Sekretaris muda yang cantik dan bertubuh tinggi, bernama Merliana. Dia gadis yang ceri. Merliana memiliki atasan yang jauh lebih tua, hingga suatu hari sang atasan berniat untuk pensiun atau mengundurkan diri dari jabatannya dan akan di gantikan oleh anak laki laki nya yang tampan.
Sang bapak berniat menjodohkan Merliana nya dengan anak laki lakinya.
Bagaimana kisahnya, silahkan di baca☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon melrosalina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah Taman
Pagi ini, Dimas baru saja bangun dari tidurnya, semalam dia memilih tidur di sofa. Dimas melihat sekeliling tidak ada siapa siapa, seperti nya Lisa sudah berangkat kerja, pikirnya.
Dia menghampiri kamar Lia dan melihat gadis itu masih tidur. Dimas memandangi wajah Lia, ada rasa takut di hatinya ketika nanti Lia tau yang sebenarnya dia akan meninggalkan Dimas.
Merasakan ada yang mengusap pipinya, Lia membuka matanya dan terkejut melihat Dimas dihadapannya saat ini.
"Dim" Lirihnya
"Morning sayang" Ucap Dimas sambil mencium kening Lia
"Aku bangun kesiangan ya, kak Lisa udah berangkat kantor"
"Sudah, hari ini kita gak ke kantor, aku mau bawa kamu ke rumah mama dan setelahnya kita akan jalan jalan berdua" Ucap Dimas
Lia memicingkan matanya, "Mau kemana dim?"
"Nanti kamu akan tau sayang" Jawabnya
Saat ini Lia sedang menyiapkan sarapan untuk mereka, Dimas yang baru saja keluar dari toilet melihat gadisnya sedang fokus memasak terlihat menggemaskan. Dimas menghampiri Lia dan memeluknya dari belakang, menghirup aroma tubuhnya yang disukai Dimas, entah parfum apa yang dipakai Lia.
"Dimas, jangan gini aku susah masaknya"
"No, i miss you" Ucap Dimas sambil menciumi leher jenjang Lia
Lia berbalik menatap Dimas agar mau melepaskan pelukannya, namun bukannya dilepas Dimas malah semakin jadi menciumnya, hal itu membuat Lia pasrah dan melanjutkan kembali kegiatan memasaknya.
Sampai ketika selesai sarapan, Dimas dan Lia bergegas untuk pulang ke rumah orang tua nya. Lia yang belum pamit sama Lisa dirinya mengirim pesan kepada Lisa lewat ponselnya.
Kak Lisa💫
Kak, aku pamit pulang ya. Mau ke rumah mama Rita dan akan pulang ke rumah dulu, terima kasih tumpangannya kak, nanti kapan kapan aku nginep lagi ya, i love you❣️
Lisa yang sudah membacanya hanya tersenyum lucu, tanpa mau membalasnya singkat karena dirinya sedang meeting.
"Sayang" Ucap mama Rita menghampiri Lia dan memeluknya, mama Rita mengusap rambut Lia, dirinya merasakan kesedihan yang Lia rasakan karena baru saja ditinggal oleh mbok yang merawatnya sejak kecil dan menemani nya sampai saat sebelum meninggal.
"Mama turut berduka cita ya atas meninggalnya mbok Jum, kemarin mama mau ikut kamu kesana sama Lisa dan Rendi, tapi ternyata papa ada control ke dokter" Ucap mama Rita
"Iya ma, gapapa kok Lia juga cuma datang ke rumah mbok dan malamnya langsung pulang" Jawab Lia
"Lalu kamu kemana kemarin seharian?" Tanya mama Rita yang kesal pada Dimas
"Dimas ada urusan mah, Dimas juga udah minta maaf sama Lia, Dimas juga gak mau kemarin ninggalin Lia" Jawab Dimas
"Maaf mah Lia rasa soal Dimas sudah tidak perlu di bahas" Ucapnya sopan
"Tapi mama masih sebel, kita ke taman aja yuk" Ucap mama Rita lalu merangkul Lia dan membawanya ke taman
"Kalau kamu sendirian di rumah, kamu bisa menginap disini sayang, Clara juga pasti akan senang kalau ada teman ngobrol di kamar nya" Ucap mama Rita
"Iya mah, nanti kapan kapan Lia akan nginap disini, makasih ya mah" Jawabnya
Saat ini Dimas sedang bersiap untuk mengajak Lia pergi, dirinya ingin menebus kesalahannya dengan mengajak Lia jalan jalan agar gadis itu tidak sedih lagi.
Dimas sudah siap dengan style celana panjang dan kaos polosnya, laki laki itu selalu terlihat tampan meski hanya memakai kaos.
"Sayang, yuk kita berangkat" Ucap Dimas pada Lia lalu menggandeng pinggang gadis itu
"Mau kemana?" Tanya mama Rita ketus pada Dimas
"Mau jalan jalan mah, mama jangan marah sama Dimas, Dimas minta maaf ya kemarin gak bisa temani Lia, hari ini izinkan Dimas membahagiakan calon menantu mama yang cantik ini" Ucap Dimas lembut
Mama Rita yang tidak pernah serius marah pada anak laki lakinya itu akhirnya tersenyum, dia senang ternyata Dimas masih peduli kepada Lia. Mungkin kemarin dia memang sedang ada urusan yang tidak bisa di tinggal, pikirnya.
"Yaudah, kalian hati hati di jalan, have fun ya" Ucap mama Rita pada kedua pasangan itu
Kini mereka sudah dalam perjalanan, dan disaat mereka sedang berhenti karena Lampu merah, Dimas menengok menatap Lia, dia tersenyum melihat gadis disampingnya, Lia selalu terlihat cantik di matanya. Dimas menyadari kini bahwa dia memang tidak bisa jauh dari Lia, bahkan untuk melihat gadis itu menangis pun dirinya tidak suka.
"Dim, kita mau kemana?" Tanya Lia ketika mereka sudah di dalam perjalanan
"Ke tempat dimana kamu bisa melihat alam, bukan kah kamu menyukai alam?" Tanya Lia
Lia mengangguk senang, dirinya butuh ketenangan. Dan melihat pemandangan adalah salah satu cara yang selalu dia lakukan ketika sedang merenung atau butuh ketenangan. Lia sudah tidak sabar menikmati alam yang selalu indah dan menenangkan.
Kini mereka sudah sampai di sebuah rumah, Lia bingung kenapa Dimas mengajaknya ke tempat ini.
"Dim, ini rumah siapa?" Tanya Lia
"Masuk dulu yuk, kamu harus lihat di dalamnya" Jawab Dimas
Saat Dimas sudah membuka kan pintu Lia masuk ke dalam dengan perasaan bingung, kenapa Dimas malah mengajaknya ke sebuah rumah. Namun saat Dimas membuka 1 pintu lagi, seketika Lia kaget melihat pemandangan di depannya, Lia berlari menuju pintu tersebut dan sampailah kini dirinya di sebuah taman luas yang indah terdapat pemandangan yang masih terlihat jelas, taman yang hijau dan di kelilingi bunga bunga cantik, astaga Lia merasa senang sekali berada disana.
"Dim ini indah bagus" Ucapnya takjub
Dimas yang tersenyum merasa kaget tiba tiba dirinya di peluk oleh Lia, "Aku senang banget disini, makasih ya dim" Ucapnya tulus
Lia lalu berlari kecil mengelilingi taman itu, sementara Dimas sedang menyiapkan makanan dan minuman cemilan yang sudah tersedia disana. Dimas bersyukur bisa melihat senyum Lia kembali, dirinya bahkan rela membeli sebuah rumah itu dan mengubahnya menjadi taman yang indah.
Dimas bahkan menyiapkan itu semua sudah lama sejak dia tau bahwa Lia senang sekali berada di taman. Dan akhirnya dia bisa mengajak Lia kesini, Dimas tersenyum memperhatikan gadisnya yang masih saja tersenyum senang melihat lihat sekelilingnya dan juga memainkan bunga bunga indah itu.
Kini mereka sedang menikmati makan siang, seperti biasa Lia menyuapi Dimas karena laki laki itu sangat hobi menatap dirinya sambil mengunyah makanan di mulutnya.
Setelah selesai makan, Dimas sengaja menahan tangan Lia yang ingin bangun membuat sisa makanan mereka. Lia terkejut lalu duduk kembali, "Kenapa Dim aku mau taro ini dulu" Ucap Lia
Tanpa aba aba Dimas langsung mencium Lia, bukan di pipi atau pun kening melainkan di bibir mungil Lia, Lia sontak membulatkan matanya, dirinya tidak membalas ciuman itu namun Dimas juga tidak melepaskannya. Sampai akhirnya Lia terbuai lalu mulai menyeimbangkan gerakan bibir Dimas, Dimas merapatkan tubuhnya dengan tubuh Lia, menahan tengkuk Lia agar ciuman itu tidak terlepas, sampai saat keduanya hampir saja kehabisan oksigen, Dimas melepaskan ciumannya dan menatap Lia yang tersipu malu.
"I love you Lia, aku tidak akan pernah meninggalkan kamu, hanya kamu pendamping hidupku kelak" Ucap Dimas sambil mengusap pelan pipi Lia dan menatap gadis itu
Lia terdiam, bingung menjawab apa dengan situasi seperti itu. Tapi Lia sungguh senang mendengar apa yang diucapkan Dimas barusan. " I love you to Dimas, jangan pernah pergi" Lirihnya pelan sambil memeluk Dimas
"Kamu percaya kan sama aku, aku tidak akan pernah bisa jauh dari kamu, aku janji tidak akan mengecewakan kamu Lia" Ucap Dimas
Lia mengangguk, "Maaf karena pernah merasa kamu bohongi, dan aku juga berfikir negatif tentang kamu"
"Kamu gak perlu minta maaf sayang, aku yang menyebabkan kesalahpahaman kita, aku yang salah, dan terima kasih sudah memaafkan aku"
Kini, Dimas berjanji akan melepaskan masa lalu nya. Dia akan bicara pada Kirana bahwa saat ini dia memiliki Lia bahkan mereka sudah berencana untuk menikah, Dimas sudah meyakinkan dirinya untuk tidak akan mengecewakan Lia dan memilih Lia sebagai pendamping hidupnya.
Diawal kalimat juga masih ada yang typo,harusnya menggunakan huruf besar.