Terancam di D.O membuat Galang harus berhadapan dengan dosen super duper Killer yang malah membuatnya jatuh cinta!
Mampukah Galang menaklukan hati dosen killer pujaan hatinya?!
Jawabannya ada di cerita Novel ini, ikutin terus yah kelanjutan ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesedihan Gadis
Hari berikutnya...
Gadis sudah bersiap untuk kerumah sakit pagi itu, dia pun membuatkan bubur untuk Galang. Sementara waktu, pekerjaan Gadis pun di bantu oleh teman Gadis yang juga berprofesi sebagai guru privat.Setelah selesai bersiap, Gadis pun langsung pergi menuju kerumah sakit.
Begitu sampai dirumah sakit, Gadis pun berjalan cepat menuju keruangan Galang dirawat, begitu sampai disana tampak Galang dan keluarganya tengah berkumpul, Gadis pun tak langsung masuk kedalam dan hanya menunggu kursi tunggu.
"Lang, ayo makan" Ucap mama
"Galang nunggu Gadis!" ucap Galang
"Sudahlah ma, kalau dia gak mau, gak perlu dipaksa!" sarkas papa
Mama pun berhenti menyuruh Galang untuk makan. Papa merasa kesal dengan sikap Galang yang masih kekeh dengan pendiriannya.
"Kau tau lang! proyek Sinar Cahaya gagal total! dan itu semua karena keputusanmu menikahi wanita itu!" Kata papa kepada Galang
"Paaaa!" Ucap Gilang
"Biar dia tau!! apa akibat dari keputusannya itu! proyek gagal dan kita mengalami rugi besar karena itu!!" sarkas papa
Galang hanya diam dan mendengarkan ucapan papanya
"Sudah lah pa,,,, jangan salahkan Galang, apa papa gak mau lihat Galang bahagia pa?" ucap mama
Papa Galang menatap istrinya dengan tatapan tajam, papa kaget saat mendengar istrinya berkata seperti itu. Semalam suntuk mama Galang memikirkan semua perkataan Gilang kemarin, mungkin ada benarnya yang dikatakan Gilang bahwa kebahagiaan anak-anak adalah yang utama bagi orang tua.
"Mama kenapa jadi ikut-ikutan dukung mereka?!" Sarkas papa
"Pa,, kita ini sudah tua. Harusnya kita itu memikirkan kebahagiaan anak-anak kita pa" Ucap mama
"Bahkan mama tau kita mengalami kerugian milyaran karena Galang!" hardik papa.
Kemudian papa Galang berdiri dan pergi meninggalkan ruangan itu. Saat papa Galang keluar, dia bertemu dengan Gadis yang masih duduk di kursi tunggu. Papa Galang menatap Gadis dengan bengis, lalu papa Galang berlalu pergi. Tak lama Mama Galang pun keluar dan melihat Gadis yang duduk di kursi tunggu, saat mama Galang melihat Gadis tidak ada expressi apapun. Setelah itu Mama Galang pergi mengejar suaminya.
Gadis begitu sedih saat samar mendengar ucapan papa Galang tadi. Dia merasa bersalah karena Galang memilihnya membuat keluarga berantakan dan malah membuat mereka rugi besar.
Gadis pun berdiri dan masuk kedalam dengan raut wajah seperti biasa. Lalu Gadis menyapa semuanya dengan ramah. Gadis meletakkan kotak makanan diatas meja
"Gimana kondisi mas sekarang?" tanya Gadis
"Mendingan sayang" Jawab Galang dengan senyum khasnya
"Mas belum sarapan ya? ini tadi Gadis buatkan bubur, makan ya" ucap Gadis dan Galang pun mengangguk
Gilang pamit kepada Galang dan Gadis untuk pergi ke kantor, karena masih banyak hal yang harus di selesaikan. Lagian sudah ada Gadis yang pasti bisa menjaga Galang dengan baik.
"Kak Gilang kekantor dulu" Ucap Gilang
"Makasih kak" Ucap Galang
Gilang tersenyum lalu pergi meninggalkan mereka berdua. Lalu Gadis menyuapi Galang dengan penuh kasih sayang.
"Mas,,,," ucap Gadis
"Kamu gak usah pikirin semua omongan papa. Mas sudah menentukan apa yang menurut mas benar Dis. Mas Gak pernah nyesel dengan keputusan mas untuk nikahin kamu. Papa dan mama hanya butuh waktu untuk menerima hubungan kita" ucap Galang
"Tapi mas, Gadis merasa bersalah karena Gadis...."
"Ssstttt cukup. Kita gak perlu bahas itu. Yang terpenting saat ini hanya kita berdua. Kita yang jalani semuanya. Dan sebenarnya kak Gilang sudah merestui kita. Waktu itu, dia hanya ingin menguji kita saja" Ucap Galang
Setelah berbincangan mereka, dokter masuk kedalam ruangan Galang untuk memeriksa keadaannya.
"Kondisinya sudah membaik ya pak, jika seperti ini terus perkembangannya, mungkin 2 hari lagi sudah bisa beristirahat dirumah" ucap Dokter
"Kalau bisa besok dok, saya sudah kangen rumah" Ucap Galang
"Kita lihat perkembangannya ya pak, kalau begitu saya permisi dulu" ucap dokter
Setelah kepergian dokter, Galang meminta Gadis untuk mandikannya. Galang bilang kalau dirinya sangat merasa gerah. Namun karena kondisi Galang yang belum boleh turun dari ranjang pasien, jadi Gadis hanya mengelap basah saja tubuh Galang. Gadis sangat telaten mengelap tubuh Galang, lalu Gadis mencukur kumis Galang yang mulai muncul. Keduanya pun nampak saling bercanda dan bercerita.
Mama Galang yang baru saja kembali dan akan menemani Galang melihat kemesraan Galang dan Gadis pun hanya tersenyum kecil. Dia bisa melihat kebahagiaan dimata Galang saat itu. Mama Galang pun berfikir mungkin Gadis memang jodoh putra bungsunya. Mama Galang tidak pernah melihat Galang sebahagia itu sebelumnya, Apalagi saat ia bersama Nia, sedikitpun tidak ada sorot kebahagiaan.
Mama Galang tidak ingin mengganggu kemesraan Galang dan Gadis, ia pun memilih untuk menunggu diluar. Pikirannya kemana-mana memikirkan bagaimana cara meyakinkan papa Galang. Tadi mama mencoba bicara dengan papa Galang namun hasilnya papa Galang masih keras menentang hubungan keduanya.
Sementara Galang mulai tertidur setelah ia minum obatnya. Gadis pun beranjak keluar untuk kekantin sebentar, namun langkahnya terhenti saat Gadis melihat mama Galang yang duduk di kursi tunggu.
"Ibu...." ucap gadis
.
.
.
.
Lanjut besuk yes😁 Mampir ke Novel baru uni dong
PROJECT CINTA ISTRI KEDUA
Galang terbebas dari hukuman berkat kecerdikan di gadis ..