tentang dia yang ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. kehidupan pertamanya yang di perlakukan buruk hingga mati tragis dalam penyiksaan, membuat dia bertekad untuk memperbaiki hidupnya dengan mengambil keputusan yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TIGA PULUH LIMA
Kini meja Gladis duduk sebelumnya penuh dengan anggota inti geng dragon's sword, Ravin dan teman-temannya serta Gladis, Amanda dan Deon. Kalau Gladis duduk santai sambil menyuapi Alex dengan nasi gorengnya, maka berbeda dengan Amanda dan Deon. Keduanya duduk dengan badan kaku dan wajah tegang.
Duduk bersama orang-orang yang merupakan most wanted sekolah benar-benar membuat orang-orang iri terhadap Gladis dan teman-temannya. It's ok kalau itu Gladis, karna dia pacar Alex, lalu apa kabar dengan Amanda dan Deon? Mereka yang awalnya jauh dari kata sorotan kini menjadi populer seketika.
Anggota inti Dragon's sword bersikap santai saja seperti biasa ketika mereka duduk berlima, kini di tambah dengan Ravin dan kedua temannya, Daren dan Nio. Ketiga orang itu tidak asing bagi mereka, mereka sudah kenal satu sama lain apalagi Ravin yang merupakan kembaran sahabat mereka.
Kini kesalahpahaman sudah terselesaikan, Gladis sudah menjelaskan hubungan dia dengan Ravin. Karna perjelasan nya tadi akhirnya warga sekolah menjadi tau kalau Ravin dan Kevin saudaraan tapi mereka tidak tau kalau keduanya kembar.
Alex yang mengingat kejadian tadi masih dongkol sampai sekarang, wajahnya sangat datar yang mencerminkan bahwa dia masih kesal. Tapi walaupun begitu mulut nya tetap menerima suapan nasi goreng dari sang pacar.
"Apa salah seorang kakak dekati adik nya? " Gladis balik bertanya, pertanyaan itu membuat orang-orang bingung.
"Hah?? " Alex benar-benar tidak mengerti, emosi nya melebur seketika, hilang entah kemana.
"Kak Ravin adalah kakak ku" Penjelasan singkat itu benar-benar mengejutkan semua warga sekolah, apalagi bagi mereka yang berprasangka kalau Gladis dan Ravin punya hubungan spesial.
Alex menoleh dengan cepat ke arah Ravin yang kini di papah oleh Kevin, wajah laki-laki itu menjadi datar dengan mata menatap tajam ke arah Alex. Sedangkan Kevin hanya bisa menghela napasnya.
Gladis turun dari gendongan Alex, terpaksa pria itu membiarkan walau tak rela. Gladis menghampiri kakak reseknya itu dengan wajah khawatir. Ravin yang melihat hal tersebut malah mengubah mimik wajah nya menjadi memelas seolah-olah dia sangat kesakitan.
"Kak, sakit banget ya? " Tanya Gladis khawatir, kevin yang melihat tingkah kembarannya hanya menggeleng kan kepala nya. Bahkan tingkah itu membuat orang-orang tak percaya, seorang Ravin menjadi pihak yang sangat tersakiti?
"Kenapa gue jijik liatnya ya? " Tanya Nio, teman Ravin, Daren yang berada di sebelahnya mengangguk.
"Rasanya mau muntah" Balas Daren.
"Cih, Pura-pura lemah" Cibir Alex yang kembali kesal melihat tingkah Ravin.
"Kak... " Peringat Gladis pada Alex, membuat laki-laki tersebut semakin kesal.
" Ayo ke UKS" Ajak Gladis pada Ravin.
"Gak perlu dek, Ravin cuma pura-pura sakit. Nanti juga sembuh sendiri" Ujar Kevin yang jengah melihat kelakuan Ravin.
"Tapi... "
"Gak papa, percaya deh sama kakak".
" Ini beneran sakit lho, kok lo tega? " Ravin kesal pada kakak kembar nya itu yang merusak rencananya untuk menjauhkan Alex dari Gladis.
"Ck! Biasanya juga suka babak belur, trus lanjut tawuran esoknya " Beber Kevin dengan wajah tak berdosanya. Gladis yang mendengar itu menghela napas, sia-sia dia khawatir.
Orang-orang yang mendengar percakapan mereka sedari tadi kini punya dugaan lain, apa hubungan Gladis dengan Kevin? Kenapa Kevin menggunakan panggilan adek kakak? Bukan kah Ravin yang menjadi kakaknya Gladis?
Inti dragon's sword dan teman-temannya Ravin kini melihat ke arah Kevin, mereka melupakan kevin yang merupakan kembaran Ravin, otomatis Gladis adik mereka berdua.
"Kak Al" Panggil Gladis.
"Maaf, aku gak tau kalau dia kakakmu" Ucap Alex, dia menyesal tentang ketidaktahuannya tapi tidak menyesal karna telah menendang Ravin. Seorang Alex meminta maaf? Benar-benar kejadian langka.
"Aku pernah bilang kan sama kak Al kalau aku di jemput keluarga? Nah jadi kak Ravin dan kak Kevin adalah kakakku" Jelas Gladis. Alex mengangguk mengerti, jika yang menjemput Gladis adalah pamannya, berarti Gladis dengan twins adalah sepupuan. Hati nya lega, dia sudah berpikir yang tidak-tidak mengenai hubungan mereka.
"Cantik, punya hubungan apa sama ni singa? " Tanya Ravin, kini dia sudah kembali berdiri seperti biasa, tidak lagi di papah oleh Kevin.
"Pacar" Jawab Gladis dengan polosnya membuat Alex tersenyum. Bagaimana tidak, bukankah ucapan Gladis sudah di dengar oleh semua orang?
"Gila.. Diam-diam Alex punya pacar ternyata" Komen Damian.
TIK!!
Lucas menjentikkan jarinya, dia ingat sesuatu. "Pantesan gue kayak pernah lihat dia" Ucapnya.
"Kenapa? " Tanya Arga penasaran.
"Ingat gak pas gue bilang si bos boncengin cewek trus Alexa di tinggal? " Tanya Lucas yang mendapat anggukan dari Arga dan Damian.
" Cewek itu Gladis, soalnya warna rambut dan postur badannya sama" Jelas Lucas.
Kini warga sekolah mendapat info penting, ternyata Ravin dan Kevin adalah kakak nya Gladis, yang berarti kedua laki-laki itu saudaraan. Belum lagi informasi Alex sudah punya pacar yaitu Gladis, benar-benar menjadi topik panas di sekolah.
"Nih kak minum dulu" Ucap Gladis membuyarkan lamunan Alex, laki-laki itu membuka mulutnya ketika Gladis menyodorkan minumannya. Mata Alex saling menatap dengan mata milik Ravin. kedua nya seperti sedang berperang melalui mata.
Alex kesal dengan Ravin karna selalu memanggil pacar nya 'cantik gue' , bagi orang yang gak tau akan berpikir mereka pacaran, dan itu benar-benar menguji emosi nya.
Sedangkan Ravin sendiri, dia kesal kenapa adiknya punya pacar dan itu Alex? Apalagi Alex tadi yang menendangnya cukup keras, sakit tapi dia masih bisa menahan nya.
TING!!
Gladis mengalihkan pandangan nya ke arah ponselnya yang berada di atas meja, tertulis nama 'om jadi-jadian' sebagai pengirim pesan. Dan itu adalah tuan Thomas, kira-kira apa yang di kirim tuan Thomas?
Alex ikut melihat ke arah ponsel pacarnya, dia penasaran. Melihat tak ada penolakan dari Gladis ketika dia ikut melihat pesan tersebut membuat Alex tersenyum tipis. Gladis akhirnya percaya pada nya.
Amanda yang duduk di sebelah Gladis yang lain ikut penasaran sebenarnya, tapi dia tidak mau mengganggu privasi temannya itu. Omong-omong Gladis duduk di tengah antara Alex dan Amanda.
"Om perhatiin wajah kamu sama wajah Zayn Seno, dan kalian sangat mirip. Jadi hindari Gema Fandra, usaha kan tidak bertemu dengan Gema secara langsung. Kalian bisa saja bertemu suatu hari nanti, jadi hati-hati. Jangan biarkan Gema memperhatikan wajahmu, bisa bahaya kalau dia sadar kamu sangat mirip dengan Zayn Seno dan kamu akan bahaya kalau dia tau kamu anak Zayn"
Gladis menghela napasnya, sepertinya tuan Thomas sudah mendapatkan foto papanya itu. Dia jadi sedih kembali mengingat tentang orang tua nya setelah membaca pesan dari tuan Thomas.
"Gema Fandra? " Batin Alex penasaran. Lalu dia mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu di sana.
Alex mengelus kepala Gladis ketika melihat raut sedih pacarnya itu setelah kembali menyimpan ponselnya. Tentu perubahan wajah itu menarik perhatian orang yang satu meja dengan mereka.
Ada apa dengan Gladis? Pikir mereka. Wajah Gladis menunduk, dia sedang mengatur emosinya agar tidak menangis. Ravin yang ingin bertanya tidak jadi setelah melihat gelengan kepala Alex.
"Apa ada hubungan nya dengan pesan yang dia lihat tadi?" Batin Amanda.omong-omong dia sedih melihat Gladis yang begini, karena biasanya anak itu selalu ceria.
Gladis menghela napasnya berulang kali, baru setelah nya mengangkat wajahnya dan mencoba kembali biasa. Dia melihat ke arah Alex dan mengangguk pelan seolah mengatakan kalau dia sudah baik-baik saja.
Keadaan kembali seperti semula, mereka kembali bercanda seperti sebelumnya. Ravin kini menatap tajam ke arah Alex.
"Walau pun lo sahabat nya kepin, gue tetap bakal bunuh lo kalau lo berani nyakitin cantik gue" Ucap Ravin tiba-tiba. Alex mendesah kesal, apa bisa kata-kata 'cantik gue' di ganti dengan kalimat yang lain atau di hilangkan saja? Penyebutan itu benar-benar sangat mengganggu!
"Hm" Alex hanya berdeham saja. Dia sangat mencintai Gladis, jadi dia tidak akan menyakiti nya. Gladis hanya terkekeh kecil melihat keduanya. Dia lalu mengedarkan pandangan ke seluruh kantin, hingga mata nya bertemu dengan mata Sara, perempuan itu melihat nya dengan tatapan tidak suka atau benci?
semangadddd/Determined/
grazy uup dong thor 🥲
grazy uup dong thor 🥲
grazy uup dong thor 🥲