Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24 Tiba-tiba ada bayangan Aneh.
Walau menemani Mikayla bermain di taman hiburan tersebut dan pasti Rasyid merasa risih jika ada Metta. Tetapi tetap saja mata Rasyid tidak lepas melihat bagaimana Cilla benar-benar bahagia bersama orang lain.
"Jika aku tidak mengambil keputusan bodoh waktu itu, sudah dapat dipastikan hari ini aku akan bersama kamu Cilla, kita akan seperti ini membesarkan anak kita bersama-sama. Tetapi semua itu ternyata hanya impian yang tidak bisa diwujudkan, karena kebodohan besar yang telah aku lakukan," batin Rasyid tidak akan pernah berhenti menyesal atas semua perbuatannya.
"Papa kenapa?" tanya Mikayla sejak tadi memperhatikan ekspresi ayahnya itu tidak semangat sama sekali.
"Tidak apa-apa Mikayla," jawab Rasyid tersenyum.
"Kalau Papa memang punya kesibukan, tidak apa-apa kita sebaiknya pulang saja. Mikayla juga sudah merasa cukup menaiki beberapa wahana permainan," ucap Mikayla dengan sangat baik hati yang mengerti bagaimana Rasyid.
"Kamu benar sudah merasa cukup?" tanya Rasyid membuat Mikayla menganggukkan kepala dengan tersenyum.
"Ya sudah kalau begitu kita pulang saja. Kamu tidak ingin berpamitan dengan Gama dulu?" tanya Rasyid. Mikayla menggelengkan kepalanya.
"Kenapa?" tanya Rasyid.
"Nanti Mama marah," jawab Mikayla.
Rasyid menarik nafas panjang dan kemudian membuang perlahan ke depan, entah bagaimana lagi bicara dia menghadapi Metta yang selalu saja melibatkan keegoisannya dengan anak sekecil Mikayla.
"Ya sudah kalau begitu kita pulang saja," ucap Rasyid membuat Mikayla menganggukan kepala.
Rasyid memang tidak mungkin terus berada di sana, mana mungkin dia bisa tahan melihat istrinya bersama dengan orang lain dan bahkan tidak bisa melakukan apapun.
Jadi lebih baik untuk pulang dan sementara Cilla tidak peduli dengan keluarga itu, matanya bahkan tidak sekalipun melihat Rasyid bersama istri dan anaknya.
Gama terlau asyik bermain bersama dengan Andrean, Gama sejak tadi tampak begitu nyaman. Cilla meminta izin untuk ke toilet sebentar.
"Gama, sangat jarang sekali bermain dan sekalinya bermain lihatlah, tidak stop sama sekali," ucap Cilla dengan geleng-geleng kepala berdiri di depan cermin dengan mencuci tangannya.
Setelah selesai mencuci tangannya, kemudian langsung melap dan langsung pergi. Di pintu Cilla bertabrakan dengan seorang wanita dan membuatnya hampir saja terjatuh tetapi untung tertahan oleh tembok dan kepalanya terbentur ke tembok tersebut.
"Maaf, mbak!" wanita tersebut merasa tidak enak.
Sementara Cilla memegang kepalanya tiba-tiba saja berat dan pandangannya juga sedikit rabun. Suara wanita yang meminta maaf kepadanya bahkan terdengar begitu sangat jauh.
Bayangan aneh tiba-tiba saja muncul di dalam pikiran Cilla bagaimana dirinya berlari menaiki anak tangga dengan samar-samar dan melihat kubah masjid yang membuat kepalanya semakin sakit.
"Mbak tidak apa-apa?" tanya wanita tersebut dengan menyentuh bahunya.
"Mbak!"
"Oh tidak apa-apa," jawab Cilla akhirnya sakit kepalanya mendadak hilang dengan nafas naik turun dan bahkan sampai keringat dingin.
"Saya sekali lagi minta maaf," ucap wanita tersebut merasa tidak enak.
"Tidak apa-apa. Ini juga kesalahan saya dan kamu tidak perlu meminta maaf," ucap Cilla dengan tersenyum kemudian langsung pergi.
Cilla tampak begitu lelah dan tidak ikut melanjutkan permainan bersama dengan Andrean dan Gama. Cilla memilih untuk mengambil tempat duduk yang lain.
Dia tersenyum dengan arah pandang matanya melihat putranya yang begitu sangat bahagia.
"Gama tidak pernah sebahagia ini, dia tidak pernah didampingi seorang pria yang seharusnya dekat dengannya. Gama mungkin merasa berbeda dari teman-temannya,"
"Apa aku terlalu egois selama ini, menutup diri dan tidak memiliki keinginan untuk kembali melanjutkan berumah tangga, sampai putraku harus tumbuh tanpa sosok seorang ayah. Apa sudah waktunya aku mencoba untuk memikirkan Gama. Bagaimanapun dia membutuhkan sosok seorang ayah untuk menemaninya," batin Cilla tiba-tiba saja merasa sedih melihat perkembangan putranya tanpa didampingi seorang ayah.
Cilla memang selama ini merasa bisa, bisa menjadi Ibu yang baik dan juga bisa menjadi Ayah untuk putranya, tetapi dia tidak tahu sebenarnya apa yang dirasakan putranya di saat teman-temannya memiliki kedua orang tua dan sementara dirinya tidak.
Cilla memejamkan matanya dan tiba-tiba saja kembali memegang kepalanya, ada sesuatu yang melintas di dalam otaknya dan lagi-lagi seseorang wanita berlari dengan sangat cepat membuat Cilla menggelengkan kepalanya menahan rasa sakit.
"Ada apa dengan diriku, mengapa tiba-tiba aku seperti ini. Kenapa kepalaku terasa begitu sakit sekali," gumam Cilla tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini.
*********
Lulu berada di dalam mobil duduk di depan dan di sebelahnya Arya. Mobil itu berhenti di pinggir jalan.
"Kamu mengatakan apa kepada Rasyid?" tanya Lulu.
"Apa yang aku katakan? Aku tidak mengatakan apapun," jawab Arya.
"Aku melihat kalian mengobrol begitu dekat sewaktu di acara pesta. Kalian berdua pasti sedang membicarakan Cilla bukan," tuduh Lulu menatap dengan penuh curiga pada Arya
"Aku dan Rasyid sudah berteman sejak lama, hubungan kami tetap baik walau dia...."
"Menjadi pengkhianatinya untuk kesekian kalinya," Lulu memotong kalimat tersebut.
"Kenapa kamu tidak ikut saja bersamanya sekalian, kamu jangan jadi mata-mata dia. Kamu ikut aja kerja sama dia atau sama Adimayu sekalian," oceh Lulu dengan kesal.
"Walau kami berteman, tetapi aku tidak pernah mengatakan apapun atau memberi informasi apapun tentang Cilla kepadanya," ucap Arya menekankan.
"Benar!" tanya Lulu memastikan dengan melihat serius wajah pria tersebut.
"Posisiku benar-benar sangat sulit, di saat aku mendapatkan perintah untuk tidak memberitahu apapun tentang wanita yang dicintai oleh sahabatku dan di situ juga aku merasa bersalah kepada sahabatku dengan apa yang terjadi padanya. Jadi jangan curiga padaku," jawab Arya.
"Itu adalah kesalahannya sendiri dengan pilihannya untuk menyelamatkan orang lain dan menghancurkan pernikahannya sendiri. Jadi apa yang diharapkan. Biarkan saja dia menembus semua dosa-dosanya dengan melihat Cilla bahagia dan apalagi aku juga sudah mulai melihat bahwa Cilla sudah mulai jatuh hati pada orang lain," ucap Lulu.
"Jatuh hati?" tanya Arya membuat Lulu menganggukkan kepala.
"Ada pria yang sedang mendekatinya saat ini. Aku dengar-dengar pria itu dari Perusahaan Antam," jawab Lulu.
"Andrean maksud kamu." tanya Arya memastikan membuat Lulu menganggukkan kepala.
"Namanya juga wanita normal dan pasti tidak masalah jika jatuh cinta kembali, lagi pula hubungan dia juga sudah selesai dengan Rasyid. Apa salahnya dia kembali menata hidup," ucap Lulu dengan santai.
Arya tiba-tiba saja kepikiran dan Lulu tiba-tiba memeluk Arya.
"Aku juga terkadang menginginkan hubungan kita diketahui oleh keluargaku, tetapi ternyata tidak semudah itu," ucap Lulu berbicara begitu manja.
Pantas saja dia begitu dekat dengan orang yang selalu mendampinginya itu dan ternyata keduanya memiliki hubungan.
Mungkin bagi keluarga Lulu Arya hanya seorang pengawal yang mengawasi pergerakan Lulu agar tidak salah langkah, tetapi siapa sangka ketika sudah begitu lama saling dekat dan akhirnya keduanya memiliki perasaan yang timbul begitu saja.
Tetapi keduanya sama-sama belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan hubungan mereka.
"Jangan berpikiran jika aku tidak ingin mengusahakan hubungan ini, aku juga menginginkan hal yang sama," ucap Arya membuat Lulu mengangkat kepalanya dan tersenyum kepada kekasihnya itu.
Bersambung ....
mudah2an cilla bahagia bersama andrean dan ada pigur ayah untuk gama
untuk rasyid hidupmu ha akan bahagia bersama cilla