"Ganteng banget, pasti burungnya gede."
Penulis gila yang masuk ke dalam novel orang lain, karena malas berurusan dengan plot alay. Dia mengadopsi man villain dan menikahi second male lead.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
masuk novel
Akhhhhhhh
Hoshhh
Hoshhh
Assa merasa jatuh dari ketinggian hingga dia membuka mata, dia terkejut karena dia bangun di tempat yang asing. Seperti kamar mandi hotel mewah pinterest, bahkan bau lavender semerbak menenangkan pikirannya.
"Waww.. surga VIP emang pake lantai granit begini ya, wangi juga lagi ngga apek kaya kamar kost gue." Gumam Assa merasa relax.
Syuutt
Assa menoleh ke samping, terkejut bukan main saat dia melihat pantulan wajah asing yang tersenyum. Bahkan saat Assa terkejut dia ikutan terkejut, Assa berdiri dan bayangan itu terus saja mengikuti.
"Siapa Lo!." Tunjuk Assa.
Bayangan itu terus saja mengikuti, sedetik kemudian Assa sadar. Jika pantulan di cermin adalah dirinya sendiri, tapi kenapa terlihat asing dan sama sekali bukan dirinya.
"Ngga mungkin, jangan bilang di surga semua arwah jadi glow up? ya kalo secantik ini sih gue seneng ya." Assa berpose centil, merasa puas dengan wajah barunya.
Nyuuttt
Nyutttt
Tiba-tiba Assa merasakan sakit kepala luar biasa, Assa berpikir dia sedang berhalusinasi dan mulai sadar karena itu merasakan sakit. Assa merasa lututnya lemas dan dia jatuh terduduk, membiarkan rasa sakit itu menusuk kepalanya dengan pasrah.
Huffthhh
Fyuhhhh
Assa menarik nafas dalam-dalam, berusaha tetap tenang dan tidak panik. Semua ingatan asing yang sialnya familiar masuk ke dalam kepala Assa.
"Sialan... kenapa harus Yola?." Gumam Assa frustasi.
Yolanda Vioni adalah nama Antagonis wanita di buku Matahari di ujung senja. Assa telah mengalami hal gila yaitu Transmigrasi jiwa ke dalam tubuh Yola.
"Bau banget alkohol, jangan bilang gue lagi mabuk-mabukan sampe mati?." Gumam Assa, baru merasa sempoyongan.
Assa membasuh wajahnya dan keluar dari kamar mandi, dia berjalan dengan sempoyongan meskipun sudah berusaha sadar. Assa masuk ke dalam kamar mewah, cahaya redup dan remang-remang dengan bau alkohol yang membuatnya mual.
"Yola."
Suara Boriton membuat Assa tersentak kaget, dia buru-buru menoleh dan melotot. Sekarang Assa teringat, dengan scene dimana Yola mabuk ditemani sahabat laki-lakinya. Yola sedang galau, karena pemeran utama lakilaki telah berpacaran dengan pemeran utama perempuan.
"Wah pujaan hati gue, suaranya aja se indah ini apalagi goyangan burungnya." Batin Assa, merasa bersyukur.
"Yola? kanapa sih Lo?." Ucapnya lagi.
"Sky." Panggil Assa dengan excited.
Klak_
"Apa sih? Lo ngapain lama banget di kamar mandi, jangan bilang Lo jadi gila sekarang." Ucap Sky menyalakan lampu (Second male lead dalam cerita).
Assa menutup matanya karena silau, kini dia bisa melihat betapa tampan sosok Sky. Wajahnya sangat rupawan, terlihat memerah karena mabuk, matanya sayu dan tubuhnya terlihat tinggi dengan otot perut yang menggoda. Tidak lupa dengan rokok di tangannya, pria yang mempesona begini harus mengalami akhir menyedihkan.
"Jangan bilang tuhan beneran kabulin doa gue? Akhirnya, gue bakal telanjangin dan kurung Lo di sini Sky!." Batin Assa mesum.
"Kenapa Lo senyum-senyum gitu?." Sky keheranan.
Assa tidak peduli, dia melangkah maju dengan sempoyongan. Dengan berani dia duduk di pangkuan Sky, Sky sendiri merasa kaget tapi dia tidak menolak.
Sky menatap wajah Assa dengan intens, keduanya saling pandang dengan diam. Mengira Assa sedang mabuk, Sky sibuk menyesap rokok dan menghembuskan asapnya dengan keren.
"Bukannya kamar gue pake AC ya? kok Lo ngrokok?." Ceplos Assa.
"Udah gue matiin, jendela nya juga gue buka." Jawab Sky.
"Sky, jawab gue jujur." Assa tiba-tiba serius.
"Apa?." Sky menaikan satu alisnya.
"Burung Lo gede ngga?." Tanya Assa frontal.
"Lo mabuk? sampe segini nya lo terpuruk gara-gara cowo gajelas." Sky terlihat marah.
"Gue emang mabuk, tapi gue tau lo Sky. Gue lagi ngga bahas cowo lain, gue tanya sama lo." Ucap Assa, menegaskan.
"Emang kalo burung gue gede kenapa? lo mau ngrasain burung gue?." Sky mengira Assa sedang bercanda.
"Boleh." Jawab Assa berbinar.
Sky tersentak kaget, dia bahkan sampai mematikan rokoknya dan menatap Assa dengan heran. Merasa ada yang aneh, mulai dari tatapan mata, cara bicara, nada suara hingga gerak-gerik Assa yang sangat berbeda dengan Yola asli.
"Kok Lo jadi gini sih." Ujar Sky.
"Gue harus bisa dapetin cowo ganteng ini, burung dia harus jadi milik gue. Rugi banget kalo sampe lepas." Batin Assa.
"Sky, sebenernya selama ini gue sembuyiin sesuatu dari lo." Ucap Assa.
"Apa?." Sky penasaran.
"Gue takut kalo mau jujur, gue takut persahabatan kita bakal berakhir. Gue bahkan rela ngejar-ngejar cowo demi bisa lupain perasaan gue, tapi sayangnya sampe akhir pun gue gabisa." Ucap Assa, mengarang cerita.
"Maksud lo apa sih?." Sky sulit mencerna.
"Maksud gue...... akkhh kayaknya gue gabisa jujur deh, udahlah lupain aja. Lagian lo juga ga bakal percaya sama gue." Ucap Assa, tarik ulur.
"Nggapapa, jujur aja." Ucap Sky, menatap dengan teduh.
"Tuh liat tatapan dia, dia bahkan mau dengerin ucapan orang gajelas kaya gue." Batin Assa salting.
"Gue takut lo bakal ketawa dan ngga percaya sama gue, nanti gue malu." Ucap Assa.
"Ya ngomong dulu lah, lagian ngga biasanya lo begini." Jujur Sky.
Assa yang merasa malu langsung menenggak bir kaleng, merasa jauh lebih baik bicara dalam keadaan mabuk berat. Sky yang melihat itu terkejut, jadi semakin penasaran dengan apa saja yang akan dikatakan oleh Assa (Yola) padanya.
"Gue tuh suka sama Lo Sky, tapi gue malu mau jujur. Selama ini perlakuan Lo ke gue lembut dan perhatian banget, gue baper tapi gue tau gue gaboleh punya perasaan lebih ke lo. Gue rela jadi pribadi yang lo gasuka, gue kejar dan kecintaan sama musuh lo sendiri. Gue berusaha biar perasaan gue ke lo itu ilang, perasaan ini nyiksa banget buat gue. Kalo gue jujur, persahabatan kita berakhir tapi kalo gue diem hati gue sakit." Assa bicara dengan penuh emosi.
"Hari ini musuh lo itu jadian sama cewe lain, gue ngga cemburu sama sekali. Gue marah karena setelah ini gue bingung harus ngejar siapa lagi, gue bingung Sky. Hati gue sesek banget rasanya setiap lo perhatian sama gue, bahkan alasan gue minta ditemenin minum sama lo itu modus. Gue cuma pengen bisa skinship sama lo dengan alasan mabuk, gue tau setelah ini kita bakal susah interaksi kaya sebelumnya. Tapi gue udah gabisa Pendem ini lagi, gue milih lepas semuanya." Assa mengarang cerita dengan dramatis.
"Lo pasti kaget dan jijik kan sama gue? gapapa kalo setelah ini kita musuhan atau jadi asing. Tapi bisa ngga lo peluk gue buat terakhir kalinya?." Assa meneteskan air mata, entah kenapa dia semudah itu menangis.