NovelToon NovelToon
Istri Yang Tak Dianggap

Istri Yang Tak Dianggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Menikah Karena Anak / Penyesalan Suami / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Duda
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: annin

"Kamu harus ingat ya, Maira, posisi kamu di rumah ini nggak lebih dari seorang pengasuh. Kamu nggak punya hak buat merubah apa pun di rumah ini!"


Sebuah kalimat yang membuat hati seorang Maira hancur berkeping-keping. Ucapan Arka seperti agar Maira tahu posisinya. Ia bukan istri yang diinginkan. Ia hanya istri yang dibutuhkan untuk merawat putrinya yang telah kehilangan ibu sejak lahir.

Tidak ada cinta untuknya di hati Arka untuk Maira. Semua hubungan ini hanya transaksional. Ia menikah karena ia butuh uang, dan Arka memberikan itu.

Akankah selamanya pernikahan transaksional ini bejalan sedingin ini, ataukah akan ada cinta seiring waktu berjalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon annin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 25 Istri Yang Tak Dianggap

Arka masuk kamar lebih dulu, diikuti Maira di belakang. Pria itu langsung ke toilet, sedang Maira terlihat malas menatap seisi ruangan.

'Hah!'

Ia menghela napas kasar. Ia seakan terpaksa berada satu kamar dengan suaminya. Kalau bisa ia lebih memilih tidur bersama dengan Zara dan Mbak Iis, tapi itu tidak mungkin. Apa kata keluarga Arka nanti?

Ia menoleh ke arah pintu kamar mandi. Yang terbayang langsung sikap dingin dan cuek Arka padanya. Demi menepis segala pikiran horor tentang suaminya, ia pun memilih untuk memindahkan barangnya saja dari koper ke lemari. Ia melakukan hal yang sama pada koper Arka tanpa diminta.

Begitu Arka keluar, Maira langsung ijin pergi. "Mas, aku ke kamar Zara dulu, ya. Mau lihat Zara udah bangun apa belum?"

"Hmmm," jawab Arka.

Sudah Maira duga, jadi ia tidak kaget.

Arka langsung duduk di sofa, mulai membuka ponsel yang tadi sengaja ia pasang mode silent. Ada beberapa panggilan tak terjawab dan pesan dari ibu mertuanya. Meminta Arka segera menghubungi jika sudah membaca pesan itu.

Arka pikir ini pasti soal kejadian pagi malam itu. Belum ada yang tahu selain dirinya, ibu mertua juga adik iparnya. Arka masih ragu akan niatan ibu mertuanya yang meminta untuk menikahi Shela, tapi ia juga tidak bisa lari dari tanggung jawab. Ia mabuk berat sampai tak ingat apa pun yang terjadi, tapi bukti saat ia terbangun tak bisa ia bantah.

Arka menghubungi Santi seperti yang diminta sang mertua.

"Arka, kamu kok susah dihubungi?" tanya Santi di seberang sana.

"Arka lagi ada acara ke Jogja, Ma."

Selanjutnya Santi terus yang bicara. Seperti yang Arka duga, ibu mertuanya itu meminta Arka untuk segera menikahi Shela. Katanya takut kalau Shela keburu hamil. Tentu saja itu akan menjadi aib bagi keluarganya maupun keluarga Santi.

"Arka belum bicara sama Maira, Ma. Bagaimanapun Arka perlu ijin dari Maira untuk menikahi Shela." Hanya ini alasan masuk akal yang bisa Arka buat. Ia tidak akan lari dari tanggung jawab, tapi entah kenapa ia begitu ragu kalau harus menikahi Shela sementara statusnya adalah suami Maira.

"Mama tahu itu, Arka, tapi Mama juga nggak mau kalau Shela keburu hamil. Bagaimana nanti nama baik kami. Gini aja, kalian nikah siri aja, soal ijin dari istri kamu kita urus setelah kalian menikah siri dulu." Entah apa yang ada di pikiran Santi saat ini. Saking terobsesinya menjadikan Shela istri Arka, ia sampai tak berpikir panjang. Menikahkan Shela secara siri, padahal ia tahu pernikahan seperti itu begitu lemah di mata hukum.

"Tapi, Ma ...."

"Arka, tolong jangan bikin Mama kecewa. Raswa di sana juga bakal kecewa kalau kamu tidak mau bertanggung jawab pada Shela setelah apa yang kamu lakukan. Kamu tahu kan kalau Raswa begitu menyayangi Shela?" Inilah jurus pamungkas untuk menekan Arka. Kalau bawa-bawa nama Raswa, sudah dipastikan Arka tak akan bisa menolak.

"Ok, Mama atur aja." Arka akhirnya menyerah. Ia tak bisa menolak apa yang menjadi keinginan Santi.

"Nah, gitu. Mama cuma mau yang terbaik untuk kamu dan Shela. Semua juga demi nama baik keluarga kamu. Sekarang kamu selesaikan urusan kamu di Jogja dengan tenang, yang di sini biar Mama yang atur."

Arka setuju saja. Panggilan pun diakhiri oleh Santi. Meninggalkan Arka dalam gundah seorang diri. Ia tak tahu bagaimana nanti mengatakannya pada Maira. Selama ini ia terlalu tak acuh pada istrinya itu dengan Raswa sebagai alasan. Nyatanya ia malah meniduri adik dari Raswa sendiri. Ini hal paling memalukan dalam hidupnya.

Ia bahkan memperlakukan Maira layaknya istri yang tak dianggap. Mau ditaruh di mana mukanya, jika semua ini terkuak.

*****

Begitu masuk ke kamar Zara, anak itu masih tertidur. Mbak Iis mengingatkan Maira yang lupa membawa camilan untuk Zara, karena itu Maira keluar untuk mencari camilan anak sambungnya itu.

"Maira!" panggil Rendra di lobby hotel.

Maira yang hampir masuk lift jadi urung karena Rendra menghampirinya.

"Dari mana?"

Maira mengangkat kantung kresek warna putih di tangannya. "Mini market. Beli camilan buat Zara, tadi lupa bawa soalnya."

"Kok nggak sama Arka?"

"Mas Arka lagi istirahat, jadi aku pergi sendiri."

"Mas Rendra sendiri ngapain?" tanya Maira sekadar basa-basi.

"Nungguin sodara yang belum datang, Ibu lagi istirahat soalnya, jadi aku yang jaga di sini buat nyambut mereka."

"Oh, kalau gitu aku naik dulu, Mas. Takut Zara udah bangun."

"Iya, silakan. Mau dianter, nggak?"

Maira tertawa kecil. "Nggak usah, makasih. Aku masih inget kamar aku kok."

Rendra ikut tertawa. Dan tawa itu masih ada meski Maira sudah tak terlihat.

"Maira ... Maira, kenapa harus Arka yang lebih dulu ketemu kamu?"

*****

Dari rumah Shela tak langsung ke kampus. Ia pergi ke apartemen Willy. Memastikan jika pacarnya itu masih di sana. Sebab belakangan Willy bercerita jika orang tuanya meminta Willy untuk lanjut kuliah ke luar negeri.

Namun, begitu sampai di apartemen Willy, bukan pacarnya itu yang ia temui. Yang menyambutnya justru Jennifer—tak lain adalah maminya Willy.

"Ngapain kamu ke sini? Masih berani kamu menggoda Willy setelah aku kasih peringatan tempo hari!" ujar Jennifer sinis.

Beberapa hari lalu, Shela memang mendapatkan telepon dari Jennifer yang memperingatkannya agar menjauhi Willy. Katanya ia tak pantas untuk putranya itu, sebab Willy sudah dijodohkan dengan anak pengusaha lain yang sederajat dengan keluarga Willy.

Dari awal hubungan Shela dan Willy tak pernah mendapat restu dari keluarga Willy. Menurut keluarga kekasihnya itu, Shela bukanlah orang yang sepadan dengan mereka.

"Saya cuma mau ketemu Willy, Tante," jawab Shela lembut.

"Willy udah pergi, dia nggak akan kembali untuk perempuan murahan kayak kamu. Jangan lagi berharap kamu bisa ketemu Willy!" Jennifer terang-terangan memperlihatkan ketidaksukaannya pada Shela.

"Pergi ke mana, Tante?" Meski sudah dihina, Shela masih harus menahan diri agar ia tahu ke mana Willy pergi.

"Kamu nggak perlu tahu Willy pergi ke mana, yang harus kamu tahu dan kamu pahami adalah: Mulai sekarang pergi jauh-jauh dari kehidupan Willy. Karena aku nggak akan ijinkan Willy bersama perempuan murahan kayak kamu!"

Hati Shela terasa hancur mendengar semua penghinaan maminya Willy. "Kenapa Tante ngomong gitu. Aku ini perempuan baik-baik Tante, aku cinta sama Willy. Kalau nggak percaya, Tante boleh tanya sama Willy, aku bukan perempuan murahan."

Shela bicara jujur. Sebab ia bukan tipe wanita yang mudah gonta-ganti pacar. Bahkan Willy tahu jika pria itu adalah pria pertama baginya.

"Halah, kamu itu sama aja kayak ibu kamu. Perempuan murahan yang suka morotin pria-pria kaya." Jennifer semakin sinis.

"Tante, nggak usah bawa-bawa Mama aku. Semua ini nggak ada hubungannya sama Mama aku. Lagian Tante tahu apa soal Mama aku!" Shela tak terima ketika ibunya direndahkan. Mungkin Shela sedang marah dengan Santi, tapi sebagai anak, ia juga tak sudi ibunya diolok-olok orang yang tak mengenal jauh ibunya.

"Kamu tanya aku tahu apa soal ibu kamu? Aku tahu semuanya, bahkan sampai masa lalunya pun aku tahu. Kamu mau bukti siapa-siapa saja pria kata yang sudan menjadi korban ibu kamu itu!" tantang Jennifer.

Shela makin tak percaya. Ucapan Jennifer semakin kasar dan merendahkan dirinya dan ibunya.

"Kalau Tente benci sama aku, jangan bawa-bawa Mama aku Tante. Tante cukup caci maki aku aja, jangan Mama aku."

"Halah, kalian itu sama aja!" Jennifer tetap tak mau menurunkan ego.

"Ok, kalau Tante mau aku pergi. Aku akan pergi, tapi ingat Tante suatu hari nanti Tante yang akan datang padaku ngemis-ngemis supaya aku kembali pada Willy!" Dengan hati yang penuh luka, Shela meninggalkan apartemen kekasihnya. Air mata bahkan terus mengalir mengiringi perjalanannya.

Ia tak menyangka akan direndahkan sedemikian rupa oleh ibu dari orang yang ia cintai. Benar jika status sosial Willy lebih tinggi darinya, tapi apa pantas ia diperlakukan seperti tadi.

Shela membanting pintu mobil dengan keras. Ia puaskan tangisnya dengan meraung di sana sendirian.Tanpa sadar, tangannya mengusap perutnya yang masih rata.

Sekarang ia bingung harus apa?

1
Asma Susanty
dihhh nggak nyadar nih kalau dia sekarang hanya mantan mertua, arka sdh tdk punya kewajiban memberi jatah uang belanja ke dia
Lilis Yuanita
ipar adalah maut
Dew666
🥰🥰🥰🥰
Dew666
Lanjut🥰
Juriah Juriah
siapakah dia?.. lanjut kak author semangat 💪🙏
Asma Susanty
waduh, baru aja lamaran masa langsung batal
Juriah Juriah
makin menarik aja nih jln crita nya lanjut kak ...semangat kak author 💪🙏
Dew666
🌻🌻🌻🌻
Juriah Juriah
kak author sebenarnya alur crita nya lumayan bagus tapi retensi nya aga kurang ya kak?..apa up nya terlalu lm?🙏
annin: Retensi belum keluar kak, aku tuh jadi jarang up date karena kurang pede dengan cerita ini. kadang udah aku ketik naskahnya, udah 3 hari tapi mau up maju mundur.
total 1 replies
اختی وحی
up ny trllu lama gk tiap hri,jd lupa alur ceritanya
اختی وحی
knp up ny lama², sampe lupa alurnya
Juriah Juriah
up nya ga rutin ya Thor sekali nya cm 1 bab tapi walaupun lama nunggu kelanjutannya tetap kutunggu semangat thor💪🙏
annin: Terima kasih Kak atas dukungannya. Akan aku usahakan untuk update rutin.
total 1 replies
Dew666
👍👍👍👍
Dew666: 👄👩‍❤️‍👩❤️‍🩹
total 2 replies
partini
mau sarapan laper ,,lanjut thor
Juriah Juriah
jangan mau di atur mantan mertua kamu arka ga ada hak dia ngatur hidup kamu jangan terlalu bodoh arka udh fokus aja sama pernikahan kamu sama maira
annin: Kita lihat ya Kak Arka apakah benar benar bodoh atau tidak. hehehehe
total 1 replies
Juriah Juriah
selalu menunggu kelanjutan nya jangan terlalu lama dong Thor up nya 💪🙏
annin: Baik, Kak. Siap👍
total 1 replies
muthia
mampir🙏
muthia: insyaAllah
total 2 replies
Dew666
❤️‍🩹
annin: Terima kasih Kak Dew666 atas supportnya. Sehat selalu untuk kaka dan keluarga. ❤️
total 1 replies
Asma Susanty
meski arka tdk suka ,tp srmoga saja arka tdk kasar ke maira..
𝐩𝐞𝐧𝐚𝐩𝐢𝐚𝐧𝐨𝐡: Halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya. trmksh🙏
total 1 replies
Asma Susanty
💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!