NovelToon NovelToon
Menyembunyikan Benih Mantan Suami

Menyembunyikan Benih Mantan Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Slice of Life / Single Mom / Nikahmuda / Cerai / Duda
Popularitas:50.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ara Nandini

Selina harus menelan pahit kenyataan di kala dirinya sudah bercerai dengan mantan suami hasil perjodohan. Ternyata tak lama setelah itu, dia menemukan dirinya tengah berbadan dua.

Selina akhirnya memutuskan untuk membesarkan bayinya sendiri, meskipun harus menjadi ibu tunggal tak membuatnya menyerah.

Berbeda dengan Zavier. Mantan suaminya yang hidup bahagia dan mewah dengan kekasihnya. Seseorang sudah hadir di hidup pria itu jauh sebelum kedatangan Selina.

Akankah kebenarannya terungkap seiring berjalannya waktu? Belum lagi Selina Kini harus terjebak dengan seorang bos yang sangat menyebalkan.

Ikuti kisahnya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ara Nandini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

Selina tiba di perusahaan Jayden, matanya sempat menatap deretan mobil mewah yang berjajar di luar. Sudah dia duga, itu pasti mobil para rekan bisnis Jayden.

Begitu melangkah masuk, Selina berpapasan dengan Maisa yang baru keluar dari lift. Wajah gadis itu tampak penuh amarah, rahangnya mengeras, sorot matanya menusuk tajam.

Maisa semakin tidak senang melihat Selina ada di sini. Tangannya terkepal di sisi tubuh.

Namun Selina kali ini berbeda. Ia menatap Maisa sekilas, lalu berjalan melewatinya dengan sikap tenang. Tidak ada raut takut ataupun gelisah di wajahnya. Sejak laporan dari Bu Fina soal Maisa yang mencoba membawa Ian, Selina bertekad untuk tidak lagi tunduk pada hinaan atau cemoohan gadis itu.

Tepat saat Selina melewati Maisa.

“Sombong banget… padahal cuma orang miskin.” desis Maisa.

Selina menghentikan langkahnya sejenak. Tatapannya lurus kedepan, senyumnya terukir tipis.

“Siapa yang bicara ya? Aku cuma mendengar suaranya saja, tapi tidak melihat orangnya.” balas Selina dengan nada mengejek.

Wajah Maisa langsung memerah. “Aku yang bicara! Berani sekali kamu menganggapku gaib!” bentaknya.

"Eh ada lagi suaranya," kata Selina tertawa pelan.

Maisa geram lalu menarik pergelangan tangan Selina menghadapnya.

"Dasar wanita miskin, apa matamu juga buta tak bisa melihat orang sebesar ini!?" Bentak Maisa.

Selina hanya tersenyum, kini matanya menatap tenang ke Maisa.

“Kenapa tidak? Bukankah kamu yang memulainya? Lagi pula, aku tidak punya waktu untuk meladeni iri hati orang yang hidupnya hanya berputar di sekeliling laki-laki yang bahkan tidak menginginkannya.”

Maisa semakin mempererat cengkramannya. "Dasar tidak tahu malu!"

“Apa kamu pikir kamu lebih baik dariku? Jangan mimpi bisa merebut Jayden!” sergahnya lantang.

Selina mengangkat dagunya sedikit, ekspresinya tetap tenang.

“Kenapa kamu setakut itu? Berarti kamu secara tidak langsung mengakui Kalau pesan aku lebih kuat dari dirimu.”

Tangan Maisa nyaris terangkat untuk menampar, tapi ia mengurungkannya karena ada beberapa karyawan yang mulai memperhatikan.

“Kenapa? Mau menamparku? Tampar saja. Biar semua orang di sini tahu kualitas dirimu.”

Maisa melepas cengkramannya dengan kasar. “Ingat baik-baik — ini belum selesai. Aku akan membalas tamparanmu hari itu. Aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang. Kalau aku tak bisa menyakitimu langsung, aku akan melakukan sesuatu pada anakmu.” Suaranya rendah penuh ancaman.

Wajah Selina berubah tegang seketika. “Jangan coba-coba. Kalau kamu berani melukai Ian, aku tidak segan membalas untuk menyakitimu juga.”

Maisa terkekeh mengejek, matanya menyapu dari ujung kepala sampai kaki Selina dengan penuh penghinaan. “Punya apa kamu buat melawanku? Membeli pakaian yang bagus aja kamu tidak bisa.”

Selina memejamkan matanya sejenak.

“Selina!!”

Tiba-tiba terdengar suara memecah ketegangan.

Seorang perempuan dengan apron putih, Vian, salah satu koki yang sudah seperti teman dekatnya melangkah cepat ke arah Selina, lalu menariknya menjauh. “Cepetan! Kamu malah adu mulut sama cewek ular itu, bentar lagi acara makan siang! Kamu bantu bikinin dessert sama kue,"

Maisa menatap Selina yang dibawa pergi. Tiba-tiba sebuah ide muncul di benaknya. Dia kemudian tertawa-tawa sendiri sampai beberapa karyawan pun menatapnya aneh.

"Akan ku buat hari ini menjadi hari yang menyenangkan,"

Seorang pria tengah duduk termenung di ruangannya. Sesekali ponselnya berdering, tapi ia sama sekali tak berniat menjawab.

Tangannya meraih ponsel itu, menatap layar sebentar—nomor tak dikenal lagi. Tanpa pikir panjang, Nathan langsung menekan tombol merah.

Tok! Tok!

Suara ketukan pintu terdengar.

“Pak Nathan, ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda,” suara Emel terdengar dari luar.

Nathan menghela napas panjang. Ia berdiri, merapikan kemeja abu-abu yang dikenakannya, lalu berjalan membuka pintu. “Siapa?” tanyanya datar.

“Seorang wanita, Pak. Dia maksa banget. Katanya ada hal penting yang harus dibicarakan,” jawab Emel pelan, lalu segera berlalu.

Langkah Nathan berat ketika keluar. Matanya langsung menangkap sosok wanita yang berdiri di luar kafe. Wanita itu menoleh cepat, menatap Nathan dengan mata nanar yang penuh rasa bersalah.

“Mau apa kamu ke sini?” tanya Nathan dingin, tatapannya menusuk.

“Nathan… maafin aku,” suara wanita itu bergetar, langkahnya mendekat.

“Jangan mendekat.” Suara Nathan tajam, penuh peringatan.

Tapi wanita itu tak peduli. Ia justru berlari dan langsung memeluk Nathan erat-erat.

“Maafin aku… aku terpaksa ninggalin kamu waktu itu. Aku nggak punya pilihan lain…” katanya dengan tubuhnya bergetar di pelukan pria itu.

“Aku… aku sangat mencintaimu, Nathan. Tapi aku juga nggak punya pilihan selain menuruti perintah kedua orang tuaku. Aku terpaksa memutuskan hubungan kita waktu itu karena paksaan Ayah…” suara Jenny parau, air matanya jatuh perlahan.

Nathan memejamkan matanya. Dada pria itu terasa sesak setiap kali mengingat hari di mana Jenny meninggalkannya begitu saja, tanpa penjelasan. Beberapa hari lalu, setelah bertahun-tahun berpisah, mereka akhirnya bertemu kembali. Nathan sudah berusaha menghindar, tapi Jenny justru membuntutinya, bahkan sampai mengetahui rumah dan kafe miliknya.

“Aku tidak butuh maafmu.” Nathan membuka mata, menatap Jenny dengan sorot dingin. “Aku sudah bahagia sekarang. Aku dan kamu sudah tidak ada hubungan lagi sejak lama. Jadi untuk apa kamu datang ke sini, menyesal, dan meminta maaf?” ucapnya tegas sambil menyingkirkan tubuh Jenny.

Jenny terperanjat, matanya membesar dan suaranya tercekat. “Apa… kamu… sudah punya pacar lagi?” tanyanya, menatap Nathan dengan air mata yang terus jatuh.

“Ya,” jawab Nathan singkat. “Dan aku sangat mencintainya. Aku sudah bahagia dengannya. Jadi berhentilah meminta maaf dan berpikir kalau kita masih punya hubungan. Kamu sendiri yang mengakhiri semuanya waktu itu.”

Jenny semakin terisak. Dia kembali memeluk Nathan erat.

“Lepaskan!” suara Nathan mengeras, penuh penekanan.

Jenny menggeleng cepat. “Biarkan seperti ini dulu… aku… aku sangat merindukanmu.”

Nathan menghela napas kasar, berusaha keras menahan gejolak perasaan yang tak seharusnya muncul lagi. Pelukan Jenny terasa begitu hangat, sama seperti dulu ketika ia masih rapuh. Saat-saat di mana Nathan sering menangis karena tekanan hidup, Jenny lah yang selalu ada untuk menenangkannya, memberi kekuatan lewat pelukannya. Kenangan itu kini membuat hatinya bimbang.

“Tolong…” suara Jenny melemah. “Peluk aku juga… jika setelah ini kamu benar-benar nggak mau bertemu denganku lagi… setidaknya berikan aku pelukan terakhir.”

Entah karena angin apa, Nathan akhirnya membalas pelukan Jenny. Tangannya mendarat di pinggang wanita itu. Tubuh Jenny bergetar, dadanya semakin sesak. Nathan masih mencintaiku, batinnya. Pria itu tidak akan pernah bisa melupakanku.

Nathan memejamkan mata erat. Bagi dirinya, ini bukan pelukan yang penuh cinta, melainkan pelukan terakhir. Ia hanya ingin mengakhiri semua luka masa lalu, dan mungkin dengan cara ini, mereka bisa saling memaafkan. Karena di hatinya sekarang, hanya ada satu nama—Kim. Gadis itu pemilik hatinya, satu-satunya yang ia cintai. Hanya Kim, dan Nathan mencintainya dengan segenap jiwa.

Namun tanpa mereka sadari, di depan kafe, sepasang mata menatap pemandangan itu dengan getir. Kim  terpaku di mobilnya. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Nathan—lelaki yang selalu berkata mencintainya—tampak memeluk seorang wanita lain dengan begitu erat, penuh perasaan.

Dada Kim terasa diremas dari dalam, sesak, sakit, tak tertahankan. Air matanya menetes perlahan, jatuh tanpa bisa dibendung. Tapi ia menguatkan diri, menarik napas dalam-dalam, lalu keluar dari mobilnya.

“Nath…” panggilnya lirih.

Nathan yang masih memejamkan mata sontak membuka pandangan, tubuhnya menegang. Matanya melebar kaget begitu menyadari sosok Kim berdiri beberapa langkah darinya.

Refleks, Nathan segera mendorong tubuh Jenny menjauh. Wajahnya pucat. “Kim… I—Ini… ini bukan seperti yang kamu lihat…” katanya tergagap.

Jenny pun ikut terkejut. Ia menoleh cepat ke arah gadis yang baru datang. Dari sorot matanya, ia bisa menebak gadis itu pasti pacar Nathan.

Kim menatap Nathan nanar. Setelah itu, ia mengalihkan tatapan ke Jenny.

1
Ayano Rosie (Rosneneng juanda)
kapan zavierr dapat karma Thor? rasanya ga sabar ia mentesal
Fitria Syafei
ooh ternyata tertarik juga ya Jayden ma wanita 😜 KK cantik kereen 😘😘
Hosniyah Niyah
❤️❤️❤️😘😘😘💞💞💞👍👍👍👌👌👌
Sunaryati
Sabar Sellina kesabaran, keikhlasan menjalani takdir hidupmu yang berat, ketangguhan hatimu tentang hinaan, kata kotor, dan merendahkan dirimu kau Terima, membuat kau semakin kuat.. Pada waktunya kamu akan memperoleh kebahagiaan yang tidak ada dalam pikiran kamu. Sebaliknya orang- orang yang menyakitimu seperti Zavier dan Maksa merana. Sedangkan Jay jadi tergila- gila padam
Fitria Syafei
yang sabar ya Selina 😔 KK yang baik kereen 😍😍
Yunique Khumairah
/Smile/
Sunaryati
Yaelah Maiisa wanita jika cintanya tidak tulus, karena mengharapkan harta yang didapat tak tahu mengejar pria yang jadi incarannya
Sunaryati
Kapan kamu bahagia Sellina, belum tahu kebenarannya mengapa Sellina malam- malam pergi sudah disalahkan dan dicacimaki
kalea rizuky
najis amat ini zavier moga bini mu mandul /Puke/
Adinda
buat zavier menyesal sedalam dalamnya atas perbuatannya sama Selina Dan Buat istrinya selingkuh
Fitria Syafei
kasihan yaa Selina selalu jadi umpatan perkataan yang menyakitkan yg di kata Jayden ☹️ KK cantik keren 😘😘
Sunaryati
Jay yang menabrak. semoga tidak terluka psrah
Sunaryati
Emak akan beri 5⭐ jika Zavier sudah dapat karma
Sunaryati
Jangan ada kegiatan intim di luar nikah Thoor. Ny Bella jika kau melarang Jay suka sama Selina, anda yang rugi karena Jay sepertinya malah tidak mau menikah. Dan hukuman untuk Zavier istrinya mandul , serta Ian selamanya tidak mau menganggap zhia ibunya dan lagi tidak mau tinggal bersama ayahnya. Apalagi jika Selina dinikahi Jay, Ian lebih sayang sama Jay. Emak suka karakter Selina yang sekarang berani melawan, jika diajak harga dirinya
Sunaryati
Wah kamu pinter cara dekatin ibumu sama Om Jay. Semoga berjodoh,hidup bahagia. Sedangkan hidup Zavier walau Sellina sudah ikhlas akan takdirnya, hampa tanpa keturunan lagi dan menyesal telah menyia- nyiakan Sellina. Sampai sekarang Zavier tidak merasa bersalah dan tindakan pada Sellina menurutnya wajar.
kalea rizuky
bkin mandul aja biar kapok
Sunaryati
Sakit kan Kim melihat kekasih masih perhatian pada mantan, nah itu balasan kamu, yang kamu perbuat pada Sellina dulu. Zavier sudah menikah tapi masih tak menganggap Sellina istri, dan berhubungan dengan cinta pertamanya. Zavier kutunggu karnamu dengan tidak memiliki keturunan dari pernikahan dengan cinta pertamanya
Sunaryati
Jay mulai tertarik padamu Sellina, hanya ingin dekat denganmu ada saja yang diperbuatnya
Reni Anggraeni
iya bikin mandul aja
Adinda
Buat Xavier menyesal Dan mengejar Selina Thor Dan Buat Xavier terpuruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!