NovelToon NovelToon
The Wife ( Istri Yang Teraniaya )

The Wife ( Istri Yang Teraniaya )

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Angst
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: Miracle

Suatu kesalahan besar telah membuat Kara terusir dari keluarga. Bersama bayi yang ia kandung, Kara dan kekasih menjalani hidup sulit menjadi sepasang suami istri baru di umur muda. Hidup sederhana, bahkan sulit dengan jiwa muda mereka membuat rumah tangga Kara goyah. Tidak ada yang bisa dilakukan, sebagai istri, Kara ingin kehidupan mereka naik derajat. Selama sepuluh tahun merantau di negeri tetangga, hidup yang diimpikan terwujud, tetapi pulangnya malah mendapat sebuah kejutan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekalahan Elno

"Sekarang kita tanding apa?" tanya Tedy.

"Terserah, deh. Permainan Legenda Mobile juga boleh," sahut Ilmi.

"Kamu mau tanding, El?" tawar Tedy.

Elno menggeleng. "Kali ini enggak, deh. Enggak punya modal. Kita balik aja. Kara tidak boleh pulang terlalu malam."

"Bukannya kalian sudah menikah?" sela pria yang bernama Sandy.

Kara menoleh ke arah remaja yang menyela. Pasti Tedy dan Ilmi yang sudah memberitahu kabar mengenai pernikahan mereka. Tidak heran teman Elno yang lain tidak kaget akan kedatangannya. Kara sering berkumpul bersama Tedy dan Ilmi, sedangkan Sandy dan satu orang teman lainnya, Kara belum pernah.

"Kara tidak boleh pulang malam pokoknya," ucap Elno.

"Satu kali saja. Waktu itu aku belum sempat mengalahkanmu," kata Sandy.

"Kita pulang saja, Sayang," ajak Kayla.

"Jangan bilang kamu takut," desak Sandy.

"Oke! Kita tanding. Aku pasang lima puluh ribu." Elno mengeluarkan selembar uang warna biru.

Kara terbelalak melihatnya. Ia ingin mengambil uang itu, tetapi Elno mencegahnya dan mengatakan kalau dirinya akan menang. Elno memang sering menang dalam permainan, tetapi bisa saja malam ini bukanlah keberuntungannya. Kesialan bisa saja terjadi, dan uang sebesar lima puluh begitu berharga bagi rumah tangga mereka.

"Aku juga," sahut Ilmi.

"Aku ikut." Tedy melempar uang lima puluh ribu.

Satu orang rekan mereka mengambil uang itu agar tidak menjadi pusat perhatian bagi pengunjung lain. Setelah pemenang ditentukan, maka uang itu akan diserahkan.

"Kita mulai. Siap, satu, dua, tiga!" hitung Sandy dan permainan berjalan.

Kara meremas kedua tangannya, ia ingin pulang dari cafe yang memang menjadi langganan anak-anak pencinta game online. Kara khawatir, Elno tidak akan menang dan uang mereka harus diberikan.

Setengah jam berlalu, Tedy sudah keluar. Ia menyerah karena sudah dihantam oleh Elno. Lanjut ketiganya masih dalam pertarungan. Ilmi menyusul kekalahan Tedy, dan kini tinggal Sandy serta Elno yang bertanding.

"Kamu mau makan, Kara? Pesan saja. Biar aku yang bayar," kata Ilmi.

"Lagi banyak uang, ya?" tanya Kara.

Ilmi menyengir. "Baru dapat duit dari pamanku. Dia baru datang dari Australia."

"Jadi TKI di sana?"

Ilmi mengangguk. "Iya. Pulang malah dapat istri bule. Anaknya cakep."

"Hebat, dong."

"Dia pulang karena kangen keluarga. Cuma seminggu di sini setelah itu balik lagi ke negara kangguru," ucap Ilmi. "Jika kamu perlu uang, tidak usah sungkan. Aku siap membantu."

Kara tersenyum. "Iya."

"Apa yang kamu ucapkan pada Kara?" Elno menghentikan percakapan keduanya.

"Ya, elah! Ngobrol biasa saja. Cemburuan amat."

"Ayo, Kara. Kita pulang," ajak Elno sembari menarik tangan istrinya.

"Sudah selesai? Kamu menang, kan?" tanya Kara.

"Aku kalah," jawab Elno.

"Maaf, ya, Kara. Elno kalah dariku. Uangnya untukku," ucap Sandy.

Kara menatap Elno, sedangkan yang ditatap memalingkan wajah. Kara melepaskan tangan, ia keluar sendiri dari cafe, dan Elno segera menyusul. Ia tahu istrinya pasti marah.

"Tunggu dulu, Kara!" seru Elno.

"Apalagi? Sekarang kita enggak punya duit sepersen pun. Mau makan nanti bagaimana?" tanya Kara.

"Besok aku dapat gaji dari bang Didi. Tenang saja."

"Jangan anggap enteng, Elno. Kita ini bukan lagi pacaran, tapi sudah menikah."

"Ayo, pulang. Malu bertengkar di sini," kata Elno.

...****************...

Sesampainya di rumah, Kara tidak menegur Elno. Ia langsung merebahkan diri di atas tilam lantai. Sementara Elno meringkuk di sebelahnya. Ia juga menyesal karena telah menerima tantangan yang menyebabkan kehilangan uang.

Elno ingin sekali pulang ke rumahnya. Menikmati makan enak, tempat tinggal nyaman serta uang jajan yang orang tuanya berikan. Ia tidak perlu pusing memikirkan belanja besok, uang kontrakan yang menunggu bulan depan serta tagihan lainnya.

Menyesal tiada guna. Semua telah terjadi dan hasil perbuatannya adalah anak yang dikandung oleh Kara. Elno tidak mungkin membiarkan Kara seorang diri menanggung beban dosa yang mereka torehkan.

"Maaf, Sayang. Aku tidak sengaja," ucap Elno.

"Sudahlah. Uangnya juga hilang. Mau marah tidak akan mengembalikan uangnya," kata Kara.

Elno membalik diri menghadap Kara. Ia raih pundak istrinya agar bisa memandang wajah cantik Kara. Biasanya ibu hamil akan berisi tubuhnya. Namun, berbeda dengan Kara. Wanita itu sama sekali tidak mengalami perubahan bentuk tubuh.

Selama mengandung, Kara tidak meminum susu khusus ibu hamil. Buah saja tidak ia makan. Hanya nasi dan telur yang istrinya konsumsi. Juga mie instan sebagai pelengkapnya.

"Di cafe tadi, minuman yang kamu pesan dihabiskan tidak?" tanya Elno.

"Iya. Sayang kalau tidak dihabiskan."

"Apa yang kamu pesan tadi?"

"Jus apel. Lumayan dapat gratisan," jawab Kara seraya tersenyum.

"Tidurlah. Besok aku harus ke sekolah dan pulangnya langsung ke bengkel bang Didi."

"Besok ijazahmu akan dibagikan?" tanya Kara.

Elno mengangguk. "Iya. Kalian kapan?"

"Dua hari lagi."

"Sekarang kita tidur. Besok, harus bangun pagi."

Kara mendekat, ia ingin tidur sembari memeluk Elno. Wangi tubuh suaminya membuatnya nyaman dan mudah terlelap.

...****************...

Ijazah inilah yang Elno tunggu-tunggu. Dengan ini, ia bisa melamar pekerjaan yang setidaknya bisa mendapat gaji bulanan. Jika teman-temannya heboh ingin masuk ke universitas, Elno sendiri sibuk ingin mencari pekerjaan.

"El, nongkrong, yuk," ajak Tedy.

Elno menggeleng. "Aku harus ke bengkel."

"Nasibmu, El. Seharusnya kita senang-senang dulu," timpal Ilmi.

"Mau bagaimana lagi. Jika ada uangnya, aku akan menyusul kalian."

"Eh, kamu mau buat apa plastik hitam itu?" tanya Tedy yang sedari tadi melihat Elno menenteng kantung plastik.

Elno menyengir. "Buah mangga di belakang sekolah banyak buahnya. Aku mau ambil buat Kara."

"Itu pohon punya orang, loh," kata Ilmi.

"Biasa kita juga sering nyolong, tuh, buah. Kalian mau ikut?" tanya Elno.

Tedy dan Ilmi saling pandang. Keduanya mengangguk. Kapan lagi membuat kenakalan di masa remaja. Mereka akan membuat kenangan yang tidak akan terlupakan.

Elno memanjat tembok hingga mencapai dahan pohon mangga. Pohon itu lebat, dahannya masuk sampai ke halaman sekolah. Mudah saja bagi siswa yang nakal untuk memungut buah milik warga.

"Cepat, El," kata Ilmi yang bertugas sebagai mata-mata.

"Di sana, El. Buahnya besar," ucap Tedy, bagian penyambut buah.

Elno dengan cepat memetik lima buah mangga, lalu melemparnya kepada Tedy. "Tangkap, Ted."

"Satu-satu melemparnya. Kamu kira tanganku ada berapa?" gerutu Tedy.

"Turun, El. Cepat turun. Pak kumis datang," kata Ilmi.

"Gawat!" sahut Elno.

Pak Kumis si pemilik pohon mangga. Jika pintu rumah yang terbuat dari seng itu terdengar, artinya, ada seseorang yang akan keluar. Elno bergegas turun. Ilmi melompat dari tembok yang disusul oleh Elno.

"Cepat kabur," kata Elno.

Ketiganya berlari dari halaman belakang sekolah. Tidak ada yang memperhatikan mereka karena siswa maupun guru sibuk dengan urusan masing-masing.

"Buat kalian satu-satu," kata Elno seraya membagikan buah itu kepada Tedy dan Ilmi.

"Gila! Terakhir sekolah kita masih sempat mencuri mangga pak Kumis," ucap Ilmi.

"Bulan depan kita akan mulai pengalaman baru. Kita akan jadi mahasiswa," teriak Tedy senang.

Elno meringis di dalam hati. Ia ingin seperti teman-temannya. Namun, apalah daya. Itu hanya angan-angan.

Bersambung

1
Yoyoh Sumiati
harusny elno di balas lebih menyakitkan lagi ....baru nnti mrk blikan
Insa 431
keren ...suka dengan wanita super
Insa 431
keren kara👍 keputusan yang tepat
Khusnul Khotimah
telat,,,,,
Khusnul Khotimah
terjebak kok berlanjut dinikmati alasan kewajiban,,,,,situ punya otak,,,,,itu sih Maruk doyan
Miss Ayu
gk kuat baca.. sumpah kara Run..kara...Cepat Run 😭😭
Virgo Girl
Aku yg baru baca, aku yg mewek😭😭
Aira Zaskia
nyesek banget jdi kara😭😭
Dang Antie
Luar biasa
tri kutmiati
duuuh... cerita... ky sebenernya... dadaku mpe seseg... tengkyu thor....
Wahyuni Fhia
Luar biasa
aca
kok Q jijik ya apa karena elno bekas sisari
aca
andai g pernah di nafkah batin mungkin kata g sakit hati lah ini mesra mesra di kamar. terbuka sakit bgt jd kara
Hamda Bakkas
bagusss...
Ani Ani
Luar biasa
EndRu
luar biasa..
penuh makna
banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dari cerita ini.
sampai termehek-mehek bacanya
😭😭😭😭🥰🥰🥰
EndRu
licin Finola nih. kayak didoktrin sama mamanya
EndRu
Delia malah temen yang sebenernya... apa adanya' ..
EndRu
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
ya Tuhan.
sakitnya
EndRu
silaka6 ratapi nasibmu kini Elno
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!