NovelToon NovelToon
Fake Antagonist

Fake Antagonist

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Isekai / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Chicklit
Popularitas:505.7k
Nilai: 5
Nama Author: Joy Jasmine

Ayla Navara, merupakan seorang aktris ternama di Kota Lexus. Kerap kali mengambil peran jahat, membuatnya mendapat julukan "Queen Of Antagonist".

Meski begitu, ia adalah aktris terbersih sepanjang masa. Tidak pernah terlibat kontroversi membuat citranya selalu berada di puncak.

Namun, suatu hari ia harus terlibat skandal dengan salah seorang putra konglomerat Kota Lexus. Sialnya hari ini skandal terungkap, besoknya pria itu ditemukan tewas di apartemen Ayla.

Kakak pria itu, yang bernama Marvelio Prado berjanji akan membalaskan dendam adiknya. Hingga Ayla harus membayar kesalahan yang tidak diperbuatnya dengan nyawanya sendiri.

Namun, nyatanya Ayla tidak mati. Ia tersadar dalam tubuh seorang gadis cantik berumur 18 tahun, gadis yang samar-samar ia ingat sebagai salah satu tokoh antagonis di dalam novel yang pernah ia baca sewaktu bangku kuliah. Namun, nasib gadis itu buruk.


“Karena kau telah memberikanku kesempatan untuk hidup lagi, maka aku akan mengubah takdirmu!” ~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joy Jasmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 ~ Kau Harus Memberi Pelajaran pada Mereka

"Kamu akan menyesal telah mengusir kami, Alice," ujar Vallen dengan tatapan benci.

Sementara Alice sama sekali tidak mengubah mimik wajahnya, senyuman tipis sedari tadi tak pernah luntur menghiasi wajah cantik itu. "Bibi, aku sudah meminta sopir untuk mengantar kalian ke rumah baru. Tenang saja, aku masih berbaik hati dengan membiarkan Bibi, paman dan sepupu untuk tinggal di salah satu rumah yang kami sewakan."

"Kau ... ." Vallen mengeratkan kepalan tangannya, namun ia tak boleh gegabah. Salah berkata sedikit saja, bisa jadi mereka akan tinggal di kolong jembatan.

Sementara Melysa bergeming tak mengatakan apapun, namun kemarahan gadis itu sangat tampak jika dilihat dari pancaran benci dari kedua matanya.

"Bibi dan sepupu silakan pergi! Jangan biarkan sopir semakin lama menunggu!" pinta Alice yang membuat ibu dan anak itu mengeratkan rahangnya.

Segitu tak sabarnya gadis itu ingin mereka pergi? Lalu apa gadis itu telah lupa siapa yang menemaninya saat ia kesepian semasa kecil?

"Silakan Nyonya, Nona," ucap sang sopir yang telah membuka pintu mobil, mempersilakan ibu dan anak itu untuk masuk.

Tanpa kata keduanya masuk ke dalam mobil, kemudian menutup pintunya dengan kasar. Sopir yang telah berdiri di sisi pintu mobil saja kaget ketika mantan nyonya nya itu menarik pintu yang ia pegang begitu saja.

Ia lalu berbalik, kemudian menunduk hormat kepada Alice, tuannya yang sebenarnya. Dan entah kenapa ia merasa aura Alice tidak seperti biasanya. Sejenak ia terpaku dalam posisi sedikit membungkuk.

"Pergilah!" pinta Alice ketika sang sopir tak juga bergerak dari tempatnya.

"Baik, Nona."

Setelah kepergian kedua benalu itu, Alice kembali masuk ke dalam mansion dengan Lucy yang setia mengekor.

"Lucy, beritahu paman Ronald agar tidak perlu pulang ke mansion ini lagi! Minta dia langsung pulang ke rumah sewa yang akan mereka tinggali!"

"Baik, Nona." Lucy menatap kagum punggung sang nona, sejak sadar dari kritis nonanya tampak seperti orang yang berbeda. Tidak ada lagi pancaran ketakutan dari binar matanya.

"Semoga nona akan selalu seperti ini," gumamnya dengan senyuman cerah.

.

.

.

Sebulan telah berlalu, Alice yang malas-malasan menikmati hidup sebagai tuan putri harus keluar dari zona nyamannya.

"Ck, kuliah lagi? Aku bahkan sudah lulus di kehidupan sebelumnya. Dan sekarang harus mengulang lagi?" keluh Alice seorang diri, ia tidak ingin mengulang kuliah lagi. Otaknya sudah kering diperas di kehidupan sebelumnya.

Tapi, itu sebuah keharusan. Mau tidak mau ia harus kuliah sebagai Alice yang memang baru lulus dari masa SMA. Beberapa hari lagi ia akan masuk sebagai mahasiswa baru.

Ting ...

Seketika Alice tersenyum, ia akan mengubah jurusannya. Selain untuk menghindari Aldric, ia juga akan meraih cita-cita tidak kesampaiannya sebagai Ayla.

"Alice, kau akan menjadi wadah ku untuk meraih impian."

Namun, wajahnya berubah menjadi sendu. Sebelumnya ia terlalu sibuk menikmati kehidupan keduanya ini tanpa memikirkan orang lain. Tapi saat ingin memanfaatkan Alice, ia jadi sadar.

Kemanakah Alice yang sebenarnya? Apakah sudah mati? Atau terkurung di suatu tempat? Dan apakah di kehidupan nyatanya, ia sudah mati?

Mendadak pertanyaan demi pertanyaan mulai menggerogoti pikirannya. Ia bahkan tidak tahu mengapa ia bisa masuk ke dalam novel 'Belenggu Cinta' ini.

Lamunan itu akhirnya berakhir ketika ponselnya menyala. Tulisan Mommy di sana menandakan Evelyn sedang menghubunginya.

"Hallo, Mom," sapa Alice ketika panggilan tersambung.

"Hallo, Dear. Apa kabarmu?"

"Baik-baik saja, Mom."

"Kamu tidak bertanya balik, Dear?"

"Jika dengar dari suara Mommy, keadaan Mom and Dad pasti baik."

"Ck, entah pergi kemana sifat ceriamu, Dear." Suara Evelyn terdengar sendu, dulu putrinya selalu menanti telepon darinya. Sementara sekarang, Alice telah sangat berubah.

"Apakah persiapan kuliahmu sudah selesai, Dear?" Setelah menguasai kesedihannya, Evelyn bertanya dengan suara penuh kasih. Alice mengerutkan keningnya, setahunya Evelyn ini bukanlah sosok ibu yang perhatian.

"Aku tidak perlu mempersiapkan apa-apa, Mom. Bukankah orang-orang Mom and Dad telah mempersiapkan semuanya."

"Ah, kamu benar, Dear."

"Mom," panggil Alice ragu.

"Yes, Dear. Ada apa?"

"Aku mau pindah jurusan, Mom."

Sejenak, keheningan tercipta. Tidak ada balasan sang Mommy dari ujung sana. Alice pun menjadi sedikit tegang. Dari novel yang ia baca, orangtua Alice mempunyai temperamen yang buruk.

"Kau mau pindah ke jurusan apa?" Suara bariton yang berat mengambil alih di sebelah sana, dapat dipastikan itu adalah Barnett Lawrance, daddynya Alice.

"Ju-jurusan fashion design, Dad." Entah kenapa ia jadi gugup, padahal menjadi Ayla ia tidak pernah merasakan hal seperti ini. Ayla selalu tampil sempurna dan percaya diri.

Apa karena ini tubuh Alice? Jadi ia tidak bisa mengendalikan perasaan dan kehendak tubuh ini? Ayla berpikir sembari menatap tangannya yang gemetaran.

"Baiklah, tapi kau tetap harus belajar bisnis!" Setelah terdiam sesaat, Barnett kembali berucap. Hal itu sukses membuat wajah pucat Alice tersenyum, "Baik, Dad. Aku juga ingin Lucy ikut berkuliah bersamaku."

"Hmm, dan jangan lupa, jaga hubungan mu dengan Aldric! Dad dengar akhir-akhir ini Aldric selalu meminta pemutusan pertunangan di antara kalian."

"Tapi Alice juga ingin memutus hubungan ini, Dad." Alice dengan berani berucap, dituruti dua kali membuat ia mengira bahwa kedua orangtuanya akan menurutinya lagi.

Namun nyatanya tak sesuai harapan. Barnett malah membentak gadis itu, "Jangan lakukan hal bodoh, Alice! Kau tidak akan sanggup menanggung akibat dari pembatalan perjodohan kalian."

Alice tersentak, tubuhnya kembali gemetar. Kepingan ingatan mulai memenuhi pikirannya, di ingatan itu Barnett selalu menekan Alice. Apapun harus diatur olehnya, sama sekali tidak boleh ada perlawanan.

Telinga Alice kembali berdengung, kepalanya bertambah sakit kala ayahnya masih membentak di sebrang sana.

Dengan cepat ia tutup panggilan itu, ia butuh ketenangan untuk menenangkan pikirannya yang kembali beradu. Bahkan ketika ponselnya kembali menyala, ia sama sekali tidak mengindahkannya. Ia lebih memilih tidur, mungkin setelah bangun pikirannya akan kembali tenang.

.

.

.

Ayla tengah berdiri ditengah hamparan dandelion. Begitu indah hingga Ayla dibuat takjub olehnya. Samar-samar ia lihat seorang gadis tengah berdiri membelakanginya.

Dengan langkah perlahan ia mendekati gadis itu dan menepuk bahunya. Gadis itu berbalik dan tersenyum teduh kepadanya.

"Al-Alice?"

"Ya, aku adalah Alice."

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku ingin menyapa mu."

Ayla bergeming, wajah teduh Alice berhasil menghipnotisnya. "Aku yang menarikmu kesini, Ayla."

"Apa?"

Alice tertawa kecil, "Kau adalah haters ku yang paling jahat, setiap saat selalu mengutukku untuk mati."

"Hah?"

"Karena itu aku menarikmu untuk menggantikan tugasku." Senyum Alice memudar, kini wajahnya menjadi serius penuh dengan kebencian.

"Biar aku beritahu sebuah rahasia ... kau masih hidup di dunia aslimu."

"Aku masih hidup?"

"Ya, suatu saat nanti kau mungkin bisa kembali ke dunia asalmu. Tapi di dunia ini, kau harus memberi pelajaran pada orang-orang yang telah membuatku menderita."

"Aku yakin kau bisa menjadi salah satu dandelion ini, Ayla."

"Meski terlihat lemah dan rapuh ketika terbawa angin, ia akan tumbuh kembali setelah jatuh di tanah yang baru."

Selepas mengatakan itu, Alice berbalik untuk menjauh. Ayla berusaha mengejarnya namun semakin ia berusaha, tubuh Alice terasa semakin jauh. "Hey, setidaknya katakan siapa saja yang membuatmu menderita!" Teriaknya, namun Alice tetap berjalan tanpa menoleh sedikitpun.

"Hah ... Hah ..." Alice terbangun dengan napas memburu. Mimpi barusan terasa begitu nyata.

'Apa maksud dari orang-orang yang membuatnya menderita? Jika bibi Vallen dan Melysa, bukankah sudah kuberi pelajaran mereka?'

Alice menghela napasnya kasar, kini ia harus mencari tahu sendiri. Meski ia membaca novel 'Belenggu Cinta' ini, tapi di dalam novel tidak pernah dijelaskan bagaimana Alice bisa sampai gila dan berakhir dengan bunuh diri.

"Ck, ini salahku yang tidak baca novel ini sampai tamat."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tbc.

🌼🌼🌼🌼🌼

1
embun senja
Luar biasa
adel
👍🏻
SUGA 💙💚💛💜💝💘
Luar biasa
Nurul Inayah Kasrul
keren banget thor...bener2 plot twice...olivia ternyata/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fiyaa
🤣🤣🤣🤣 darier kamu bisa aja
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
Lumayan
MashMellow🍭
dor dor dor dor
tembak tembak tembak
🤣🤣🤣
MashMellow🍭
permulaan, lpas tu kan akan jadi posesif x tentu pasal🤣🤣🤣 barulah ada claim ini tunanganku🤣🤣🤣
Ari Randz
mari mulai berkhayal dan berpusing2 ria /Grin//Grin//Grin//Silent/
Ari Randz
Luar biasa
rosemarie
ini ga ada s2 nya kah
Joey: Ada di profil Author ya😊
total 1 replies
Wulan
mmmmmmmm
Sri Yati
omo omooooo....
kanjeng_ribet
ceritanya sangat bagus, aku sampai terbawa suasana kadang ikut nangis kadang ikut tertawa❤️❤️
Joey: Terima kasih ulasannya❤️❤️. Jangan lupa mampir di karya baru author ya. "Istri Amnesia Tuan G"
total 1 replies
Nur Lela
luar biasa
Hikam Sairi
mampir
kriwil
udah ganti jiwa masih aja gemetar kasih setrum yang kenceng biar kaku
Dede Mila
😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫
Dede Mila
🤪🤪🤪🤪🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!