Hidup Anaya tidak pernah beruntung, sejak kecil ia selalu di jauhi teman-temannya, dirundung, di abaikan keluarganya. kekacauan hidup itu malah disempurnakan saat dia di jual kepada seorang CEO dingin dan dinyatakan hamil setelah melakukan malam panas bersama sang CEO.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
—
Cindy mengigit bibir, menahan air mata yang hampir tumpah. Ia marah—marah pada keadaan, pada Jackson, adiknya, dan pada masa lalu yang menciptakan semua luka ini.
Rasa iba yang begitu dalam muncul saat melihat betapa hancurnya adiknya.
Dia tahu, cinta seperti apa yang bisa membuat seseorang rela melakukan apa saja, bahkan mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Cindy juga sadar... Farah pun terluka parah karena cinta yang sama.
Dengan tatapan tegas, Cindy bangkit dari kursi. Ia tak bisa membiarkan kedua orang itu terus tersiksa. Ia tak bisa hanya diam; dia harus melakukan sesuatu.
~
Saat Farah sedang memasak makan malam, seseorang mengetuk pintu rumah.
Farah membuka pintu, dengan wajah lelah, mata sedikit bengkak. Tapi, ketika pintu terbuka, Seseorang wanita berdiri di depannya.
"Anda.... siapa, ya?" tanya Farah sopan.
Cindy tersenyum padanya, "Saya Cindy." jawab cindy memperkenalkan diri. "Kakak sepupu, Jackson."
Deg!
Tubuh Farah seketika kaku.
Keduanya saling tatap dalam keheningan yang menyesakkan.
Cindy menyadari gerakan Farah yang hendak menutup pintu. "Farah... tunggu." Seru Cindy menahannya.
"Aku mau bicara. Sebentar saja, Farah." Suaranya lebih lembut dari ekspresinya.
Farah tidak menjawab, ia menatap Cindy lama. Lalu, mempersilahkan Cindy untuk masuk.
Di ruang tamu. Cindy berdiri tanpa duduk. Seolah tidak tahu harus mulai dari mana.
"Duduklah," ajak Farah.
Barulah Cindy duduk.
Farah menatap Cindy, hati dan mulutnya bertentangan. ia menggenggam tangannya sendiri, kepalanya sedikit menunduk.
"Bagaimana.... kondisinya?"
"Dia hampir kehilangan nyawa."
Farah tersentak. Ia mengangkat kepala, menatap Cindy.
"Jackson berdiri terlalu lama di bawah hujan. Kalau aku telat sedikit saja...dia mungkin udah ngak ada sekarang."
Farah menutup mata, nafasnya memburu. "A—aku..."
"Aku marah..." suara Cindy bergetar. "Marah banget," ulangnya.
Farah mengigit bibir, matanya berkaca-kaca.
"Tapi...bukan marah ke kamu."
Farah terkejut, kepalanya spontan mendongak.
Cindy mendekat, duduk perlahan didekat nya. Ia menyentuh tangan Farah. "Aku marah, karena Jackson bikin kamu sakit bertahun-tahun, dan membiarkan kamu berjuang sendirian selama ini. Dan, sekarang dia bikin dirinya sendiri hancur seperti ini."
"Farah...ini bukan salahmu. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi padanya. Semua ini atas keinginannya sendiri." ucap Cindy. Ia tahu, Farah akan merasa bersalah atas apa yang menimpa Jackson.
Farah menelan ludah, matanya memanas.
"Aku Tahu, dia yang salah. Aku Tahu apa yang dia lakukan ke kamu dulu bagaimana kamu harus pergi, harus bersembunyi, dan hidup dalam ketakutan selama ini." Cindy menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan.
"Farah..." Cindy berlutut di hadapan Farah membuatnya terkejut.
"Apa yang kau lakukan?" Farah sedikit menjauh.
"Aku tidak tahu seberapa besar rasa sakit yang kamu bawa selama ini. Sebagai kakaknya, aku minta maaf atas perbuatannya." Air mata Cindy akhirnya jatuh.
"Melihatmu gemetar saat mengetahui siapa aku. Aku Tahu kamu takut,"
Farah memejamkan mata, Air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya mengalir membasahi pipi. Farah memegang bahu Cindy, membawanya kembali duduk.
"Bangunlah. Semua ini bukan salahmu." Kata Farah.
Cindy menatap Farah dalam, "Farah... bisakah kau menemuinya? Sekali saja. aku mohon..."
Farah diam.... bibirnya bergetar.
"Aku Tahu dia keras kepala, tapi dia benar-benar menyesal. Dan aku ngak pernah lihat Jackson sampai segitunya."
Farah sedikit memundurkan tubuhnya. "Maaf...tapi aku tidak bisa," ucap Farah.
Cindy mendekat, memegang kedua tangan Farah. "Aku ngak minta kamu maafkan, Jackson." Cindy menatap mata Farah dalam-dalam. "Dan...aku ngak minta kamu kembali sama dia."
"Aku cuma mau, kamu menemuinya. Menyelesaikan semua masalah yang belum kalian selesaikan. Aku tidak mau melihat salah satu dari kalian terluka lagi."
Cindy menahan nafas sebelum melanjutkan—
"Farah, Jackson mencari mu... bahkan saat setengah sadar dia terus memanggil namamu. Saat dia sadar, orang pertama yang dia cari adalah kamu."
Hening menyelimuti ruangan itu.
Farah menunduk, setelah mendengar semuanya, hatinya merasa goyah. Rasa iba menyergap hati yang terluka itu.
"Aku...aku takut. Saat aku melihatnya, membuatku ingat semua perlakuan nya dulu terhadapku."
Cindy tersenyum getir, "Kamu tidak perlu tentukan apapun malam ini." ucap Cindy lembut. "Tapi besok...kalau kamu udah sedikit tenang, datanglah ke klinik."
Farah menatapnya.
Cindy bergumam dalam hati, "Farah...hanya kamu yang bisa menenangkan adikku. Aku berharap masalah diantara kalian segera selesai, dan kalian hidup bahagia bersama."
singgah balik di halamanku 😍 baca novel pertamaku yg berjudul "AKU DAN ADIK TIRIKU"😍
terima kasih sebelumnya