Gadis Badas Milik Kaisar Galaxy

Happy Reading....

Pada hari itu, hari yang akan menjadi saksi terciptanya sebuah pertarungan, sebuah perebuatan piala bergilir yang menjadi kebanggan demi sebuah gengsi dan nama baik.

Hari itu tribun begitu bergemuruh. Bagaimana tidak? Jika pada hari itu untuk pertama kalinya baik tim putra maupun tim putri mempunyai lawan yang sama.

FINAL PUTRA : SMA ID VS SMAGAR

FINAL PUTRI : SMA ID VS SMAGAR

Papan itu terlihat sangat jelas.

Dan untuk itu, semua sporter berbondong-bondong untuk menyaksikan siapa yang akan menjadi pemenang di acara bergengsi itu.

Kali ini tim putri mendapat giliran untuk bertanding terlebih dahulu.

"Inget, tetep jaga fokus kalian guys. Smagar suka main kasar. Untuk itu sebisa mungkin kalian hindarin klo bisa. Dan inget! Jangan terpancing, terutama lo Sel!" Amanda mengarahkan pandangannya ke arah Selia.

Mereka kini sedang berdiri dengan posisi membentuk lingkaran kecil.

"Santai aja si." Jawab Selia. "Gue mah apa maennya dia aja."

Mereka berusaha mengatur detak jantungnya setenang mungkin.

Sedangkan di sudut lapangan, seorang perempuan tinggi nan ramping dan mempuyai rambut panjang hitam yang dikuncir kuda dengan sangat rapih.

Clarissa, Captain tim basket putri itu berdiri dengan tangan yang dilipat di depan dadanya. Wajah yang terlihat jelas sangat penuh ambisi.

Sesaat pandangan wanita itu jatuh kepada pria yang menjadi lawan main tim basket putra sekolahnya, KAISAR. Pria yang sudah duduk dihatinya hampir 2 tahun namun tak pernah mendapat balasan. Hingga sebuah kabar mengejutkan tentang kedekatannya dengan seorang wanita yang kini akan menjadi lawan timnya.

"Gue akan buat perhitungan sama lo." Ujar Clarissa yang saat ini tengah menatap perempuan cantik dengan nama punggung Belva.

"Lo udah rebut Kaisar dari gue. So, itu artinya lo musuh gue." Gumamnya pelan menyeringai.

Kedua tim berjalan ke tengah lapangan karena pertandingan akan segera dimulai.

Serangai licik tampak terlihat jelas tergambar di wajah Clarissa.

Prittttt

JUMP BALL

Dira melompat berebut dengan satu orang dari tim lawannya dan memenangkan bola itu.

Dia segera menggiring dan langsung mengopernya pada Amanda.

Dua menit berlalu SMA ID masih menguasai bola, tapi Smagar bermain dengan sangat agresif.

Clarissa terus menjaga selia, namun matanya sesekali melirik ke Belva.

Belva mendribel, mencoba melewati guard lawan, tapi tiba-tiba Clarissa datang dari arah samping dan...

BRUKK!

Belva terjatuh cukup kencang.

"WOI! FAUL TUH FAUL!" Teriak fitria.

Tapi anehnya wasit tetap membiarkan permainan berjalan hingga Smagar dapat mengambil bola dan mencetak point pertamanya.

Sorak sorai suporter smagar terdengar menggema

Sedangkan di sudut tribun kaisar duduk dengan rahang mengeras.

"Gue curiga Clarissa punya dendam kesumat sama buketu." Celetuk Andre

Gio melirik Andre sekilas lalu melirik Kaisar, "Atau dia udah tau kalo lo pacaran sama Belva makanya dia ngincer Belva. Secara kita semua tau segila apa Clarissa klo itu tentang lo."

Kaisar hening, tapi di fikiranya ia mencerna setiap kata yang dilontarkan sahabatnya itu.

***

Pertandingan semakin panas.

Skor ketat di pertengahan game dengan perolehan nilai SMA ID 18-16 SMAGAR.

"Aaaa" Belva mengeram frustasi. Setiap ia pegang bola, Clarissa selalu saja muncul seperti bayanganya dan menggagalkan serangannya dengan cara yang cukup kasar.

Bagaimana tidak? coba kalian bayangkan

Clarissa tak segan segan menyikutnya saat rebound.

Clarissa menginjak kakinya saat defense.

Bahkan menahan lengannya ketika ia sedang lari.

"Ups.." Clarissa menutup mulutnya sambil tersenyum sinis. "Nggak sengaja."

Liat kan? Bahkan dia tidak meminta maaf padahal ia liat dengan mata kepalanya sendiri kalau hasil dari perbuatannya itu menyebabkan lengan belva merah dan sedikiit lecet.

"Tahan emosi ya, Bel." Amanda mengingatkan Belva.

Belva mengangguk kecil dan berusaha kembali fokus.

Namun tak berselang lama, pada saat Belva memotong bola dan berlari untuk melalukan fast break, hanya tinggal satu langkah menuju ring..

Tiba.. tiba..

BUGHH..

Clarissa mendorong bahu Belva keras.

Belva terjatuh manghantam lantai.

Refleks seluruh orang yang ada di tribun langsung berdiri.

"WOI!"

"FAUL TUH!"

Di pojok sana Kaisar berdiri, matanya memerah. "Brengsek lo bith"

Clarissa memandang Belva yang masih meringis kesakitan. Dia mendekat "Lo cuman penghalang kecil buat gue. Jauhin Kaisar, dia cuma jadiin lo pelarian doang dan nanti kalo dia udah bosen sama lo dia akan balik ke orang yang levelnya sama, yaitu GUE." Bisik Clarissa sambil mengulurkan tangannya berpura-pura seakan membantu Belva berdiri.

Belva menoleh, dia melihat tangan itu dan dengen segera ia menepisnya. Belva berdiri dengan tegar, tatapan itu berubah tajam.

"Oh.. jadi niat lo ikut pertandingan ini cuma buat nyakitin gue? Dan apa tadi lo bilang? Kaisar? Balik ke elo? Setau gue, dia jadi milik lo aja nggak pernah, gimana dia mau balik ke elo?"

Belva tersenyum sinis dan melenggang pergi dengan penuh percaya diri.

Dia membenahi tatanan rambutnya yang sudah tidak terbentuk itu.

Gerakan itu..

Gerakan saat Belva mengikat rambutnya terlihat bergitu... seksi. Apalagi dimata para kaum adam yang sudah lama memuja kecantikan dan kemolekan tubuh gadis yang sebentar lagi menginjak 18 tahun itu.

"Ngeces banget gue liat bodynya si belva."

"Sumpah dia makin seksi banget kalo lagi ngiket rambut gtu."

"Gue percaya kalo bidadari sekarang bukan cuma ada di kahyangan, tapi di lapangan basket juga ada."

"Gue cewek tapi, liat bodynya si Belva iri banget gue."

Bisikan-bisikan kekaguman itu semakin membuat Kaisar kesal, dia cemburu.

"Lo mau dihukum ternyata sayang." Kaisar menyeringai.

**

"Bel lo yakin kuat?" Tanya Amanda.

Balva menatap semua timnya. "Gue kuat. Sekalipun gue jatoh 10 kali gara-gara cewek sialan itu, gue nggak akan pernah mundur."

Belva tersenyum miring. "Peperangan akan segera dimulai CLARISSA. Elo yang udah bangunin gue, berarti lo siap hancur di tangan gue."

TBC

Terima kasih udah mampir guyss...