"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"aku tidak bisa terburu-buru, aku harus memikirkan hal ini baik-baik". Alex bergumam sendirian,
Tanpa Alex sadari dia telah membuat kesalahan pertama yang akan membawanya pada cobaan yang lebih buruk
Kabar mengenai keretakan hubungan Alex dan Lily ternyata terhembus cepat ke telinga seseorang, Roy
Pria itu tengah memperhatikan layar ponselnya, mendapati pesan dari seseorang di sana
"Lily dan keluarganya pindah?". Pria itu mengerutkan keningnya "Bagaimana bisa mereka pindah saat mereka akan melangsungkan pernikahan"
Roy meletakan ponselnya meski dia sudah putus dengan Lily, tidak di pungkiri jika pria itu masih merindukan Lily setiap saat pria itu masih memikirkan Lily
Hingga dia memesan mata-mata khusus untuk melihat aktivitas wanita itu dan keluarganya meski tidak tahu detail pentingnya
"Apa yang terjadi?". Roy bergumam membuat pikiran nya menjadi penuh
Lalu oria itu kembali menghubungi seseorang yang dia pekerjakan untuk mencari lebih detail, dia bahkan menambah orang untuk mencari alasan kepindahan Lily
Karena jika dia tahu alasannya dia akan bisa menemui orang-orang itu lebih mudah lalu menaruh harapan pada hubungan mereka kembali
"Roy...Roy!". Suara Miranda memanggil pria itu dari luar kamar, tidak menyahut membuat Miranda membuka pintu kamar putranya tanpa izin "Roy!"
"Apa sih ma ribut sekali!".
"Kau tidak keluar? Setiap hari kerja mu hanya pulang dan berdiam diri di kamar pergilah keluar!! Atau berkencan lah!".
Putus dengan Lily bukanlah kabar baik di rumah Roy dan keluarganya, terutama Miranda dia berpikir rencana yang dia susun sempurna akan berjalan sesempurna itu ternyata tidak
Selain itu Roy malah menjadi introvert yang memiliki kelainan yaitu memata-matai mantan pacarnya
Roy menjadi pribadi yang lebih tertutup dari sebelumnya bahkan kepada dirinya sendiri sekalipun, dia merasa kehilangan perannya sebagai Ibu
"Apa yang mama inginkan, berhentilah mengatur ku! Jangan membuat ku semakin tidak nyaman!"
"Roy...kau mau hidup seperti ini selamanya huh?!...ayolah Roy...mama ingin kau hidup lebih baik!"
"Mama ingin hidup ku lebih baik? Huh yabg benar saja, karena mama aku sendiri sampai saat ini...Lily pergi dengan pria yang lebih baik dari ku ma, dia orang tulus mencintai ku pergi bersama orang lain"
"kau masih mengingat wanita itu?! Come on Roy, masih banyak wanita lain dan lebih setara dengan mu!"
"Setara yang mama maksud tidak akan membuat ku bahagia!"
Kedua orang itu masih bertengkar sampai suara panggilan di ponsel Roy menghentikan mereka, Roy membuka panggilan itu berasal dari orang suruhannya
Berbicara beberapa saat di sana lalu beralih pada sang Ibu yang masih ngedumel
"Aku pergi ma, aku ada janji dengan teman!". Roy lantas beralih pada jaketnya bergegas pergi keluar
"Roy mama belum selesai bicara!"
Cup.
Saru kecupan si kening Miranda cukup untuk mendiamkan wanita itu, dia hanya bisa memandangi putranya yang pergi begitu saja
"Buat kesal saja!". Gumam Miranda dia menghela nafas meratapi kehidupan keluarganya yang sedikit aneh.
...****************...
Roy melajukan kendaraannya menuju tempat yang sudah di tunjuk oleh para bawahannya
Disana dua orang yang di suruh terlihat penat dan terdapat beberapa luka di tubuh mereka
"Kalian tidak apa?!". Tanya Roy cemas
"Kenapa anda tidak bikang jika orang kami mata-matai itu berhubungan dengan keluar Rolex!". Andi membuang ingusnya yang sudah bercampur darah "Sial, jika kami tertangkap bisa mati kami bos!"
"Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf! Tapi....kenapa sebelumnya tidak begitu, kalian sudah memata-matai Lily selama empat bulan kan!"
Andi hanya menghela nafas dia sedikit jera "Sepertinya Tuan dan Nyonya besar baru mengirim kan mereka, untuk mengawasi wanita itu".
"Apa kalian mendapatkan informasi mengenai Lily?". Roy duduk menatap kedua orang itu dengan harap "Mereka benar-benar berpisah? Apa yang menyebabkan mereka berpisah?"
"Sebenarnya belum pasti tuan, tapi dari yang kami tahu sepertinya Nona Lily memutuskan hubungan mereka terlebih dahulu.....dan kami hanya mendapatkan sedikit infomasi mengani anak dari tuan Alderson"
"apa itu?". Roy bertanya dengan harap
"Kekasihnya kembali ke tanah air, dan sepertinya mereka berencana untuk melanjutkan hubungan mereka meski wanita itu sudah menikah"
Roy terdiam meski tidak di jelaksan dengan detail dia sudah tahu kemana arah masalah yang tercipta itu
"Baiklah.... Terimkasih, aku sudah mengirim uang untuk kerja keras kalian...selanjutnya tolong bekerja lebih keras lagi"
Perkataan Roy membuat kedua orang itu hanya bisa meneguk ludah dengan susah payah dengan serempak kedua orang itu menggelengkan kepala mereka
"Tidak tuan terimakasih!". Ujar Andi menatap ponselnya
Ada nontifikasi uang transfer masuk di sana "ini sudah cukup tuan Roy, kami masih sayang dengan nyawa kami....kami pergi dulu"
Pada akhirnya kedua suruhan Roy meninggalkan pria itu sekaligus mengakhiri kerja sama mereka, keduanya tampak trauma dengan apa yang terjadi pada mereka hari itu
"arggh sialan kau Alex! Kau hanya mempermainkan Lily ternyata! Harus aku tahu sejak awal!". Roy memiji keningnya memikirkan kemana Lily pindah membuat hati nya terasa sesak
Saat mereka putus hatinya sudah terluka, begitu juga dengan wanita itu tapi wanita itu masih tinggal di kota yang sama dengannya dia masih bisa melihat Lily dan senyuman wanita itu setiap saat
"Aku tahu seberapa terluka kau Lily, tapi apa kau harus pergi seperi ini!".
Selama inipun Roy sadar seberapa berjuangnya Lily untuk hubungan mereka hingga akhirnya wanita itu tidak bertahan lagi
Dan saat wanita itu patah hati karena hubungan mereka, pria lain membawa Lily menghiburnya ke tempat tinggi lalu menjatuhkan wanita itu untuk kedua kali bahkan lebih sakit
"Aku harus menemui si sialan itu, beraninya dia membuat Lily seperti ini! Awas saja kau Lex... aku akan memberi mu pelajaran!"
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua