengar barusan. Ini beneran atau cuma akal-akalannya Bhima aja.

"Pergi Bhima, gue capek," ujarnya. Selena memalingkan wajahnya dan kembali menatap Rani. Rani disitu pun terheran-heran dengan masalah yang sedang dihadapi sahabatnya itu.

"Makasih udah nganterin gue Ran. Lu boleh pulang," katanya.

"Selena. Dengerin dulu....."

"Udah Bhim. Pergi aja. Lu nggak kasihan liat dia. Dia udah kek zombie gitu. Biarin dia istirahat. Di kantor, dia udah lelah banget," Rani berusaha mencegah Bhima untuk mengejar Selena.

Selena masuk kamarnya tanpa memperdulikan dua orang yang tadi bicara dengannya. Dengan langkah gontai, ia kembali bergumam.

'Kapan semuanya ini akan kembali seperti dulu? Tenang dan damai. Jujur aku lelah sekali dengan semua ini. Ayah, Selena capek Yah.'

Selena pun menumpahkan segalanya melalui tangisan keras di kamarnya.

*****

1
Yayang Suami Risa
Tuduhan Bhima pasti membuat Selena syok wajar sampai sekarang Selena masih marah sama Bhima
Yayang Suami Risa
Pasti Selena sudah membaik keadaannya, lain kali jangan banyak pikiran Selena
Yayang Suami Risa
Selena sampai kepikiran ancaman Bhima walau di dalam bus
Yayang Suami Risa
Bhima malah menduga Selena kesal ke Bhima karena menumpahkan coklat ke laptop miliknya Selena membuat Selena menyebarkan berita hoax membuat reputasi Bhima jelek
Kim Tyaa
daebakkk, salut sama Lena
Risa Yayang Bahagia
Selena biarkan Bhima ikut mencari pelaku orang yang menuduh kamu melakukan plagiarisme
Risa Yayang Bahagia
Selena sepertinya belum sadar kalau dia sedang ada di rumah sakit
Risa Yayang Bahagia
Bhima tega banget sampai mengancam Selena padahal bukan Selena orang yang membuat reputasi Bhima jelek
Risa Yayang Bahagia
Selena ngga usah di pikirkan terserah mereka mau menuduh kamu apa
@dadan_kusuma89
Wahai Bhima, namamu adalah gema dari kekuatan, Namun ketahuilah, kekuatan sejati bukan hanya tentang memindahkan gunung, Melainkan tentang menjadi karang yang tak runtuh, Saat ombak kesedihan menghantam pesisir jiwa seseorang.

Lihatlah Selena, jiwa yang kini dirundung mendung, Langkah kakinya berat, tertatih di sela duri yang kian tajam. Masalah datang padanya bak hujan badai yang tak kunjung usai, Satu luka belum kering, seribu perih sudah menanti di ambang pintu.

Dunia mungkin melihatnya sebagai sosok yang malang, Namun bagimu, biarlah ia menjadi pusaka yang harus kau jaga. Jadilah teduh saat dunianya membara, Jadilah rumah saat ia merasa asing di tanahnya sendiri.

Jangan biarkan api kecil di matanya padam tertiup duka yang bertubi-tubi. Genggam tangannya, bukan untuk mengekang, Tapi untuk membisikkan bahwa ia tidak lagi berjalan sendirian.

Bhima, jagalah Selena dengan seluruh ketulusanmu, Sebab di balik kerapuhannya, tersimpan permata yang hanya bisa bersinar, Jika kau beri ia rasa aman untuk kembali percaya pada cahaya.
@dadan_kusuma89
Selena, sepertinya kau perlu memesan satu gelas lagi. Bhima masih dalam perjalanan. Percayalah, dia akan datang.
@dadan_kusuma89
Selena, biasanya seseorang yang di beri nama khusus dalam daftar kontak, entah apapun itu, berarti dia adalah orang yang spesial 😁
Yayang Lop3♡ Risa
Wah matanya Selena berbinar tuh karena mendengar Selena boleh pulang dari rumah sakit
Yayang Lop3♡ Risa
Selena kamu sampai pingsan makanya kamu jangan terlalu banyak pikiran
Yayang Lop3♡ Risa
Selena kamu mending mikir melawan orang yang memfitnah kamu, mending kamu cari teman yang bisa di ajak kerjasama mencari tahu orang yang memfitnah kamu
Yayang Lop3♡ Risa
Bhima Selena juga di fitnah melakukan plagiarisme dan dia juga banyak masalah ngga mungkin Selena yang menyebarkan berita hoax yang membuat reputasi kamu jelek
@Yayang Risa Couple Happy
Selena kamu sakit gara gara asam lambung kamu naik
@Yayang Risa Couple Happy
Selena kamu sedang ada di rumah sakit karena kamu pingsan saat masih ada di kantor
@Yayang Risa Couple Happy
Selena kamu sampai pingsan gara gara banyak pikiran
@Yayang Risa Couple Happy
Bhima sembarangan menuduh Selena padahal Selena ngga menyebarkan buruk yang membuat reputasi Bhima jelek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!